NovelToon NovelToon
CINTA PENGGANTI

CINTA PENGGANTI

Status: tamat
Genre:Romantis
Popularitas:23M
Nilai: 4.8
Nama Author: laksmi 93

Anelia maharani adalah gadis cantik dan juga tangguh,mempunyai sahabat yng bernama cinta amelia,mereka berasahabat sejak kecil karna rumah mereka saling berdekatan,mereka tumbuh besar bersama sampai di bangku kuliah yang sama,dan jurusan yang sama,sampai suatu hari amel mendapkan cinta dari seorang CEO muda bernama Jonathan sanjaya.bagai mana ya jika Amel menyerahkan cintanya ke pada Anel.apa yang terjadi dengan Amel🤔

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon laksmi 93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 16

PRUSAHAAN SANJAYA GRUP

"Aldo, suruh orang untuk mengawasi Anel." perintah Nathan tegas." Laporkan setiap detail aktifitasnya dan jangan sampai ada yng terlewat." ucap Nathan lagi.

"Baik Tuan, akan saya lakukan." ucap Aldo

Aldo kembali ke ruangannya untuk melanjutkan pekerjaannya, tapi baru saja Aldo duduk ia sudah kembali mendapatkan telpon dari atasannya itu.

"Iya Tuan." ucap Aldo

"Ke ruangan saya sekarang." ucap Nathan dan langsung memutuskan telpon nya.

"Hahhh, punya bos selalu se'enak nya." Aldo menggerutu, tanpi hanya berani melakukan itu saat di belakang Nathan saja. Mana mungkin dia berani mengeluh di depan Nathan, bukan karna takut di pecat, karna tidak mungkin Nathan akan memecatnya, tapi yang lebih seram ialah, Nathan akan memotong separuh gajinya.

Tanpa menunggu lama, Aldo pun bergegas menuju ke arah ruangan bos nya itu. Aldo mengetuk pintu ruangan Nathan. Setelah ada sautan, Aldo segera masuk ke dalam ruangan bos nya itu. Dan menutup kembali pintu itu.

"Tuan memanggil saya?" Aldo sudah berdiri di depan Nathan dengan wajah seperti biasa. Tenang.

"Cek ke ruangan divisi satu, dan lihat apakah Anel masuk kerja hari ini. Jika ia masuk langsung suruh ke ruangan saya." tegas Nathan tanpa menoleh ke arah Aldo.

"Baik Tuan." ucap Aldo dan langsung pergi berlalu meninggal kan ruangan Nathan.

Aldo meninggalkan ruangan Nathan dan langsung menuju ruangan Anel. Dia sedikit curiga dengan tingkah atasannya. Baru kemarin dia marah dan tidak ingin bertemu Anel, tapi sekarang dia malah menyuruh Aldo memanggilnya, bahkan parahnya Nathan menyuruhnya menyelidiki setiap kegiatan Anel. Bukankah itu aneh.

Tidak butuh waktu lama Aldo audah memasuki ruangan divisi satu. Tempat diaman istri atasnya sedang bekerja. Aldo melihat Beni, Anel, Gio dan Mela sedang serius dengan pekerjaannya.

" Selamat pagi semua." ucap Aldo kepada tim divisi satu.

Beni, Gio, Anel dan juga Mela menoleh ke arah suara yang menyapa mereka. Betapa terkejutnya mereka saat melihat Aldo tengah berdiri dengan wajah ramah.

"Pagi juga pak Aldo." Beni berdiri lalu mendekati Aldo." Tumben bapak menyapa tim divisi kami, ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Beni sopan

"Saya ke sini di perintahkan pak Nathan untuk memanggil Nona Anel untuk ke ruangan pak Nathan segera." ucap Aldo tanpa jeda.

Anel menatap Aldo bingung. "Maaf pak Aldo, apa saya punya kesalahan lagi. Setau saya, saya sudah meperbaiki persentasi saya." ucap Anel

"Ma'af Nona Anel mari ikut saya dan tanyakan sendiri kepada pak Nathan." ucap Aldo lagi.

Beni, Gio dan Mela terlihat heran dengan panggilan yang di ucapkan Aldo pada Anel. Tapi mereka tidak berani bertanya, karna mereka tidak ingin terkena masalah.

