Pernikahan Rahasia Mahasiswa SMA

Liana dan Vina pun berjalan menuruni anak tangga. Setelah mereka sudah ada di depan pagar, Liana pun berpamitan ke pada pak satpam.

" Pak, kami pergi dulu yah. Assalamualaikum " ucap Liana.

" Waalaikumsalam non " ujar pak Deni.

Liana dan Luna pun melajukan motor mereka menuju ke pertandingan balap. Sedangkan di sisi lain Leon yang mengetahui bahwa Liana akan pergi ke pertandingan balap.

" Felix, apakah kau tau apa tugasmu sekarang " ucap Leon dingin sambil menatap Felix.

" Iya pak, saya harus menelpon polisi untuk mengbubarkan pertandingan balap " ucap Felix.

" Jika kau tau apa tugasmu, kenapa kau masih diam " tegas Leon.

" Iya pak, saya akan menelpon polisi sebelum non Liana sampai di sana " ucap Felix dan dia pun menelpon polisi.

Sedangkan di perjalanan, terlihat Liana dan Luna berhenti di depan penjual batagor.

" Luna, kita makan batagor dulu, gue tiba-tiba lapar " ucap Liana.

" Cih. lu hobi makan tapi badan lo tetap kurus " ucap Luna.

" Yakin lo gak mau makan juga " goda Liana.

" Gue tadi tidak makan, jadi lebih baik kita makan dulu, kan Vina " ucap Luna.

" Iya kak Luna " ucap Vina.

" Pak, kami mau tiga yah " ucap Liana.

" Iya mbak " ujarnya penjual tersebut.

" Vina, foto gue dong " ucap Liana.

" Kakak hobi foto-foto mulu, dah " ucap Vina.

" Gak usah banyak bacot, buruan foto " ucap Liana.

" Iya-iya " ucap Vina.

Vina pun mengambil ponsel Liana dan dia pun memotret Liana dengan berpose berdiri atas motor sportnya.

Setelah selesai. Liana pun melihat foto-fotonya persatu-satu dan dia pun memposting di sosmednya.

" Ini mbak, batagornya " ujar penjual tersebut, memberikan batagor kepada Luna dan Vina.

" Makasih pak " ucap Vina dan Luna serentak.

" Kak, ini batagornya " ucap seorang pria tampan.

Sedangkan Liana masih fokus membalas komentar netizen.

" Kak Lianaaa " teriak Vina. Liana pun tersentak kaget mendengar teriakan Vina.

" Kenapa lo berteriak-teriak, Vina " ucap Liana.

" Itu, batagor kak Liana di antar oleh pangeran " ucap Vina.

Liana pun melihat pria tersebut dan dia pun menatap pria tampan yang ada di hadapannya.

" Maaf, aku tidak sengaja " ucap Liana.

" Iya tidak apa-apa " ujar pria tampan dan tersenyum. Dia bernama Zaiden hermansyah.

" Kalau gitu kita kenalan, nama gue Liana " ucap Liana tersenyum.

" Nama saya Zaiden " ucap Zaiden tersenyum.

" Aaaahhh. dia udah ganteng, manis, sepertinya pangeran jatuh dari langit " batin Liana.

" Liana, lebih baik lo ambil batagornya, dia sudah capek pegang piring batagor lo " ucap Luna.

Liana pun mengambil batagor tersebut yang di genggam oleh Zaiden. Sedangkan yang melihat itu membuatnya merasa kesal dan cemburu.

" Di sekolah dia tidak pernah menyapa saya sama sekali, apa dia lupa dengan saya " batin Leon yang merasa kesal.

" Pak, pertandingan balap sudah di bubarkan oleh polisi " ucap Felix.

" Hem " dehem Leon.

tiba-tiba saja Leon keluar dari mobil memakai masker dan berjalan menuju di mana Liana duduk.

" Aku yakin pak Leon sudah tidak bisa menahan cemburunya " batin Felix.

Setelah Leon sudah duduk di samping Liana. Liana yang melihat seseorang tiba-tiba duduk di sampingnya tanpa meminta izin terlebih dulu kepadanya.

" Maaf, anda siapa??? " ucap Liana.

" Kenapa kau begitu akrab dengan pria lain, di bandingkan dengan saya " ucapnya.

Liana yang mendengar ucapan pria yang di sampingnya, membuatnya merasa bingung.