NovelToon NovelToon
The Mask Painter

The Mask Painter

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi / spiritual / Iblis / hantu
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Asha Krajan

Odessa adalah pelukis topeng yang melanjutkan karir dari leluhur ayahnya.

Keluarganya memiliki sebuah toko topeng kecil yang buka di sebuah gang sepi yang jarang didatangi oleh pengunjung, pada awalnya Odessa tidak mengerti sama sekali mengapa keluarganya harus berjualan dan membuka toko di tempat yang sepi orang lewat.

Namun setelah Odessa mengambil alih bisnis itu, ia mengerti alasannya.

'Mereka' tidak menyukai tempat yang ramai.

Ya, yang Odessa layani sama sekali bukan manusia, melainkan 'mereka' jiwa yang tersesat atau pun arwah yang terjerat oleh masalah di bumi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asha Krajan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

16. Kegilaan dan buku sihir

     Setelah menerima buku sihir gelap dari kakek hari itu dan upacara pergantian posisi kepala keluarga berlalu, aku mulai melangkah mengambil alih perusahaan. Karena rasa penasaranku, aku mulai menyelidiki pemasukan perusahaan dua puluh tahun yang lalu, harus kuakui bahwa apa yang dikatakan oleh kakek hari itu adalah kebenaran.

Pantas saja ketika aku berumur tujuh tahun aku merasa bahwa bisnis keluarga saat itu tidak sekarang, ternyata memang di balik kesuksesan dan kekayaan yang keluarganya dapatkan hari ini ada manusia yang berkorban di baliknya.

Karena kenyataan itu aku mulai mempelajari buku yang diberikan oleh kakek, aku tidak menyangka bahwa buku yang diberikan oleh kakek adalah buku sihir gelap yang benar asli dengan berbagai tata cara pembelajaran dan ritual semacamnya, pemikiran awalku yang berpikir bahwa isi buku ini sebenarnya hanya lelucon dan tidak serius sama sekali seketika sirna.

"Apakah kamu mempelajari buku itu?"

Odessa mengerutkan keningnya, ia menatap kearah Song Ru dengan tatapan serius, "Ini aneh, kamu hanyalah manusia biasa yang tidak memiliki indra keenam atau kesensitifan sama sekali, apakah kamu benar-benar berhasil mempelajarinya?"

Song Ru mengangguk, "Ya, aku mempelajarinya dan berhasil, namun sayangnya ada yang setelah itu." Odessa mengangkat sebelah alisnya, "Ada apa?"

"Mentalku sepertinya mengalami kegilaan setelah terlalu lama mempelajarinya." Song Ru berkata dengan raut wajah serius. Odessa sejenak terdiam dan ia menggelengkan kepalanya, "Itu adalah hal yang wajar, kamu adalah manusia biasa dan tubuhmu tidak cocok untuk mempelajari buku seperti itu. Dengan kata lain jiwamu telah terluka sehingga dapat menyebabkan kegilaan mental, masih beruntung kamu masih bisa selamat dan tidak mati karena gangguan mental dari serangan energi negatif buku itu."

"Lalu apa yang terjadi setelah itu?"

"Apa yang terjadi setelah itu? Tentu saja..."

Setelah aku berhasil mempelajari buku itu, aku merasa bahwa wawasanku sepertinya telah terbuka dan aku memiliki pencerahan. Seolah telah ada energi tambahan pada tubuhku setelah melakukan beberapa ritual yang tertulis di buku itu dan bakat serta kemampuan dalam bidang apapun menjadi semakin meningkat, aku menjadi terbuai dan lebih bersemangat lagi dari sebelumnya, menyebabkan kerusakan pada jiwaku sepertinya menjadi semakin parah.

Bahkan aku mulai merasakan bahwa diriku juga mulai berubah drastis. Aku mulai menganggap bahwa tidak ada yang lebih berarti dari harta yang dapat diperoleh dari perusahaan dan jabatan

tinggi di mata para pemilik perusahaan lain di luar sana, Rasanya seperti terhipnotis, bahkan rasa cinta dan kasih sayangku pada Ming Rui saat itu juga menjadi tidak semenarik sebelumnya, semuanya telah dikalahkan oleh akan nafsu harta dan tahta.