Anel bangun dari duduknya, ia mengikuti langkah Aldo menuju ke ruangan Nathan. Dengan perasaan was-was Anel berjalan di belakang Aldo. Tak berselang lama Aldo dan Anel sampai di depan ruangan Nathan.

Anel yang baru pertama kali ke ruangan atasanya itu menyempatkan untuk membaca palang nama yang tertera si pintu itu. (RUANGAN PRESIDEN DIREKTUR).

"Semua karyawan juga tau ini ruangan CEO." batin Anel

Aldo mengetuk pintu ruangan Nathan, setelah ada sautan dari dalam, Aldo segera menyuruh Anel masuk dan berpamitan untuk kembali ke ruangan nya

Setelah Aldo pergi, Anel membuka pintu ruangan itu, terlihat Nathan tengah duduk menghadap laptopnya dengan serius.

"Duduk." ucap Nathan tegas, tanpa melihat ke arah Anel sedikitpun.

Anel tidak langsung mengikuti ucapan Nathan, dia masih terus berdir.

"Apa kau tuli, kenapa masih berdiri. Aku bilang duduk." ucap Nathan dengan tatapan tajam.

"Maaf pak, tapi untuk apa bapak memanggil saya, apa ada yang bisa saya bantu. Jika iya, tolong cepat perintahkan saya, banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan ." ucap Anel dengan berani.

Nathan menatap tajam ke arah Anel, dia tidak suka Anel membantahnya." Saya bilang duduk dan jangan banyak bertanya." ucap Nathan dengan suara yang meninggi.

Anel mnunduk takut, ia tidak tau apa kesalahannya hingga Nathan terlihat sangat marah. Anel pun hanya menuruti ucapan Nathan tanpa mau membantah dan tidak ingin membuat maslah

*****

Ruangan divisi

"Kenapa Anel lama banget ya." ucap Beni khawatir

"Ehhh ia bener, gue jadi kepikiran Anel. Diapain ya Anel di sana." ucap Gio berhalusinasi

"plakkkk

Mela memukul lengan Gio." Ehhhh genderuo, lo gk usah menghayal yang tidak-tidak, gue keluarin juga tu otak lo." kesal Mela

"Ehhhh Kutil, lo kira otak gue biji cabe sembuarangan aja lo mau main kluarin aja." ucap Gio cepat

"Kalian itu temen lagi susah kalian malah berdebat"." ucap Beni yang selalu pusing melihat dua teamnya itu selalu bertengkar.

******

Sementara itu. Anel hampir setengah jam duduk di sofa ruangan Nathan, ia sudah sangat gelisah. Kakinya bahkan sampai kesemutan karna terlalu lama duduk.

"Untuk apa dia mengurungku di ruangan ini,aku sangat bosan." batin Anel

Anel pun mencoba memberanikan diri untuk bertanya kepada Nathan.

"Ma'af pak Nathan. Saya masih banyak pekerjaan.Jika bapak menyekap saya disini saya bisa lembur nanti pak." ucap Anel menatap wajah pria dingin di depan nya itu.

Nathan mengangkat wajah nya ia menatap Anel dngan tatapan yng sangat sulit di artikan.

"kemana kamu pagi pagi sudah pergi dari rumah dan membawa mobil saya sendiri?" tanya Nathan dingin.

"Apa bapak menyekap saya disini hampir satu jam lamanya hanya ingin menyakan itu saja?" tanya Anel kesal

"Jangan menjawab pertanyaan dengan bertanya. Kau jawab saja pertanyaan ku." ucap Nathan dengan suara meninggi.

"Ma'af pak, saya tau saya sedang berbicara dengan CEO pruaahaan Sanjaya. Tapi apa tidak sebaiknya bapak menanyakan hal pekerjaan saja, bukan malah menanyakan hal pribadi kepada karyawan di saat jam kerja seperti ini." ucap Anel Masih dengan nada yang sopan

Brakkkkk

Nathan menggebrak meja kerjanya.

"Apa kau bisa lebih sopan berbicara dengan suamimu hahhh, apa orang tuamu tidak pernah mengajari mu bagai mana bersikap terhadap suami." ucap Nathan yng semakin meninggikan suara nya.

