Chaterina Miranda, lahir dari keluarga sederhana yang miskin harus bekerja keras untuk memujudkan impian nya menjadi orang yang sukses dan membahagiakan keluarga nya. Cerita tentang ketangguhan seorang wanita yang harus menerima takdirnya sebagai pekerja keras demi menghidupi kebutuhan hidupnya sendiri.
Suaminya bernama Tomy Irawan, merupakan pria sukses yang memiliki bisnis dimana - mana, dia menghasilkan banyak uang, namun sangat perhitungan dengan sang istri.
Di tambah lagi mertua yang julid dan mendukung perselingkuhan sang anak dengan sahabat sekaligus mantan sejak masih sekolah dulu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safarina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan up 16.
Note : Masih sibuk di RL mempersiapkan UN. Jadi up nya di ganti puisi.
Kamu Tidak Dapat Mengubah
Kamu tidak dapat mengubah dunia, tetapi kamu dapat menghadirkan dunia dengan satu orang yang lebih baik, dirimu sendiri.
Kamu dapat pergi bekerja pada diri sendiri untuk membuat diri kamu sendiri
Menjadi tipe orang yang kamu kagumi dan hormati. Kamu dapat mengontrol dan mendisiplinkan diri sendiri untuk menolak akting
Kamu dapat bersikeras untuk selalu melakukan hal-hal dengan cara yang penuh kasih, daripada cara yang menyakitkan.
Dengan melakukan hal-hal ini setiap hari, kamu dapat melanjutkan perjalananmu menuju menjadi manusia yang luar biasa.
Hitung Berkatmu
Hitung keuntunganmu bukan kerugian.
Hitung kegembiraanmu alih-alih kesengsaraan;
Hitung teman kamu, bukan musuh kamu.
Hitung kesehatanmu alih-alih kekayaan kamu;
Cintailah sesamamu seperti dirimu sendiri.
Kamu Tidak Akan Melihatku Jatuh
Kamu mungkin melihat saya berjuang, Tapi kamu tidak akan melihat saya jatuh. Terlepas dari apakah aku lemah atau tidak, aku akan berdiri tegak.
Aku akan memakai senyum terbesar. Aku akan berjuang untuk hidup, meskipun aku ditakdirkan untuk mati.
Dan meskipun itu sulit, saya akan berjuang melalui itu semua.
Akhiri Luka
Menghirup udara segar, tenangkan pikiran kamu. Turunkan rambutmu, biarkan mengalir di angin sepoi-sepoi.
Berteriak sampai rasa sakitnya hilang, sampai kamu tidak lagi merasa takut.
Buka matamu untuk fajar baru, Biarkan kegelapan memudar.
Jangan lagi membandingkan diri sendiri Atau kekuranganmu hingga kesempurnaan orang lain.
Fokus pada arah kamu. Fokus pada tujuan kamu, jangan pernah kalah dalam perjuanganmu.
Saatnya membuka gulungan baru. Semuanya akan baik-baik saja.
Hiduplah Sekarang!
Ini semua tentang perjalanan dan apa yang akan datang. Hidup adalah apa yang kamu perbuat; kamu adalah apa yang kamu telah menjadi.
Hidup ini terlalu singkat untuk menyimpan penyesalan. Pengampunan adalah kunci meskipun kamu mungkin tidak pernah lupa.
Kamu harus percaya bahwa kamu cukup kuat untuk bertarung. Kamu harus percaya pada diri sendiri untuk melakukan apa yang benar.
Selalu lakukan untuk kamu tidak peduli apa yang kamu lakukan, Karena pada akhirnya satu-satunya yang mendukungmu adalah kamu. Jangan pernah biarkan siapa pun menjatuhkanmu, Dan jangan biarkan siapa pun mencuri kilau kamu dan membuatmu mengerutkan kening.
Jadi apakah kamu akan duduk dalam bayang-bayang dan membiarkan kegelapan menang lagi?
Atau akankah kamu bangkit dan menjadikan cahaya sebagai teman kamu? Inilah kesempatan kamu, jadi apa yang akan kamu lakukan? kamu mendapatkan ini karena saya percaya pada kamu!
Jika
Jika kamu dapat bermimpi–dan tidak mempertuan mimpi-mimpimu;
Jika kamu dapat berpikir–dan tidak menjadikan pikiran-pikiranmu sebagai tujuan;
Jika kamu dapat bertemu dengan Kemenangan dan Bencana
Dan memperlakukan kedua penipu itu dengan sama;
Jika kamu dapat tahan mendengar kejujuran yang telah kamu katakan
Yang dipilin oleh para bajingan untuk membuat jebakan bagi mereka yang bodoh
Atau melihat hal-hal yang telah kamu perjuangkan, hancur,
Dan membungkuk dan membangun puing-puingnya lagi dengan alat yang usang
Bagaimana?
Mungkin beginilah adanya
Usaha yang sudah tak berdaya
Terkadang aku bertanya…
Kapan giliranku bahagia?
Hati kecil berkata
Sabar dan ikhlas adalah kuncinya
Harapan adalah pintunya
Namun, apakah ada yang bisa jelaskan, bagaimana cara membukanya.
