NovelToon NovelToon
Seandainya....

Seandainya....

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rofie Fitri

seandainya...
waktu bisa ku ulang mungkin aku tidak akan mengajakmu pergi hari itu...
seandainya...
waktu itu kita tetap di kamar masing-masing hanya menelfon mungkin smua itu tidak akan terjadi ..
kini hanya penyesalan yg menggerogoti ku ..
hidupku terasa sunyi tanpa mu...
arga.... aku merindukan mu...
hanya air mata dan doa yg selalu menjadi temanku untuk mengenang mu ...

***********
"Aku tidak mau Regan..!!!" jawab ku dengan lantang dan berurai airmata, aku menatap Regan nanar, bagaimana bisa hal gila itu terlintas di benaknya. aku adalah mantan calon kakak ipar nya walau pada akhirnya Arga ku meninggal. tetapi cinta ku seutuhnya hanya untuk dia.. mungkin seumur hidup aku akan tetap sendiri.
Regan menatap ku dalam seraya berkata rendah dan tampa mau di bantah.
"Gue tidak perlu persetujuan lho ..tidak ada pilihan lain, selain kita menikah Nirina!!"
Akankah pernikahan itu langgeng sementara cinta Nirina hanya untuk Arga seorang..???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofie Fitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. POV Regan. Belanja perlengkapan sekolah...

 Gue berjalan ke sisi nirina tapi kayaknya dia belum sadar juga kalo ada gue di sekitar nya.

gue ber derhem pelan, akhirnya dia menoleh

"udah" tanya Rina

" belum lah."

"Trus kok udah ke sini?"

"Ada yang ngadu. Kalau di tinggal sendiri"

"Oh jadi Arga nelpon, aku udah bilang kalo aku gak papa di sini tapi dia terlalu khawatir aku bosen."

" Lho gak ngadu bang Arga??"

"Enggak ngapain ngadu. Aku cuma bilang di ruang kerja kamu, trus dia tanya kamu. Aku jawab kamu masih kerja"

"Dasar bucin bang Arga " gumam gua

"Apa?"tanya Nirina

"Gak ada, ayo berangkat "

"Ke mana?"

"Ke mall. Beli perlengkapan sekolah lho. "

"Gak usah, aku cuma beli buku aja semua nya masih ada "

"Terserah deh mau beli apa aja, yang penting kita ke mall sesuai perintah Raja"

Rina cekikikan mendengar perkataan gua,

"Maaf ya.. Adanya aku di sini malah ngerepotin kamu, kamu gak bawa aku gak apa-apa kok. Tinggal bilang aja sama Arga kita pergi bersama"

"Udah lah kita pergi. Ribet memang hidup calon suami lho itu"

Gue dan Rina pergi ke mall terbesar di sini, setelah sampai masih di parkiran HP gue berdering. Bang Arga yang nelpon, segera gua mengangkat nya

"Iya bang apa lagi sih. ini kita baru sampai di mall"

"Iya.. Jemput tapi nanti ke mall gimana bawanya. Kalau banyak banget yang di beli"

"Ya elah bang kan lho tau gue paling males bawa mobil"

"Oke siap"

Sambungan telepon selesai.

"Kenapa." tanya Rina

"Ribet calon suami lho tuh. Dia udah kasih list apa yang harus lho beli.. panjang amat lagi list-nya dia nyuruh kita nginep di mall apa?" grutu gue..

"Tapi Arga gak bilang apa-apa sama aku "

"Katanya dia ya.. kalau bilang sama lho pasti lho nolak, jadi kuy lah abisin uang calon suami lho "kata gue sambil melangkah menuju ke mall. Rina membuntuti gue dari belakang sambil berkata.

"Padahal semua itu bukan kewajiban dia, kok aku merasa kayak morotin uang Arga. Aku gak punya niat kayak gitu. Aku pikir dia itu sama seperti aku orang biasa aja. Tapi ternyata kaya banget.'

"Lho nyesel?"

"Gak lah. Jujur aku senang punya calon yang kaya. Itu artinya masa depan anak-anak aku terjamin, tapi ya .. Gitu kadang aku malu sama tetangga di rumah sering di gosipin morotin uang Arga " Rina menghela nafas panjang

"Arga terlalu berlebihan, semua tentang aku dia perhatikan sedetail mungkin. Sehingga aku sangat bergantung sama dia, kadang aku takut suatu saat dia menemukan yang lebih baik dari aku,dan dia pergi .. trus aku bagaimana?? Standar laki-laki sudah terlalu tinggi, seperfec Arga ."

Gue tertawa," Menurut gue yang lebih dari lho banyak mengelilingi Arga, bang Arga mau mencari cewek secantik dan sepintar apapun dia tinggal nunjuk, tapi dia sama lho.. Dia mencintai semua tentang lho, termasuk hal terburuk dalam diri lho sehingga tidak ada jalan untuk dia pergi dari lho. Jadi tenang lho aman."

Gue melihat mata dia berbinar,terpancar sangat jelas kebahagiaan di mata nya,

"Benarkah??"

"Iya. Ngapain gue bohong "

Dia tertawa, tiba-tiba Rina menarik tangan gue. "Ayo buruan ihhh " gue mengikuti langkah nya sambil melihat tangan gue yang di tarik. Di pertengahan jalan dia berhenti dengan malu-malu dia berkata.

"Tempatnya di mana. Aku gak tau, lagian toko ini besar banget jadi bingung yang mau cari toko buku."

Gue tertawa.

"Makanya gue yang mimpin jalan."

Kita jalan beriringan sehingga sampai di perlengkapan sekolah. Rina langsung menuju tempat buku tulis berjejer dia mengambil buku yang isinya berwarna dan lucu-lucu dua pak.

