Tak mau anaknya tumbuh menjadi mafia, Erika nekat pergi meninggalkan Ervan, suaminya sendiri. Mengingat sang suami adalah ketua mafia yang paling ditakuti dan kejam.
Demi sang anak, Erika rela meninggalkan kehidupan mewah dan dunia gelapnya. Namun kaburnya Erika tentu tak lepas dari perhatian Ervan. Karena itu, Erika beberapa kali harus berpindah-pindah tempat tinggal untuk menghindari kejaran sang suami.
Suka dan duka dilalui Erika. Hidup di luar dari kebiasaannya tidak mudah. Apalagi saat dia harus bekerja di bawah pimpinan orang. Alhasil Erika mencoba membuat usaha. Ia pergi ke desa dan membeli lahan luas di sana. Erika memutuskan bercocok tanam buah dan sayuran sebagai mata pencaharian baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16 - Ketahuan
Selain Ethan, ternyata ada orang lain yang juga sedang memperhatikan Erika. Dia merupakan salah satu anak buah dari Mr. Sullivan. Nampaknya kedatangan Erika ke desa Lotuscia sudah tersebar luas.
Erika sendiri baru saja selesai membersihkan lahan dari rerumputan. Ia istirahat sejenak dan meminum air mineral.
Dari kejauhan, Erika bisa melihat truck Ethan yang berjalan menjauh. Matanya lantas memicing penuh curiga.
"Apa sejak tadi dia memperhatikanku dari jauh?" gumam Erika. Dia menggeleng dan mencoba tak peduli.
Setelah membersihkan lahan, Erika kembali ke penginapan. Kebetulan sekali dia bertemu dengan Ethan.
"Hei! Apa kau tadi mendatangiku ke lahan?" tukas Erika.
"Ya. Aku hanya memastikanmu. Sepertinya kau serius ingin menempati lahan itu," sahut Ethan.
"Tentu saja. Kalau tidak, untuk apa aku membelinya darimu!" balas Erika. "Oh iya. Besok kami akan pindah ke rumah tua itu. Tolong antarkan nanti," tambahnya.
"Oke." Ethan menjawab singkat. Atensinya tak sengaja tertuju pada tato yang ada di bagian bawah lengan Erika. Ethan bisa melihat ada gambar kepala tengkorak manusia yang dihiasi dengan dua tangan menengadah.
Ethan sebenarnya ingin bertanya. Namun terlalu enggan. Apalagi Erika terlanjur beranjak masuk ke kamar.
...***...
Tibalah waktunya Erika, Cynthia, dan baby Leroy pindah ke rumah tua. Mereka pergi dengan di antar oleh Ethan.
Sesampainya di tempat tujuan, Erika menyuruh Cynthia berbenah. Sementara dirinya memilih sibuk menemani baby Leroy.
Hampir seharian Cynthia merapikan dan membersihkan rumah. Dia merasa kelelahan, lalu beristirahat sejenak di teras.
"Lelah?" tanya Erika yang muncul dari balik pintu. Ia duduk ke sebelah Cynthia.
"Tentu saja. Rumah ini cukup besar ternyata," komentar Cynthia. "Apa baby Leroy sudah tidur?" sambungnya.
"Iya. Bagaimana menurutmu? Tidak terlalu seram kan?"
"Ya... Tidak terlalu. Tapi kita lihat saja nanti malam. Biasanya keadaan bisa dilihat saat malam."
"Percayalah! Tidak akan ada yang terjadi. Kalau pun ada hantu di sini, ya tidak masalah. Asalkan mereka tidak mengganggu. Setahuku kita dengan mereka hidup berdampingan bukan?" Erika menyenggol Cynthia dengan bahunya.
Cynthia tersenyum kecut. "Entahlah. Tapi aku akan mempercayaimu, Nona..." tanggapnya. Mereka menghabiskan hari dengan melihat matahari tenggelam di ufuk barat.
Di sisi lain, tepatnya di sebuah bangunan mansion mewah, Ervan sedang termangu sambil menyaksikan ombak yang berdebur keras di tebing. Ia bisa melihatnya dari dinding kaca mansion.
Selama beberapa hari ini, hanya ada Erika yang ada di pikiran Ervan. Dia merindukan perempuan tersebut, selain itu ada banyak hal yang ingin dirinya tanyakan pada Erika.
"Dia pergi begitu saja. Tidak ada surat cerai. Maka berarti kami belum bercerai. Erika masih istriku. Begitu bukan?" tanya Ervan sambil menggoyangkan gelas yang terisi dengan bir.
"Iya, Bos. Dia masih istrimu," sahut Ronald.
Bersamaan dengan itu, terdengar suara langkah kaki beberapa orang yang kian mendekat. Ternyata yang datang adalah Zivanna dan Tim. Keduanya datang sambil menyeret Roby.
Bruk!
Roby didorong ke hadapan Ervan. Hingga dia jatuh dalam keadaan berlutut di sana. Tampak getir ketakutan di matanya. Wajahnya terlihat dibanjiri keringat deras. Jantung Roby dibuat berdetak kian kencang saat Ervan berbalik menatapnya.
"Sudah kuduga. Erika pasti punya mata-mata di antara kita semua," ucap Ervan sambil tersenyum miring.
Memang setelah mencari Erika di Paris tempo hari, Ervan tak menemukan apapun. Akan tetapi dia menemukan rekaman cctv yang memperlihatkan Erika bertemu dengan lelaki misterius di dekat bandara.
Usai dicari tahu, lelaki misterius itu adalah orang suruhan Roby. Jadi dari sanalah Ervan bisa mengetahui kedok Roby. Untuk ukuran mafia sepertinya, mencari tahu sesuatu tentu adalah hal yang mudah. Tidak heran Erika sangat berhati-hati. Namun tampaknya usaha itu sia-sia, mengingat Ervan sudah tahu tentang Roby.
mau kemana coba... anak buah udah pada dibantai sama evan
Penasaran akan tindakan Erika menyelesaikan masalah anak² 🤔💪
syukurlah.....
emang cinta itu rumit ya... kita nggak bisa milih mau jatuh cinta ke siapa...🥰🥰🥰