Pada saat itu waktu berlalu dengan cepat dan bahkan masalah aslinya akhirnya datang setelah waktu kelulusan Ming Rui menjadi semakin dekat. An Qixuan, tunangan masa bayinya telah kembali dari studi luar negerinya dan datang menemuinya bersama keluarga An untuk menagih janji masa lalu kakeknya!

sepertinya memburuk, aku menjadi semakin kehilangan pikiranku setelah diterjang masalah dari berbagai arah. Kerusakan jiwa karena energy negative buku, kelulusan Ming Rui yang semakin mendekat beserta tagihan janji menikah dari Ming Rui yang ia janjikan sendiri dan dari keluarga An.

Semua itu telah menyudutkanku dari berbagai arah, membuat mentalku semakin memburuk. Mungkin bagi Ming Rui hubungan mereka masih baik-baik saja dan tanpa masalah, namun aku merasa sepertinya semakin hari seperti ada jurang yang terbelah di antara mereka berdua dan menjadi semakin jauh hingga aku bahkan tidak bisa lagi menyatukan kami seperti keadaan semula setelah An Qixuan datang.

Jujur saja, setelah pertemuan pertamaku dengan An Qixuan, sepertinya aku telah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Berbeda dengan sifat Ming Rui yang lembut dan polos, sifat An Qixuan adalah ketangguhan batu karang dan keanggunan dengan disertai harga diri yang kuat.

Bahkan wanita itu memiliki ketegasan dan menjunjung tinggi keadilan yang amat keras, sungguh layak menjadi putri pertama keluarga An. An Qixuan bukanlah gadis desa yang dapat dengan mudah ditipu dan patuh, tapi serigala betina yang bisa dengan berani menopang satu kawanan penuh.

Sungguh rasa dan suasana yang berbeda hingga dapat membuatku terpikat dan beralih dari Ming Rui.

Sejak saat itu aku menjadi lebih jarang muncul di depan Ming Rui dan bahkan sering menolak kencan hanya untuk bisa mengadakan pertemuan dengan An Qixuan, selain dari memenuhi perintah keluarga, tapi juga seolah untuk memuaskan hasrat penasaranku terhadap An Qixuan memiliki aura menantang. Aku menikmati dan bersenang-senang dengan itu, namun di sisi lain aku merasa bersalah terhadap Ming Rui.

Gadis itu sebenarnya sangat polos dan tidak bersalah, mengapa takdirnya harus bertemu dengan pria bajingan sepertiku?

Bukankah seharusnya kehidupannya sekarang dan di masa depan akan lebih baik jika Ming Rui saat itu bertemu dengan pria lain, bukan dirinya?

Tapi disinilah kenyataannya, aku merasa tidak rela dan nafasku menjadi sesak begitu memikirkan bahwa Ming Rui mungkin akan berada di pelukan pria lain dan tertawa bahagia

bergandengan dengan orang itu. Namun di sisi lain tidak bisa melepaskan An Qixuan sama sekali, sulit membayangkan bagaimana kemarahan keluarga An jika pertunangan di antara kedua keluarga di batalkan. Terlebih lagi di zaman ini pemikiran orang-orang sangat sempit, bagaimana jika An Qixuan dihina oleh orang lain karena tuduhan yang tidak-tidak begitu ia memutuskan pertunangan? Harga diri wanita serigala betina itu pasti tidak akan sanggup menerimanya.

Kali ini aku terjebak di sini dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Waktu berlalu semakin cepat dan aku belum bisa memutuskan keputusan apapun yang menurutku tepat, dan waktu pembayaran korban manusia yang dibuat berdasarkan perjanjian kakekku dengan iblis juga menjadi semakin dekat. Mau tidak mau aku harus dengan cepat menemukan korban tahun ini sebelum semuanya terlambat, jika tidak pasti kejayaan yang sudah aku coba pertahankan pasti akan hancur!