Anel tersenyum sinis."Maaf pak tapi ibu saya slalu mengajarkan saya untuk selalu menghargai orang lain termasuk orng yang menjadi suami saya, tapi jika suami saya sendiri tidak menganggap saya istrinya, lalu apa saya masih harus menghormatinya!" ucap Anel cepat

Nathan diam, matanya terlihat memerah. Kedua tangannya terlihat mengepal sempurna.

"Ma'af pak, jika saya lancang terhadap anda. Tapi seharusnya bapak tidak perlu repot repot untuk ikut campur urusan saya, sampai harus mengurusi urusan pribadi saya. Bahkan bapak meragukan didikan orang tua saya. Mungkin saya memang terlahir dari kluarga sederhana, tapi orng tua saya slalu mengajarkan hal yang baik. Dan yah, jangan melampaui batas anda pak. Mungkin saya harus mengingatkan bapak lagi jika bapak lupa dengan surat penjanjian yang bapak buat sendiri." ucap Anel sambil berdiri

Nathan menatap tajam ke arah Anel,Perlahan Nathan mendekat ke arah istrinya itu. Anel merasa takut dengan tatapan Nathan apalagi Nathan terlihat mendekat.

"Apa yang mau bapak lakukan?" tanya Anel takut

Nathan mendesak tubuh Anel hingga terjatuh di sofa.Nathan mendekatkan kepalanya hingga membuat Anel takut hingga memejamkan matanya.

Nathan mencengkram rahang bawah Anel denga kuat, hinga membuat Anel meringis kesaktian."Jangan perna berfikir jika saya melupakan hal itu,saya hanya tidak suka kamu membawa mobil saya sesuka hati kamu." cap Nathan dengan sarkas dan melepaskan cengkraman tangannya dengan kasar

"Jika bapak tidak suka, maka saya tidak akan memakainya lagi. Jika hanya itu saja, saya permisi." Anel meninggalkan ruangan Nathan dengan kaki gemetar.

Menurutnya Nathan itu benar-benar sudah tidak waras. Tatapan dan amarahnya sangat menakutkan.

.

.

[Bersambung]

1
Angelica James
sudah jadi Ayah kali...
Puryani
Lebih baik kaya gini gak terlalu panjang.
dari pada panjang dan nunggu"
Milasari
dari awal nama tokoh ceweknya udah ketuker, jd bingung,
tp msh pnasaran
arfan
up
Berlian Sihombing
cocok ya visual danu yg jd Nathan 😀😀
Devia Ratna
mampir
putri gemini
hmmmmmn kyk nya dr sini emng ada yg ketuker buodta nya, pemeran utama nya Amel apa anel thor?
Pratiwi Khairin
mantap ceritanya makin asyik aja jadi ga mauberhenti bacanya
Zoana
mampir Thor
Dewi Kijang
lanjut
Dewi Kijang
bagus
Dewi Kijang
masih nyimak dulu ya
Dewi Kijang
lanjut
Laksmi93
Terimakasih untuk ya sudah berkenan Hadir. Mohon permakluman jika masih banyak kekurangan dalam penulisan maupun alur cerita.

Jangan lupa mampir di cerita baru Author yang berjudul BATAS RASA, disana tidak menghadirkan satu permeran saja tetapi ada dua pemerean yang pastinya bakalan bikin Baper kalian😊
cica
yang ketabrak awalnya amel
tapi yang marah" si Anel
,baru siamel datang nengok keadaaanya si Amel?
maksudnya apasih , bingung,yang ketabrak Amel atau Anel nih?
Indra utama Indra
.
Sundary Selle
om
Shine Yoon
ceritanya bagus, tapi ada kurangnya. seharusnya disetiap konflik diksih penjelsan yg lbih detail, agar lbih jelas, dan soal penulisan contoh : kata " brow" lbih baik gak ditambahi w, lbih enak "bro"... dan juga kata " kau" lbih enak pake "kamu" atau "lo" aja... semangat thor, klau bisa semoga ceritanya bisa direvisi agar lbih baik lagi thor.... tapi keseluruhan cerita bagus kok thor
Masye Tambajong
mantap
Nalendra Bagus
aku nangis thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!