apa jadinya apabila seorang gadis bar-bar dan juga cegil tiba-tiba dijodohkan dengan seorang CEO yang terkenal dingin dan juga anti wanita ?
keseruan apakah yang akan terjadi jika keduanya disatukan ?, biar tidak penasaran yuk ikuti saja kisah mereka 🙂.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
16. sekedar hobi
" siapa ?"tanya Naufal dengan bingung sambil menatap kearah kakaknya.
" enggak penting "ucap Nadhira dengan ketus, Naufal yang penasaran pun ikut menoleh kearah sekitar.
" lagi lihatin mantan ternyata "ejek Naufal sambil tersenyum, mendengar itu Nadhira hanya berdecak kesal.
" panas ya melihat dia sudah dengan yang lain ?"tanya Naufal sambil tersenyum mengejek.
" dih, amit-amit !"ucap Nadhira dengan ketus
" eleh, bilang aja kau cemburu "ucap Naufal lagi sambil menyeruput kopinya.
" najis,ya ada aku muak melihat wajahnya "gerutu Nadhira dengan kesal.
" kalo wajah kak Gibran bagaimana ?"goda Naufal sambil tersenyum.
" apaan sih ?"ucap Nadhira menyeruput jusnya sambil menatap kearah lain.
" alah malu-malu, kayak orang baru pacaran aja "ejek Naufal.
" sudah cepat habiskan minuman mu, kita pulang "gerutu Nadhira sambil menatap kearah Naufal yang terus menggodanya.
" iya "ucap Naufal sambil kembali menyeruput kopinya.
setelah itu mereka pun pergi dari cafe tersebut dan pulang ke rumah.
( sampai di rumah ) Nadhira melihat sudah ada Gibran di ruang tamu sedang mengobrol dengan mamanya.
" kenapa datang ? Aku kan sudah bilang tidak usah dijemput "tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" emang apa salahnya ? Gibran juga mau nginep di sini, iya kan Gibran ?"ucap buk Herlin
" iya ma "ucap Gibran sambil tersenyum.
" apa !"ucap Nadhira dengan terkejut sambil menatap kearah suaminya.
" aku ke kamar dulu "pamit Naufal sambil pergi ke kamarnya.
" ajak Gibran ke kamar biar bisa istirahat, pasti dia capek setelah seharian bekerja "ucap buk Herlin
" ayok "ucap Nadhira sambil pergi duluan.
" Gibran ke kamar dulu ma "pamit Gibran sambil beranjak bangun.
" istirahatlah, nanti mama panggil saat makan malam "ucap buk Herlin.
" iya "ucap Gibran sambil pergi.
Gibran masuk kedalam kamar lalu merebahkan dirinya di atas kasur sambil menunggu istrinya selesai mandi.
" klek "tak lama Nadhira keluar dari kamar mandi lalu berjalan menuju meja rias.
" kau tidak mandi ?"tanya Nadhira sambil body lotion di tangannya.
tidak mendapatkan respon Nadhira menoleh kearah Gibran yang ternyata sudah tertidur.
" cepat sekali dia tidur "ucap Nadhira sambil berjalan menuju lemari untuk mengganti bajunya.
( 2 jam kemudian ) Nadhira kembali masuk kedalam kamar setelah dari dapur dan melihat Gibran belum bangun juga.
" Gibran "panggil Nadhira sambil menepuk tangan Gibran.
" hmm "ucap Gibran sambil membuka matanya.
" mandi dulu sana, kita makan malam "ucap Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" iya "ucap Gibran sambil beranjak bangun
" kau ada bawa baju ganti ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" ada dimobil, tolong ambilkan "ucap Gibran sambil berjalan menuju kamar mandi.
" menyusahkan saja "gerutu Nadhira sambil berjalan keluar kamar.
( di meja makan )
mereka menikmati makan malamnya sambil berbincang-bincang ringan.
Gibran dan pak David asyik berbincang seputar pekerjaan, sementara Nadhira hanya diam saja sambil makan dengan lahap.
" aku duluan ya, mau ngerjain tugas sekolah "ucap Naufal yang sudah selesai makan.
" tumben rajin "ejek Nadhira
" aku emang selalu rajin "ucap Naufal dengan sombong sambil pergi ke kamarnya.
" kalian lama nginep nya ?"tanya buk Herlin.
" kenapa ? Mama mau ngusir kami ? "tanya Nadhira sambil menoleh kearah mamanya.
" kau ini,mama cuma nanya "omel buk Herlin sambil mukul Nadhira yang kalau ngomong enggak mikir dulu.
