Cinta Pertama

Hari Perayaan akan di mulai, semua persiapan hampir selesai, Aku berharap semua berjalan lancar dan tak ada halangan yang mengganggu.

Dekorasi sudah selesai, Konsumsi dan kegiatan yang akan di tampilkan sudah di persiapkan sesuai jadwalnya, tentu saja Aku juga ada dalam kegiatan itu, Aku menjadi salah satu penari yang sudah di persiapkan Yu di acara ini, sebab Yu ingin melestarikan tari daerah yang di kombinasikan dengan tari modern.

"Say, sekarang waktunya kamu ganti kostum, Aku akan buat kamu menjadi gadis yang paling cantik hari ini"

Aku pasrah saja mengikuti perintah Yu, dia sangat telaten mendandani Aku, bahkan Aku sampai tak mengenali siapa orang yang ada di cermin itu, ya, ternyata itu Aku, kok Aku sangat cantik layaknya Putri kerajaan"

"Tapi, Yu kostumnya terlalu terbuka, Aku jadi nggak percaya diri"

"Ini udah paling benar, pokoknya kamu penari yang paling cantik"

"Yu, Aku kok jadi deg...degan ya"

"Tenang aja, kamu pasti bisa, jangan lupa berdoa sebelum tampil"

Kami menunggu di ruang khusus, wajah tegang menghiasi wajah kami, seakan kami akan di panggil wawancara kerja, padahal kan nggak, kami cuma mau tampil.

Di luar acara sedang berlangsung, Rektor universitas sedang menyampaikan pidatonya, kami bisa mendengarkan apa yang di sampaikan nya, tentang rasa syukur dan perjalanannya yang bisa menjadi inspirasi kami.

Tiba-tiba seseorang mengetuk pintu, Aku membuka pintu dan mendapati, Kak Jack sedang berdiri di daun pintu.

"Ada apa, Kak?"

Seperti biasa dia menatapku dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Ini, kamu? Kok kayak badut"

Dia tertawa seolah ada yang lucu dengan penampilanku.

"Dasar aneh, apa nya yang lucu?"

"Nggak cocok banget kamu seperti ini, kamu mau ikutan lenong?"

"Diam! bilang aja ada keperluan apa, Aku nggak perlu komentar dari Kakak"

"Udah kamu ikut Aku dulu"

Tanpa basa basi, dia menarik tangan ku, Aku yang memakai kain merasa kesusahan saat di ajak berjalan cepat.

"Ada apa sih, kak?

"Udah jangan banyak bicara, ada yang mau ketemu sama kamu"

"Siapa, sih?

Ternyata Riko menunggu ku di taman kampus, dia sedang berdiri menatap jalanan, ya Aku dapat melihat punggungnya dan Aku merasa malu jika dia melihat penampilanku seperti ini, Aku jadi merasa perkataan kak Jack ada benarnya, Aku seperti badut, padahal tadi Aku merasa bangga dengan kecantikan ku.

"Serin...?"

Benar dugaan ku, ekspresi Riko pasti terkejut dengan penampilanku, pasti sebentar lagi dia akan tertawa.

Aku nggak bisa bicara sangking malu nya.

"Ini, beneran kamu, kamu cantik banget"

Riko pasti cuma menghiburku.

"Kamu jangan meledek Aku, dong!"

"Serius, kamu cantik banget, Aku pikir tadi kamu Putri keraton dari mana, Aku pangling waktu melihat kamu"

"Beneran, kamu nggak lagi bohong kan?"

"Beneran, sumpah, kamu cantik banget"

"Oh...Iya, ada apa?"

"Aku cuma mau pamit, soalnya Aku mau pulang sebentar ke kota ku, ada yang perlu aku ambil untuk keperluan mendaftar di universitas, soalnya Aku udah dapat tempat yang cocok untuk ku"

"Benarkah? kalau gitu, kamu hati-hati ya, jangan lupa kalau udah kembali kita ketemuan ya"

"Iya, sayang, kamu orang pertama yang Aku temui, Aku janji"

Tiba-tiba Riko memelukku, sambil berbisik

"Jaga diri kamu ya, Aku pasti akan merindukan kamu"

Ucapan Riko terdengar seperti ucapan perpisahan, seolah kami tak akan bertemu lagi.

