Jeandra tanpa sengaja bertemu dengan Azkara yang membutuhkan bantuan nya. tanpa mereka duga itu adalah awal ketertarikan mereka.
akankan benar cinta bersemi karena seringnya bertemu..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon JK의 할루 아내, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Siuman
Perlahan Azkara membuka matanya, merenggangkan ototnya sambil mengumpulkan nyawa. Namun pergerakannya terhenti saat melihat Jeandra yang sedang menatapnya dengan kedua matanya yang terbuka sempurna.
"sayang.. Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga" ucap Azkara dengan mata berbinar dan mencium kening Jeandra
"mas.. jean ada dimana?" tanya Jeandra bingung. Bingung dengan perlakuan manis Azkara juga bingun dengan kamar yang ia tempati saat ini
"kamu lupa.? Kamu kecelakaan yang, udah 1 minggu lebih kamu ngga sadar. alhamdulillah sekarang kamu udah sadar. Sebentar mas panggil dokter dulu ya" jawab Azkara lembut sambil mengelus pipi tirus Jeandra
Jeandra yang masih bingung tambah bingung mendengar Azkara memanggilnya sayang, lalu Jeandra melihat sekeliling nya hanya ada Azkara yang menemaninya. Katanya sudah 1 minggu lebih kenapa ngga ada keluarganya disana..? Lamunan Jeandra terpecah saat dokter dan suster datang memeriksa keadaan kiana dan bertanya tentang keadaan yang dirasakannya
"kamu mau apa yang" tanya Azkara lembut sambil menggenggam tangan Jeandra, setelah dokter pergi dan memastikan keadaan Jeandra baik-baik saja.
"badan jean pegel mas, sama jean juga haus" keluh Jeandra
"mas tegakkin dulu ya bed nya biar kamu bisa duduk" dan diangguki oleh Jeandra
Dengan telaten Azkara membantu Jeandra dan memberikan Jeandra air minum. Dan kini mereka saling menatap,
"kenapa, ada yang mau ditanya..?" tanya Azkara, yang sadar akan kebingungan Jeandra
"em.. jean cuma bingung mas. jean di rawat selama ini kenapa ngga ada keluarga jean disini, kenapa malah mas Azka yang jagain jean. Terus kenapa mas azka aneh gini sih, pake panggil sayang. Mas salah sebut ya..?" tanya Jeandra memastikan
"hhehe.... Maaf ya udah bikin kamu bingung. Pertama ayah sempat nengok kamu ya kalo ngga salah 3x. Terakhir 2 hari yang lalu. Kayanya ayah agak cekcok sama mama tiri kamu karena ketahuan lagi disini liat kamu. Terus soal panggilan mas sama kamu... Kayanya kamu liat langsung video ini aja ya. Cuma sebelumnya mas minta maaf sama kamu kalo udah lancang ambil keputusan. Kalo kamu ngga mau terusin juga ngga apa-apa"
Ucapan Azkara membuat Jeandra tambah bingung namun ia malah kaget setelah melihat video yang diberikan oleh Azkara. Sebuah ijab qobul, disana Azkara menggenggam tangan ayah Jeandra dan mengucapkan ijab qobul dengan dirinya yang masih terbaring. Jeandra tak kuasa menitikkan air mata, entah harus senang atau sedih
"sayang... Maaf... Maaf... Mas cuma mau jaga kamu aja, ngga mungkin mas jaga kamu kalo kita ngga ada status sedangkan ayah kamu sejak awal kebingungan karena akan bertengkar kalau ayah disini dan mama tiri kamu tau, jadi mas minta restu buat nikah sama ayah kamu" Azkara langsung memeluk Jeandra dan bersandar didadanya merasa bersalah
"makasih ya mas udah mau ambil tanggung jawab atas Jean, padahal ayah jean aja lepas tangan. Seharusnya jean yang minta maaf sama mas azka karena udah ngerepotin" ucap Jeandra sambil terisak
"engga sayang... Mas ikhlas koq.. Apalagi liat kamu udah sadar seperti ini, mas ngerasa semuanya udah terbayar..." jawab Azkara sambil melepas pelukannya dan menatap Jeandra "udah ya ngga usah nangis, jadi jelek nih... Kamu harus bahagia, harus banyak makan lagi. Selama di rawat berat badan kamu turun drastis yang"
"iya, jean ikut kata mas azka aja. Oiya, mas azka udah kasih kabar naomi..?"
