Berawal dari pernikahan yang dipaksakan dan berujung rumah tangga yang di hancurkan oleh pelakor...
Apakah Anita akan menangis dan merebut kembali suaminya??
Ohh.. tidak harga diri itu penting menurut Anita jika memang suami nya lebih memilih pelakor itu yaa serahkan saja itung-itung membantu orang yang tidak mampu mencari mendamping hidupnya. Dan memberikan barang bekas nya pada orang lain selagi masih bisa di manfaatkan kenapa tidak?
Agar tak mubazir ucap Anita.
Jahat memang mulut Anita mengatakan jika suaminya adalah barang, tapi dengan begitu ia tau apa saja yang di lakukan suaminya di luaran sana.
Apalagi soal selingkuh dan KDRT yang pernah di lakukan oleh suaminya semakin membuatnya yakin untuk menyumbangkan suaminya itu kepada orang yang lebih membutuhkan.
Dan kalau dipikir selingkuh itu macam penyakit yang tak ada obatnya selain mati.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon EVI NOR HASANAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16 Kabar Anita selingkuh
Setelah kejadian itu Anita menjadi sosok yang lebih ceria, ia tak mau menangisi sesuatu yang tak pantas di tangisi.
Ia tidak pernah takut kehilangan orang yang memang tidak mau berjuang sama-sama.
Bagai menggenggam pasir semakin erat kamu menggenggamnya maka pasir itu akan hilang.
Mau di ikat sekuat apa pun jika memang bukan milik mu lagi pasti tak akan kamu miliki.
Begitulah hal yang saat ini di tanamkan Anita dalam dirinya.
Kini ia harus lebih semangat mencari rezki untuk anaknya.
Ia masih bekerja di warung sayur milik orang tua Lisa.
"Nit aku mau cerita, pas Ardi ikut aku kerja kemaren. Dia itu punya pacar di sana namanya Fani, cantik putih orangnya.*
"Kalo Ardi makan tuh di ambilkan, minum di ambilkan, makan ditemani. Kalo makan itu di dapur berduaan ngak bareng sama kami, manggilnya A'a".
"terus ada pak Dimas ngomong gini " Di piye bojo mu sehat? Anak mu piye sehat juga".
"di situ mukanya si Ardi langsung merah, trus Fani nya langsung menjauh, ngak mau di dekati Ardi."
"trus pak Dimas cerita sama aku bilangnya Ardi marah trus ngomong ke pak Dimas jangan ikut campur urusan orang lain gitu". Ucap Lisa panjang lebar menjelaskan.
" trus kemaren dia ada ngomong uangnya dia kan masih seratus sama aku, dia bilang jangan ngomong sama Anita mbak, aku mau ngasih orang tua ku. Kalo Anita tau dia marah aku nga boleh kasih orang tua ku".
Ucap Lisa menceritakan semuanya pada Anita.
Entah apa maksud dari Lisa menceritakan semuanya setelah ia dan Ardi berpisah, untuk membuka luka Anita kembali atau kah hanya sekedar menceritakan saja.
Namun Lisa yang melihat ekspresi Anita biasa saja, ia pun terlihat jengkel.
Anita sebenarnya merasa kecewa dan kalau di bilang sakit pasti sakit, namun air mata nya seolah sudah kering dan tak mungkin bisa keluar lagi. Dan juga sepertinya reflek tubuh Anita pun menandakan bahwa badai saja sudah pernah ia lewati, mengapa hanya gerimis seperti ini saja ia kebasahan.
****
Setiap hari Anita bersikap biasa saja, menjalani hari nya Kiky yang sudah berusia tida tahun pun, kerap di ajak Anita bekerja karena pekerjaan Anita hanya di warung saja.
Walau pun gaji sedikit setidaknya untuk makan dan jajan anaknya saja sudah syukur dan lagi Anita tak perlu berjauhan dengan anaknya.
****
"aku mau ngajak jalan anak ku".
" huhuhu... Maafkan ayah ya nak tinggalkan kamu". Ucap Ardi sembari menangis dan memeluk anaknya Kiky.
Dan sembari melangkah pergi mengendarai motornya ia membonceng Kiky di bagian depan motor.
"sudah ngak usah nangis doa kan Kiky sehat di sana, kalau pun Kiky kenapa-napa ada polisi yang sudah siap dengan tugasnya". Ucap Bapak kepada Anita.
Bapak menatap anak perempuan satu-satunya itu menangisi kepergian anaknya yang di bawa oleh ayah kandungnya itu, hanya bisa meminta doa pada sang pemilik kehidupan, untuk selalu melindungi anaknya di mana pun anaknya berada, dan ia pun tak lupa untuk di beri kekuatan menjalani harinya tanpa ocehan dari anaknya itu.
Sebulan.....
Dua bulan...
Anita lewati dengan berat menurut nya, namun ia tidak pernah memperlihatkan kesedihannya kepada orang lain, termasuk kepada orang tua nya dan orang-orang sekitarnya seperti bosnya dan anak-anak bos nya yang bertetangga dengan warung sayur yang di jaga oleh Anita.
