NovelToon NovelToon
Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Berandal Sekolah Kesayangan Ketos

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintapertama / Ketos / Teen School/College / Bad Boy / Idola sekolah
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: LiaBlue

Senja Ociana, ketua OSIS cantik itu harus menjadi galak demi menertibkan pacar sekaligus tunangannya sendiri yang nakal bin bandel.
Langit Sadewa, badboy tampan berwajah dingin, ketua geng motor Berandal, sukanya bolos dan adu otot. Meski tiap hari dijewer sama Senja, Langit tak kunjung jera, justru semakin bandel. Mereka udah dijodohin bahkan sedari dalam perut emak masing-masing.

Adu bacot sering, adu otot juga sering, tapi kadang kala suka manja-manjaan satu sama lain. Kira-kira gimana kisah Langit dan Senja yang punya kepribadian dan sifat bertolak belakang? Apa hubungan pertunangan mereka masih bisa bertahan atau justru diterpa konflik ketidaksesuaian?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LiaBlue, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

27. Tujuan Buruk?

Gesyila terkekeh kecil, kemudian berdiri dari duduknya dan melangkah mengikuti Senja ke arah kamar tamu di lantai satu. Arditya dan Fema memperhatikan pergerakan dua gadis cantik itu.

“Anaknya sopan, ya, Pa. Meski anak manja seorang bos perusahaan besar, dia ramah dan sopan. Mama mengira akan cukup kesulitan mengurusnya di sini,” bisik Fema membuat Arditya terkekeh.

“Papa juga baru pertama kali bertemu dan berhadapan dengannya. Sepertinya Pak Budi mendidiknya dengan baik, meski anak bungsu yang manja. Senja juga jadi ada teman wanita sekarang, biar gak selalu ngumpulnya sama Langit, Neo dan Ace,” papar Arditya membuat Fema tertawa.

“Sayaaang! Honeeey! Calon istriiku!”

Arditya dan Fema terkekeh melihat Langit datang sembari berteriak dari pintu rumah. Tentu saja pemuda itu kini tengah memanggil Senja.

“Eh, Mama sama Papa lagi kencan, ya?” Langit menggoda sepasang suami istri itu sembari cengengesan.

Arditya dan Fema ikut terkekeh. Mereka sedikit lega dan senang melihat Langit tak selalu bersedih akibat perpisahan dengan kedua orang tuanya, terutama dengan Lusi. Setiap kali Langit ingin menemui Senja, pasti wajah pemuda itu selalu berbinar. Ini sebuah bukti nyata, jika Senja begitu berefek besar bagi Langit.

“Kamu kali yang mau ajakin anak gadis Mama buat kencan,” balas Fema balik menggoda Langit.

Langit cengengesan sembari mengemut es krim di tangannya. “Tau-tau aja Mama. Ini aku bawain es krim, tadi abang es krim lewat, jadi aku beli dua cup. Maaf gak beliin Mama sama Papa, gak tau kalo kalian lagi di sini, he-he.”

“Gak papa, Senja ada di kamar tamu, kamu susul aja ke situ,” balas Arditya.

“Ngapain Senja di kamar tamu?” Langit bertanya sembari melangkah ke arah kamar tamu rumah itu.

“Luna udah pulang, Ngit?” tanya Fema.

“Udah, Ma. Barusan banget, udah aku beliin es krim juga, meski akhirnya Kak Luna yang bayar, ha-ha-ha!”

Fema dan Arditya menggeleng mendengar tawa nyaring calon menantu mereka itu. “Kamu ini, nanti makan malem di sini, ya.”

“Okee, Ma!” balas Langit. “Sayaaang! Senjaaa Sayaang!”

Brak ...

“Anjir!” Senja mengumpat terkejut karena tiba-tiba pintu kamar tamu itu dibuka cukup keras.

Gesyila pun tampak terkejut, mereka langsung menoleh ke arah sumber suara. Tampak sebuah kaki baru saja mendorong pintu kamar tamu itu, sebelum akhirnya muncul seorang pria.

“Sayang, kamu ngapain di kamar tam—eh?” Celotehan Langit terhenti ketika ia melihat wajah baru di dalam kamar itu.

“Ck, kamu ini, bisa datengnya baik-baik? Kaget tau, buka pintu kok pake kaki,” gerutu Senja.

“Tangan aku penuh, Sayang. Liat, aku bawa 2 es krim, ini buat kamu.” Langit menyodorkan es krim di tangan kirinya kepada Senja.

Senja menerima es krim itu, kemudian ia melirik Gesyila yang tampak diam memandangi Langit. “Kak, lo mau es krimnya?”

“Eh?” Gesyila tersadar, kemudian ia berdeham kecil. “Boleh buat aku?”

