NovelToon NovelToon
Kau Rebut Suamiku, Kunikahi Suamimu

Kau Rebut Suamiku, Kunikahi Suamimu

Status: tamat
Genre:Tamat / Selingkuh / Cerai / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:222.5k
Nilai: 5
Nama Author: Lujuu Banget

"Enam bulan," lirih Diana dengan pelan bahkan terdengar ada rasa takut di nada bicaranya.

Sherly yang mendengar itu benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, jantungnya terasa ditikam saat mendengar pernyataan dari adik kandung yang rela berselingkuh dengan suaminya sendiri.

Sakit? Bukan saatnya memikirkan rasa sakit ini, dengan tenaga yang masih tersisa, Sherly menatap Rian dengan tatapan kecewa.

"Ceraikan aku, mas!"

"Tidak! Jangan pernah berharap hal itu akan terjadi!"

Apa yang akan dilakukan Sherly saat Rian tidak mau menceraikannya? Apa yang akan terjadi antara Sherly dan Diana? Sanggupkah Sherly menahan rasa sakit ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lujuu Banget, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kenyataan yang Menyakitkan

"Iya, sebentar," ujar Sherly seraya membukakan pintu.

Baru saja membuka pintu, tubuh wanita itu tiba-tiba dipeluk oleh ibu membuat wanita itu menatap Diana dan Fahri dengan tatapan heran, apa yang sebenarnya terjadi?

"Maafkan ibu nak, maafkan ibu," ucap ibu dengan suara tangis membuat Sherly yang tidak tahu apa-apa segera melepaskan pelukan itu.

"Ibu kenapa? Duduk dulu!" pinta Sherly.

Diana sejak tadi hanya menundukkan kepala, bahkan Fahri tidak tahu harus mengatakan apa, dia rasa dia tidak berhak untuk mengatakan apa-apa.

"Diana, ibu kenapa?" Pandangan Sherly menatap Diana yang hanya diam, tentu saja semakin membuat Sherly dilanda penasaran, sebenarnya apa yang terjadi?

"Mbak, boleh minta abang Rian untuk pulang dulu?" Fahri membuka suara, dia yakin Diana sekarang tidak akan mau berbicara, apalagi ibu masih tengah menangis seraya memeluk tubuh Sherly.

Sherly yang tidak tahu apa-apa hanya menurut, dia mengambil ponsel lalu menghubungi Rian, saat panggilan tersambung dia segera meminta Rian untuk pulang.

Rian yang awalnya keheranan tetap menuruti permintaan Sherly untuk pulang, dia yakin ada hal penting terjadi sehingga Sherly menyuruhnya pulang.

"Sekarang ada yang bisa jelaskan kenapa ibu seperti ini?"

"Lebih baik menunggu abang Rian," ujar Fahri.

Baiklah, Sherly mengalah, mereka akan menunggu kepulangan Rian. Saat Sherly menatap Diana, dia dapat melihat pipi Diana yang sedikit memerah, seperti bekas tamparan, hanya saja karena suasana tengah tidak mendukung dan dia tidak tahu apa-apa, Sherly lebih memilih untuk diam.

Rian yang telah sampai di depan rumah, melangkahkan kakinya dengan cepat, jantungnya berdetak cepat saat melihat Diana, Fahri serta Ibu ada di ruang tamu, perasaannya mulai tidak enak, apalagi saat Diana hanya menundukkan kepala dan Ibu tengah menangis di dekat Sherly.

"Ada apa?"

"Mas."

Baru saja Sherly akan berdiri, ibu lebih dahulu melangkahkan kaki ke arah Rian, melayangkan sebuah tamparan di pipi menantunya itu membuat Sherly terpekik kaget atas perlakuan ibu barusan.

"Ibu!" teriak Sherly.

"Puas kamu menghancurkan kehidupan kedua putriku? Puas!" teriak Ibu.

Sherly segera membawa ibu untuk duduk kembali, sedangkan Rian yang mendengar itu menjadi yakin jika semuanya telah terbongkar, baru pertama ini ibu mertua menamparnya seperti itu.