"Pada saat itu aku sudah putus asa karena ditekan dari berbagai arah dan bahkan aku tidak bisa menemukan orang untuk di korbankan sama sekali, awalnya aku pikir mungkin aku bisa menggunakan salah satu karyawan perusahaan saja, namun kakekku tiba-tiba berbisik begitu kegilaanku kembali kambuh…"

"Apa yang kakekmu bisikkan?" Odessa menatap heran. Song Ru menunduk, ia mengepalkan tangannya dan menggertakkan gigi, dengan kesakitan ia memejamkan matanya, "Saat itu aku kehilangan kendali karena gagal mempelajari ilmu baru yang ada di buku sihir itu, ketika aku menjadi gila dan kehilangan kendali kakekku berbisik padaku mengapa tidak menggunakan Ming Rui yang pada saat itu adalah kekasihku sebagai korban?"

"Katanya pada saat itu, jika menggunakan karyawan perusahaan pasti akan menyebabkan kericuhan karena kehilangan karyawan yang tiba-tiba. Mengapa tidak menggunakan Ming Rui? Terlebih lagi pada saat itu nama Ming Rui tidak terkenal sama sekali dan kehilangannya pasti tidak akan menimbulkan riak yang terlalu hebat di permukaan. Lagi pula siapa yang peduli akan hilangnya seorang mahasiswi?"

"Tunggu, jadi kakekmu tahu hubungan antara kalian berdua?"

Song Ru mengangguk, "Ya, beliau ternyata telah mencari tahu sejak awal ketika aku mengajak Ming Rui datang ke rumah ini."

"Lalu apa yang terjadi setelahnya…?"

Song Ru menunduk, "Dalam kegilaanku, aku mengikuti saran dari kakekku dan…"

Malam itu hujan deras disertai dengan petir menyambar di langit gelap, aku berkumpul di ruang kerja bersama dengan kakekku di sana. Aku dapat mendengar nafasku terengah-engah di bawah tatapan tajam kakekku, ketika aku melihat ke arah cermin besar yang ditanam di dinding pada ruang kerja, aku melihat bahwa penampakan ku seperti orang yang telah kesurupan iblis di sana.

Itu terlihat … seperti bukan aku.

Mataku merah hampir meneteskan darah, urat-urat hitam berdenyut di bawah kulit, dan aku terlihat seperti anjing gila yang terkena rabies. Aku tidak tahu mengapa, tapi ingatan malam itu tidak pernah bisa aku lupakan sama sekali sepanjang hidupku, rasa sakit urat yang berdenyut seperti akan pecah, dan sakit kepala yang disertai dengungan suara-suara mengerikan yang mengganggu … itu terasa seperti di neraka.

Meskipun kesadaranku diambang kegilaan, aku masih dapat mendengar kakek yang berbicara denganku menggunakan nada yang sangat serius dan seolah menghipnotis.

"Song Ru cucuku … kamu tidak bisa lagi berbohong kepada kakek, aku tahu kamu punya kekasih bernama Ming Rui di luar sana, kan?" Kakek Song menyeringai menatap Song Ru yang terlihat seperti monster hampir kehilangan kendali, tatapan matanya gembira seolah ia tidak khawatir cucunya akan mati karena mempelajari kitab terkutuk itu.

Song Ru tidak bisa menjawab, Kakek Song berjalan melangkah lebih dekat dan berbisik, "Kenapa tidak menggunakan gadis itu saja? Kamu harus tahu bahwa jika menggunakan karyawan kita pasti perlu pengembalian uang yang cukup besar sebagai biaya ganti, namun berbeda jika kamu menggunakan kekasihmu itu."

Pada saat itu aku merasa bahwa di depanku sepertinya bukan kakekku lagi, tapi iblis. Suaranya terus menghasut untuk membunuh orang yang aku cintai sendiri, seolah melihatku membunuh orang yang aku cinta adalah keseruan dan kebahagiaannya tersendiri.

"Dengar nak, bukankah selama ini kamu pusing karena keluarga An? Bukankah lebih baik Ming Rui itu di bunuh dan kamu menikahi wanita muda itu? Selain mendapatkan kekayaan yang berasal dari pengorbanan, keluarga kita juga pasti akan semakin makmur jika menikah dengan seorang putri konglomerat—"

Entah apa yang saat itu aku pikirkan, namun sepertinya entitas asing telah menyusup dan membuat tubuhku hilang kendali sepenuhnya. Tanpa aku bisa menolak, tubuhku dibimbing dengan begitu mudah untuk mengundang dan menipu Ming Rui ke rumah tua Song.

