Kanza Olivia Millano, gadis cantik berusia 20 tahun yang harus berjuang sendirian untuk membiayai hidupnya sendiri, Kanza tinggal bersama Paman dan bibinya, tetapi mereka tidak memperlakukan Kanza dengan baik..
akankah kehidupan Kanza berubah?..
yuk baca dan jangan lupa tinggalkan jejak ya:)
happy reading♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alsha13, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16.
Setelah pemakaman selesai, mereka langsung ke kediaman Jerico, malam itupun mereka langsung kembali ke New York,hari demi hari kanza lalui.
Kanza masih dalam keadaan sedih, dia tak seperti biasanya, dia tak banyak bicara dan tak banyak tingkah.
"Kanza cucuku." ucap Doni menghampiri Kanza yang sedang duduk di taman belakang.
"ya grand pa." jawab Kanza sambil menoleh.
"jangan berlarut dalam kesedihan nak, biarkan orang tuamu tenang di sana ya." ucap Doni Dengan mengelus rambut Kanza.
"grand pa hiks." ucap Kanza menangis dan langsung memeluk Doni.
Doni tahu kesedihan Kanza, Doni medongkak kan wajah nya ke atas untuk menahan air matanya.
"sudah nak, jangan menangis lagi ya, kau harus bangkit na, cari dalang nya yang sudah membunuh orang tuamu." ucap Doni.
Kanza melerai pelukannya, dia menatap Doni.
"maksud grand pa?." tanya Kanza.
"ya orang tuamu bukan tertabrak tetapi mereka sengaja di tabrak." ucap Doni.
"apa grand pa sudah tau orang yang menabraknya?." tanya Kanza.
"aku belum tahu, tetapi aku mencurigai seseorang nak." jawab Doni.
"siapa?." tanya nya.
"dia seorang bos gangster di Indonesia." ucap Doni.
"tetapi apa motifnya dia membunuh orang tuaku." tanya Kanza.
"karna mommy mu menolak dia." ucap Doni.
"jadi dia mencintai mommy?." tanya Kanza.
"ya kau benar." jawab Doni.
Kanza terdiam, Kanza akan mencari tahu yang sebenarnya.
"jika memang dia yang telah membunuh orang tuaku, tanganku sendiri yang akan menghabisi dia." ucap Kanza dengan pandangan lurus ke depan.
"jadi mulai hari ini, cucuku ini tidak boleh bersedih lagi oke." ucap Doni.
"baiklah grand pa, aku tidak akan bersedih lagi." ucapnya.
Doni memeluk Kanza, Doni merasa senang karna Kanza tidak bersedih lagi, Doni melerai pelukannya.
"kapan dia akan kemari?" tanya Doni, membuat dahi Kanza mengkerut.
"siapa grand pa?." tanya balik Kanza.
"siapa lagi jika bukan mahen." ucap Doni.
"aku tidak tahu grand pa." jawabnya.
"ya sudah sekarang kita masuk ke dalam." ajak Doni.
Doni dan Kanza masuk ke dalam, dan Kanza memasuki kamarnya, dia langsung membersihkan diri, setelah Kanza selesai dengan ritual mandi nya, kini dia mengeringkan rambutnya.
Tringggg...
Pesan WhatsApp masuk dalam ponsel Kanza, Kanza yang sedang mengeringkan rambutnya pun mengambil ponsel nya dan melihat nya.
"Kanza, mengapa kau tak ada kabar hah." Clara.
"Kanza kau kemana saja, kau melupakan kami." Vania.
Itulah pesan dari sahabat Kanza, Kanza meletakan ponsel nya kembali dan melanjutkan mengeringkan rambutnya, dan setelah selesai kini Kanza memakai pakaian formal, dia tidak lupa memakai lip blam kesukaan nya aroma strawberry yang selalu menjadi favorit nya.
"jangan bersedih lagi, oke Kanza." gumamnya yang berada di depan cermin.
Kini Kanza menuruni tangga, waktu yang menunjukan pukul 10 pagi, dia akan pergi ke kantor.
Bian sudah pergi sejak pagi.
"maid apa kau melihat grand pa?." tanya Kanza pada salah satu maid.
"tadi tuan berangkat nona." jawabnya.
"secepat itu grand pa berangkat." gumamnya.
"hm baiklah, jika grand pa sudah kembali, bilang padanya aku berangkat ke kantor." ucapnya.
"baik nona, nanti saya sampaikan." jawabnya dan membungkuk.
Kanza pun keluar dari mansion menuju garasi, dia membawa mobil sport hadiah dari Jerico saat Kanza berulang tahun.
Kini Kanza meninggal kan mansion itu dan menuju kantornya. Setelah beberapa menit Kanza pun sampai di kantor, dia memarkirkan mobilnya dan memasuki lobi.
"selamat datang nona." sapa satpam, dan Kanza hanya mengangguk dan tersenyum.
para karyawan Kanza memberi hormat dengan membungkukkan badannya.
Kini Kanza menaiki lift khusus petinggi, dan kini Kanza langsung memasuki ruangan nya yang bertuliskan founder.
"hufttt aku harus berkutat lagi dengan laptop ku." gumamnya.
Kini dia membuka laptop nya dan melihat lihat berkas.
Kanza mulai merasa bosan.
"aku akan ke kantor mahen saja." gumamnya lalu dia mengambil tas dan melangkah keluar dari ruangannya.
