NovelToon NovelToon
SECRETS

SECRETS

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi
Popularitas:586
Nilai: 5
Nama Author: FairyMoo_

Kisah ber-genre fantasi yang menceritakan seorang anak konglomerat di suatu negara yang terjebak hubungan dengan dosennya sendiri. Violia Lavina seorang mahasiswi yang agak "unik" yang entah bagaimana bisa terjebak dengan dosennya sendiri, Leviandre. Dalam hubungan sakral yakni pernikahan.
Katanya terkait bisnis, bisnis gelap? Unit Pertahanan negara? Politik? SECRETS, mari kita lihat rahasia apa saja yang akan terkuak.


Violia said:
Demen ya pak? Tapi maaf, bapak bukan tipe gw.

And Leviandre said:
Berandalan kayak kamu juga benar-benar bukan tipe saya.


Disclaimer, cerita ini adalah cerita pertama dari sayaa, oleh karena itu isi novel ini jauh dari kata sempurna. Serta cerita ini memiliki alur yang santai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FairyMoo_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter Sixteen

  Satu jam kemudian, dua sejoli itu sudah sibuk dengan dengan urusannya masing-masing. Vio saat ini sedang berada di tepi kolam renang yang ada di rumahnya, ia duduk santai di kursi baring yang ada di tepi kolam itu.

  "Gila ah, panas banget ini. Enak keknya berenang nih." ujar Vio melihat sekitarnya ia menimbang-nimbang keputusannya.

"Yaudah deh berenang aja kapan lagi. " ujarnya bangkit dan bergegas menuju bilik ganti yang ada di pojok sana.

  Vio keluar dengan pakaian renangnya, ia berusaha mencari pakaian renang yang tidak terlalu terbuka sebab ia memikirkan bahwa ia hanya tinggal berdua dengan laki-laki di tempat itu.

Vio duduk di tepi kolam dan menjulurkan kakinya di sana, ia merasakan dinginnya air yang mulai menyelimuti kakinya. Ia langsung terjun dan berenang ria di sana.

  Inilah Vio dengan kerandomannya tiba-tiba ia kepikiran untuk menghitung selama apa ia bisa bertahan di dalam air. Waktu pelatihan dulu mereka sering berlatih di dalam air untuk melatih pernapasan. Vio mulai menenggelamkan dirinya sendiri ke dasar kolam.

  Sudah lewat satu menit sejak Vio menenggelamkan diri, tak lama kemudian ia kembali menampakkan diri ke permukaan. "HUAAANJIRR!" teriak kaget Vio melihat Levi telah berduduk santai di kursi tempat ia duduk tadi dengan memangku laptopnya itu. Levi menatap datar kepada gadis yang berada di tengah kolam itu.

  "Mulut kamu itu ya!" tegas Levi tak suka mendengar kata kata kasar dari Vio. Vio menenggelamkan dirinya dan hanya menyisakan kepalanya di permukaan "Heh! Ngapain bapak disini?!" ujar Vio menyentak. "Saya lagi ingin bersantai di sini, niatnya sih saya ingin berenang untuk meredakan panas tapi gajadi liat ada makhluk terdampar di dasar kolam tadi." ujarnya.

  Sekarang adalah musim panas di negara itu jadi maklumi saja dua orang itu merasa kepanasan walau di dalam rumah ada AC, mereka ingin menyegarkan diri dengan air. Apa yang lebih baik dari pada berenang di musim panas coba?

  "Dih? Bapak liat gw tenggelam di sana dan cuek aja gitu? Bapak ga mikir entah gw tuh kenapa-napa gitu?" heboh Vio masih di tengah kolam itu, ia sengaja hanya menyembulkan kepalanya sebab tak nyaman memperlihatkan diri dengan pakaian renangnya.

 "Emangnya kamu tenggelam?" tanya Levi kembali menatap Vio meninggal fokusnya pada layar laptop di depannya.

  "Ya enggak! Tapi kalo orang normal mikirnya gitu!" ada sedikit rasa kekecewaan di hati Vio, apa dosennya itu benar-benar tidak peduli dengannya? pikirnya. Levi hanya mengindikkan bahunya acuh lalu kembali fokus pada laptop di depannya. Sedangkan Vio yang kesal mulai berenang dan menenggelamkan diri kembali.

  "Dih?! Dasar, masa dia biasa aja liat gw tenggelem tadi? Orang ga kenal aja kalo liat orang tengelem itu langsung bantuin! Lah dia??" gemuruh batin Vio kesal.

