Aisyah dan Andromeda adalah seorang mahasiswi dan dosennya yang merupakan korban salah sasaran yang meminum syrup yang sudah diberi obat perangsang. Mereka akhirnya melakukan sesuatu yang dilarang oleh agama.
Akibat kejadian itu, Aisyah hamil anak dari laki-laki dingin dan cuek. Untuk menjaga nama baik semua orang, keduanya pun menikah dan hidup bersama di satu atap.
"Sejak awal aku tidak pernah mencintaimu," kata Andromeda dengan tegas.
"Ya, aku tahu kamu sangat mencintai sepupumu itu. Namun, cintamu bertepuk sebelah tangan. Apalagi dia wanita yang merupakan istri orang. Sampai kapanpun cintamu tidak akan terbalas," ucap Aisyah dengan sinis.
Akankah kedua orang itu saling membuka hati untuk menyembuhkan luka di hati mereka?
Atau mereka memilih untuk berpisah setelah bayi itu lahir?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 16. Aisyah dan Zahra
Bab 16
Aisyah menatap Zahra yang baru saja bangun dari tidurnya. Kini mereka berada di kediaman Fatih. Tadi laki-laki itu membawa istrinya pulang, karena takut terjadi apa-apa kepadanya.
"Sejak kapan Kakak sakit leukemia?" tanya gadis berjilbab warna biru.
"Entah, Kakak juga baru mengetahuinya sekitar 6 bulan yang lalu," jawab Zahra dengan pelan
"Kenapa Kakak tidak memberi tahu aku tentang penyakit yang sedang Kakak derita saat ini?" tanya Aisyah lagi dengan nada merasa kesal karena Zahra sudah menyembunyikan hal ini dari keluarganya.
"Memberi tahu kamu pun tidak akan ada bedanya," balas Zahra sambil tersenyum tipis.
"Lalu, siapa wanita yang akan dijadikan madu kamu, Kak?" Aisyah sangat penasaran orang yang sudah di pilih oleh kakak tersayangnya ini.
"Kamu jangan pikirkan siapa dia. Tapi, yang harus kamu pikirkan saat ini adalah pesta pernikahan kamu dengan Andro. Bukannya sekarang kamu harus melakukan perawatan pengantin," ujar Zahra.
Bagi Aisyah mau melakukan perawatan tubuh, wajah, atau apa pun itu tidak akan membuat Andromeda melirik kepadanya. Menurutnya dia cukup duduk dan tersenyum manis di pelaminan nanti ketika berhadapan dengan para tamu undangan.
Aisyah dulu punya impian pernikahannya akan digelar seperti pernikahan Zahra dan Fatih. Mesti tidak semegah dan semewah mereka, tetapi senyum dan pancaran mata yang penuh kebahagiaan dari kedua mempelai pengantin dan membuat iri orang-orang yang datang ke acara Walimatul Urs.
"Kak, apa yang harus aku lakukan?" tanya Aisyah lirih yang kini duduk di samping kasur milik Zahra.
"Kenapa?" tanya Zahra sambil mengusap kepala adiknya.
"Aku dan Mas Andromeda tidak saling mencintai. Perasaan kami sudah terpaut kepada orang lain. Sepertinya tidak akan ada kebahagiaan dalam rumah tangga kami," balas Aisyah dengan tatapan sendu.
Aisyah ingin menjalani hidup rumah tangga seperti Zahra dan Fatih yang saling mencintai dan menyayangi, meski mereka dijodohkan. Perhatian dan pengorbanan seorang suami yang diperlihatkan oleh kakak ipar kepada kakak, membuat dirinya kagum dan kelak menginginkan punya imam yang seperti itu.
"Kebahagiaan itu sebenarnya mudah di dapat, jika kita ikhlas dan ridho menjalani takdir yang sudah digariskan oleh Allah kepada kita. Coba buka hati kamu untuk Andro, meski awalnya akan sulit dan butuh kesabaran dan perjuangan. Insha Allah, kamu akan mendapatkan kebahagiaan itu nantinya. Ingat, sabar, ikhlas, dan bersyukur!" jelas Zahra.
"Apa aku akan bisa?" Terlihat raut muka Aisyah yang sendu, karena mengingat kembali perlakuan yang dia dapatkan dari suaminya yang dingin dan cuek.
"Andro itu sebabnya laki-laki pendiam, tetapi penyayang dan suka memberikan perhatian dengan caranya sendiri," ucap Zahra yang dia sering dengar dari keluarga laki-laki itu.
Aisyah tersenyum tipis. Dia sebelumnya sudah berniat akan melakukan yang terbaik dalam membangun kehidupan rumah tangga bersama Andromeda. Namun, gara-gara mendengar ucapan laki-laki itu dengan seseorang, membuat dirinya mengurungkan niat itu.
Meski kehidupan rumah tangga mereka akan berakhir dengan perceraian, setidaknya dia ingin mendapatkan banyak pahala saat dia menjalani tugasnya sebagai seorang istri.
"Sepertinya aku harus membuka hati aku lebar-lebar untuk suami aku nanti," gumam Aisyah, tetapi masih bisa didengar oleh Zahra.
