NovelToon NovelToon
Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Fitnah Kejam Ibu Mertuaku

Status: tamat
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami / Tamat
Popularitas:520.3k
Nilai: 4.7
Nama Author: Meylani Putri Putti

Karena Fitnah Ibu Mertua ku, rumah tangga ku berantakan. Dia tega memfitnah dan menghadirkan orang ketiga di dalam rumah tangga ku.

Aku tak tahu, kenapa ibu mertua jadi kejam seperti ini, bahkan bukannya dia yang meminta agar aku dan Mas Doni segera menikah.

Ada apa ini?

Bagaimana nasib rumah tangga ku?

Siapa yang akan bertahan, aku atau ibu mertua ku?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Meylani Putri Putti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hamil

Sindy berada di kamarnya, terbaring dengan selimut tebal.

"Kenapa aku tiba-tiba ingin muntah ya?" Sindy bermonolog kemudian bergegas bangun dari tempat tidurnya menuju kamar mandi.

Sesampainya di kamar mandi Sindy memuntahkan isi perutnya.

Memang sudah dua hari dia merasakan tidak enak badan.

Setelah memuntahkan isi perutnya Sindy kembali ke kamarnya.

Tubuhnya kembali menggigil di balik selimut tebal.

Bu Anita datang menghampiri kamar sang putri, karena sejak tadi pagi Sindy tak keluar dari kamarnya.

Tok..tok..

"Sindy kamu kamu sakit ya?" tanya Bu Anita di depan pintu.

"Iya Bu, Sindy meriang.".

Bu Anita segera masuk dan memeriksa keadaan Sindy.

"Suhu tubuh kamu hangat Sin, kamu kenapa Nak?"

"Meriang aja Bu, paling karena asam lambung Sindy. Tadi baru  saja Sindy muntah-muntah"

"Kamu muntah-muntah Sin?!"

"Iya Bu."

"Ya sudah Nak, kalau begitu ayo kita ke puskesmas saja yuk."

"Sindy tidak apa-apa Bu. Paling juga nanti balikan."

"Sudahlah jangan membantah Sindy. Ayo kita pergi sekarang. Kamu harus periksa.."

Setelah dibujuk oleh Bu Anita, Sindy Pun akhirnya mau memeriksakan diri ke puskesmas.

***

Di ruang pemeriksaan dokter umum.

"Keluhannya apa ya Mbak?" tanya Dokter umum yang memeriksa.

"Pusing mual, muntah-muntah dan meriang Dok."

"Sudah berkeluarga?"

"Sudah dokter."

"Kalau begitu tes urin saja ya? Sudah pernah tes urine sebelumnya?" 

Sindy menggelengkan kepalanya.

"Ayo Bu, silahkan lakukan tes urine dengan alat ini."

Dokter tersebut memberikan wadah stainless dan alat tes kehamilan.

Setelah beberapa saat Sindy kembali menghampiri dokter.

Sindy menyodokan tes pack pada dokter tersebut.

Dokter tersenyum ketika melihat hasil tes pack.

"Selamat ya, Anda positif hamil Bu."

Sindy dan Bu Anita kaget sekaligus bahagia mendengar berita tersebut.

Setelah selesai pemeriksaan, Sindy pulang bersama bu Anita dengan berjalan kaki karena jarak puskesmas dan rumah nya cukup dekat.

Sepanjang perjalanan Sindy melamun saja.

"Sin, bagaimana kalau kamu beri tahu Doni tentang kehamilan kamu ini Sin?"

"Mas Doni saja sudah memblokir nomor Sindy Bu."

"Yah tapi Doni juga harus tahu tentang anak yang sedang kamu kandung."

"Iya Bu. Suatu saat Sindy pasti akan memberitahukan pada Mas Doni tentang kehamilan Sindy. Terserah mas Doni lah jika memang dia mengakui anak ini, dia pasti akan bertanggung jawab. Tapi jika tidak tidak apa Bu. Biar Sindy besarkan anak Sindy sendiri."

"Iya Sin, sebagai wanita kita juga harus punya harga diri jangan mau diremehkan. Dia sudah mengusir kamu dari rumah. Dan kamu jangan mau kembali kecuali dia benar-benar minta maaf dan menjemput kamu."

"Iya Bu."

Sambil berjalan, mereka sambil cerita  hingga mereka pun tiba di rumah.

"Bu Sindy langsung istirahat di kamar ya."

"Kamu gak pengen makan sesuatu Sin? Biar ibu yang masak, biasanya kan wanita hamil pengen ngidam sesuatu gitu ?" tanya Bu Anita.

"Gak Bu. Sindy pingin makan kue serabi sajalah."

"Oh iya nanti ibu bikinin. Karena di kampung seperti ini sudah Nemu orang jualan."

"Iya Bu, kalau sudah jadi kuenya tolong bilang sindy ya, Sindy lemes banget."

Setibanya di kamar Sindy memeriksa handphone dan melihat ada notifikasi pesan masuk.

Sindy membuka pesan tersebut dan alangkah kagetnya dia, karena isi pesan tersebut adalah isi pesan panggilan untuk sidang gugatan cerai dari Doni. 

"Mas Doni sudah melayangkan gugatan cerainya? Secepat itukah?" gumam Sindy.

Sindy kembali memeriksa surat panggilan tersebut dan minggu depan adalah sidang pertama perceraian mereka.

Tak terasa bulir bening menetes di pipi Sindy.