"Jadi, jangankan suka ama gw, dia malah ga peduli banget ama gw! Ini makin dipikirin kok dada gw rasanya sesek sih?! Apa gw sakit beneran ya?!" kalut batin Vio bertolak belakang dengan keadaan fisiknya yang tenang, duduk di tengah kolam itu. Sebelumnya Vio berbaring di sana, tetapi merasa ada orang lain di sana ia memutuskan untuk duduk saja.

  Vio kembali kepermukaan dan melihat dosennya itu masih sibuk dengan laptop didepannya. "Laptop mulu yang dipandang kek cewek aja tuh laptop!" sinis Vio pelan, ia berenang ke tepi berniat menyudahi acara tenggelamnya itu. Vio melihat di samping Levi ada beberapa cemilan, ia tertarik melihat itu. "Ekhm!" dehem Vio guna mendapatkan fokus Levi.

  Levi melirik Vio yang ada di tepi kolam depannya. Ia menatap Vio dan menaikkan salah satu alisnya bertanya. "Itu," ujar Vio menunjuk cemilan dengan matanya. Levi melihat kesamping, tempat yang dimaksud Vio.

  "Yaudah kalo mau ambil aja." ucap Levi cuek kembali ke laptopnya. "Ish! Ambilin kek! Gw kan lagi di kolam ini." ucapnya memukul air dengan tangannya tanda dirinya kesal.

Levi tetap fokus pada aktivitasnya "Ga usah manja, anggota badan kamu masih lengkap kan?" ucap Levi tanpa melihat Vio.

  Vio berdecak kesal. Dirinya naik begitu saja dan berjalan kearah ruang ganti dengan menghentak hentakkan kakinya, ia tak lagi memikirkan rasa malunya dengan baju renang itu. Setelah membersihkan diri Vio kembali dengan baju rumahannya. Ia mengambil cemilan yang ada di samping Levi dan membawanya masuk begitu saja. Levi yang melihat itu menampakkan ekspresi tak terima dan heran melihat kelakuan Vio.

...                                             ✥...

  Sorenya, mereka sekarang sedang berada di dalam mobil. Levi fokus menyetir dan Vio sedang sibuk dengan ponselnya. "Pak, mampir ke minimarket ya." ujar Vio tanpa menoleh.

"Hm." hanya deheman yang Vio dengar dari Levi, ia lantas menoleh dan menatap Levi. "Dih? Apaan nyaut gitu? Sosoan banget lo pak!" tegas Vio.

  "Apa sih Vi." balas Levi menoleh sekilas ke arah Vio.

"Ya bapak, pa-apan nyaut gitu?" tambah Vio. "Itu artinya saya iya-iya aja. Itu aja kamu masalahin." timpal Levi.

"Bilang "iya" ga susah pak!" tambah Vio kesal. "Kenapa kamu kesel sih? Iya-iya ini minimarketnya." ujar Levi sembari menghentikan mobilnya di depan mininarket. Vio langsung keluar tak lupa dengan acara membanting pintu mobil. Levi hanya menggeleng ringan melihat kelakuan istrinya itu.

  Mereka melanjutkan perjalanan hingga sekarang mereka tiba di depan mansion keluarga Chesterfield.

"Mamaaa! Vio here!!" teriak Vio berlari kearah dapur mencium bau makanan khas ibunya. Sedangkan Levi berhenti di ruang tamu melihat papa mertuanya ada disana. Levi berbincang ringan dengan mertuanya itu.

   "Apasih Vi, suara kamu itu astagaa." keluh mamanya saat Vio datang ke dapur dan melihat mamanya tengah serius memasak. "Aelah mah, ditinggal Vio bentar massa udah ga biasa denger suara Vio." timpal Vio duduk di meja makan melahap buah yang ada disana.

  "Ada apa nih tiba-tiba nyuruh kita kesini?" tanya Vio.

"Mama perlu tambahan tenaga, minggu nanti kita adakan pesta perayaan 100 tahun perusahaan kita. Kami perlu bantuan kamu sebagai calon pemimpin Chester-F Group nanti." ujar mamanya tanpa menoleh karena dirinya sedang sibuk memasak.

"Wah, udah 100 tahun?? Ternyata perusahaan keluarga kita udah jompo." ujar Vio santai. "Heh! Bagus banget kamu ngomong gitu ya?!" balas mamanya yang menatapnya penuh. Vio hanya terkekeh pertanda ia hanya bercanda.