" ya siapa tau aja mama sudah bosen liat aku disini "tambah Nadhira sambil mengambil air minumnya, mendengar itu buk Herlin hanya berdecak kesal.
Selesai makan malam mereka pun kembali ke kamar, Nadhira mengambil laptop nya dan lanjut nonton Drakor.
sementara Gibran duduk bersandar di ranjang sambil bermain ponselnya.
" hahaha "Gibran menoleh kearah istrinya yang tiba-tiba tertawa sambil menatap kearah layar laptop nya.
" kau lagi nonton apaan sih ?"tanya Gibran sambil menatap kearah istrinya.
" kepo deh "ucap Nadhira sambil menoleh sekilas kearah Gibran lalu kembali fokus pada laptop nya.
Merasa penasaran Gibran ikut mengintip kearah layar laptop istrinya yang ternyata sedang nonton Drakor.
" mau ikut nonton ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" enggak "ucap Gibran sambil menarik selimut dan tidur sambil membelakangi istrinya.
" yasudah "ucap Nadhira sambil kembali fokus menonton.
" hahaha "Nadhira kembali tertawa ngakak saat melihat adegan lucu di film tersebut.
" dasar stres "gumam Gibran sambil memejamkan matanya.
" hua.."Nadhira menguap sambil menutup mulutnya, setelah menonton beberapa episode ia merasa ngantuk.
Nadhira menyimpan laptop nya di atas meja lalu ikut merebahkan dirinya di atas kasur.
...**...
Gibran membuka matanya dan melihat sudah tidak ada Nadhira disampingnya. Ia menoleh kearah jam yang baru pukul 6:00 pagi, tumben istrinya bangun pagi-pagi sekali.
Gibran beranjak bangun dan berjalan menuju kamar mandi.
setelah mencuci muka Gibran keluar dari kamar dan turun kebawah. Ia melihat istrinya juga tidak ada dibawah, hanya ada ibuk mertuanya yang sedang sibuk memasak di dapur.
" kakak Gibran lagi cari kakak ya ?"tanya Naufal yang baru turun dari kamarnya.
" kamu tau dia kemana ?"tanya Gibran sambil menoleh kearah adik iparnya.
" kalau tidak ada dikamar palingan ada digudang tuh "ucap Naufal sambil menuangkan air minum yang ada di atas meja makan.
" ngapain di gudang ?"tanya Gibran dengan bingung.
" mending kakak liat sendiri aja deh "ucap Naufal sambil meneguk air minumnya.
Gibran yang penasaran apa yang dilakukan oleh istrinya pagi-pagi di gudang pun pergi untuk melihat.
sampai di gudang Gibran melihat banyak terdapat karya lukisan disana, iapun menoleh kearah istrinya yang terlihat sedang fokus bermain dengan kuas dan catnya.
" ini semua kau yang melukisnya ?"tanya Gibran sambil melihat-lihat hasil karya seni istrinya.
" iya "ucap Nadhira sambil menoleh sekilas kearah Gibran lalu kembali fokus melukis.
mendengar itu Gibran hanya mengangguk mengerti,ia baru tau kalau istrinya punya bakat dalam hal melukis.
" apa yang sedang kau lukis ?"tanya Gibran sambil berjalan menghampiri istrinya.
" pemandangan alam, bagus tidak ?"tanya Nadhira yang sudah selesai melukisnya,Gibran hanya mengangguk sambil kearah karya lukisan istrinya.
" kau tidak menjualnya ?"tanya Gibran yang melihat banyak sekali karya lukisan disana.
" aku melukis hanya sekedar hobi, lagi enggak tahu harus dijual kemana "ucap Nadhira sambil memberikan tangannya dengan handuk.
" kan bisa bikin galeri seni "ucap Gibran sambil menatap kearah istrinya.
" aku belum kepikiran kesana "ucap Nadhira yang emang tidak ada niat untuk menjualnya,ia melukis hanya sekedar untuk menyalurkan hobinya saja.
" kalo mau aku bisa bantu bikin galeri seni untukmu "ucap Gibran lagi
" nanti deh aku pikirkan lagi "ucap Nadhira sambil menyimpan kembali alat-alat untuk ia melukis.
" kau tidak ke kantor ?"tanya Nadhira sambil menatap kearah Gibran.
" sebentar lagi "ucap Gibran, Nadhira hanya mengangguk mengerti sambil berjalan keluar dari gudang.
" aku mau ambil baju kerja dulu di mobil "ucap Gibran yang emang selalu membawa baju cadangan di dalam mobilnya.
" iya "ucap Nadhira sambil kembali ke kamar untuk membersihkan dirinya.