Kanaya Syifa Pratama, seorang gadis cantik berasal dari desa. Bercita-cita ingin menjadi seorang bidan, merantau ke kota untuk kuliah mewujudkan mimpi.
Tapi takdir berkata lain, ia di jebak oleh pacarnya sendiri sampai dirinya hamil. Semua mimpi yang sudah ia bangun hancur begitu saja, bahkan bukan hanya itu Syifa juga harus menerima perlakuan kasar dari ibu mertuanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah R Y, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 16
Riko segera mengambil bayi Syifa yang masih dalam gendongan suster tersebut, setelah itu dia langsung mengumandangkan adzan, Syifa yang mendengar Riko mengadzani anaknya melihat dengan mata yang berkaca-kaca, air mata lolos dengan sendirinya.
"Harusnya kamu yang mengadzani anak kamu mas bukan orang lain, maafkan aku mas karna pergi dari kehidupan mu " batin Syifa
Setelah Riko selesai mengadzani bayi Syifa diapun memberikan anak itu pada Syifa.
"Mau di kasih nama apa si jagoan Fa" tanya Novi
"Aku kasih nama AZKA ADRIAN PRATAMA" jawab Syifa dengan memandangi wajah lucu anak nya
"Nama yang bagus!! Hai jagoan sekarang kamu udah ada nama" seru Novi sambil mengelus pipi gembulnya.
"Beneran Fa kamu gak mau kasih kabar ke Alfin? dia pasti akan sangat bahagia kalau dia tau anaknya udah lahir seperti ini" ujar Riko
"Enggak mas! Aku gak mau menambah kebencian pada ibu mertuaku, aku hanya bisa berdoa semoga mas Alfin bertemu dengan wanita yang baik" tutur Syifa dengan menahan sesak di dadanya.
"Aku berjanji akan selelu memperkenalkan mas Alfin sebagai papanya, papa yang sangat baik untuknya, dan aku juga berjanji akan mempertemukan mereka jika Azka sudah besar" ucap Syifa lagi
"Ya sudah kalau itu sudah menjadi keputusan kamu Fa, aku sama Novi hanya bisa mendukung kamu, Oh iya apa surat gugatan cerai kamu harus aku urus sekarang?" tanya Riko pada Syifa
Dengan berat hati Syifa mengiyakan ucapan Riko, sejujurnya dia gak mau berpisah dengan suaminya apalagi di usia dia yang masih belia dia sudah menjadi seorang janda, tapi dia tidak mau egois dengan memaksa Alfin untuk terus bersama nya.
"Kamu yang kuat ya flFa, aku yakin kamu pasti akan dapat kebahagiaan suatu hari nanti!" ucap Novi memeluk Syifa, dia tidak tega melihat sahabat baik nya terus menderita.
Syifa sudah bertekad untuk meninggalkan Alfin, dia tidak peduli jika suatu hari nanti Alfin akan membenci dirinya. yang terpenting saat ini dia ingin Alfin berbakti pada orang tuanya termasuk mamanya, Syifa juga memutuskan untuk pergi dari kota ini dia ingin pulang ke kampung. dia rindu pada ayah dan ibunya.
______________________
Sementara di tempat lain, di sebuah rumah sederhana tampak keributan kecil yang sedang terjadi pada sepasang suami istri.
"Ayah egois! walau bagaimana pun dia putri kita Yah tidak seharus nya kita seperti ini sama dia" ucap ibu Ana pada suaminya
"Sudah ayah bilang jangan sebut anak itu lagi!! ayah tidak mau mendengar nya" jawab pak Hairun dengan emosi
"Tapi dia tetap anak kita Yah, Ibu tau kamu juga setiap malam menangis sambil memandang foto Syifa, ibu tau kalau ayah juga sangat merindukan anak kita, bagaimanapun kelakuan nya dia tetap putri kita yah dia tetap anak yang selama ini ayah besarkan" jelas ibu Ana dengan air mata yang sudah membanjiri pipi nya.
Memang benar kenyataan nya setiap malam pak Hairun sering menangis sambil mendekap sebuah foto gadis cantik, dia sangat merindukan anak pertamanya tapi karna ke egoisan nya dia menepis keinginan nya untuk melihat keadaan Syifa.
Terlihat Andre dan Salsa hanya diam di kamar sambil menangis, karna melihat kedua orang tuanya hampir setiap hari bertengkar karna sang kakak.
"Kak apa kak Syifa gak mau pulang ?"tanya Salsa pada Andre, anak kecil itu belum mengetahui perkara sang kakak sampai saat ini belum pernah pulang kerumah nya lagi.
Adre hanya diam, sejujurnya dia juga sangat merindukan sang kakak, dia rindu di manja, dia rindu di omelin sang kakak jika dia sedang buat salah, tapi apa yang saat ini dia rasakan, dia hanya menahan rindu tanpa tau harus berbuat apa.
