Tak Disangka Jodoh Terbaik
Pagi itu terlihat dua orang paruh baya sedang duduk berdua di kamarnya dengan perasaan tidak enaknya, mereka merasa akan tidak bertemu lagi dengan putra mereka satu satunya.
"Ibu.... ayah.... Mobil sudah Al siapkan ayo kita berangkat, nanti keburu sore" ujar sang putra yang bernama Alvaro.
"Nak duduklah dulu, sebelum kami pergi, kami ingin meminta maaf padamu karena kami kamu harus menikah dengan wanita tidak tau diri itu, maafkan kami nak" ujar sang ayah
"Ibu juga minta maaf padamu Al, seharusnya ibu memilih mati saja sejak lama jika ternyata kesembuhan ibu membuat kamu menderita dan di rendahkan. Nak jika suatu hari terjadi sesuatu pada kami dan kamu bisa terlepas dari pernikahan ini. Ibu harap kamu pergi menjauh dari keluarga ini bebaskan dirimu dari mereka" ujar sang ibu sembari menangis
Alvaro yang mendengar itu pun menangis sedih, lalu memeluk kedua orangtuanya dengan erat.
"Ibu.... Ayah.... Kalian bicara apa, Al ikhlas kok menerima semua ini, mungkin ini semua jalannya, jadi tidak perlu di pikirkan lagi. Al mohon ibu tidak menyalakan diri ibu lagi setelah ini dan jangan buat pengorbanan Al jadi sia-sia" ujar Al menenangkan kedua orang tuanya.
"Ayo bu.... Yah kita pergi sekarang, jangan sedih lagi" ujar Alvaro mengalihkan pembicaraan mereka
"Baiklah nak, tapi ingat kata kata ibu tadi ya" ujar sang ibu mengingatkan lagi
"Baiklah ibu Al mengerti" ujar Alvaro lalu mereka pun pergi dari sana.
Al membukakan pintu untuk kedua orang tuanya, setelah melihat keduanya duduk dengan tenang, Al pun ikut masuk dan menjalankan mobilnya menuju kampung halamannya.
Tanpa di sadari oleh Alvaro, ada yang melihat kepergian mereka dari atas balkon kamarnya dengan tatapan penuh arti lalu tersenyum licik dan dia adalah Yuli istri dari Alvaro.
"Hahaha kalian tidak akan pernah sampai ke kampung itu, selamat tinggal. Dan jikapun sampai kalian tidak akan pernah melihat rumah kalian yang sudah habis terbakar disana. Hahaha" tawa Yuli dengan sangat keji.
Dulu Alvaro menikah di usia 18 tahun setelah lulus SMA, saat itu ia menikah karena di jodohkan oleh orang tuanya karena balas budi.
Jadi dengan terpaksa ia menikah dengan anak orang yang dulu pernah menolong sang ibu yang sakit parah.
Sedangkan sang penolong ingin meminta balasan dengan Alvaro yang harus menikah dengan putrinya yang saat itu sudah berusia 25 tahun dan hamil di luar nikah tanpa tau siapa ayah anak itu.
Karena Alvaro ingin ibunya sembuh dengan terpaksa menerima tawaran itu, Alvaro kira semua akan baik-baik saja, tapi ternyata tidak karena Yuli wanita yang ia nikahi adalah wanita yang kejam.
Selama satu tahun menikah sang istri tidak pernah mau menerimanya karena dia dari kalangan menengah, hingga hari ini pun Yuli membenci Alvaro.
*
*
*
Sore harinya telpon rumah milik Yuli berdering keras, dengan malas Yuli menerima telpon itu, dan ternyata itu adalah telpon dari polisi yang mengabarkan jika Alvaro kecelakaan.
Yuli yang mendengar itu tidak langsung menjawab, ia sangat bahagia karena berhasil menyingkirkan suami miskinnya itu.
"Dirumah sakit mana pak suami saya di rawat" ujar Yuli yang pura pura sedih.
Terdengar di seberang sana pak polisi memberi alamat rumah sakit, setelah itu sambungan telpon terputus.
Ia akan kerumah sakit untuk memastikan keadaan Alvaro yang sudah mati atau masih hidup.
Yuli pun pergi dengan menitipkan anaknya pada orang tuanya, ya anak Yuli dengan pria lain itu sudah lahir.
