NovelToon NovelToon
女将军的命运之幕 ( Tirai Takdir Sang Jenderal Wanita )

女将军的命运之幕 ( Tirai Takdir Sang Jenderal Wanita )

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Keluarga / Raja Tentara/Dewa Perang / Ahli Bela Diri Kuno / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:614
Nilai: 5
Nama Author: Syifa Fha

Di bawah rembulan yang dingin, seorang jenderal berdiri tegak, pedangnya berkilauan memantulkan cahaya. Bukan hanya musuh di medan perang yang harus ia hadapi, tetapi juga takdir yang telah digariskan untuknya. Terjebak antara kehormatan dan cinta, antara tugas dan keinginan, ia harus memilih jalan yang akan menentukan nasibnya—dan mungkin juga seluruh kerajaannya. Siapakah sebenarnya sosok jenderal ini, dan pengorbanan apa yang bersedia ia lakukan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syifa Fha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16

Seorang pria Tua duduk bersila di atas batu besar, sambil menikmati teh hangatnya. Uap tipis mengepul dari cangkir, menari-nari di udara yang sejuk. Pemandangan lembah yang terbentang luas di hadapannya, memberikan ketenangan yang jarang ia temukan di dunia luar.

Saat menyesap teh, matanya menangkap sosok kecil yang menyeberangi lembah, Setelah diperhatikan melalui teknik penglihatan sosok kecil itu ternyata Seorang gadis!. Bukan sembarang gadis biasa, Ia sangat berani memasuki wilayahnya. , Li Wei,Nama pria tua itu, meletakkan cangkirnya dengan hati-hati. Seringai jahil menghiasi wajahnya yang keriput saat ia bergegas menuju panel kontrol sederhana yang tersembunyi di balik batu.

"Heh~ Sudah puluhan tahun berlalu, Akhirnya ada seekor serangga kecil yang berani lewat sini,Gadis kecil Besar juga nyalimu,Kita lihat seberapa hebat dirimu gadis kecil," gumamnya, matanya berbinar penuh minat.

Dengan lincah, ia mengutak-atik kontrol tersembunyi yang berada tak jauh darinya, ia mengaktifkan berbagai macam perangkap mematikan seperti; Angin buatan bertiup kencang, yang mencoba menjatuhkan gadis itu dari jalurnya. Ribuan jarum tajam melesat dari celah-celah tersembunyi, mengincar setiap inci gadis itu. Tali-tali mikro yang lebih tajam dari batu obsidian terentang di antara pepohonan, siap menjerat dan mengiris siapa saja yang menyentuhnya. Li Wei tertawa kecil, Saat melihat mangsanya terjatuh ke air.

Namun, gadis itu tidak gentar,Ia kembali muncul kepermukaan. Dengan gerakan gesit dan insting tajam, ia berhasil menghindari setiap perangkap yang dipasang. Mata Li Wei membelalak tak percaya. Bagaimana mungkin? pikirnya. Ia tidak menyangka seorang gadis muda bisa melewati rintangan-rintangan yang telah ia rancang dengan susah payah selama bertahun-tahun.

Merasa tertantang, Li Wei bergegas kembali ke tepi tebing. Kali ini, ia merencanakan serangkaian serangan lanjutan yang lebih mematikan. Namun, saat ia hendak melancarkan aksinya, ia merasakan sesuatu yang aneh menempel di lehernya. Dingin dan tajam. Bulu kuduknya meremang.

Perlahan, ia menoleh. Benar saja, gadis penyusup itu sudah berdiri tepat di belakangnya. Entah sejak kapan ia berhasil mendekat tanpa terdeteksi. Mata gadis itu menatapnya dengan tatapan dingin dan penuh perhitungan. Li Wei menelan ludah, merasakan jantungnya berdebar kencang.

"Kau terlalu fokus pada perangkapmu, Kakek," ucap gadis itu dengan suara pelan namun tegas. "Kau lupa untuk memperhatikan sekelilingmu."