Dia pun mengusap perutnya.

"Ternyata ayah kamu memang sudah tak membutuhkan kita lagi Nak," lirih Sindy dengan bola mata berkaca-kaca.

***

Makan malam telah tiba. Demi anak yang ada di kandungannya  Sindy mencoba untuk turun dan makan malam bersama sang ibu karena ayahnya sedang dinas ke luar kota 

"Baru saja ibu mau panggil kamu

 Sin? Ibu pikir kamu nggak bisa turun karena sakit."

"Nggak kok Bu."

Sindy duduk sambil termenung menatap hidangan yang ada di hadapannya.

"Sin ayo makan, jangan melamun saja."

"Iya Bu."  Sindy menyuapi nasi  itu kedalam mulutnya dengan tatapan sendu.

"Sin kamu kenapa, ada masalah?" tanya Bu Anita.

"Gak ada Bu."

"Trus kenapa muka kamu muram gitu sih?"

"Mas Doni sudah mendaftarkan gugatan cerainya bu. Dan Minggu depan sidang pertama kami."

"Apa?! Jadi Doni benar-benar ingin menceraikan kamu?"

"Iya Bu, sepertinya tidak ada harapan lagi bagi Sindy."

"Kasihan anak Sindy Bu," imbuh Sindy lagi  

"Iya tapi sidang pertama ini adalah sidang mediasi. Kamu bisa jelaskan ke Doni apa yang terjadi. Kasihan anak kamu."

"Iya nanti Sindy akan berusaha untuk mengajak mas Doni bicara."

"Iya sebaiknya begitu Nak?"

"Sudah kamu makan ya, Nak. Nanti ibu bicara ini sama ayahmu."

"Gak usah Bu, tunggu ayah pulang saja. "

"Ya sudah terserah kamu."

**

Sebuah mobil  berhenti di depan rumah Doni. 

Doni menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang.

"Viola? Kenapa dia datang ke rumah ini lagi?" gumam Doni.

"Selamat malam Doni," ucap Viola ketika di depan pintu.

'Eh Viola,  silahkan masuk."

Bu Misye yang berada di belakang Doni, langsung menarik tangan Viola.

"Doni, mama sengaja mengundang Viola ke rumah ini untuk menemani mama."

"Oh yaudah Ma, gak apa-apa. Doni juga sibuk minggu-minggu ini karena harus berada di luar kota."

"Iya Nak, mama tau kok, karena itulah mama meminta Viola untuk tinggal bersama kita."

" Iya Ma , kalau begitu Doni balik ke kamar Doni dulu."

"Iya Silahkan."

Bu Misye dan Viola saling melempar senyum kemudian mereka kembali ke  kamar untuk mengatur strategi kembali.

Doni segera naik ke kamarnya. 

Ketika berada di kamar Doni langsung menghubungi pengacaranya.

"Bagaimana soal persidangan saya pak?" tanya Doni.

"Senin depan sudah masuk sidang pertama ya Pak. Sidang pertama adalah sidang mediasi jadi pastikan anda hadir atau konfirmasi ke saya terlebih dahulu jika anda tidak bisa hadir."

"Baik Pak."

"Tapi jika saya tidak bisa hadir saya minta anda mewakili saya, dan apapun yang terjadi saya tidak mau damai dan rujuk lagi pada istri saya."

"Baik Pak saya mengerti."

"Oke pak terima kasih."

Setelah menelpon pengacaranya. Doni segera mempersiapkan kopernya karena kebetulan seminggu itu dia akan harus berangkat ke luar kota.

1
gaby
Dah tau kere, malah nikah lg, mana pny anak lagi. Gimana biaya operasi Ainun bisa terkumpul, duitnya buat nafkahin istri & 2 anak
ryuuu
Buruk
Deli Sary Nadeak
dokter kandung??? emang ada dokter tiri thor??? 😆
Yunerty Blessa
Makasih banyak kak thor buat karya indah nya
sungguh mantap sekali ✌️🌹🌹🌹
terus lah berkarya dan sehat selalu 😘😘
Yunerty Blessa: Ok kak thor ✌️
👑Meylani Putri Putti: sama 2 😘
total 2 replies
Yunerty Blessa
akhirnya mereka semua hidup bahagia....
Yunerty Blessa
syukur lah Alesha juga hamil
Yunerty Blessa
semoga Dave cepat sembuh...
tahniah buat kehamilan mu Ainun
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Dave dan Alesha,, semoga berbahagia
Yunerty Blessa
akhirnya Aiman sembuh sepenuhnya
Yunerty Blessa
berharap Dave baik² saja sebelum pernikahan nya....
Yunerty Blessa
astaga Aiman 🤦‍♀️... terlalu asyik bercucuk tanam sampai lupa makan.....
Yunerty Blessa
pengantin baru buka puasa 🤭
Yunerty Blessa
tahniah buat pernikahan Aiman dan Ainun...
Yunerty Blessa
syukur lah Ainun bisa melihat..
tahniah Ainun
Yunerty Blessa
semoga operasi mata Ainun berjalan lancar
Yunerty Blessa
semoga lamaran nya lancar
Yunerty Blessa
semangat Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
semoga berjodoh,,Riko dan Ainun
Yunerty Blessa
kalau kalian berdua memang berjodoh pasti akan bersatu jua
Yunerty Blessa
lebih baik lagi Doni tak payah nikah dengan Siska jahat 😠😠 sabar Ainun....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!