NovelToon NovelToon
Perjuangan Gadis SMA

Perjuangan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Kriminal dan Bidadari / Teen / Anak Yatim Piatu / Anak Genius / Teen School/College / Romantis
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: Hanafi Diningrat

Najwa, siswi baru SMA 1 Tangerang, menghadapi hari pertamanya dengan penuh tekanan. Dari masalah keluarga yang keras hingga bullying di sekolah, dia harus bertahan di tengah hinaan teman-temannya. Meski hidupnya serba kekurangan, Najwa menemukan pelarian dan rasa percaya diri lewat pelajaran favoritnya, matematika. Dengan tekad kuat untuk meraih nilai bagus demi masa depan, dia menapaki hari-hari sulit dengan semangat pantang menyerah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanafi Diningrat, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan yang mengerikan

Kepala Najwa terasa sangat berat seperti ditimpa bongkahan beton. Pandangannya kabur dan berputar-putar seperti dunia sedang bergoyang. Mulutnya terasa kering seperti pasir dan lidahnya tebal sekali. Suara berdenging keras memenuhi telinganya.

"Ughhh..." Najwa mengerang pelan sambil berusaha membuka mata yang terasa sangat berat.

Cahaya redup dari lampu bohlam yang berkedip-kedip menyilaukan matanya. Bau pengap dan lembab langsung menyerang hidungnya. Aroma yang sangat tidak sedap bercampur dengan bau obat-obatan kimia yang menyengat.

Najwa mencoba menggerakkan tangannya tapi tidak bisa. Pergelangan tangannya terasa sakit dan terikat sangat kencang di kursi kayu yang keras. Kakinya juga diikat dengan tali plastik yang kasar menggores kulit.

"Dimana... dimana aku?" suaranya serak dan hampir tidak terdengar.

Perlahan-lahan pandangannya mulai fokus. Ruangan yang dia lihat sangat berbeda dari penthouse mewah atau suite hotel. Ini adalah ruang bawah tanah yang gelap dengan dinding beton retak-retak. Lantai semen kasar dengan genangan air di sana-sini.

"Tidak... tidak mungkin..." Najwa berbisik sambil menggelengkan kepala yang masih pusing.

Memori tentang David Diningrat, konferensi pers, SMA Nexus, dokter-dokter mewah, semuanya terasa seperti kabut yang perlahan menghilang. Seperti mimpi indah yang sirna ketika bangun tidur.

"Ayah? Penthouse? Itu semua..." mata Najwa melebar dengan ketakutan yang luar biasa. "Itu semua tidak nyata?"

Tiba-tiba dia mendengar suara erangan lemah dari sudut ruangan. Najwa menoleh dengan susah payah dan melihat sosok yang membuatnya ingin berteriak.

"SINTA!" Najwa berteriak dengan suara bergetar.

Sahabat terbaiknya terbaring tidak bergerak di lantai beton yang dingin. Tubuhnya pucat pasi dengan mata terpejam. Tidak ada gerakan naik turun di dadanya. Pakaiannya robek dan kotor. Darah kering terlihat di beberapa bagian tubuhnya.

"Sinta... Sinta bangun!" Najwa berusaha melepaskan ikatan tangannya tapi semakin kencang saja. "SINTA BANGUN!"

Tapi tidak ada respon. Sinta terbaring sangat diam seperti boneka yang rusak. Wajahnya yang biasanya ceria kini pucat dan dingin.

"Tidak... tidak... ini tidak mungkin..." air mata Najwa mengalir deras. "Sinta... kamu gabisa mati... kita kan mau sekolah bareng..."

Kenangan-kenangan indah bersama Sinta mulai berputar di kepalanya seperti film yang diputar cepat. Mereka yang tertawa bersama di panti asuhan. Sinta yang selalu menghibur ketika Najwa sedih. Mereka yang bermimpi punya kehidupan yang lebih baik.

"Sinta yang pertama kali ngajarin aku makeup pake bedak tabur murah..." Najwa terisak sambil mengingat memori manis itu. "Yang selalu bilang aku cantik meski jerawatan..."

"Yang rela berbagi roti tawar terakhir waktu kita kelaparan di panti..." suaranya semakin bergetar.

"Yang jagain aku pas demam tinggi dan gabisa tidur karena asma..." Najwa menangis sangat keras.

"Yang bilang kita bakal jadi sahabat selamanya..." tangisannya bergema di ruang bawah tanah yang sepi.

Tiba-tiba pintu besi berkarat terbuka dengan bunyi berderit yang sangat mengerikan. Langkah kaki berat terdengar menuruni tangga kayu yang berderak-derak. Suara itu membuat bulu kuduk Najwa berdiri.

"Tidur yang nyenyak, princess?" suara familiar yang sangat menyeramkan terdengar dari kegelapan.

Najwa menoleh ke arah tangga dengan mata terbelalak ketakutan. Sosok Mr. Chen Wei Long muncul dari bayang-bayang dengan senyum mengerikan di wajahnya. Matanya berkilat jahat seperti predator yang melihat mangsa.

"Kamu... kamu yang nyata?" Najwa bertanya dengan suara bergetar seperti daun.

"Tentu saja aku nyata, sayang," Mr. Chen tertawa dengan suara yang sangat mengerikan. Tawanya bergema di seluruh ruangan seperti suara hantu. "Yang tidak nyata adalah mimpi indah kamu tadi."

"Mimpi?" Najwa masih tidak bisa memahami situasinya.

