Bagaimana cinta tak sedalam ini,,karena hatiku sudah kuserahkan kepadamu,,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neisa Krestianningrum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# 25.
Bastian segera menuju ke rumah sakit Puri Medika.
"Mama..bagaimana keadaan Soraya?" tanya Bastian.
"Soraya masih dalam ruang perawatan, dia harus bedrest total bas.." kata mama Lena.
"Dia mengandung anak kamu bas, kamu harusnya tidak pisah kamar dengan Soraya dia harus ada yang jaga, untung tadi mama ke kamarnya dan tau dia pingsan" tambahnya lagi.
"Iya ma selama Soraya hamil biar Soraya 1 kamar dengan Bastian, Bastian akan menjaganya" balas anaknya itu.
Sebenarnya Bastian tidak mau berdekatan dengan Soraya,tapi penyelidikan yang ia lakukan belum ada titik terang sampai sekarang ditambah lagi Soraya hamil. "Apa benar itu anakku? Kenapa aku tidak pernah mengingat aku meniduri Soraya ..?" tanya Bastian dalam hati..
"Walaupun aku tidak suka pada Soraya,,tapi anak yang dikandungnya itu tidak bersalah..aku tidak setega itu..,aku akan melakukan test dna setelah anak Soraya lahir dengan cara inilah aku bisa mengetahui dia anakku atau bukan" kata Bastian dalam hati.
Bastian pun menemui Soraya, Soraya yang masih terjaga pun menyadarinya..
"Bas,,kau datang?" tanya Soraya.
"Terimakasih sudah menjengukku, aku hamil bas anak kamu" sambungnya lagi.
"Soraya,,aku tidak tahu apakah anak yang kau kandung itu adalah anakku dan aku yakin dia bukan anakku" jelas Bastian.
"Aku akan melakukan test dna, itu sudah keputusanku" tambahnya lagi.
Mendengar hal itu, dunia Soraya seakan runtuh, ia tak mau Bastian mengetahui bahwa anak yang ia kandung bukanlah anaknya.
"Andi juga tidak boleh tahu kalau aku hamil" batin Soraya.
2 Minggu berlalu.
Dikediaman dokter Evan, Kinan merasakan apa yang dirasakan ibu hamil pada umumnya.
"Bu, aku ke perempatan jalan dulu ya pengen beli rujak" pamit Kinan.
"Minta anter sama bibi nur ya Kinan, sebentar saya panggil dulu bibi.." saran ibu Grace.
"Bibii.." panggil ibu Grace.
"Tolong anterin Kinan ke perempatan ya Bi, Kinan mau beli rujak dimamang Budi, ini uangnya sekalian beli 2 ya, kalau bibi mau bibi juga beli gakpapa..." sambungnya.
"Beli 2 Bu, yang satu buat siapa Bu ?" tanya bibi Nur.
"Buat saya, saya ko jadi kepengen hehehehe" ujar ibu Grace.
"Oh bibi kira, ibu juga ngidam", canda bibi Nur.
"Hush,.sudah sana, keburu tutup" usir ibu Grace.
"Iya Bu..mari non Kinan bibi antar" ajak bibi Nur.
Mereka berdua pun ke perempatan jalan, sambil menunggu pesanannya Kinan dan bibi duduk sambil menyeruput es cincau yang segar.
Disaat lampu merah, tak sengaja mata Bastian melihat Ara yang sedang dipinggir jalan bersama seorang wanita tua.
"Ara " gumamnya lirih.
"Araaaa araaaaaaa.." teriaknya, dan tak lama lampu merah pun berganti dengan lampu hijau, Bastian yang masih meneriaki nama istrinya itu pun mau tak mau harus segera menjalankan mobilnya, ia segera melaju dan putar balik mencari keberadaan istrinya itu.
"Oh shiit..kemana lagi , arrrrrghhhh araaaa, aku yakin itu araku" sambil memukul stir mobil.
Tak pernah sekalipun Bastian berhenti mencari keberadaan istrinya itu, ia akan terus mencari dan mencari belahan jiwanya yang hilang.
6 bulan berlalu.
Hari hari Kinan disibukkan dengan membantu ibu Grace, memasak,menanam bunga dan menjahit. Terkadang mereka membuat kue dan pastry. Kinan yang memang mempunyai bakat memasak membuat takjub ibu Grace, entah keahlian Kinan seperti mengalir begitu saja.
"Wah Kinan kamu pintar sekali nak" puji ibu Grace .
"Aku juga tidak tahu Bu, kenapa aku bisa membuat kue,,mungkin dulu aku cheff terkenal hehehh " candanya.
Melihat wanita berbeda generasi itu sibuk didapur Evan pun menghampiri mereka.
"Wah buat apa kalian ? sepertinya enak " kata Evan sambil menyomot krim pada kue.
"Hushhhh ini belum jadi Evan,,jangan dicomot comot dulu,, pamali" kata ibu Grace..
"Habis kuenya menggoda Bu..kayak yang buat hehehhe" cengir Evan.
"Oh iya nan, apa kamu sudah mulai ingat sedikit demi sedikit,,?" tanya Evan lagi.
"Iya dokter aku sudah ingat sedikit,,kedua orang tuaku sudah meninggal, baru itu saja yang aku ingat .." jawab Kinan sendu.
"Gakpapa Kinan pelan pelan saja tak usah dipaksakan yang terpenting adalah kesehatanmu dan anak yang ada dikandunganmunini" kata ibu Grace.