"Bu, tenang dulu, sebenarnya ada apa?" Sherly menatap Diana dan Fahri secara bergantian, dia butuh penjelasan sekarang juga, apalagi apa yang ibu barusan lakukan, apakah mas Rian melakukan kesalahan?

"Suamimu sudah menghancurkan kehidupan Diana! Sekarang Diana tengah mengandung anaknya!"

Deg!!

Jantung Sherly seakan dicabut saat mendengar itu, dia menyentuh dadanya yang terasa sesak seakan oksigen menipis di sekitarnya, matanya menatap Diana dan Rian, meminta penjelasan dari kedua orang itu, tetapi mereka hanya diam seakan membenarnya ucapan ibu barusan.

"Mas, apa yang dikatakan ibu itu benar?" tanya Sherly menatap pria yang selama ini dia cintai.

Rian diam, dia tidak tahu harus menjelaskan apa, siapa sangka jika hari ini akan datang?

Karena Rian hanya diam, Sherly melangkahkan kaki mendekati pria itu, memukul dada Rian seraya mengucapkan pertanyaan yang sama, dia berharap Rian akan mengatakan jika semua yang dikatakan ibu itu tidak benar.

"Mas! Jawab!" teriak Sherly dengan air mata yang sudah berjatuhan, hatinya hancur saat mengetahui hal itu.

"Iya," lirih Rian dengan pelan.

Hancur, rasanya kehidupan Sherly hancur, kakinya bahkan tidak bisa menahan berat tubuhnya membuat wanita itu terduduk tepat di bawah kaki Rian.

"Sherly, aku ...."

Sherly mengangkat tangannya, menyuruh Rian untuk tidak membantu dan mengatakan apa-apa, dia bahkan tidak menyangka jika suami yang selama ini dia percaya rela melakukan hal seperti itu, merusak adiknya?

"Kenapa harus Diana, mas? Kenapa?" pekik Sherly pilu, sekarang apa yang harus dia lakukan?

"Mbak, ini bukan kesalahan mas Rian, kami selama ini sudah berselingkuh." Diana sekarang berbicara, bahkan ibu yang mendengar itu menutup kedua wajah dengan tangannya, dia tidak sanggup mendengar hal itu.

"Selingkuh?" lirih Sherly dengan pelan.

Air matanya tiba-tiba berhenti mengalir, kakinya melangkah mendekati Diana, berharap apa yang dia dengar itu salah.

"Iya, maafkan Diana," ujar Diana.

Tangan Sherly terangkat, berniat menampar wanita itu, tetapi saat Diana menutup matanya, siap menerima tamparan itu, tangan Sherly berhenti, air matanya kembali mengalir, bahkan Sherly tidak sanggup menampar adiknya sendiri, sesayang itu dirinya kepada Diana tetapi kenapa wanita itu tega kepadanya?

"Sudah berapa lama?"

"Enam bulan," lirih Diana dengan pelan bahkan terdengar ada rasa takut di nada bicaranya.

Sherly yang mendengar itu benar-benar tidak tahu harus mengatakan apa, jantungnya terasa ditikam saat mendengar pernyataan dari adik kandung yang rela berselingkuh dengan suaminya sendiri.

Sakit? Bukan saatnya memikirkan rasa sakit ini, dengan tenaga yang masih tersisa, Sherly menatap Rian dengan tatapan kecewa.

"Ceraikan aku, mas!"

"Tidak! Jangan pernah hal itu akan terjadi!"

Satu kata untuk Rian saat ini, egois! Setelah menghancurkan dirinya bahkan Rian tidak mau melepaskannya, apakah Rian gila? Dia tidak mau hidup dengan pria yang telah mengkhianatinya, bahkan dengan adik kandungnya sendiri.

"Kamu harus bertanggung jawab atas anak yang tengah Diana kandung!" tekan Sherly.

Sakit memang untuknya, harus merelakan suami yang sudah menemaninya selama sembilan tahun ini, tetapi apa yang bisa dia lakukan? Sherly memang sejak dahulu terus mengalah dengan Diana.