"Obat halusinogen terbaru dari laboratorium kami," Mr. Chen menunjukkan botol kecil berisi cairan bening. "Bisa bikin orang bermimpi apapun yang mereka inginkan. Ayah kaya, kehidupan mewah, masa depan cerah..."

"Jadi... jadi David Diningrat..."

"Tidak ada," Mr. Chen menggelengkan kepala sambil terkekeh. "Tidak ada CEO yang nyari kamu. Tidak ada ayah kaya. Tidak ada kehidupan mewah. Semuanya cuma halusinasi."

Najwa merasa dunianya runtuh total. Harapan-harapan indah yang baru saja dia rasakan semuanya palsu. Kehangatan seorang ayah, rencana sekolah mewah, pengobatan terbaik, semuanya hanya ilusi.

"Kenapa... kenapa kamu lakuin ini?" Najwa bertanya sambil menangis.

"Karena aku suka melihat ekspresi shock di wajah korban," Mr. Chen berjalan mendekat dengan langkah pelan. "Memberikan harapan palsu sebelum menghancurkannya total. Itu yang paling menyenangkan."

Najwa melirik ke arah Sinta yang masih terbaring tidak bergerak. "Sinta... apa yang kamu lakuin sama dia?"

"Sahabat cantikmu sudah duluan 'bermain' sama anak buah ku," Mr. Chen menjawab dengan nada santai yang sangat mengerikan. "Dia tidak tahan lama. Lemah sekali."

"PEMBUNUH!" Najwa berteriak sambil berusaha melepaskan ikatan dengan sekuat tenaga. "KAU PEMBUNUH!"

"Dan sekarang..." Mr. Chen berhenti tepat di depan kursi Najwa sambil menyeringai lebar. "Giliran kamu, princess."

Ketakutan yang luar biasa menguasai seluruh tubuh Najwa. Jantungnya berdetak sangat kencang sampai rasanya mau meledak. Napasnya tersengal-sengal dan keringat dingin mengalir di seluruh tubuh.

"Jangan... jangan sentuh aku..." Najwa bergetar hebat.

"Lihat, kamu sampai kencing di celana," Mr. Chen menunjuk dengan jijik. "Patetic sekali."

Najwa baru menyadari bahwa celananya sudah basah. Rasa malu bercampur dengan ketakutan yang luar biasa. Dia tidak bisa mengontrol tubuhnya sendiri karena shock yang terlalu besar.

"Sinta... maafin aku..." Najwa berbisik sambil menatap sahabatnya yang sudah tidak bergerak. "Maafin aku gabisa ngelindungin kamu..."

"Aku janji bakal jagain kamu pas di panti..." dia terisak mengingat janji masa kecil mereka.

"Aku bilang kita bakal keluar dari kemiskinan bareng..." suaranya semakin lemah.

"Aku bilang kita bakal jadi orang sukses dan bahagia..." air matanya tidak berhenti mengalir.

"Tapi aku malah bawa kamu ke tempat mengerikan ini..." Najwa menangis sambil menatap wajah pucat Sinta.

Mr. Chen menikmati penderitaan Najwa dengan sangat puas. Dia berjongkok di depan kursi sambil memandang wajah Najwa yang basah oleh air mata dan ingus.

"Cukup dramanya," Mr. Chen berdiri sambil membuka ikat pinggangnya. "Saatnya permainan yang sesungguhnya dimulai."

Najwa menutup mata dengan erat sambil terus menangis. Dia berdoa dalam hati semoga ada keajaiban yang menyelamatkannya. Semoga ada yang datang menolongnya seperti dalam mimpi indah tadi.

Tapi tidak ada David Diningrat yang akan menyelamatkannya. Tidak ada ayah kaya yang menyayanginya. Tidak ada kehidupan mewah yang menunggunya.

Yang ada hanya ruang bawah tanah yang gelap, Mr. Chen Wei Long yang mengerikan, dan Sinta yang sudah tidak akan pernah tertawa lagi.

"Selamat tinggal, mimpi indah," Najwa berbisik dengan putus asa sambil merasakan bayangan Mr. Chen semakin mendekat.

Langkah kakinya yang berat bergema di lantai semen. Suara napasnya yang kasar terdengar semakin dekat. Dan Najwa hanya bisa bergetar ketakutan sambil memejamkan mata, berharap semua ini juga hanya mimpi buruk yang akan segera berakhir.

1
kalea rizuky
Sinta ne sok tau
kalea rizuky
Sinta ne g tau ya di posisi nazwa
kalea rizuky
nah gt donk bales pake otak jangan teriak teriak
kalea rizuky
pantes like dikit MC terlalu goblok. Thor lain kali. bkin cerita yg valid donk
kalea rizuky
tolol mending gk usah sekolah
kalea rizuky
bisanya nangis mending g usa sekolah pergi dr situ jual rmh trs krja
kalea rizuky
ne cwek oon mending penjarain bapak lu yg durhala
kalea rizuky
bodoh mending pergi lahh atau racun aja bapak loe biar mampus
parti camb
saran aja kata gue diganti dgn kata "saya/aku
😘Rahma_wjy😉 IG @rwati964021
saran aja nih untuk author, harus nya klo sma polisi, atau sma orng lain yg gk d knal or orng yg lbih tua bilang nya saya, jngn gue. klo gue itu untuk k sesama teman... ttp smangat ya💪💪
Rarara: iya kak,lupa ganti itu
total 1 replies
😘Rahma_wjy😉 IG @rwati964021
devinisi bpk nyusahin anak... bkn nya anak d nafkahin mlh ank d sruh krja
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!