Li Wei terdiam. Ia kalah. Bukan hanya karena gadis itu berhasil melewati semua perangkapnya, tetapi juga karena ia telah meremehkannya. Ia terlalu percaya diri dengan pengalamannya, hingga lupa bahwa seorang seorang gadis yang ia remehkan memiliki kemampuan yang tidak terduga. Rasa malu dan kekaguman bercampur aduk di benaknya.

Sebelum Li Wei sempat menjawab, sebuah suara bariton yang familiar memecah keheningan. "Nona Liu! Mohon Lepaskan! Anda salah paham!"

Dari balik pepohonan, seorang pria muda mendekati gadis itu,Dia adalah yu zhang, Liu Xin Lan, dan Li Wei. Menoleh kearah nya.

Melihat kedatangan yu zhang, Xin Lan, menurunkan senjata yang menempel di leher Li Wei. "Paman Li , apa anda baik-baik saja?" ucap yu zhang khawatir.

Li Wei menghela napas lega, lalu memberikan hormat kepada Xin Lan. "Maafkan saya atas kesalahpahaman ini, Nona," ucapnya sambil membungkuk hormat. "Saya Li Wei , penjaga Lembah Liusha." Wajahnya menunjukkan penyesalan yang mendalam,Xin Lan hanya terdiam.

Lalu dengan tiba-tiba, ia menjitak kepala Yu Zhang dengan keras. "Aduh!" Yu Zhang meringis kesakitan, mengusap kepalanya.

Xin Lan terkejut dengan keakraban mereka. "Paman Li,Kenapa kau memukulku?!" Yu Zhang menggerutu sambil memegangi kepalanya.

"Sudah bertahun-tahun kau tidak mengunjungi pamanmu ini, Dasar bocah tengik! Sekali datang, kau malah membawa seorang gadis!" Goda Li Wei sambil mengedipkan mata.

Wajah Yu Zhang memerah. "Bu....bukan begitu, Paman! Nona Liu adalah..." Ia tidak bisa melanjutkan kalimatnya, tampak salah tingkah.

Xin Lan mendekat dan membungkuk sopan kepada Li Wei. "Maaf atas perilakuku yang tadi, Paman Li. Aku tidak tahu kau adalah penjaga lembah ini," ucapnya dengan tulus.

Li Wei mengangguk-angguk, memperhatikan Xin Lan dengan seksama. "Heem, ah... lupakan saja,Nona. Justru aku yang harus berterima kasih padamu, Nona. Karena Sudah lama sekali tidak ada yang berhasil melewati semua perangkapku. Kemampuanmu luar biasa! Kuucapkan Selamat datang di Sekte Teratai!" Ucapnya dengan senyum lebar.

 "Ah omong omong siapa namamu,nona?"sambungnya.

"Margaku Liu,Namaku Xin Lan."Ucap Xin Lan sopan.

"Ah,Liu Xin Lan,Nama yang bagus untuk gadis secantik dirimu.....Liu?....."Ucap paman Namun Li Wei merasa familiar saat ia mengecap marga Liu,Ia merasa teringat sesuatu akan tetapi ia tidak tahu apa itu.

yu zhang merasa lega karena kesalahpahaman telah diselesaikan dengan baik. "Paman Li terlalu memuji saya. Saya hanya beruntung bisa melewati semua perangkap itu," ucap Xin Lan rendah hati.

"Beruntung katamu?" Li Wei menggelengkan kepalanya. "Tidak, Nona Liu. Itu bukan hanya keberuntungan. Kau memiliki insting yang tajam, kelincahan yang luar biasa, dan ketenangan yang patut diacungi jempol. Kau memiliki bakat alami untuk menjadi seorang ahli bela diri."

Yu Zhang mengangguk setuju,Entah kenapa ada sesuatu yang aneh yang dirasakan Xin Lan saat mendengar pujian dari Pria tua bernama Li Wei tersebut.

