Wang Cheng, raja mafia dunia bawah, mati dikhianati rekannya sendiri. Namun jiwanya bereinkarnasi ke dalam tubuh seorang tuan muda brengsek yang dibenci semua orang.
Tapi di balik reputasi buruk itu, Wang Cheng menemukan kenyataan mengejutkan—pemilik tubuh sebelumnya sebenarnya adalah pria baik hati yang dipaksa menjadi kejam oleh Sistem Dewa Jahat, sebuah sistem misterius yang hanya berkembang lewat kebencian.
Kini, Wang Cheng mengambil alih sistem itu bukan dengan belas kasihan, tapi dengan pengalaman, strategi, dan kekejaman seorang raja mafia. Jika dunia membencinya, maka dia akan menjadi dewa yang layak untuk dibenci.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15 Drama Keluarga
Mouth menatapnya dengan campuran rasa waspada dan kekaguman. “Kau tahu, sekali memilih teknik kultivasi, kau tidak akan bisa menggantinya. Jalan ini akan membentuk fondasimu.”
Wang Cheng tertawa pelan. “Apa kau pikir aku bodoh? Kau sendiri yang bilang jika sistem ini tidak statis, ini bisa ditingkatkan, dirubah, dan dimodifikasi selama aku sanggup membayar harganya."
Mouth terdiam, sudah dia duga jika percuma saja membohongi pria di depannya itu, padahal pemilik sebelumnya dengan bodohnya percaya omongannya dan tetap mempertahankan Teknik Kultivasi Demon meskipun itu jelas merugikannya.
"Aku tidak bermaksud untuk menggunakan teknik ini seumur hidupku. Aku tak akan menggantungkan masa depanku pada teknik rendahan seperti ini,” ucap Wang Cheng, membuat Mouth mengerutkan keningnya.
“Rendahan? Ini... salah satu teknik paling berbahaya dalam sejarah…”
“Tepat. Tapi bukan yang tertinggi. Aku akan menciptakan jalanku sendiri. Bahkan kalau perlu, aku akan menggunakan jiwa para Dewa untuk menyusun Sutra milikku sendiri.”
Mouth terdiam. Untuk pertama kalinya sejak perjanjian mereka dimulai, ia merasa seperti tidak sepenuhnya memahami pria di depannya. Wang Cheng bukan sekadar reinkarnator. Dia adalah predator yang bahkan tidak mempercayai aturan dunia ini.
....
Pagi itu juga, setelah mengurus masalah teknik kultivasi dan ocehan Mouth yang tidak pernah berhenti, Wang Cheng akhirnya keluar dari kamarnya.
Pagi masih menggantung tenang di atas kediaman megah keluarga Wang. Aroma makanan khas bangsawan utara tercium dari arah ruang makan. Namun, suasana di ruang makan utama tidak sehangat masakannya.
Langkah kaki Wang Cheng terdengar mantap saat ia masuk dengan jubah sederhana, rambutnya masih sedikit berantakan, tapi mata itu... mata itu memancarkan aura dominasi yang membuat beberapa pelayan menunduk tanpa sadar.
Di meja makan, seperti biasa terlihat kakek, ayah, ibu, dan ketiga kakaknya yang sudah terlebih dahulu sarapan pagi. Seolah tidak ada lagi anggota keluarga yang pantas ditunggu.
[Wang Shuren membencimu: +70 Poin Kebencian]
[Wang Jianlong membencimu: +60 Poin Kebencian]
[Wang Feilu membencimu: +30 Poin Kebencian]
[Wang Tiansheng membencimu: +50 Poin Kebencian]
Notifikasi sistem kembali terdengar, Madam Ruoyan seperti biasa tidak membencinya. Namun, yang membuat Wang Cheng sedikit kebingungan adalah ternyata Wang Xianyi juga tidak menunjukkan tanda-tanda kebenciannya. Padahal sebelumnya gadis itu membencinya hingga 60 Poin.
“Lihat siapa yang datang... Tuan Muda Terkutuk akhirnya bangun,” sindir Wang Shuren, menyender santai sambil mencelupkan potongan daging ke saus hitam. “Kau tidur nyenyak, adikku? Atau budak setengah iblismu itu terlalu menggairahkan untuk dilepaskan?”
Wang Feilu menahan senyum, pura-pura terbatuk kecil untuk menjaga wibawanya.
Wang Cheng hanya berjalan tanpa bicara, mengambil tempat duduknya seolah tidak mendengar sindiran itu. Ia menatap makanannya sebentar sebelum angkat bicara tanpa melihat siapapun.
“Budak itu lebih berharga dari seluruh wanita yang pernah kau tiduri, Shuren.”
Pisau makan di tangan Shuren berhenti sejenak. Senyumnya tidak hilang, tapi aura di sekelilingnya mulai mengeras.
“Benarkah? Seorang wanita hina setengah iblis, darah yang mengalir dalam dirinya adalah penyebab kehancuran selama ratusan tahun dan pantas untuk dimusnahkan. Tapi sekarang, kau membelinya seharga 1000 koin emas... Apa kau sudah gila?”