Bagaimana?
Mungkin beginilah adanya
Usaha yang sudah tak berdaya
Terkadang aku bertanya…
Kapan giliranku bahagia?
Hati kecil berkata
Sabar dan ikhlas adalah kuncinya
Harapan adalah pintunya
Namun, apakah ada yang bisa jelaskan, bagaimana cara membukanya?
Diri
Dipeluk nestapa
Diterjang ombak derita
Apakah ikhlas adalah jalan satu-satunya?
Atau berontak, adalah alternatifnya?
Berdiam diri salah
Berjalan kehilangan arah
Bersabar pun diri sudah lelah
Berilah diri ini setitik cahaya, tolonglah..
Nanti
Sabar adalah kunci kesuksesan
Tapi usaha adalah jalan utamanya
Semesta, tolonglah anak kecil ini
Untuk sampai pada titik yang di nanti
Bukannya tak bisa
Bukannya tak ingin usaha
Sedari dulu, batin ini sudah tersiksa
Yang pada akhirnya, hanya menyisakan luka di dada
Bukankah sabar ada batasnya?
Namun dimana batasku?
Sampai titik ini, aku masih di sapa
Oleh keganasan nestapa.
Sabar Menunggu
Seperti malam, yang sabar menunggu senja untuk pamit
Seperti aku, yang sabar menunggu dia untuk pergi dari hidupmu
Bukan,
Bukannya aku ingin mengusirnya
Namun aku tak bisa
Melihatmu terus di sapa aksara kasar dari mulutnya
Demikianlah beberapa kumpulan puisi ikhlas dan sabar yang menyentuh hati. Dalam hidup, kita memang dituntut untuk terus ikhlas dan sabar dalam beberapa hal. Entah itu cinta, keluarga, ataupun cobaan yang datang dalam hidupmu. Selalu berdoa, dan ikhlas dalam menghadapi semuanya.
Cinta dan Benci
Aku tidak pernah mengerti.
Banyak orang menghembuskan cinta dan benci.
Dalam satu napas.
Tapi sekarang aku tahu.
Bahwa cinta dan benci adalah saudara.
Yang membodohi kita, memisahkan kita.
Sekarang aku tahu bahwa.
Cinta harus siap merasakan sakit.
Cinta harus siap kehilangan.
Cinta harus siap untuk terluka.
Cinta harus siap untuk membenci.
Karena itu hanya cinta yang sungguh-sungguh mengizinkan kita.
Untuk mengatur semua emosi dalam perasaan
Love One Another
Love one another, but make not a bond of love.
Let it rather be a moving sea between the shores of your souls.
Fill each other's cup, but drink not from one cup.
Give one another of your bread, but eat not from the same loaf.
Sing and dance together and be joyous, but let each one of you be alone.
Even as the strings of a lute are alone though they quiver with the same music.
Give your hearts, but not into each other's keeping.
For only the hand of life can contain your hearts.
And stand together, yet not too near together.
For the pillars of the temple stand apart.
And the oak tree and the cypress grow not in each other's shadow.
...BUNGKAM DALAM DIAM...
...Disana,...
...ada seguyur Hujan dan Seuntai Bunga,...
...yang sedang Berbincang...
...tentang Pahitnya sebuah PAMIT...
...Tentang Sunyinya sebuah SEPI.....
...Disana, ada sebuah kapal kecil di pelabuhan,...
...Yang tengah bercengkrama,...
...Tentang rasa yang tidak tersampaikan,...
...Tentang asa yang kian memudar....
...Disini, ada seorang insan,...
...Yang tengah menadahkan tangan,...
...Menghadap Sang Pengarang,...
...Akan harapan yang terbuang....
...Disini, ada seorang laki-laki,...
...Menyesali takdir seraya memaki,...
...Menginyam rasa tanpa peduli,...
...Tentang cinta terpendam di dalam hati...
...KESETIAAN DIATAS KEKALAHAN...
...Yang tertinggal selepasnya hanyalah,...
...Percikan Rindu yang tak kenal Buntu,...
...Bermukim entah sampai kapan,...
...Tiada kenal lelah meski teriris parah....
...Selepas itu, mereka temukan kenyataan bahwa,...
...Jingga itu tak pernah berjanji,...
...bila esok akan tetap seperti ini jua....
...Gelora rindu sungguh tak tahu-menahu,...
...seberapa besar batin terbeban,...
...setajam apa belati menikam....
...hingga pada akhirnya,...
...Tarikan nafas diujung senja,...
...yang menyadarkan tentang realita,...
...yang semestinya adanya....
...Dimana lagi aku akan temukan Muka Riang itu, padahal berpaling dari kenyataan sungguh jahat me’raibkan kalbu ?...
...Namun disini, detik ini, ditempat ini,...
...Kutitipkan sisa-sisa Rindu bersama berlalunya Mentari,...
...ke ufuk hari,...
...bahwasanya kesenantiasaanku akan penantian,...
...tak pernah murung meski terik sepanas gurun,...
...kesabaran tak pernah padam,...
...walau Belati tikam mencekam....
sambung cerita yang lebih bagus lagi ya kak. semangat kak.
mari saling mendukung. thanks