"Emang boleh pakai buku seperti itu."

"Boleh. Gak ada larangan yang penting bisa di buat nulis"

"Oke, terserah lho lah."

Gue juga mengambil buku dua pak, setelah itu gue menuju ke tempat alat tulis, gua mengambil beberapa kebutuhan gue, gue menoleh kepada Rina

"Buruan ambil"

Dia menggeleng kan kepala.

"Aku masih ada di rumah "

"Ya elah ribet nih dah,"

Gue ambil aja pernak pernik pensil,pulpen, penghapus dan semua yang lucu-lucu,

"Emang kamu pakai ini Regan?"

Gue tidak menjawab terus melangkah mengambil sepatu sesuai ukuran Rina.karena bang regan sudah chat gue, dan tas semuanya sudah lengkap, gue pergi ke kasir membayar semuanya

Setelah selesai gua ajak Rina makan di restoran kesukaan gue sama bang Arga. Dia makan dengan lahap, seperti nya dia kelaparan atau mungkin menunya cocok di lidahnya. Gue juga makan sambil nungguin bang Arga jemput kita.

Sepuluh menit berlalu, bang Arga muncul di pintu masuk. Rina langsung berbinar melihat bang Arga,

"Hay.."

Rina bangun dari duduk nya dan langsung mencium tangan bang Arga. Sedangkan kan bang Arga mengusap kepala rina dengan penuh kasih sayang.

"Maaf ya.. lama" kata bang Arga

"Gak apa-apa, aku senang kok."

"Udah belanja nya? atau Masih ingin beli sesuatu."

"Udah cukup kok."

Gue berderhem nyaring, mereka pikir gue, orang -orangan sawah apa, bucin di depan gue,

"Bang gue balik lah ke bengkel anak-anak masih nunggu dan perlengkapan gue tolong bawakan"

"Ia.. Makasih dek sudah bantu Abang."

"Santai aja bang . asal ingat bayaran nya "

Jawab gue sambil tertawa. setelah itu gue pergi dari hadapan mereka, eneg gue liat orang bucin. Gak perduli deh mereka mau kemana lagi.

1
cantik
ternyata Regan hebat
cantik
Regan semangat.. yakinlah suatu saat akan bahagia
Rara Kaka
👍👍
rofie fitri
siap kak terimakasih sudah mampir 🙏😘
The first child
Hay kak,
mampir juga ya..
Rara Kaka
👍👍
NOX
Banyak yang harus dikoreksi/revisi. Mulai dari huruf kapital. tanda baca (eyd) dan dialog.
Rangkaian kosakata kamu juga banyak.
Mulai baca2 lagi buat nambah kosakata.
Untuk gaya bahasa, udah sesuai karena kamu ambil genre teenlit.
rofie fitri: siap... nanti di perbaiki 🙏
total 1 replies
NOX
dialog kamu salah
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
NOX: chat personal aja. aku kasih tau dikit2
total 3 replies
NOX
Perhatikan syarat penggunaan huruf kapital. nama, tempat dan jabatan.

Hai! Namaku Nirina. Aku tinggal di desa yang berada di pinggiran kota kecil. Aku hanya anak remaja yang baru beranjak kelas dua SMA. Tidak ada yang spesial dalam diriku, kecuali cantik.
rofie fitri: itu yang di awal memang masih belum di revisi. terimakasih nanti saya perbaiki 🙏🤗
total 1 replies
The first child
Hay thor, aku udh mampir dan baca juga nih..
jangan lupa baca karyaku juga ya..
iqbal nasution
semangat
mommy Fadillah
semangat 💪 salam untuk sesama penulis 🙏
rofie fitri: semangat 💪
total 1 replies
mommy Fadillah
hai aku mampir 🤗
rofie fitri: terimakasih 😘🙏
total 1 replies
cantik
penasaran endingnya seperti apa?
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
kiw kiw diincer abang abang kkn /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
bu Vika atau Fika?
rofie fitri: fika🤭
total 1 replies
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
sangat relate /Facepalm/
‧͙⁺˚*・༓☾σℓ∂єѕт ∂яєαм☽༓・*˚⁺‧͙
boleh boleh aku iseng mampir hehhe
boleh saran? kalau bisa nama orang awali pake kapital ya, Rina Ifa Dewi heheh
rofie fitri: siap 👍
rofie fitri: siap 👍
total 2 replies
Bulanbintang
Hai, Kak. Maaf sedikit koreksi ya.
Setiap awal kalimat sebaiknya gunakan huruf kapital, termasuk untuk nama orang ya, Kak.
Tanda titik di akhir kalimat cukup satu aja, atau kalau dirasa kalimat terlalu panjang, bisa pakai tanda koma untuk memberi jeda.

▪Aku menoleh ke arah Nafi. Aku langsung menjerit melihat hewan berbulu coklat itu sedang melata di tangannya. "Apa tidak gatal? itu ulat ... hewan yang paling kutakuti."
Dewi refleks menutup mulutku, namun bu Fika terlanjur mendengar.

Untuk alur ceritanya udah bagus, Kak. Kita sama-sama belajar ya, semangat terus nulisnya. Bikin cerita apalagi sampai cerita panjang itu nggak gampang, lho. Kamu bisa memulai dan tetap bertahan itu hebat!! 🤗😉
Bulanbintang: Kita sama-sama belajar ya, Kak. Semangat terus, nggak boleh nyerah. Oke??😉
rofie fitri: saya masih baru, perlu banyak bimbingan 🙏
total 3 replies
Naeya
menarik nih kayanyaa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!