“Apapun yang kulakukan, itu tidak ada hubungannya denganmu, Shuren," jawab Wang Cheng ringan, lalu mulai memotong dagingnya dengan tenang.
Wang Shuren mengeraskan rahangnya, tampak begitu tidak terima dengan balasan Wang Cheng. Ia kemudian menoleh kearah ayahnya yang masih makan dengan tenang walaupun kedua anaknya selalu berselisih.
Wang Jianlong, yang menyadari pandangan Wang Shuren langsung mengangkat wajahnya. Tatapan tajam itu mengarah langsung kepada putra bungsunya.
"Cheng'er... benar kata kakakmu kali ini, kau terlalu boros, terlalu impulsif. Kau pikir kekayaan keluarga kita itu tidak ada habisnya?" ucap Wang Jianlong dengan tegas, layaknya seorang kepala keluarga sekaligus pemimpin wilayah utara.
"Aku harus mengatakan ini, Cheng'er. Uang bulananmu akan dikurangi dari yang awalnya 1000 Koin Emas perbulan, akan menjadi 300 Perbulan," ucap Wang Jianlong memberikan keputusan.
Keluarga Wang adalah keluarga yang kaya raya, setiap anak mendapatkan jatah uang jajan sebanyak 5000 Koin Emas perbulan. Hanya Wang Cheng yang mendapat 1000 Koin Emas karena terus dikurangi dari waktu ke waktu, dan sekarang... Uang jajannya dikurangi lagi menjadi 300 Koin Emas.
Sebenarnya, jumlah itu bisa dibilang sangat besar untuk orang biasa. Setidaknya orang biasa akan bisa hidup dengan tenang selama bertahun-tahun dengan 300 Koin Emas.
Namun, itu tidak berlaku untuk Wang Cheng yang bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan Koin Emas setiap malamnya.
Wang Shuren menyeringai penuh kemenangan, Wang Feilu tidak sabar melihat kemarahan Wang Cheng seperti biasanya, Madam Ruoyan tampak khawatir, Si Kakek hanya menghela nafas panjang, sementara Wang Xianyi nyaris tak peduli.
Namun, Wang Cheng hanya melambaikan tangannya seolah tak peduli dengan potongan uang jajan yang menimpanya.
"Terserah kalian saja, lagipula aku tidak akan mati jika tidak punya uang jajan," jawabnya santai. Meskipun ia merasa agak kekanak-kanakan dengan istilah "uang jajan". Itu membuatnya terlihat seperti anak-anak.
Semua anggota keluarga terlihat terkejut dengan reaksi Wang Cheng yang tidak seperti biasanya. Tidak ada kemarahan, tidak ada pertentangan, bahkan seolah Wang Cheng tidak peduli dengan semuanya.
Wang Xianyi, untuk pertama kalinya menaikan alisnya tampak tertarik, sementara Wang Jianlong hanya menatapnya dengan ekspresi datar.
'Ada yang berubah dari anak ini... biasanya dia akan berteriak dan ingin memukuliku setiap uang jajannya dipotong, tapi kali ini tidak,' batin Wang Jianlong keheranan.
Wang Tiansheng, sang kakek, meletakkan sumpitnya perlahan, suaranya tenang namun tegas menggema di ruang makan. “Kalau aku boleh menyela, tentang budak setengah iblis itu…”
Semua kepala langsung menoleh ke arah pria tua yang telah mengawasi keluarganya selama puluhan tahun. Rambut putihnya rapi, matanya redup namun penuh pengalaman, suaranya seperti palu godam yang merobek keheningan.
“Cheng’er telah menghabiskan 1000 koin emas untuk membelinya. Mau tidak mau, budak itu harus memberi manfaat. Jangan sampai uang sebanyak itu hanya untuk kepuasan mata atau hasrat pribadi saja.”
Wang Cheng mengangkat alis, tidak menjawab, sementara Wang Shuren langsung menunjukkan wajah muaknya.
“Kakek, kau tidak serius kan? Dia itu setengah iblis! Makhluk yang membawa kutukan! Jangan bilang kau ingin membiarkannya tinggal di sini? Di kediaman keluarga Wang?”
Wang Tiansheng tidak segera menjawab. Ia hanya menatap cucu tertua keduanya itu dalam-dalam, seperti menilai apakah Shuren masih berpikir sebagai pria dewasa atau masih sebagai anak kecil yang hidup dalam cerita lama.
“Perang manusia dan iblis sudah berakhir lima puluh tahun yang lalu, Shuren,” jawabnya akhirnya. “Kau pikir siapa yang menandatangani pakta perdamaian dengan Raja Iblis? Aku ada di sana. Ras iblis bukan lagi musuh kita. Mereka mitra diplomatik. Dunia berubah, tapi kau tetap sama.”
“Tapi mereka... mereka tidak pantas—”
“Itu masa lalu.” Tegas suara Tiansheng, kali ini sedikit meninggi. “Kau boleh membenci kenanganmu, tapi jangan jadikan itu alasan untuk membenci makhluk yang bahkan tidak bisa memilih darah yang mengalir dalam tubuhnya.”
sering sering update Thor