Seorang wanita yang hidup dengan mengandalkan pekerjaannya sebagai seorang pengacara.
Perawakan yang tegas, tak takut apapun dan terkadang Brutal menjadikannya sosok kuat yang sangat di perhitungkan.
Akhirnya mendapat kesempatan emas menjadi salah satu orang kepercayaan Bos Besar yang ternyata punya keterkaitan di masa lalu di waktu kecil.
Bagaimana kisah wanita salah satu kerabat Keluarga Nugraha? Yuk kita ikuti jalan ceritanya.
Salam Sukses, Sehat, Semangat dan jangan lupa Bahagia.
Author Sinho.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MB 16
Queen patuh melakukan tugasnya, duduk tepat di samping Marcel yang kini hanya pasrah menunggu semua keputusan.
"Saya Queen, pengacara Tuan Arron sekaligus direktur kedua, ini semua data tentang penggelapan dana yang anda lakukan tuan Marcel, mungkin anda punya penjelasan atau pembelaan yang perlu diberikan?" Queen memberikan berkas yang lumayan cukup tebal di depan Marcel.
Hanya menatap dengan diam, Marcel tak membuka berkas yang disodorkan didepannya, lebih memilih mengambil nafas panjang, sepertinya menyadari bahwa dirinya tak bisa berkelit lagi, percuma.
"Aku mengakui semuanya" sebuah ucapan yang sudah ditunggu oleh Queen,
Lumayan, tidak ada acara histeris, adu mulut ataupun adu otot, itu artinya masalah ini berjalan sesuai yang diharapkannya, saat nya Queen mengatakan nilai ganti rugi yang harus dibayarkan ke perusahaan.
"Apa, nilai tiga milyar harus aku ganti semua?" Terkejut Marcel dengan penjelasan Queen.
"Tentu saja Tuan, bayangkan jika anda mengambil uang itu di bank, berapa bunga yang harusnya sudah didapatkan, dengan kata lain, anda sudah diringankan" ucap Queen dengan tatapan tajam namun masih penuh ketenangan.
Tidak bagi Marcel yang seketika panik, tak menyangka sama sekali jika nilai uang yang di korupsi mencapai angka sebesar itu.
"Nilainya sangat tinggi, bagaimana aku harus mengganti?"
"Ehem, jelaskan dengan rinci Queen" sahut Arron yang sebenarnya menahan amarah akan perbuatan laki-laki yang sudah di beri kepercayaan.
"Begini tuan, dari semua aset yang anda punya, dirasa cukup untuk mengembalikan semua dana yang anda gelapkan selama ini"
"Apa?, mana mungkin, asetku bukan hanya pribadi milikku, tapi juga dari keluarga istriku"
"Kalau begitu, mungkin anda memilih jalan yang lain, jalur hukum misalnya?"
"Shiit!, kau mengancam ku?!" Teriak Marcel yang kini nampak murka.
"Saya tidak punya waktu untuk mendengar ocehan, keluh kesah keuangan anda dan lain sebagainya, taati aturan yang ada dan semuanya beres dengan damai" Queen menambahkan kata-kata dengan harapan percekcokan ini cepat selesai.
"Tidak bisa, aku tidak mau, kalian sengaja memeras ku!"
"Kita bertemu di pengadilan, dan persilahkan kepolisian melanjutkan tugasnya kembali" satu kalimat dari Arron yang membuat keadaan makin mencekam.
"Bang-sat!" Terdengar teriakan.
Marcel tidak terima dan menyerang dengan tiba-tiba, bagaimana melihat hal itu?, tentu Queen tak bisa tinggal diam, reflek tubuhnya berbicara, gerakan cepat menghadang serangan.
Rupanya ilmu bela diri seorang Marcel tak bisa diremehkan, nyatanya kini berhasil menyentuh Queen kembali, beruntung kecepatan dan ketangkasan Queen sangat mumpuni, dengan gesit menyerang di saat yang tepat hingga mampu melumpuhkan.
"Aku akan membalas kalian!" Teriak Marcel saat pihak berwajib membawanya.
Baju sedikit berantakan, apa yang dilakukan Marcel di luar dugaan, awalnya seolah menerima tapi diakhir keputusan malah berbuat onar.
Arron tersenyum melihat Queen sibuk merapikan hijab dan bajunya.
"Butuh bantuan?" Tanya Arron mengusik kesibukan Queen.
"Oh, tidak perlu Tuan" ucap Queen sambil tersenyum, merasa gaun dan dirinya sudah rapi kembali.
Arron bejalan, mendekat dan terus mengikis jarak, Queen terkejut, mundur dengan cepat namun sayang, tembok di belakangnya sudah menghadang pergerakan.
"Tu Tuan, apa yang_"
"Baju bagian belakang mu terangkat" dan Arron sudah membebaskan, lalu menariknya ke bawa dengan kedua tangan yang melingkari pinggang.
Sesaat nafas terasa sesak, jantungnya seolah ingin berhenti memompa, seketika bau maskulin parfum memenuhi penciuman Queen, dan untunglah itu hanya terjadi beberapa detik saja.