Sedangkan Alvaro saat ini dalam keadaan kritis, karena Alvaro mengalami kecelakaan yang parah hingga ia haus mengalami kelumpuhan. Sedangkan kedua orang tuanya meninggal di tempat,
Yuli yang sudah sampai disana pun menemui dokter dan bertanya pada sang dokter keadaan Alvaro.
Mendengar penjelasan sang dokter ada kemarahan disana hingga ia merencanakan sesuatu disana.
Beberapa hari berlalu akhirnya Alvaro sadar dari tidurnya, saat pertama kali ia membuka mata ia sangat kaget berada di rumah sakit, lalu ia mengingat tentang kecelakaan itu.
Ia ingin bangun tapi kakinya mati rasa, "Ada apa dengan kakiku, apa aku lumpuh, kenapa tidak ada rasa dan tidak bisa bergerak" panik Alvaro.
Disaat bersamaan Yuli masuk ke dalam ruang rawat, "Oh ternyata kau sudah bangun, bagus jika begitu jangan menyusahkan ku, tidak Sudi aku merawat orang lumpuh seperti dirimu" ujar Yuli kasar tanpa perasaan.
"Yuli apa yang terjadi, dan dimana kedua orang tua ku, kenapa mereka tidak ada dan kenapa kakiku mati rasa?" tanya Alvaro beruntun.
Mendengar itu Yuli tertawa mengejek, "CK.... CK.... CK... memang tidak berguna, baiklah aku beri tau, kau mengalami kecelakaan dan sekarang kau lumpuh, untuk kedua orang tuamu yang miskin itu mereka sudah meninggal dan sudah di makamkan dua hari lalu, dan ada kabar buruk lainya untumu" ujar Yuli
"Kau di nyatakan mandul ini suratnya, jadi nikmatilah hari harimu, aku pergi dulu" ujar Yuli tanpa perasaan. Meninggalkan Alvaro yang mematung karena shock, berita yang menyakitkan bertubi tubi datang.
Setelah tersadar Alvaro menangis sejadi jadinya, hingga ia di suntik obat penenang saat dokter mendengar tangisan Alvaro.
Sudah hampir satu bulan Alvaro di rawat di rumah sakit sendirian tanpa di temani siapapun, Yuli hanya membayar pengobatannya dan pergi begitu saja tanpa ingin tau keadaan Alvaro.
Sampai saatnya Alvaro di perbolehkan pulang, baru saja keluar dari rumah sakit dalam keadaan lumpuh duduk di kursi rodanya Yuli datang menemui Alvaro di depan rumah sakit menyerahkan surat cerai mereka
Di hari itu ia menerima surat cerai dari sang istri dan penghinaan dari mertua.
Tanpa belas kasihan sang istri ikut menghina dirinya di depan banyak orang dan selingkuhan istrinya.
Ya Yuli sebulan ini sudah menemukan pria yang menghamilinya dan mereka akan menikah setelah bercerai dengan Alvaro.
Mendapatkan hal yang tidak terduga membuat Alvaro hanya diam, tanpa banyak bicara Alvaro menerima perceraian itu.
Sedikit pun Alvaro tidak mengeluarkan suaranya, ia seakan mati rasa saat itu. Yuli yang kesal dan marah menyuruh orang untuk membawa Alvaro pergi.
Alvaro di tinggalkan di jalan yang sepi, dalam keadaan lumpuh, ia menangis dan merenungi semuanya.
Alvaro menangis kepergian kedua orang tuanya, hidupnya menjadi hancur karena Yuli.
Setelah itu Alvaro menenangkan dirinya, ia mencoba menerima semuanya dengan ikhlas, yang membuat Alvaro bingung bagaimana dia bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Ia juga tidak memiliki tempat tinggal disana,
Tanpa terasa satu tahun berlalu, Alvaro harus tinggal di jalan, dengan kursi rodanya. Hidup dengan belas kasih orang lain. Kadang ia bekerja bawa barang dengan memangku barangnya.
Sampai suatu hari tanpa sengaja ia bertemu mantan istri yang sedang bersama suami barunya.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments
🍃🦂 ≛⃝⃕|ℙ$ Nurliana 🦂🍃
Ini ceritana beda dari biasana, biasana si cwe yg di campakan /Determined//Determined/
2025-05-03
0