“Boleh, gak papa. Cuma dibeli satu, soalnya dia gak tau lo ada di sini. Ambil aja kalo lo mau.” Senja menyodorkan es krim itu kepada Gesyila.

“Loh! Aku beliin itu buat kamu, bukan buat dia,” protes Langit menatap es krim tadi sudah berpindah tangan.

“Gak papa, masih ada abang es krim-nya di depan? Ada Kak Gege di sini, gak enak, dong, kalo kita makan-makan berdua aja,” balas Senja.

“Gak papa, Ja, buat kamu aja kalo gitu.” Gesyila kembali mengulurkan es krim tadi kepada Senja.

“Gak papa, Kak. Santai aja, gak usah dengerin Langit. Udah, lo istirahat dulu aja, Kak. Gue keluar, ya. Ayo, kita keluar.” Senja mendorong punggung Langit untuk segera keluar dari kamar tamu tersebut.

“Eh, tunggu. Maaf, makasih, ya buat es krim-nya ....”

“Astaga, kalian belum kenalan.” Senja terkekeh kecil, kemudian ia menatap sang tunangan. “Dia ini Kak Gesyila atau Kak Gege, dia putrinya atasan Papa, dia dari Los Angeles dan bakal tinggal di sini beberapa hari selama dia cuti.”

Langit hanya mengangguk singkat, ia masih terus mengemut es krim di tangannya. Tingkah pria itu saat ini seperti anak kecil, tetapi wajahnya begitu datar, seakan tak berminat berkenalan dengan Gesyila.

“Nah, Kak, dia ini Langit, pacar sekaligus tunangan gue.”

Senyum Gesyila sedikit luntur mendengar kalimat terakhir Senja. “Oh, iya. Senang berkenalan denganmu, Langit.”

“Ayo, Ja. Kita main ke luar, yok. Neo sama Ace udah nungguin.” Langit tak membalas kalimat sapaan dari Gesyila.

Senja pun tersenyum kikuk, ia tak enak kepada Gesyila. “Maaf, ya, Kak. Ini anak emang suka gitu. Lo istirahat aja, gue mau keluar dulu.”

“Eh, boleh aku ikut, gak? Aku gak capek, kok, malah mau jalan-jalan di sekitar sini.”

Senja menoleh dan menatap Gesyila yang tersenyum kepadanya. “Oh, bol—”

“Kami berempat aja, gak nambah orang,” sela Langit tanpa beban.

Senja melotot, kemudian memukul lengan Langit. “Jangan gitu, ih! Gak papa, Kak, ikut aja. Emang harusnya lo jalan-jalan keluar, kalo liburan ‘kan emang harus gitu, ya. Ayo, ikut, Kak.”

“Makasih, yaa.” Gesyila melirik Langit, kemudian tersenyum kepadanya.

Langit tak menghiraukan itu, ia memilih merangkul Senja dan mengajak sang tunangan keluar dari sana. Melihat tanggapan Langit, Gesyila terlihat tetap tenang, tetapi tatapannya tampak penuh makna memandangi sepasang insan di depannya saat ini.

“Ayo, Kak.”

“Oh, iya.” Gesyila tersenyum manis kepada Senja. “Tunangan, ya? Dia lebih tampan dari Jack, bukannya saat putus dengan seseorang, maka harus mendapatkan ganti yang lebih tampan? Dia cocok buat jadi ganti Jack. Aku suka, dia tampan,” batin Gesyila.

1
Saya Kaya
rance selalu bikin gue ngakak😭🤣
Saya Kaya
lanjuut kak
Nova Silvia
neo ma ace pst ngakak
Nova Silvia
LDR itu susah thorrr
pi klo kelen percaya satu sama lain pst bisa
Nova Silvia
jan bilang selingkuhan ayh,,ibu ny nja
Nova Silvia
iiihhh jd slabrut olangan ni thor
Saya Kaya
lanjut thor
Saya Kaya
ada niat ngegatel gak ini?🤨
Saya Kaya
ya Allah, saat gue ikutan nangis, eh langsung ngakak sama tingkah rance😭😭
Saya Kaya
gue gemes sama selingkuhan itu. anjng kan🤧
Nova Silvia
kan bilang ee suka ma ja
Nova Silvia
hubungan yg gek²s
klo ada ulet jg pst senja bantai
Nova Silvia
bab satu aku suka
kita lanjut nanti yaaahhhhh
Saya Kaya
pertemanan mereka bikin iri🤧😂
Saya Kaya
waduuh, digantung🤧😭
Saya Kaya
lanjuut tor
@vee_
lucu ka..
Saya Kaya
semangat langit. ikut sedih🥺
Saya Kaya
sumpah, cerianya mood 😭🤣
Saya Kaya
huaa tor, cepet update. seru bnget ini🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!