Kini dia membawa mobil sport nya menuju perusahaan mahen, setelah 45 menit Kanza pun sampai, dia langsung memakirkan mobilnya.
Dia memasuki lobi dan menuju meja resepsionis.
"permisi, apa tuan mahen ada?." tanya Kanza ramah pada resepsionis itu.
Resepsionis itu melihat Kanza dari atas sampai bawah yang menggunakan pakaian formal tetapi sederhana.
"apa anda sudah ada janji dengan nya?." tanya resepsionis itu.
"tidak, jika dia ada tolong beritahu dia bahwa aku menunggu nya." ucap Kanza masih dengan ramah.
"tetapi nona, tuan mahen sedang sibuk." ucap resepsionis itu.
"yasudah kau hubungi saja dia, bilang padanya Kanza menunggunya." ucap Kanza.
"nona lebih baik anda pergi saja, saya tau anda pasti wanita bayaran yang akan menggoda tuan mahen, sudah banyak wanita seperti anda datang kemari dengan alasan seperti itu, yang ujung ujung nya hanya wanita bayaran saja." ucap resepsionis itu dengan sinis.
amarah Kanza memuncak, tetapi dia harus bermain dengan cantik, biarkan mahen yang memecatnya.
Tak jauh dari sana, Haidar datang menghampiri Kanza.
"maaf tuan, wanita ini memaksa ingin bertemu dengan tuan mahen." ucap resepsionis itu.
Kanza memberi kode pada Haidar, dan Haidar pun langsung paham.
"maaf nona, apakah anda sudah ada janji?." tanya Haidar yang ikut dengan permainan Kanza.
"tidak, aku ingin bertemu dengannya, bilang padanya aku menunggu nya." ucap Kanza.
"tuan dia memaksa dari tadi, aku sudah mengatakan bahwa tuan mahen sedang sibuk, dia seperti ****** saja tuan." ucap resepsionis itu pada Haidar.
Membuat Haidar melotot kan matanya, Kanza mengangguk kan kepala nya, Haidar pun pergi tanpa menjawab perkataan resepsionis itu.
banyak pasang mata yang melihat Kanza dengan tatapan remeh, mereka tidak tahu siapa Kanza.
"sudahlah nona, anda pergi saja, tuan mahen tidak akan tertarik padamu sedikit saja." ucap nya dengan remeh.
"oh ya?." ucap Kanza dengan tersenyum smrik.
"penampilan mu saja seperti ini, mana mungkin tuan mahen akan melirik mu." ucapnya.
Tak lama kemudian mahen dan Haidar pun datang, mahen memasang wajah dingin.
"ada apa ini." ucap mahen.
"maaf tuan, wanita ini memaksa ingin bertemu dengan tuan." ucap resepsionis itu.
"Hubby." ucap Kanza dan langsung memeluk mahen.
Sontak saja membuat para manusia yang menatap Kanza melotot kan matanya.
"kenapa tidak masuk saja sayang." ucap mahen dengan mengecup pucuk kepala Kanza.
"aku takut mengganggu waktu mu, jadi aku menanyakan dulu pada resepsionis itu, tetapi resepsionis itu malah merendahkan ku." ucap Kanza dengan raut wajah sedih.
"Haidar, kau urus resepsionis itu." ucap mahen pada Haidar.
"kalian semua, kalian harus tau gadis yang berada di depanku, dia Kanza Olivia Millano cucu dari Tuan Doni Millano dan Kanza adalah calon istriku." ucap mahen tegas.
sontak ucapan mahen membuat mereka tak menyangka bahwa Kanza adalah cucu dari Doni, Doni adalah orang terpandang seperti Giyan, Doni di kenal banyak orang dengan kekayaannya.
"tuan maafkan saya tuan, saya tidak tahu." ucap resepsionis itu.
"jadi jika aku bukan cucu dari grand pa ku, apa sikap mu akan seperti ini pada orang orang yang biasa saja?." tanya Kanza.
"tidak nona, maafkan saya." ucap resepsionis itu.
" dengarkan aku baik baik, jangan melihat orang dari penampilannya nya saja, dan attitude mu sangat buruk dalam menilai orang." ucap Kanza.
Resepsionis itu menunduk.
"Haidar urus dia." ucap mahen.
"baik tuan." jawab Haidar.
"tuan tolong jangan pecat saya tuan, saya minta maaf." ucap resepsionis itu.
"cepat bereskan barangmu dan ambil gajih mu di HRD." ucap Haidar.
"ayo ke ruangan ku." ajak mahen.
"tidak, aku bosen." jawab Kanza.
"baiklah kau ingin kemana tuan putri." ucap mahen dengan tersenyum.
"aku ingin smoothies strawberry." ucap Kanza.
"baiklah ayo kita pergi." ajaknya.
"kau bawa mobil?." imbuhnya.
"ya aku membawanya." jawab Kanza.
"mobilmu, biar Haidar yang mengantarkan nya ke mansion paman." ucap mahen.
"baiklah."
"Haidar, jika pekerjaan mu sudah selesai tolong antarkan mobil Kanza ke mansion paman." ucap mahen pada Haidar.
"oke." jawabnya.
Kini Kanza dan mahen melangkah kan kaki keluar dari perusahaan mahen dan menuju parkiran, kini Kanza dan mahen memasuki mobi.
Lamborghini itu pun melaju meninggalkan perusahaan, dan menuju kedai ice cream.
kn udah d suruh panggil mommy