"Hmm...udah acara perpisahannya, ni anak harus tampil, ntar temannya nyariin kayak cacing kepanasan"

"Iya, Kak, sabar Napa"

Aku meninggalkan Riko dan kembali masuk kedalam kampus, tatapan Riko saat itu sangat aneh seperti ada yang dia sembunyikan dari ku.

"Duh...Romantisnya sepasang kekasih ini"

"Apaan sih, Kak"

"Kamu beneran cinta sama Riko"

"Iya, emangnya kenapa sih Kak?"

"Nggak , cuma tanya aja"

Saat Aku hampir sampai di depan pintu, Kak Jack tiba-tiba berkata.

"Yang Aku bilang tadi bohong, kamu cantik kok"!

Kemudian dia pergi meninggalkan ku,

"Dasar aneh!"

Aku geleng-geleng kepala melihat tingkah Kak, Jack.

"Kamu dari mana aja, sih?"

"Aku dari toilet"

Aku bohong pada Yu, takutnya dia malah banyak tanya.

"Sebentar lagi giliran kita, Sebelum tampil kita berdoa dulu, biar semuanya lancar.

Kami saling memegang tangan hingga membentuk lingkaran dan mulai berdoa bersama-sama.

Ini pengalaman pertama ku, rasanya deg...degan banget, saat jalan menuju panggung saja, kaki ku ini rasanya gemetaran, tapi melihat Yu yang semangat membuat ku menjadi merasa bersalah jika acara ini hancur akibat rasa takut ku yang berlebihan, Aku mulai menarik nafas dan berusaha agar lebih tenang lagi, Aku bisa, kata-kata itu yang ku tanam kan dalam pikiran ku.

Kami sudah berada di atas panggung, musik mulai di lantunkan, dan kami mulai menggerakkan tubuh dengan lincah mengikuti irama musik. para penonton mulai bertepuk tangan.

Akhirnya kami menyelesaikannya dengan baik, terlihat para penonton kagum dengan tarian yang kami persembahkan, bahkan beberapa dari mereka terdengar memuji kelenturan gerakan kami, Aku merasa lega sepertinya semua beban yang ada di pundak ku hilang setelah acara ini selesai.

"Selamat ya, kamu memukau sekali"

seseorang menghampiriku dan menjulurkan tangannya pada ku.

Aku menatap orang itu, sepertinya Aku tak asing dengan suara itu dan betapa terkejutnya Aku saat melihat orang yang ada di hadapanku.

"Kamu?"

"Masih ingat sama Aku?

"Kak, Randi ya?

"Ternyata, benar kamu Serin yang dulu, kan?"

Aku tersenyum getir, mengingat kenangan saat masa SMA itu.

Kak Jack tiba-tiba menarik tangan ku, sehingga menghentikan pembicaraan yang canggung saat bersama Kak Randi.

Terlihat Kak Randi menatap heran kepergian kami.

"Ada apaan lagi sih, Kak?"

"Kamu sedang apa sama cowok itu?, tebar pesona?"

"Nggak, Kak. Kakak salah paham, dia itu senior Aku waktu SMA"

Kak Jack tiba-tiba melepaskan tangan ku dan meninggalkan ku begitu saja.

Gimana nggak kesal sama ni orang, kok dia aneh banget,

aku lupa memang dia ada aneh-aneh nya,

Tapi setidaknya secara nggak langsung dia udah jadi penyelamat ku, gimana kalau Aku harus lama-lama bersama Kak Randi, rasanya canggung banget, mengingat dulu Aku pernah mempermalukan Kak Randi saat masih SMA.

HAI...MAN TEMAN,

Makasih yang udah setia membaca novel CINTA PERTAMA,

gimana ni menurut kalian?