NovelToon NovelToon
Mendadak Papa

Mendadak Papa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Lari Saat Hamil / One Night Stand / Single Mom / Menikah Karena Anak
Popularitas:35.9k
Nilai: 5
Nama Author: Realrf

Hail Abizar, laki-laki mapan berusia 31 tahun. Belum menikah dan belum punya pacar. Tapi tiba-tiba saja ada anak yang memanggilnya Papa?

"Papa... papa...!" rengek gadis itu sambil mendongak dengan senyum lebar.

Binar penuh rindu dan bahagia menyeruak dari sorot mata kecilnya. Pria itu menatap ke bawah, terpaku.

Siapa gadis ini? pikirnya panik.

Kenapa dia memanggilku, Papa? Aku bahkan belum menikah... kenapa ada anak kecil manggil aku papa?! apa jangan- jangan dia anak dari wanita itu ....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Realrf, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Papanya Cala

Cahaya lembut matahari menerobos celah dedaunan basah. Hujan lebat semalam masih menyisakan jejaknya di bumi. Hail masih meringkuk nyaman, setelah semalaman begadang menyelesaikan skrispi klien-klien Evelyn, dia juga langsung menutup akun jasa joki Evelyn. Tiga manusia beda usia itu meringkuk bersama, berbagi kehangatan dalam satu selimut tipis. Cala berada di tengah diapit dua kesayangannya. Damai, tenang, sebelum Cala mengeliat dan tanpa sengaja tangan kecilnya menampar Hail.

Hail yang terkejut sontak langsung terbangun. Mata laki-laki itu mengerjap beberapa kali, menyesuaikan cahaya yang masuk dari celah ventilasi udara. Hail mendengus kecil, lalu membenarkan tangan kecil Cala kembali memeluk bonekanya. Pelahan Hail bangkit dan mendudukan diri. Laki-laki itu tersenyum lebar, melihat calon istri dan anaknya yang masih terlelap dalam mimpi. Seindah ini ternyata pemandangan pagi masa depannya.

Mata Hail menatap lekat wajah wanita kesayangannya. Banyak sekali pertanyaan yang ingin Hail tanyakan pada Evelyn. Kenapa wanitanya, harus bekerja sekeras ini. Apa dia tidah tahu Hail hampir gila saat melihatnya tergeletak tak berdaya tadi malam. Jantung Hai benar-benar berhenti, dia merasa gagal sebagai seorang laki-laki.

"Jika jauhku membuatku tidak bisa menjagamu, aku nggak mau Eve." Tangan Hail terulur merapihkan anak rambut yang menutupi wajah ayunya.

"Kita sudah dipertemukan lagi, itu berarti kita masih ada jodoh untuk bersama. Aku pastikan kau dan aku jadi kita, jalan kita akan sama. Apapun caranya, aku pastikan itu akan terjadi," ucap Hail penuh tekad.

Empat tahun, bukan waktu yang singkat. Selama itu Hail selalu mencari tahu tentang Evelyn yang tiba-tiba menghilang dari apartemennya. Setelah malam yang mereka habiskan tanpa sengaja. Hail merasa bersalah dan ingin menebus semua kesalahannya pada Evelyn. Ada sesuatu yang belum sempat Hail sampaikan pada Evelyn, sesuatu yang sudah lama sekali ia pendam.

Hail menekuk lututnya, pandangannya masih terarah pada wajah cantik yang terlelap. Tiap lekuk di wajah Evelyn tak lepas dari tatapannya.

TOk!

TOK!

Ketukan keras dari pintu depan menganggu lamunan Hail.

"Mbak ... Mbak Evelyn!" Teriak seseorang dari luar.

Hail berdecak, jika terus dibiarkan mereka bisa menganggu tidur sang bidadari. Dengan enggan Hail terpaksa turun dari ranjang dan berjalan keluar kamar. Dengan langkah lebar dan sedikit terhentak ia berjalan ke ruang tamu. Hail menggeser sofa yang ia gunakan untuk menganjal pintu, Hail terpaksa melakukan itu karena kunci pintunya rusak setelah ia dobrak semalam.

"Nah ini ... pelaku kumpul kebo!" teriak salah seorang ibu-ibu yang membawa sapu.

Hail mengerutkan kening mendengar sambutan pertama yang ia dengar saat membuka pintu. Kenapa dia ke panggil kebo? Apa ada kebo seganteng dia? Udah ganteng, blonde pula. Mana ada sih kebo kayak gini.