"Ceraikan saja dia mas, kita bisa hidup bersama dengan bahagia!" Diana berdiri membuat Fahri yang melihat itu terkejut, awalnya dia kira dia yang paling tersakiti tetapi sekarang lihatlah, yang paling tersakiti adalah Sherly, harus menerima perselingkuhan sang adik dan suaminya, bahkan Diana sama sekali tidak peduli dengan perasaan Sherly yang tengah hancur.

"Diam Diana!" tekan Rian.

Sherly tidak menyangka jika Diana akan mengatakan hal seperti itu, seberapa jauh sebenarnya hubungan mereka?

"Aku mau pergi!" tekan Sherly berniat melangkahkan kaki pergi dari sana, bahkan dia sama sekali tidak peduli dengan ibu yang tengah menatap memegang jantungnya.

"Kamu tidak akan ke mana-mana!" Rian mencekal pergelangan tangan Sherly, bahkan Sherly yang mendapat perlakuan seperti itu menatap Rian seraya berucap agar Rian melepaskan tangannya.

"Tidak akan pernah!" tekan Rian.

"Mas, lepaskan saja, biarkan saja dia pergi." Diana ikut-ikutan, dia bahkan mencoba menyingkirkan tangan Rian dari tangan Sherly.

"DIANA!" teriak Rian berhasil membuat Diana tersentak kaget karena baru kali ini Rian meninggikan suara kepadanya.

Saat mereka bertiga tengah fokus dengan pertengkaran, ibu bahkan mulai menutup matanya karena pingsan, Fahri yang melihat itu segera berteriak membuat pandangan semuanya teralihkan.

"Ibu!" teriak Sherly seraya berlari ke arah ibu yang sudah tidak sadarkan diri.

"Fahri, tolong," lirih Sherly yang diangguki oleh Fahri, dia bahkan tidak peduli dengan Rian dan Diana yang masih diam di tempat mereka.

Fahri menganggukan kepala, dia tidak tega melihat tatapan Sherly barusan, mau bagaimanapun dia masih mertuanya.

"Ibu, bertahanlah!"

...***...

1
Umi Kulsum
gimna sih critaya kok gantung...bikin penasaran
may89
bener2 ya Sherly kok ya g bljr dr pengalaman yg kemarin
Annida Annida
lanjut tor, penasaran nih, biasain buat cerita sampe selesai , jngn digantung
Rh!3$nh@
trima nasib za jd janda,bgtu mudah percaya sma orng yg prnh nyakitin.
Norma Ann
gemes sm serly, masih sj percaya sm adik nya
merry jen
Sherly Sherly bodoh bgt kmuu yy ....BKN y bljrr dr peglmnn cbb. adiky dlu ngerbut lkii muu psti Akan diulngin lggg
Nafi akyela Nafi: llloa
total 1 replies
merry jen
obtt AP yg di mskin kkdlm mnmm fahrii dan serlii ...moga gk knp knp mrkk
Maryani Maryani
bagus
dita18
msh nyimak thorrr
dita18
mampir thoorrr
Ririe Jambri Syukur
hmm KL SDH sekali berbohong akan ada kebohongan lain LG
Zayna Almeta
Semangat berkarya thor, lanjut terus, ditunggu kelanjutan kisahnya
Yulianti Dhanu
seruuuuuu
Soraya
ditunggu ya kak👍
Emon
anjinggggg
Emon
habis it cm minta maff dan selesai
jalang ini dah bunuh org dgn mencelakai HBS it minta maaf dan selesai gK di penjara...anjing GK...y anjing bgt lah....anjingggggggggggg
bangettt
Emon
dasar laki anjingggg
Dewi @@@♥️♥️
lama banget kamu menemukan kebahagiaan ya Sherly ,,ada saja yang menghalangi
Dewi @@@♥️♥️
Diana mah otaknya udah geser ya jadi gak ada rasa bersalah sedikitpun
Dewi @@@♥️♥️
jangan mau kembali ke Rian ya Sherly,bahaya takutnya si Diana nambah stres dia kalau melihat kamu sama Rian ,nanti kamu jadi sasaran kemarahannya lagi
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!