Li Wei menatap Xin Lan dengan tatapan penuh minat. "Nona Liu, bolehkah kakek ini bertanya, apa tujuanmu datang ke Sekte Teratai?"

Xin Lan menarik napas dalam-dalam sebelum menjawab. "saya datang ke sekte teratai untuk bergabung dengan sekte teratai,Paman,ah, tapi Saya tidak tahu kalau jalan yang ditantang oleh senior Zhang untuk melewati lembah ini ,Tapi siapa sangka lembah ini ternyata gerbang masuk ke sekte Teratai."

Li Wei tersenyum mendengar jawaban Xin Lan. " Heem, saya akan menghantar nona ke sekte,Mari."Sambil mempersilahkan Liu Xin Lan berjalan lebih dulu.

"Terima kasih, Paman Li," ucap Xin Lan dengan tulus.

"Jangan panggil aku Paman Li," kata Li Wei sambil tertawa. "Panggil saja aku Kakek Li. Semua murid di Sekte Teratai memanggilku begitu,Kecuali si cecunguk ini." sambil melirik ke arah yu zhang.

"Baik, Kakek Li," jawab Xin Lan sambil tersenyum.

"Sudahlah!, sekarang setelah semuanya beres, mari kita kembali ke Sekte Teratai," kata Yu Zhang. "Hari sudah semakin siang."

Mereka bertiga berjalan bersama menuju Sekte Teratai, meninggalkan lembah Liusha yang indah di belakang mereka. Xin Lan merasa optimis tentang masa depannya di Sekte Teratai. Ia yakin bahwa ia akan belajar banyak dari para guru yang hebat dan menjadi lebih kuat dari sebelumnya.

Saat mereka berjalan, Li Wei terus menggoda Yu Zhang tentang hubungannya dengan Xin Lan. Yu Zhang hanya bisa memerah dan menyangkal tuduhan Paman Li, sementara Xin Lan hanya bisa tersenyum geli melihat tingkah laku keduanya. Suasana hangat dan bersahabat menyelimuti mereka, seolah mereka sudah saling mengenal selama bertahun-tahun.

"Nona Liu,Apa kau tahu? Si cecunguk ini bahkan butuh waktu 2 tahun baru bisa melewati lembah yang kau lewati." Ucap kakek li.

" paman! Berhentilah! Kenapa kau malah membocorkannya!," Sangkal yu Zhang sambil menahan malu.

"Hei bocah? itu bukanlah sesuatu yang memalukan! Benarkan nona? Lagi pula suatu saat nanti kau akan berterima kasih padaku ,Tidak perlu dijelaskan. Paman mu ini memang sudah tua, tapi mata dan telinga paman masih berfungsi dengan baik. Paman bisa melihat sendiri bagaimana kau memperhatikannya." Ia menyenggol lengan Yu Zhang dengan nakal.

Xin Lan hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan keduanya.

.....

Perjalanan menuju Sekte Teratai memakan waktu beberapa jam. Jalur setapak berkelok-kelok melewati hutan bambu yang rimbun dan sungai-sungai kecil yang jernih. Sesekali, mereka berpapasan dengan murid-murid Sekte Teratai lainnya yang sedang berlatih di alam terbuka.

Saat mereka semakin dekat dengan Sekte Teratai, Xin Lan mulai merasakan aura spiritual yang kuat. Udara terasa lebih segar dan energi di sekitarnya terasa lebih hidup. Ia bisa merasakan kedamaian dan ketenangan yang terpancar dari tempat ini.

Akhirnya, mereka tiba di gerbang Sekte Teratai. Gerbang itu terbuat dari kayu jati yang kokoh dan diukir dengan motif bunga teratai yang indah. Di atas gerbang, tergantung sebuah plakat besar bertuliskan "Sekte Teratai" dengan huruf kaligrafi yang anggun.

"Ah,Xin Lan,Maaf aku hanya bisa menghantarkanmu sampai disini,Aku melupakan sesuatu,Aku akan segera kembali,Kau bisa lanjut bersama paman Li untuk sampai di gerbang ke 3."Ucap yu zhang,Xin Lan hanya mengangguk.