"Maaf ini ada apa ya kok rame-rame begini?" tanya Hail pada sekelompok orang yang berdiri di teras rumah Evelyn.

Seorang pria yang memakai kaos dan sarung berdehem lalu mulai bicara. "Sebelumnya perkenalkan saya Sudrajat, ketua RT di sini. Saya mendapatkan laporan dari warga kalau Mas-nya ini sering datang ke rumah Mbak Evelyn sampai menginap."

"Iya, lalu?" sela Hail dengan wajah bingung.

"Tuh Kan Pak, dia aja ngaku. Udah seret aja, usir. Bikin kotor lingkungan sini!" celetuk salah satu ibu-ibu bertubuh tambun dengan berapi-api.

"Sabar Bu leli, sabar," tutur Pak RT mencoba menenangkan.

"Udah tenang kami Pak, kita nggak bisa biarin warga pendatang macam Evelyn bikin kampung ini rusuh," timpal ibu-ibu yang lain.

Hail hanya diam dengan tangan mengepal kuat menahan gejolak emosi. Panas sekali telinganya, mendengar ibu-ibu lemes ini menghina wanita terkasihnya.

"Iya-iya sabar, kita nggak bisa grusah-grusuh kayak gitu. Kita harus selesaikan secara baik-baik," ujar Pak RT lagi.

Sudrajat tersenyum canggung pada Hail, dia merasa tidak enak dengan ucapan warganya. Sebenarnya tadi Sudrajat ingin datang sendiri, tapi ibu-ibu ini tiba-tiba saja datang mengikuti.

"Biar saya luruskan, Saya memang sering datang dan .."

"Tuh kan bener kata saya." Leli yang bertubuh tambun, menunjuk Hail dengan mata melotot tajam.

"Sabar Bu, sabar." Sudrajat menurunkan telunjuk Leli.

Wanita dengan roll rambut yang masih terpasang di poninya itu mendengus kesal, melipat tangan dengan tatapan tajam yang masih tertuju pada Hail.

"Maaf ya Mas, monggo di lanjut lagi ngomongnya," ucap Sudrajat dengan tidak enak hati.

Hail menghela nafas, jika tidak ingat tata krama mungkin dari tadi dia sudah berteriak, mengusir ibu-ibu julid ini.

"Saya Papanya Cala, Pak. Jadi wajar jika saya sering datang mengunjungi anak saya!" tegas Hail.

Semua yang berdiri dihadapannya melotot, menatap Hail dengan tak percaya. Mereka berbisik bisik kecil dengan sesekali melirik pada Hail.

"Ja-jadi Mas ini, suaminya Mbak Evelyn?" tanya Sudrajat dengan terbata saking terkejutnya. Hail mengangguk, menampilkan senyum lebar dan bangga.

"Halah, mana mungkin. Evelyn kan janda, paling mas-nya ini cuma ngaku-ngaku biar nggak diusir," tukas salah seorang ibu-ibu.

"Bener tuh, kalau memang suaminya Evelyn. Buktinya mana!" Leli menyeringai, mengejek.

Hail melipat tanganya, sedikit memiringkan kepala. Menatap dingin, wanita bertubuh tambun yang sejak tai terus menyudutkan Evelyn.

"Kalau saya bisa buktikan bagaimana?" jawab Hail dengan tenang, namun menekan.

"Y-ya ya dah, buktiin dulu saja. Jangan bohong buat nutupi kumpul kebo kalian," sindirnya sinis.

Hail mendengus kecil, ia lalu beralih menatap Sudrajat yang sejak tadi diam berpikir.

"Kemarin malam saya buru-buru datang karena istri saya sakit, masalah ini kita lanjutkan besok ya Pak. Istri saya juga belum bangun, besok saya akan menjelaskan lebih detail dan .... membawa bukti," tutur Hail melirik dingin pada Leli.

"Baik, kalau begitu saya pegang ucapan Mas-nya. Sejujurnya saya juga sedikit ragu kalau Mas-nya ini suami Mbak Evelyn. Karena Mbak Evelyn hanya memberi data drinya dan Cala saat pindah ke sini," tutur Sudrajat

"Saya paham keraguan Pak RT, tapi waktunya kurang tepat kalau kita bicara sekarang."

Sudrajat mengangguk paham. "Kalau begitu saya permisi, saya akan kembali besok. Ayo ibu-ibu pulang."

