Lisa memutuskan untuk keluar dari pekerjaan lamanya dan berpindah kota. Ia memutuskan untuk menjual rumahnya yang sekarang ditempatinya.
Saat memutuskan untuk pindah keluar kota, ia sudah menghubungi pemilik properti untuk melakukan negosiasi pengalihan hak kepemilikan rumah tersebut. Rumah yang cukup tua tapi elegan.
Dan di sinilah dia pertama kali Lisa bertemu dengan Doja.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon V a L L, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16
BAB 16
“Hihih, apa yang kau lakukan di sini, Lisa?” tanya Doja secara mengejutkan di belakangnya.
“Astaga, kau sungguh ingin membuatku jantungan?” Lisa terperanjat mendengar suara Doja. “Dasar hantu menyusahkan!”
“Mengapa kau suka sekali mengumpat diriku? Kalau aku tak salah ingat, awal kita berjumpa kau hanya diam mematung dan tak mengindahkakn aku yang berbicara meroceh ke sana-kemari. Dan sekarang kau berubah layaknya sebuah mesin pabrik gula yang tak pernah berhenti memproses hal tersebut.”
“Oh my, Doja! Kau ini rupanya hantu yang sangat cerewet. Daripada kau di sana berdiri saja sambil meroceh, lebih baik kau membantuku. Dan akan kupastikan malaikat kebaikan akan mencatat semua amalmu, dan kau tidak akan berlama-lama tinggal di duniaku yang fana ini,” ucapku membujuk dirinya sambil memainkan alisku yang turun naik.
“Kau sangat tidak berperikemanusiaan. Eh, aku kan hantu, ya?” sahutnya sambil meletakkan jari di bawah dagu seraya berpikir keras. “Tapi ada benarnya juga apa yang kau sarankan. Baiklah. Aku akan membantumu. Apa yang harus kulakukan, Tuan Putri Lisa?” rocehnya seraya menghampiriku yang sedang sibuk mencuci semua bahan.
Selesai Lisa mencuci semua bahan sayuran, ia mulai memotong wortel, timun jepang, daun bawang, jamur shintake. Lisa melakukan ini karena menurutnya masakan ini paling gampang. Sedangkan Doja, si hantu lucu ini, ia hanya bisa meroceh dan menyibukkan diri mondar-mandir ke sana-kemari.
“Doja, boleh kau petik sedikit bayam ini dan kau bisa langsung merebusnya setelahnya. Oh iya, kau rebus setengah matang saja, ya,” pinta Lisa.
“Wah, kau seperti seorang chef handal, Lisa. Apakah kau becita-cita ingin menjadi chef?” tanya Doja lalu melakukan apa yang dipinta oleh Lisa.
“Sebenarnya iya. Tapi ayahku tidak setuju. Ayah selalu menyuruhku untuk menjadi design interior. Jadilah aku mengubur cita-citaku. Tapi aku tak patah semangat dengan hal itu, aku tetap bisa mewujudkan cita-cita ini dengan sering memasak di rumah sebagai chefnya,” jelasnya sambil terus mengiris wortel dan timun jepang berbentuk korek api.
Semua yang dilakukan oleh Lisa dan Doja sudah siap di jadikan satu dalam wajan yang sudah siap. Lisa membuatnya sesuai step by step.
:Huummm, kau memang hebat, Lisa. Wangi sekali. Apakah aku bisa memakan ini. Aku jadi ingin makan masakanmu,” ucap Doja sambil menghirup dalam-dalam aroma yang terkuar.
“Kau kan hantu, kenapa bisa merasakan lapar?”
“Hehe...,” dengan menggarukkan kepalanya yang tidak gatal. Yah, hantu yang satu ini memang seperti itu. Kadang lucu, dan kadang menyebalkan. “Kau memasak ini ada acara apa? Apakah pacarmu akan datang berkunjung?”
“Bukan. Dia bukan pacarku. Dia mantan Direkturku di sebuah perusahaan lama. Kurasa kami sudah satu atau dua bulan tidak bertemu. Dan kebetulan sekali dia ada di kota ini untuk melakukan perjalanan bisnis dan bertemu beberapa kliennya untuk menjalin kerja sama. Sekalian saja dia mampir ke sini,” sahut Lisa sambil memindahkan semua dari atas kompornya.
“Benarkah? Kurasa dia menyukaimu.”
“Ha aha tidak mungkin. Dia sudah memiliki tunangan saat aku masih bekerja di perusahannya.”
“Jangan memungkirinya, Lisa. Kau resign karena kau juga memiliki perasaan terhadap dirinya kan?” tanya Doja.
Belum sempat Lisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan oleh Doja, bunyi bel pun terdengar dari arah depan pintu.
Ting tong
“Yah, kurasa itu dia. Kau harus cepat membukanya,” saran dari Doja. “Dan aku akan menghilang dari sini.”
Lisa menatap Doja yang sudah memalingkan tubuhnya pergi meninggalkan Lisa dengan cepat, kemudian menghilang. Lisa terdiam sejenak mendapati sikap Doja yang aneh terhadap dirinya.
“Apa dia menyukaiku, ya?” gumamnya yang hanya bisa di dengar oleh dirinya sendiri.
Lisa terlonjak kaget seketika mendengar bunyi bel yang menggema sekali lagi. Ia pun bergegas untuk membukakan pintu.
...****************...
Tbc
ayo dong rajin up thor
ditunggu kelanjutannya mangatttt💪
ayo cepat pertemukan mereka kembali thor🙆🙆🙆💏
. ck ck ck luar biasa mbak