"Te terimakasih" Queen merasa amat tak enak hati, salah tingkah dan segera memberi jarak untuk mengamankan hatinya.
Sedangkan diluar sana terdengar suara histeris lainnya, seorang wanita sedang berteriak melayangkan protes akan kasus yang berakhir di penjara.
Kesempatan Queen untuk segera keluar dari zona tak nyamannya, berada di dekat Arron saat ini benar-benar membuat jantungnya tak sehat sama sekali.
"Ada apa ini?" Tanya Queen setelah menutup pintu ruang kerja Arron.
"Saya Istrinya Marcel, dimana suami saya dan apa yang sudah terjadi sebenarnya?" Protes seorang wanita yang ternyata sudah ditemani oleh Monica.
"Maaf, sesuai aturan yang ada, kami terpaksa memproses hukum karena Tuan Marcel tak kooperatif sama sekali" jawab Queen sambil duduk disebuah ruangan yang diikuti oleh seorang wanita yang masih tak terima, rupanya Monica juga masih ikut di sana.
"Breng-sek!, kalian membuat Suami ku di penjara!"
"Bukan kami, tapi bukti penggelapan yang membawa tuan Marcel harus menjalani proses hukum sesuai tingkat kesalahan" jawab Queen cepat berharap keadaan tidak semakin menegang.
Tak ada lagi kata maupun pembelaan dari wanita yang menjadi istri Marcel, apalagi setelah Queen menyerahkan semua bukti dan rekapan dana yang harus di ganti, nilai tiga milyar membuat wanita itu terbelalak tak percaya, namun juga tak bisa menyangkalnya.
"Kami akan membayarnya!" Sahut seseorang dengan sombong dan angkuhnya, siapa lagi kalau bukan Monica.
Queen tersenyum, tentu senang karena ada hasil yang tak sia-sia.
"Bagus, kami tunggu pembayarannya" ucap Queen.
"Jangan sok berkuasa, ingat siapa kamu!" Sebuah balasan yang diberikan oleh Monica, sambil berjalan menggandeng sang kakak ipar dan sengaja menabrak bahu Queen saat melewatinya.
Queen hanya terdiam, geram memang dirasakannya, tapi membalas saat ini dirasa tidak ada arti, apa yang menimpa keluarganya sudah balasan yang setimpal atas semua kesombongannya selama ini.
Nampak kedua wanita itu sudah pergi dengan sumpah serapah yang masih terdengar beberapa saat yang lalu, Queen berjalan masuk kembali ke ruang kerja untuk mengurusi semua dokumen yang akan di bawa ke kepolisian terkait dengan masuknya Marcel saat ini, makin cepat makin baik, dan semuanya akan usai tanpa banyak drama.
Baru saja Queen menyambangi laptopnya, datang seseorang mengetuk pintu.
"Masuk," ucap Queen.
"Bagaimana urusan Tuan Marcel, selesai?"
"Hem" angguk Queen menjawab pertanyaan Elsa.
"Sepertinya kamu cukup lelah" Elsa mengamati raut wajah Queen saat ini.
"Bagaimana tidak lelah, seharian di labrak dan di caci makin sama orang, sungguh menyebalkan" jawab Queen.
Elsa tertawa, lalu menyodorkan sebuah minuman dingin yang kebetulan ada di kedua tangannya.
"Ini, biar pikiran dingin" ucap Elsa.
"Makasih" Queen segera meminumnya, kebetulan sekali kerongkongannya kekeringan saat ini.
"Jadi apa hukuman yang diberikan?" Tanya Elsa melanjutkan perbincangan seputar Marcel yang saat ini menjadi topik perbincangan di perusahaan.
"Seperti awal Tuan Arron katakan, boss kita itu memang keren, tak gentar dengan apapun, aku suka" ucap Queen dengan mata indahnya yang berbinar.
"Suka sama Tuan Arron?"
"Tentu saja_" Queen langsung menatap Elsa, rasanya kok seperti mau di jebak dengan kata-kata.
"Suka cara kerjanya, dia tegas dan berprinsip jelas, bukan lain-lainnya" sambung Queen lagi memperjelas maksud perkataannya.
Elsa tertawa kembali, memang ya temannya yang satu ini unik dan sangat cerdas, tak mudah di jebak apalagi ditindas, dibalik wajah dan penampilannya yang kalem, jangan salah, kadang bisa menjadi singa yang siap menerkam mangsa.
Apa yang di putuskan Arron saat ini membawa imbas yang besar, banyak para pekerja perusahaan yang takut dan semakin berpikir panjang jika ingin membuat kesalahan, inilah yang memang menjadi tujuan Arron secara tak langsung.
Bersambung.
Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH dan tonton IKLANNYA.
eh sejk kpn elsa berhianat gak mungkin dong dr awal2 mereka kenl
tambh kesini malh tambh kesono aja siathor bkin ceritanya suka bngt dngn nofel2nya sudah semua aku bca seru pokokny
ayoooooo
Queen