  "Malam ini kita mulai dari hal kecil-kecilnya dulu daftar rencana dan rinciannya udah ada sejak bulan lalu sekarang kita tinggal merealisasikan rencana itu." ujar Liliana sembari menghidangkan makanan.

"Sini ma, Vio bantu nyiapinnya." ucap Vio segera bangun dari duduknya dan mulai membantu mamanya menyiapkan makan malam mereka.

  Mereka makan malam bersama dengan berbincang ringan, jangan lupakan dua sejoli yang berakting penuh disana.

"Papa boleh minta bantuan kalian kan? Minggu nanti Chester-F Group akan memperingati 100 tahun berdirinya perusahaan ini. Sebab Vio adalah satu-satunya pewaris keluarga ini, jadi papa ingin Vio ikut berpartisipasi dalam acara ini." ujar papanya seusai makan.

  Vio tersenyum dan mengangguk. "Papa juga minta bantuan Levi ya?" ucapnya mengarah pada Levi. Levi mengalihkan fokusnya pada papa mertuanya dan menunjuk dirinya sendiri "Levi pah?" tanyanya.

"Iya, kamu kan suaminya Vio. Jadi kamu juga harus berpartisipasi dalam hal ini. Kalian tahu? Dengan bersatunya kalian maka dua perusahaan kita juga telah terkait satu sama lain. Chester-F Group dan Evander's Group." tambah papa Vio. Levi mengangguk dan tersenyum membalas ucapan papa mertuanya itu.

   Malam itu mereka menginap di sana, karena paginya keempat orang itu akan disibukkan dengan berbahai hal. Levi ikut papa Vio ke perusahaan dan Vio beserta ibunya menuju lokasi perayaan nanti, mereka akan mengatur dekor dan segala sesuatu yang harus diurusi perempuan.

...✥...

  3 hari sibuk mereka telah berlalu. Sekarang hari minggu, hari acara yang mereka persiapkan itu berlangsung. Seorang lelaki dewasa dengan penampilan rapinya telah siap menunggu sang istri untuk keluar dari kamarnya dan segera pergi keacara spesial keluarga sang istri.

  Beberapa derap kaki terdengar dari arah tangga, Levi menoleh dan tercekat mendapati Vio sedang berjalan di sana dengan eloknya. Vio diikuti beberapa perempuan di belakangnya, itu adalah pegawai salon terkenal yang Vio panggil kerumahnya untuk membantunya berkemas untuk hari ini.

  Levi tenggelam dalam pesona Vio, ia menatap Vio lekat yang sedang berjalan kearahnya itu. Vio menggunakan dress selutut dengan warna gradasi warna soft peach dan putih dengan make-up yang menambah kesan feminim pada gadis tomboy itu.

  "Apa liat-liat?!" tanya Vio garang setelah berada di depan Levi. Perempuan-perempuan dari salon itu langsung pergi dari sana.

"Kenapa? Ga boleh??" tanya Levi sok polos. "Cantik ya gw? Terpesona ya??" goda Vio seraya tersenyum dan menaik turunkan alisnya.

"Lumayan." ujar Levi sekenanya. Levi langsung pergi mengarah keluar dan mengambil kunci mobil yang akan mereka kendarai, meninggalkan Vio yang memerah.

  Muka Vio terasa panas, sekarang mukanya terlihat seperti ketumpuk blush. Dirinya memegang dadanya dan merasakan debaran yang luar biasa dari dalam.

"Shit! Apa-apaan?! Sumpah jantung gw sakit woy!" ucap Vio pelan sambil memegang dadanya yang tengah berdetak jauh diluar batas normal itu.

"Tadi pas diliatin aja perut gw udah serasa diacak-acak! Ga adil banget! Massa cuman gw yang gini??" sambungnya lagi. "Vi! Ayo!! Ngapain sih kamu?!" teriak Levi yang kepalanya nyembul dari arah pintu depan.

Vio langsung menyadarkan dirinya dan langsung berjalan keluar rumah menyusul Levi yang sudah menunggunya.

...»»---->To Be Continued<----««...

...Haii~ udah sampe di chapter enam belas, gimana?? ...

...Tunggu kelanjutannya yaa~...

...Bye byee~ see you in next part👋🏻...

1
Elisabeth Ratna Susanti
like plus subscribe 👍 salam kenal 🙏
Ryo_Zanuel???
semangat yaw dari gw, jangan putus asa dan teruslah mengupgrade ceritanya, gw yakin lo bisa 💪
FairyMoo_: omg Thanks😫🙏🏻
total 1 replies
FairyMoo_
Tinggalkan komentar kalian disini ya~
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!