Yu zhang menghilang dengan cepat dihadapan mereka.

"Xin Lan? Dia memanggil gadis ini tanpa marga? Dasar kau bocah tengik,Kau masih saja tidak mengaku padaku!"Gumam Li Wei.

"Mari nona."Ucap Li Wei.

Xin Lan membuntutinya dari belakang.

Liu Xin Lan, dengan Kakek Li di sisinya, perlahan memasuki area asrama Sekte Teratai. Matanya berbinar-binar mengagumi keindahan arsitektur kuno yang terpancar dari setiap sudut bangunan. Ukiran kayu yang rumit, atap genteng yang melengkung anggun, dan taman-taman kecil yang menghiasi setiap sudut asrama, semuanya memancarkan aura kedamaian dan keagungan.

"Bangunan-bangunan ini sudah berdiri selama ratusan tahun," kata Kakek Li, seolah membaca pikiran Xin Lan. "Mereka adalah saksi bisu dari sejarah panjang Sekte Teratai."

Xin Lan mengangguk kagum, terus mengamati sekelilingnya dengan rasa ingin tahu. Ia merasa seolah-olah ia telah melakukan perjalanan kembali ke masa lalu.

Tiba-tiba, suasana damai itu pecah oleh suara teriakan yang lantang.

"Hei, kau!!"

Xin Lan dan Kakek Li menoleh ke arah suara itu. Seorang murid Sekte Teratai, berdiri di depan mereka dengan tatapan sinis. Wajahnya angkuh dan penuh dengan rasa superioritas.

 Kakek Li hanya menggelengkan kepalanya.

"Namaku Zhao ming," jawab murid itu dengan nada merendahkan. "Aku adalah murid senior di Sekte Teratai. Dan kau... anak baru,Aku menantangmu untuk duel!"

"Salam untuk senior, Namaku Liu Xin Lan," jawab Xin Lan dengan sopan. "Dan Aku sama sekali tidak tertarik dengan tawaranmu,aku ada urusan penting ,Jadi tolong minggirlah!"

"Hah?!?" Zhao ming tertawa mengejek. "Omong kosong!. Kau pasti seorang penyusup!"

"Jangan bicara omong kosong, Zhao ming!" bentak Kakek Li. "Nona Liu adalah orang Senior Yu zhang. Kau tidak berhak menghinanya!"

"Senior yu zhang?" Zhao ming tampak terkejut. "Benarkah? aku tidak percaya, Kakek tua ,Apa karena kau sudah tua makanya penglihatan mu kurang bagus ya? Senior yu zhang yang hebat itu tidak mungkin menjadikan gadis lusuh ini sebagai orangnya." ejeknya.

Tanpa peringatan, Zhao ming melancarkan serangan mendadak ke arah Xin Lan. Ia mengayunkan tinjunya dengan keras, berniat untuk menjatuhkan gadis itu.

Xin Lan terkejut dengan serangan tiba-tiba itu. Ia tidak menyangka bahwa seorang murid Sekte Teratai akan bertindak sekejam ini. Namun, ia tidak panik. Ia dengan cepat menghindar dari serangan Zhao Wei, bergerak dengan gesit dan lincah.

"Kau..." Zhao ming tampak terkejut karena Xin Lan berhasil menghindari serangannya. "Lumayanlah Kau ada kemampuan juga rupanya!,Mari kita lihat seberapa hebat kemampuanmu itu!"

Zhao ming kembali menyerang Xin Lan, kali ini dengan tendangan yang kuat. Xin Lan kembali menghindar, namun kali ini ia tidak berhasil sepenuhnya. Tendangan Zhao ming mengenai lengannya, membuatnya merasakan sakit yang menusuk.

Xin Lan memegangi lengannya,namun,ia diam diam tersenyum.

Paman Li yang khawatir langsung menghampiri Xin Lan untuk memastikan kondisi gadis itu.