Dan pada saat itu dalam ruangan tertutup studio ini, aku membunuhnya.

Aku masih ingat tanganku yang menembus tubuh hangat orang yang aku cintai, merebut jantungnya yang masih berdetak dan menggenggamnya erat di telapak tanganku. Darah telah menodai studio ini, dan dalam kegilaan aku bahkan menadangi darah yang menetes dari dada berlubang Ming Rui dan menggunakannya sebagai cat merah untuk melengkapi lukisanku tentang Ming Rui pada saat itu.

Lantai telah di nodai dengan darah, dan ketika lukisanku selesai pada saat itu juga jasad Ming Rui menjadi dingin.

Tepuk tangan tiba-tiba bergema di studio, dan pada saat itu aku sepertinya telah terbangun dari kegilaan. Aku dengan gemetar menatap tanganku yang penuh berlumuran darah, aku melangkah mundur dan pupilku menyusut begitu aku melihat jasad Ming Rui yang telah mati mengenaskan dengan dada terbuka tanpa jantung di dalamnya.

Begitu aku melihat ke belakang, benar saja bahwa jantung kekasihku … Ming Rui, telah aku simpan dalam kotak kaca. Meskipun sudah tidak lagi berdetak, namun itu adalah pemandangan dengan cita rasa keindahan yang aneh. Langkah kaki disertai tawa melangkah mendekat, begitu aku melihat siapa yang datang, aku tahu bahwa sepertinya semua ini telah direncanakan.

"Hebat—! Cucuku sangat berbakti, benar-benar mematuhi saran kakek…" Kakek Song tertawa terbahak-bahak, ia menyeringai menatap tubuh gadis yang telah tiada itu dan pada jantung yang tersimpan di kotak kaca, "Oh? Kamu ingin menyimpan jantungnya? Tidak masalah!"

Nafasku menjadi sesak pada saat itu, aku tidak bisa berbuat apapun dan menyalahkan, karena yang jelas pada saat ini adalah aku yang membunuh Ming Rui, bahkan aku masih dapat mengingat dengan jelas bagaimana teriakan melengking Ming Rui ketika dadanya dibelah dan jantungnya di tarik keluar.

Tubuhku diam mematung, aku hanya bisa menatap Kakek yang tertawa terbahak-bahak layaknya melihat seekor sapi yang telah disembelih dan mereka telah mendapatkan banyak hasilnya.

"Kakek … apa yang harus aku lakukan?"

"Tenang saja nak, kakek akan membantumu menyembunyikan masalah ini." Kakek Song menyeringai, aku dengan gemetar menghampiri tubuh Ming Rui yang telah dingin, aku berlutut dan membawanya ke pangkuanku, hatiku menjadi dingin begitu melihat mata kosong Ming Rui yang penuh dendam sebelum kematiannya.

Ini sudah berakhir.

Ming Rui telah terbunuh di tanganku, dia dendam padaku.

Aku adalah orang gila yang membunuh kekasihku.

Ming Rui … mati di tanganku.

1
bbyylaa
Semangat author💘
A.K: Terima kasih bbyylaa! 🎉❤️🔥
total 1 replies
bbyylaa
sukakk banget sama konsep novelnya, underrated banget!!! semangat ya thorr
bbyylaa: ayooo thor semangat updatenyaa
A.K: Terima kasih banyak bbyylaa❤️🔥
total 2 replies
L K
hahahhaha tasnya ilang di gedung hotel
Setsuna F. Seiei
Tiap habis baca chapter pasti bikin aku pengen snack sambil lanjut baca!
A.K: Terima kasih telah berkomentar! komenmu membuat thor bersemangat deh!✨
total 1 replies
Desi Natalia
Ceritanya memukau, jangan berhenti menulis ya author!
A.K: Terima kasih telah memberi dukungan! nantikan bab selanjutnya ya~😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!