"Allah tahu apa yang terbaik untuk semua makhluk ciptaannya. Mungkin saja Andro menang jodoh terbaik untuk kamu, meski kalian bersatu dengan cara seperti ini. Kita tidak tahu takdir apa yang akan Allah gariskan kepada kita kedepannya. Saat ini jalani dengan ikhlas Lillahi Ta'ala," kata Zahra dengan menggenggam erat tangan adiknya.
'Kak Zahra memang wanita hebat. Selalu optimis dalam mencari kebahagiaan dalam hidupnya meski begitu banyak cobaan yang datang menghiasi hidupnya.' (Aisyah)
"Aku belajar semua ini dari seseorang yang ingin aku jadikan teman menjalani di hari-hari terakhir kehidupanku ini," lanjut Zahra dengan senyum lebarnya.
'Siapa? Siapa orang itu?' (Aisyah)
***
Aisyah telah selesai di dandani oleh MUA yang ditugaskan oleh Mama Venus. Wanita itu sangat terlihat cantik dan anggun. Zahra tersenyum kepadanya di balik pantulan cermin di depannya.
"Masha Allah, cantik sekali adik aku ini!" seru wanita bergamis indah yang sangat cocok dikenakan oleh menantu dari keluarga Hakim.
"Kakak juga sangat cantik malam ini. Sepertinya Kak Fatih akan semakin cinta, deh, sama Kakak," ucap Aisyah balas memuji kakaknya.
"Tentu saja, Mas Fatih itu selalu cinta sama kakak," ujar Zahra sambil mengedipkan sebelah matanya.
Aisyah senang melihat kakaknya sudah ceria kembali. Pikirannya kembali teringat ketika sahabat Zahra menjenguknya tadi siang, kakaknya yang dalam keadaan lemah dan lemas menjadi penuh semangat dan terlihat senang saat mendapat doa dan dukungan dari sahabat-sahabatnya. [Siapa saja mereka? Baca novel "Dipaksa Menikahi Cucu Mantan Suami]
Sementara itu, tidak ada seorang pun dari sahabatnya yang datang ke acara pesta pernikahan dia. Hal ini karena Andromeda melarang mengundang orang-orang yang mengenal mereka di lingkungan kampus. Mau tidak mau Aisyah harus menuruti perintah dosennya itu.
"Ayo, mempelai pengantin wanita sudah ditunggu di ballroom hotel," ucap seseorang yang membuka pintu
Deg!
Jantung Aisyah berdetak keras saat melihat wanita cantik itu menampakan dirinya dengan senyum yang selalu terlihat memesona. Meski Cantika sudah berusia kepala tiga bahkan mendekati kepala empat, wajahnya masih terlihat seperti seorang gadis yang baru saja beranjak dewasa.
'Cantik sekali, Kak Cantika. Pantas saja sering jadi bahan rebutan para laki-laki.' (Aisyah)
Pengantin wanita itu terdiam sambil melihat ke arah sepupu suaminya. Meski usia mereka terpaut hampir 15 tahun, tetapi terlihat seumuran.
"Aisyah," panggil Cantika.
'Suaranya juga sangat lembut. Lebih lembut dari Kak Zahra.'
"Aisyah," panggil Zahra kali ini.
'Pantas saja Mas Andromeda tidak bisa move on darinya. Kalau saingannya seperti ini, sepertinya aku akan kalah.'
Aisyah sibuk dengan pikirannya sendiri sambil menatap ke arah istrinya Alex. Dia tidak mendengar panggilan dari Cantika dan Zahra, sampai sang kakak menepuk bahunya.
"Ayo, semua orang sudah menunggu kamu," kata Zahra sambil menarik tangan Aisyah.
Jantung Aisyah bertalu-talu dan tangannya berkeringat dingin. Dia melangkah keluar dari kamar hotel presidential suite room dengan langkah yang seperti melayang.
'Ya Allah, semoga saja semua berjalan dengan lancar.' (Aisyah)
"Kamu jangan tegang begini. Sayang wajah cantik kamu jadi terlihat kaku. Rileks dan pikirkan saja sesuatu yang kiranya membuat kamu senang," ucap Cantika kepada Aisyah.
"Kak, benarkah aku terlihat cantik?" tanya Aisyah dan dia merutuki kebodohannya ini dengan bertanya seperti itu kepada Cantika.
"Iya, kamu sangat cantik, Aisyah. Andro beruntung mendapatkan dirimu. Gadis cantik yang cerdas dan ceria," ucap Cantika memuji adiknya Zahra.
***
Bagaimana reaksi Andromeda saat melihat Aisyah dengan penampilan berbalut baju dan rias sebagai seorang pengantin wanita? Tunggu kelanjutannya, ya!
[Jika kalian ingin baca berurutan novel aku: Trio Kancil \=\=> Dipaksa Menikahi Cucu Mantan Suami \=\=> Duda Vs Anak Perawan \=\=> CEO Narsis: Kau Ditakdirkan Untukku. Semua sudah Tamat ]
bagus² semua karya author ,,suka 🥰