"belum, mas ngga kepikiran kesana, mas cuma kabarin ayah aja. Mas udah sibuk ngurus kamu sama kerjaan mas. Mas ngga sempet buka hp kamu, cuma mas udah chas koq jadi bisa langsung kamu nyalahin"
"makasih ya mas... Maaf udah ngerepotin mas azka" Jeandra pun langsung mengambil ponselnya dan menekan tombol power. Setelah menyala rentetan telpon juga pesan masuk ke dalam ponsel Jeandra. Tak menghiraukan nya ia malah mencari nama sahabatnya untuk ia hubungi
"hallo besti gimana kabar" ucap Jeandra masih dengan suara lemahnya
"jean.... Lo kemana aja, seminggu lebih ngga ada kabar, ilang kaya ditelan bumi" teriak naomi kesal sampai jeandra harus menjauhkan ponselnya dari telinganya.
"gw kecelakaan say, 1 minggu gw koma dan hari ini baru sadar" jelas Jeandra pada sahabatnya dengan sabar
"hah... Serius, lo ngga lagi prank gw kan say..." tanya naomi tak percaya
"ya engga lah... Sini kalo lo mau ketemu gw," ucap Jeandra
"di rumah Sakit mana.?" tanya naomi penasaran dengan keadaan sahabatnya
"sebentar" Jeandra menjauhkan ponselnya dan menatap Azkara
"mas ini dirumah sakit mana? Naomi mau kesini" tanya Jeandra pada Azkara
"rumah sakit pelita kamar vvip no 3 lantai 4" jelas Azkara sambil tersenyum
"dengerkan say.. Udah langsung OTW ya.. " ucap Jeandra pada naomi dan langsung dimatikan oleh Jeandra
"nih makan apel dulu biar perut kamu ke isi makanan" Azkara memberikan potongan apel yang baru saja ia kupas
"makasih ya mas" Jeandra mengambil potongan apel itu dan memakannya
"em... Soal pernikahan kita, kalo kamu ngga terima kita bisa pisah koq jean, mas ngga apa-apa. Mas udah Seneng liat kamu sadar." ucap Azkara hati-hati.
Ada segurat rasa kecewa di wajah Azkara saat mengatakan nya. Jeandra melihat nya. Jujur Jeandra memang sempat kaget dan bingung tentang kabar pernikahannya sendiri namun selama kenal Azkara Jeandra merasa nyaman berada dekat pria dewasa ini
"kita obrolin nanti lagi ya mas, jean ngga mau ambil keputusan mendadak"
Tok.. Tok...
Pintu ruangan Jeandra pun di ketuk dari luar dan muncul naomi juga dita dengan wajah cemas mereka
"ya ampun sayang, kenapa bisa begini sih.?" tanya naomi langsung saat melihat sahabatnya yang terduduk lemah di ranjang rumah sakit
"heheh... Lagi kepengen nginep di rumah sakit say... Gimana kabar kalian" tanya Jeandra pada 2 orang didepannya. Sedangkan Azkara menyingkir ke sofa untuk memberikan ruang untuk mereka berbincang, ia memilih untuk membuka mengecek pekerjaannya lewat ponselnya
"kita ngga baik-baik aja say, lo kan tau klien kita itu kepengennya di layanin sama lo, padahal kita udah kasih rancangan lo tapi tetep mau ketemu sama lo juga, pusing gw" ujar naomi
"bu nanda emang begitu, lo bilang aja gw minta waktu karna dalam masa pemulihan, kalo dia mau batalin ngga apa-apa, mudah-mudahan ada rezeki lewat jalan lain"
"mba... Dita kangen sama mba jean." cicit dita sambil menatap Jeandra dengan mata berkaca-kaca
"ya ampun nao... Ini bontot kenapa dah.. Hahah" tanya Jeandra meledek
"dia tuh yang paling ribet pas lo ilang say" adu naomi
"ya kan dita kepikiran sama mba jean mba, abisnya ngga biasanya mba jean hilang kontak kaya gini, dan ternyata bener kan mba jean kecelakaan" ujar dita sambil melihat beberapa luka di badan Jeandra
"makasih ya dit udah khawatir sama mba" Jeandra sangat terharu mendapat perhatian dari orang yang tak mempunyai hubungan darah dengannya.
Saat mereka sedang berbincang pintu ruangan kembali terbuka dan mucul pria paruh baya yang langsung berbicara
"azka.. Gimana kabar menantu papa hari ini"
Mendengar itu Semua mata melihat ke arah suara dan dengan pertanyaan masing-masing
jean tuh d luar ekspektasi