Hana Nayaka tidak percaya, jika pria yang menikahinya dua tahun lalu dengan mudah menjatuhkan kata talak hanya karena dia mendatangi kantor tempat suaminya itu bekerja.
Sudah hampir 3 bulan belakangan ini, Adam Husain melewatkan sarapan dengan alasan harus datang ke kantor pagi-pagi sekali karena pekerjaannya sedang banyak dan mendesak.
Braakkk...
Rantang makanan yang dibawa Hana dilempar hingga semua isinya berhamburan.
"Dasar istri tidak berguna sudah miskin, udik, kampungan lagi. Untuk apa kamu datang ke kantor, mau buat aku malu karena punya istri macam kamu."
"Mulai hari ini, Hana Nayaka bukan istriku lagi. Aku jatuhkan talak satu." Ucap Adam lantang.
"Mas... Kamu kenapa tega padaku? Apa salahku?" Tangis Hana pecah di depan lobby perusahaan tempat Adam bekerja sebagai manager keuangan.
Hana pergi dengan membawa luka yang menganga dan dendam membara.
"Aku pasti akan membalasmu, Adam. Kamu lupa siapa aku." Gumamnya.
JANGAN MENABUNG BAB!
SUPAYA CERITA INI BERUMUR PANJANG.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erchapram, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Persiapan Lamaran
Nenek Ratna memegang dada yang terasa nyeri karena kedua cucu perempuannya tidak ada yang benar.
Wanita tua berumur 75 tahun itu masih dominan dalam keluarganya. Karena seluruh harta kekayaan merupakan warisan dari orang tuanya terdahulu. Sedangkan Kakek Bayu hanya menumpang, istilahnya dia bukan lah pemilik meskipun dia seorang kepala keluarga.
Pernikahan Nenek Ratna dan Kakek Bayu dikaruniai dua Putra Putri. Tuan Adrian adalah Putra pertama, sedangkan Nyonya Maria Putri keduanya. Jika Tuan Radit suami Nyonya Maria masih bisa dibilang dihargai sebagai menantu oleh Nenek Ratna. Berbeda dengan Nyonya Jesiska yang sama sekali tidak pernah disukai, karena mempunyai Kakak seorang Cassanova.
Hanya memiliki dua cucu perempuan, tapi keduanya ternyata punya kepribadian buruk. Veronika yang hamil di luar nikah dengan siapa laki-lakinya masih menjadi teka teki karena Veronika pandai menyembunyikan kebusukannya. Menjadi pelakor, sekarang justru menjanda. Sungguh prestasi Veronika luar biasa. Sementara Meidina Ariane menggali lubang yang sama, yakni kehancuran keluarga.
Nenek Ratna tahu, kedua cucunya punya ambisi kuat tentang pria. Siapa pun yang menjadi targetnya, akan terus dikejar hingga dapat. Jika urusannya dengan orang biasa, tidak mungkin Nenek Ratna cemas. Masalahnya pria yang ditargetkan Ane milik Putri seorang mantan Mafia. Akan menjadi bencana besar, jika Ane terus memaksakan diri mengejarnya.
"Apa-apaan kalian berdua ini? Ane jangan ganggu Langit lagi. Jangan sampai perusahaan keluarga bangkrut." Ucap Nenek Ratna begitu mendengar obrolan tak jelas kedua cucunya.
"Tidak akan terjadi apa-apa dengan perusahaan keluarga kita, Nek. Nenek jangan panik, ereka tidak akan berani melakukannya, itu hanya sekedar ancaman belaka." Ucap Ane.
"Kamu tidak kenal Tuan Thomas, dia itu Mafia paling berbahaya. Jangan pernah remehkan, meskipun sudah tua tapi koneksinya masih lancar. Jika dia bersuara satu kali saja meminta keluarga ini hancur, detik itu juga kami bahkan kamu akan dibantai habis-habisan. Apalagi, kita tidak tahu siapa Putri kandung yang dia maksud."