"No..nona Liu apa Anda baik baik saja?,No..nona Dia adalah Zhao ming,Putra Adipati Zhao dari wilayah kekaisaran Tiandu,Dia memang suka berbuat semena mena karena statusnya, Sebaiknya kita ...."Ucapan Li Wei terpotong saat melihat tatapan Xin Lan yang terlihat mengerikan.

"Begitu ya....,"Seringai Xin Lan.

"Hahaha! Rasakan itu!" Zhao ming tertawa puas. "Kau tidak akan bisa mengalahkanku, pendatang baru!"

Zhao ming kembali menyerang Xin Lan, kali ini dengan kombinasi pukulan dan tendangan yang lebih cepat dan lebih kuat. Xin Lan Tersenyum senang, Seolah olah ia baru mendapatkan mainan baru yang lebih menantang.

matanya menyala dengan kilatan berbahaya. Senyumnya yang tadi menghilang, digantikan ekspresi serius yang membuat Zhao Ming sedikit merinding.

"Apa Yang terjadi?" Gumam Zhao Ming, sedikit gugup melihat perubahan sikap gadis didepannya.

"Kenapa? Apa kau sudah merasa takut?" Xin Lan melangkah maju, auranya berubah drastis. "Kau akan menyesal telah meremehkanku."

Zhao Ming mencoba menenangkan dirinya. "Entah trik apa yang ia gunakan hingga bisa menekanku seperti ini."Gumamnya." Aku tidak takut padamu!" Ia kembali menyerang Xin Lan dengan pukulan yang membabi buta.

Namun, kali ini, Xin Lan tidak menghindar. Dengan gerakan cepat dan tepat, ia menangkis pukulan Zhao Ming dengan sangat mudah bahkan ia dapat menggunakan lengannya yang terluka. Zhao Ming terkejut merasakan kekuatan yang luar biasa dari tangkisan Xin Lan.

Sebelum Zhao Ming sempat bereaksi, Xin Lan membalas serangannya. Ia melayangkan tendangan kilat ke arah perut Zhao Ming. Tendangan itu sangat kuat hingga membuat Zhao Ming terhuyung mundur.

"Ugh!" Zhao Ming meringis kesakitan, memegangi perutnya. Ia tidak menyangka bahwa Xin Lan memiliki kekuatan yang begitu besar.

"hanya itukah yang bisa kau lakukan?" ejek Xin Lan, suaranya dingin dan menusuk.

Zhao Ming marah mendengar hinaan Xin Lan. Ia mengumpulkan seluruh kekuatannya dan kembali menyerang Xin Lan dengan lebih ganas. Ia melancarkan pukulan dan tendangan tanpa henti, mencoba menjatuhkan Xin Lan secepat mungkin.

Namun, Xin Lan dengan tenang menghindari semua serangan Zhao Ming. Ia bergerak dengan lincah dan gesit, seolah menari di antara serangan-serangan Zhao Ming. Setiap kali Zhao Ming mencoba menyerangnya, Xin Lan selalu berhasil menghindar atau menangkisnya dengan mudah.

Kakek Li hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat pertarungan itu. Ia tahu bahwa Zhao Ming tidak memiliki kesempatan untuk menang melawan Xin Lan. Ia bisa merasakan aura pembunuh yang terpancar dari diri Xin Lan, aura yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang telah membunuh banyak orang.

"Bocah tengik,Dimana kau menemukan monster ini?Sepertinya Zhao ming benar benar akan dibuat kapok," gumam Kakek Li, matanya menatap Xin Lan dengan rasa kagum dan ngeri.

Setelah menghindari semua serangan Zhao Ming, Xin Lan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pertarungan itu. Ia melangkah maju dan melayangkan pukulan keras ke arah wajah Zhao Ming.

...

1
Syaifudin Fudin
Sederhana namun dalam
RinSantorski
Jalan cerita hebat.
·Laius Wytte🔮·
Thor, aku sudah tidak sabar untuk baca kelanjutannya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!