Hingga mas Pendi tetangga sekaligus anak ke tiga dari bos pemilik warung pun, mengacungi jempol pada sikap Anita yang kuat dan tegar, menurut nya kalau pun ia sendiri yang di hadapkan oleh kejadian seperti ini pun tidak akan sanggup.
Ting...
Bunyi notif di ponsel Anita.
Tuh Kiky bilang mau ketemu Kiky makan tu Kiky. Isi dari pesan tersebut.
Anita melihat nama si pengirim dan ia langsung paham, si pengirim adalah mantan suaminya.
Drrrrrt... Drrrrt....
Sella calling.....
Layar gambar berubah menandakan ada yang sedang menelepon, Anita segera mengangkat panggilan tersebut setelah tau siapa yang menghubunginya.
"pulang yem.. Itu Kiky di depan rumah".
Ucap Sella tetangga sekaligus orang terdekat Anita.
Anita yang mendengar itu pun langsung bergegas mengambil jaket dan tas nya dan berlari sembari berteriak " pak aku pulang besok baru balik". Ucap Anita sembari menyalakan mesin motor.
Greppp...
Hati Anita langsung dingin setelah memeluk tubuh kecil yang sudah dua bulanan tak bersamanya itu.
"Gila itu orang masa iya anaknya di turunkan di jembatan di depan rumah, nga di antar masuk". Ucap mbak Mikha selaku tetangga yang kebetulan lewat dan menyaksikan bagaimana Ardi menurunkan anak nya dari motor.
" iyo aku yo roh aku lagek balek ko musholah " ucap mbah nem tetangga depan rumah Anita.
Anita yang mendengarkan cerita dari tetangganya tersebut hanya tersenyum.
Ia sudah tak ingin berpikir apa pun lagi, taman bunga di hatinya yang semula kering kerontang kini tersiram derasnya air hujan, dan siap untuk menumbuhkan bunga-bunga nan cantik.
"yem tadi aku papasan sama Ardi sempat liat selingkuhannya Ardi tu hitam orang nya mana pirangan merah koyo suket kenek wereng iih.. ngilani sek mending awak mu yem". Ucap mbak Sella.
Lagi-lagi Anita hanya tersenyum menanggapi cerita tetangganya itu, setelah para tetangganya pulang Anita pun mengajak Kiky anaknya itu untuk masuk kedalam rumah.
Setelah makan malam bersama anaknya itu, Anita pun mengajak anaknya untuk tidur dan ia berkata bahwa besok akan mengajak anaknya ke warung.
****
Ke esok kan harinya...
"Loh... Kiky ulang?". Ucap Rafa teman main Kiky dengan bahasa cedalnya.
" buk main sama Rafa ya?"
"iya nga boleh keluar rumah tapi ya".
Kiky hanya menganggukkan kepala tanda mengerti akan ultimatum yang di berikan Ibu nya itu, dan bergegas mendekati Rafa teman mainnya selama ikut Ibunya bekerja di warung.
" mana Kiky?". Tanya bos Anita.
"itu main". Jawab Anita.
" semalam Ardi mampir kesini bawa perempuannya, hit am, pen dek, orangnya mungkin se hidung mu tingginya".
"dia cerita katanya kamu nga bersyukur sama uang dia kasih bilangnya Anita loh ku kirim dua ratus satu bulan, aku ketawa dengarnya aku kasih tau dia dua ratus itu dapat apa? Apalagi satu bulan, kamu yang gob lok punya istri yang di kasih berapa-berapa masih terima ngak protes kok di tinggal".
Ucap pak bos panjang lebar bercerita tentang percakapan nya dengan Ardi, dan menyampaikan pendapatnya tentang selingkuhan Ardi.
" iyaa kalo dia mau sama yang begitu iya biarin aja pak". Ucap Anita dengan santai.
Hari-hari di lalui Anita bersama anaknya itu, Anita cukup merasa bahagia. Hingga ia tidak pernah berpikir untuk menikah lagi, bahkan pacar pun ia belum memiliki.
****
Ting...
"nita Ardi kemaren ke rumah mak Sri tanya sertifikat rumah mak Sri. Trus mak Sri bilang ngak ada mak Sri mau di pukul sama kayu yang di dapur itu ingatkan kamu?" ucap mbak Nike tetangga sekitar rumah Ardi dan masih di bilang keluarga dengan Ardi.
"lah kok jadi begitu ?" tanya Anita.
"ngak tau aku Nit. Trus pas Ardi dah pulang mak Sri mau bayar apa gitu bilang nya, trus ambil dompet di kasur dompetnya di tindis bantal, pas buka uangnya nga ada. Hilang tiga juta bilang mak Sri".
jelas mbak Nike.
" makasih mba infonya".
"banyak kabar yang di dengar oleh telinga Anita, dimulai dari ia yang selingkuh meninggalkan Ardi. Dan lagi selingkuhan Ardi yang sudah hamidun, dan lagi selingkuhan Ardi yang ternyata pekerja se*s, dan masih banyak lagi".
Segini dulu yaa...
Sehat selalu see you...