"Jadi pesan Nenek, untuk kali ini saja jangan berurusan dengannya. Jangan hancurkan lebih parah keluarga kita, apalagi perusahaan kita tidak besar. Yang dipegang Papa Vero apalagi, sama sekali tidak berkembang. Papamu sendiri Ane juga tidak terlalu pandai dalam urusan bisnis. Sedangkan kalian berdua hanya bisa mengandalkan tubuh untuk mencari penghasilan."
"Astaga ucapan nenek selalu benar, tapi aku tidak pernah menjalang. Aku tidah hamil di luar nikah apalagi menggoda suami orang. Langit statusnya masih single, belum milik siapa pun meskipun sudah punya tunangan aku tidak peduli. Nenek nasihati saja nih Vero, suruh katakan dengan sejujur-jujurnya siapa pemilik jabang bayi itu."
"Eh... Bangsat! Tentu saja bayi ini milik Fariz, siapa lagi? Dan akan aku pastikan sebentar lagi Fariz akan menikah denganku." Jawab Veronika dengan percaya diri.
"Bukan milik Pamanmu yang Cassanova? Aku sering lihat kalian berdua, terlihat mesra bukan seperti Paman dan Keponakan. Lubang milikmu pasti sudah sering diobok-obok olehnya."
"Apa sih, omonganmu semakin ngaco. Mana mungkin aku mau dengannya." Ucap Veronika masih menutupi kebusukannya.
"Siapa yang tahu semua benerannya. Tunggu saja bayi itu lahir, nanti akan mirip siapa wajahnya. Kita juga akan tes DNA, benar kan Nek?" Tanya Ane.
"Jika bayi itu milik Samuel. Kamu benar-benar menjijikkan Veronika."
Sementara itu sejak kepulangannya dari Rumah Sakit, Hana tidak henti untuk terus tersenyum dan tertawa. Membuat Tuan Thomas merasa lega, ada rasa bersalah karena baru sekarang menemukannya yang disangka tiada. Sekarang Tuan Thomas hanya ingin membayar semua yang telah hilang dari diri Hana, yakni kebahagiaan. Bukan dengan kekayaan, melainkan kebersamaan.
Tapi, sesuai permintaan dari Putrinya. Status identitas asli Hana akan tetap menjadi rahasia yang tersimpan. Bukan apa, Hana tidak ingin menjadi bahan perhatian orang lain karena nama besar Ayah kandungnya. Hana ingin dipandang sebagai Hana. Wanita cantik tapi bertubuh gendut, perempuan cerdas yang pantas diperhitungkan dalam dunia bisnis sebagai Sekretaris.
Jadi, biarkan dunia menjadi teka teki siapa Putri kandung Tuan Thomas sang mantan ketua Mafia. Dengan begitu Hana akan bebas berkeliaran tanpa takut diserang musuh. Meskipun identitas masih bisa disembunyikan, tapi Tuan Thomas ingin Hana berlatih bela diri setidaknya mampu memegang senjata untuk berjaga-jaga. Dan Hana pun sangat setuju.
Tiga hari berlalu, Hana masih sibuk berlatih menembak dengan Ayahnya. Saking seriusnya dalam membidik pistol, Hana sampai lupa jika hari ini Langit akan datang melamarnya. Rencananya, keluarga Langit datang pukul 19:00 WIB dan sekarang sudah pukul 17:00 WIB.
"Hana, kok kamu belum persiapan? 2 jam lagi mereka datang."
"Tuan, hidangannya juga sudah matang. Saya dan Jeremy yang memasaknya." Ucap Ibu Rukmini menyeka keringatnya.
"Masakan untuk apa?" Tanya Hana.
"Loh katanya, hari ini Tuan Langit dan keluarganya akan datang. Kamu sendiri lho Hana yang request banyak makanan kesukaanmu dimasak. Katanya jam 19:00 WIB acara lamarannya." Ucap Ibu Rukmini.
"Astaga, Ayah kenapa aku lupa. Sekarang sudah jam berapa, Bu?" Hana panik, dia belum persiapan. Tubuhnya bau keringat, rambut lepek. Hana meletakkan pistol dengan sembarangan, kemudian berlari menuju ke kamarnya. Bahkan saking terburu-burunya, Hana hampir saja jatuh kakinya tersandung.