Di luar kamar mereka terlihat sang ibu menangis tersedu-sedu di atas sofa.
"Ayo ayah buang ke marahan ayah!!
ayo kita lihat anak kita!, ibu rindu yah sangat rindu" kata ibu Ana
Melihat sang istri yang sudah menangis seperti itu ada perasaan iba di hatinya, kemudian dia mendekat kearah sang istri dan membawa nya kedalam pelukan nya.
"Aku yang melahirkan dia yah, aku yang menyusui dia, tolong bawa ibu bertemu dengan Syifa!!" pinta ibu Ana di dalam pelukan sang suami.
"Nanti ayah pikirkan" jawab pak Hairun
___________
Setelah 3 hari di rawat akhirnya Syifa sudah di izinkan untuk pulang, dia kembali ke villa keluarga Riko, sebenarnya Syifa merasa tidak enak karna terus merepotkan Riko dan Novi tapi dia tak bisa menolak karna memang Syifa masih sangat membutuhkan bantuan mereka.
Beberapa saat kemudian mereka sudah sampai, Riko langsung membuka pintu mobil nya dan berlari untuk membukakan pintu untuk Novi dan Syifa, Riko juga membantu membawakan barang-barang Syifa. Mereka langsung masuk ke dalam dan membawa baby Azka untuk di tidurkan di kamar Syifa, setelah itu mereka ngobrol di kamar itu karna tidak tega meninggalkan Azka seorang diri di kamar.
"Fa ini surat dari pengadilan agama sudah keluar, apa mau langsung di kirim ke Alfin"?? tanya Riko
" Iya mas, sekalian aku minta tolong kirimkan ini juga ya mas!" ujar Syifa
"Apa ini Fa??" tanya Riko lagi
"Ini fotonya Azka saat itu aku menyuruh Novi untuk mengambil gambar Azka dan mencetaknya mas" jawab Syifa
Riko hanya mengangguk dan mengambilnya dari Syifa, sedangkan Novi hanya diam memperhatikan mereka.
"Terus setelah ini apa rencana kamu Fa? " tanya Riko
"Aku akan tetap meninggalkan kota ini, aku akan pulang kekampungku untuk menitipkan anak ku pada ayah dan ibuku" jelas Syifa
"Tapi bagaimana kalau mereka belum mau menerima kamu?" akhirnya Novi buka suara
"Aku yakin Vi mereka pasti akan menerima aku, setidak nya untuk anak ku Vi, aku juga akan pergi setelah itu" jawab Syifa
"Emang kamu mau kemana Fa ? apa kamu tega ninggalin anak kamu yang masih sangat kecil ini?" tanya Riko lagi
"Tega gak tega mas, aku ingin berjuang untuk kebahagiaan ayah dan ibuku juga untuk masa depan anak ku, dan untuk tujuan aku belum tau mau kemana" jawab Syifa
Riko dan Novi tidak bisa membanta, karna keputusan Syifa mungkin adalah yang terbaik untuk dirinya, setelah lama mengobrol akhirnya Riko pamit untuk pulang kerumahnya, sejujurnya dia sangat lelah bolak balik dari rumah ke villa tapi mengingat kesalahan nya pada Syifa akhirnya Riko ikhlas membantu Syifa.
"Aku pamit pulang dulu ya, kalian hati-hati disini kalau ada apa-apa langsung kabari aku" ujar Riko
"Kamu hati-hati mas!! maaf kalau udah banyak ngerpotin kamu" ucap Syifa
"Santai aja Fa, kamu udah aku anggap saudara sendiri, oh iya kapan kamu mau pulang kampung biar aku bisa siapkan semuanya? " tanya Riko sebelum melangkah pergi
" Mungkin lusa mas" jawab Syifa
"Apa gak terlalu cepat Fa?? coba kamu bertahan dulu sampai Azka berumur 1 bulan" kata Novi
" Gak kok Vi, kalau aku terlalu lama disini kasian sama kalian, kamu juga pasti akan segera kuliah" jawab Syifa
"Kalau masalah kami kamu gak usah pikirin Fa, kami ikhlas kok bantuin kamu," kata Novi
"Iya terima masih untuk semuanya tapi aku akan tetap pulang lusa, aku sudah sangat merindukan kedua orang tuaku" ujar Syifa
"Ya udah kalau itu mau kamu, nanti kamu pulang di antar sopir ku aja ya! kalau naik bus takutnya ada apa-apa sama anak kamu, ingat jangan membanta" ujar Riko
Mendengar itu Syifa hanya tersenyum dan mengiyakan, kemudian Riko pamit untuk pulang di antar Novi sampai Riko naik mobil.