Sudrajat sedikit mendorong wanita-wanita keppo yang enggan pulang sebenarnya mereka berharap drama besar dan dramatis, mereka lupa kalau Pak Rt -nya ini punya pikiran yang tenang. Hail menggeleng pelan, menutup pintu setelah para tamunya keluar pagar. Namun, saat Hail baru membalikan tubuhnya, ia terkejut melihat Evelyn yang berjalan pelan, keluar dari kamar sambil berpegangan pada tembok.

"Eve!" pekik Hail, ia berjalan tergesa menghampiri Evelyn.

"Mau kemana hem?" Hail memegang tangan Evelyn, satu tanganya merengkuh bahu wanita itu membantunya berjalan.

Kali ini Evelyn hanya diam menurut, sumpah demi apapun tubuhnya terasa lemas. Seolah tulang-tulangnya berubah jadi yupi.

"Kamar mandi," jawab Evelyn singkat dan lirih.

Hail mengangguk, ia memapah tubuh ringan wanita itu ke arah kamar mandi. Panas tubuh Evelyn masih bisa Hail rasakan, nafasnya juga terdengar berat. Hail yakin Evelyn bukan sekedar demam.

"Mau aku bantu?" tanya Hail saat mereka sudah sampai di depan pintu kamar mandi.

Evelyn tidak menjawab, tapi delik tajamnya sudah cukup membuat Hail diam.

1
Shakura
astaga orang berduit.mah bebas yaaak.. sebungkus mie goreng dihargai 200k.. beli di aku aja Hail biar aku cepet kaya🤣🤣🤣
Shakura
akhirnya clear deh soal hutang Eve sama Tante Yunita.. cuma butuh waktu 1 menit aja.. setelah ini Eve pasti tenang..
SWIKE BOGEL
eve jgn mikirin cala, cala aman kok ramai yg jagain, fokus aja sm kesehatan kamu dl
Didim 😍
gimana perasaan hail andai tau yang sebenarnya tentang cala ,, hmm jangan² cala bukan anak hail 🤔🤔
💝💝pemuja Rahasia💖💖
perczya sma.hail eve... dia tulus sma kamu
jimin park
mas ob menyelamatkanmu hail😌...kalo g ada mas" ob mungkin evelyn makin jenuh karna sendirian..curiga sih kayaknya ada "orang dalam" yg buat papanya evelyn jadi tersangka 4 tahun yg lalu...feelingku papanya evelyn mengetahui ada yg korup diperusahaan itu,,jadi untuk nyingkirin supaya mereka bersih, y dengan menuduhnya jadi tersangka...
Jasmine
Gass hail gass cari tau semuanya, kalah kamu yakin bahwa papa nya Evelyn bukan dalang dibalik itu semua. pasti semuanya akan terkuak cemunguuut demi masa depan uhuyyy
Jasmine: *kalau typo
total 1 replies
Puput Assyfa
Eve jgn coba2 km menghilang dr hail lagi disaat dia sedang berjuang untuk mencari kebenaran tentang papamu dan disaat hail berjuang melindungimu.
Rysa
plis deh eve jgn pikirkan perpisahan terus dengan hail...jalani hadapi bersama.....cala benar anak hail kan
Zahra Nisa
om hail bisa ja menggoda evlyn sampai sampai malu malu gitu ah romantis ny kalian sampai bikin yg bca ikuta senyum senyum
Aulia Zahra
boro boro Evelyn yang melihat langsung hail makan mie goreng yg bca juga ikutan ngiler 🥰
Aishiteru❤‍🔥
jangan terlalu overthinking evelyn,
dan kalau kamu ragu, mending kamu bicara jujur saja sama hail. apalagi kalau ada sangkut pautnya sama cala. mending bicara in baik2
🪷Pembaca Goib🪷
yang panggil sayang sama istri.
minimal di sah akan dulu dong omm..
iket Evelyn nya, jangan sampai lepas
Sweet Mango
nonton yt aja minta di temenin, emang yang mau di tonton apaan sih?
N.M.Q
Tapi kayak nya emang bukan kangen deh, Eve nya kesepian sendirian di kamar opname 🤣🤣
Novi Manggala Qirani
Aku apa ?
mau pergi lagi ?
ga kasihan emang sama cala ?
Sweet Mango
Gak Ishak gak Pak indra bilang anak pengkhianat tidak butuh nama trus manggilnya siapa dong pak?? /Facepalm/
N.M.Q
Kalo aku jadi OB nya, aku jawab dulu wani piro ?? kan kesempatan buat cari cuan 😂😂
Putri Nurril
bisa-bisa hail makan mie nya lahap banget di hadapan orang sakit/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Novi Manggala Qirani
Kelakuan mu Hail !! persis banget Cakra 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!