"Memangnya sekarang jam berapa, Rukmini?" Tanya Tuan Thomas masih santai.
"Jam 17:00 WIB, Tuan. Kalau begitu saya permisi dulu." Ucap Ibu Rukmini langsung pamit.
"Astaga, padahal masih lama juga. Tidak mungkin hanya mandi dan pakai baju butuh waktu sejam." Ucap Tuan Thomas tertawa geli.
Tuan Thomas tidak tahu saja, jika sebenarnya Hana ingin berendam air susu dicampur bunga Mawar.
Hana ingin kulitnya terlihat putih dan harum, sehingga membuat Langit tidak bisa berpaling lagi darinya. Dan waktu 2 jam terlalu mepet, belum make up juga. Astaga, Hana benar-benar gelisah. Takut, penampilannya akan membuat kecewa. Dan parahnya, takut Langit tidak jadi melamarnya resmi hari ini.
"Kenapa aku bisa lupa ingatan."
Jam 18:30 WIB meskipun masih kurang setengah jam dari waktu yang telah disepakati bersama. Nyatanya, rombongan Langit sudah tiba. Itu karena Langit yang terburu-buru, takut Hana tidak sabar.
"Ayo... Pa... Ma... Cepetan jangan sampai Hana lebih dulu siap. Aku tidak mau ditolak lagi, karena kita datangnya terlambat." Ucapnya.
Ting
Tong
Langit menekan bel gerbang Markas dengan tidak sabar. Dan di sinilah Langit dan keluarganya berada, di ruang tamu sederhana yang ada di Markas.
"Di mana Hana?" Tanya Langit.
Karena hanya ada Tuan Thomas. Bayangan Langit dia langsung akan disambut dengan wajah dan senyuman cantik Hana begitu masuk Markas.
"Tunggu sebentar lagi, mungkin masih siap-siap." Ucap Tuan Thomas.
"Tidak masalah, kami seharusnya minta maaf karena datang terlalu cepat. Ini karena Langit tidak sabar. Andai tidak terhalang masa iddah, sudah saya nikahkan saja nih bocah." Ucap Tuan Angkasa tertawa.
Sedangkan yang sedang ditunggu-tunggu masih belum pakai apa-apa.
Saking nyamannya berendam, Hana ketiduran. Dan sekarang wanita gendut itu kalang kabut sendiri di kamarnya. Saking terburu-burunya, dia kebalik memakai baju sehingga harus diulang. Mana sekarang tangannya mendadak tremor, Hana tidak bisa memasang resleting.
"Astaga... bagaimana ini, mana rambutku masih kayak singa." Gerutunya kesal.
Cekeleekkk...
Suara pintu yang dibuka.
"HANA...?" Teriak Langit saat menerobos masuk ke kamar sang kekasih.
Braakkk...
Pintu ditutup dengan keras, kemudian Langit berlari menuruni tangga. Nafasnya terengah-engah bagaikan sekarat. Detak jantung pun bertalu-talu. Ini adalah alarm tanda bahaya yang otomatis keluar dari kesadarannya.
"Astaga... Apa yang aku lihat?" Gumamnya sambil terus memegang dadanya.
di berikan keajaiban..,.plus di tambah bonus lagi...bukan hanya satu tapi tiga sekaligus..... waaahhh....daebaaaakkk......
amazing Author......lope lope sekebon....🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
aku cuma baca, tp aku ngerasa malu sm kelakuan para tokoh yg absurnya ga karu2an.. 😭🤣
Jadi ortu ya pantau, beri nasehat, dan do'akan saja..
Jangan pula selalu mengekang kehidupan nya..
Perlakukan anak sesuai dengan usianya..
Jangan memperlakukan Langit seperti anak lelaki usia remaja..
Sebab dia sudah dewasa..
Sudah tumbuh bulu di mana² juga..
Ngapain di paksa²..
Daripada gak bahagia nantinya..
Pasti bakal gak berkah pernikahannya..
Jadi, kita sebagai orang tua..
Hargailah keputusan anak, agar mereka juga menghargai orang tua.. 😁