NovelToon NovelToon
Aku Bukan Pembawa Sial!

Aku Bukan Pembawa Sial!

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat
Popularitas:1.6M
Nilai: 5
Nama Author: Uni Ramadhani

Semua orang menyebut ku wanita pembawa sial!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uni Ramadhani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan Misi Besar

Pagi menjelang,,,

Indah sudah bersiap untuk pergi ke kantor, pagi ini awal dari hubungan kepura-puraan Indah bersama Ibra. Siap ataupun tidak siap, indah harus menjalani semua ini demi mendapatkan uang untuk mengembalikan mahar yang dulu pernah diberikan mantan suami pertamanya.

Begitu sampai di kantor, Indah langsung mengerjakan tugasnya yang akan di serahkan kepada Ibra pagi ini

"Aku rasa ini sudah beres, aku sudah memeriksanya berkali-kali. Seperti benar dugaan ku, ada permainan yang terjadi di devisi keuangan! pak Ibra harus tau soal ini" ucap Indah

Ting

Suara lift terdengar dilantai atas itu, keluarlah Ibra dan juga David dari dalam pintu lift. Keduanya pun berjalan menuju ke ruang kerja Ibra. Dengan cepat Indah berdiri dan memberi hormat kepada Ibrahim

"Selamat pagi pak" ucap Indah

"Pagi," jawab Ibra datar

Sementara Ibra masuk kedalam ruangannya, David tersenyum manis saat menyapa indah

"Pagi indah,,"

"Pagiii" jawab Indah.

Kemudian David masuk keruangan pak Ibra, keduanya terdengar berbincang serius hingga mengurungkan niat Indah untuk masuk kedalam. Saat indah tengah menyiapkan laporannya, David keluar dan mengatakan kepada Indah jika Ibra ingin bertemu. Dengan cepat Indah beranjak dan tak lupa membawa laporan yang sudah di siapkan nya

"Iya pak? ada apa?" tanya Indah

"Apa laporan sudah selesai?!" tanya Ibra sembari memeriksa lembaran kerja di depannya

"Sudah pak, ini data terbaru yang diberikan oleh devisi keuangan. Saya sudah memeriksanya beberapa kali dan dugaan saya benar pak, ada permainan di dalam pengelolaan uang perusahaan. Ini bapak bisa lihat laporan yang diserahkan oleh tim produksi ada selisih 250juta dengan Devisi keuangan. Saya sudah melihat salinan nota-Nota yang diberikan kepada saya, dari pihak produksi cocok dengan nota yang ada. sedangkan hasil dari keuangan ada perbedaan selisih. Mungkin bapak perlu menyelidikinya lebih lanjut" ucap indah panjang lebar

Ibra diam dan memperhatikan laporan yang di rangkum oleh indah. Ibra menemukan kejanggalan yang sama.

"Baiklah, kita akan usut kasus ini sampai tuntas!! tidak ada yang boleh korupsi sepeserpun di perusahaan ini!" Sarkas Ibra.

"Nanti akan ada Stella yang akan mengajarimu dan memberitahu mu apa saja yang harus kamu lakukan besok saat mamaku datang" ucap Ibra

"Baik pak" jawab Indah

Saat Indah akan kembali ke meja kerjanya, Stella sudah sampai di ruangan Ibra

"Ibra,," ucap Stella menyapa Ibra

"Kau sudah datang, ya sudah kalian bicara saja" ucap Ibra yang ingin pergi

"Kau mau kemana? harusnya kau juga ada disini bukan!? besok kalian berdua yang akan menjalani peran, jika hanya indah, apa bisa langsung meyakinkan mamamu?!" ucap Stella

Ibra menghela nafas kasar, kemudian dia bangkit dan ikut duduk di sofa bersama indah dan juga Stella

"Indah,,, kamu duduk di sebelah Ibra," ucap Stella

"Hah?! harus mba?" tanya Indah kaget

"Iya, gak mungkin dong kalian kan pasangan masak duduknya jauhan, apalagi didepan mama Ibra?!" ucap Stella dengan mudahnya

Sekilas Indah melihat kearah Ibra yang hanya diam dengan duduk santainya.

"Turuti saja!" ucap Ibra dengan nada perintah

Dengan ragu-ragu indah pun berpindah duduk di sebelah Ibra

"Sedikit merapat dong ndah!" ucap Stella

Indah menggeser sedikit duduknya hingga kini ia dan Ibra duduk berdekatan bahkan hampir menempel

"Jangan kaku gitu! gimana mama mu akan percaya?, kalian berdua itu terlihat sangat kaku! relaks! relaks dongg!" ucap Stella

Ibra maupun Indah mencoba untuk bersikap biasa, meski sangat sangat kaku, tapi indah berusaha untuk tidak mengecewakan bossnya dan semua itu demi hadiah uang yang sudah di janjikan. Stella menerangkan ini dan itu, menjelaskan bagaimana indah harus bersikap nanti. Begitu juga Ibra yang menjelaskan sedikit karakter mamanya kepada indah agar indah tau dan tidak kaget nantinya. Indah cukup mengerti, namun dia tidak menyangka jika seribet ini akan menjeratnya nanti.

"Oke, sekarang tinggal kita ke salon" ucap Stella

"Salon?! memang harus ya pak?" tanya indah kepada Ibra

"Hem,, tidak mungkin kamu bertemu dengan mamaku dengan seperti ini. Lagian selama mama berada di Indonesia, kamu tidak bekerja dulu sebagai sekertaris ku" ucap Ibra

"Emm,, baik pak" jawab indah tidak ada pilihan

Kemudian Stella mengajak indah untuk pergi ke salon. Stella akan melakukan sedikit make over Indah dan membelikan beberapa lembar pakaian juga perlengkapan lainnya agar terlihat layak sebagai pendamping Ibra. Tentu saja semua itu dibayari oleh Ibra.

Sampai di sore hari Indah dan Stella kembali ke kantor Ibra untuk menunjukkan hasil kerja Stella hari ini.

"Ibra" ucap Stella saat membuka pintu ruangan Ibra

"Kalian sudah kembali" ucap Ibra

"Ya! dan lihat ini,,,," ucap Stella dengan bangga

Lalu Indah berjalan perlahan masuk kedalam ruangan Ibra. Awalnya Ibra yang tidak terlalu tertarik melihat, jadi tercengang ketika melihat penampilan indah yang terlihat sangat jauh dari tadi pagi. Ibra pun tidak berkedip sedikitpun saat menatap kecantikan Indah didapan matanya.

"Cantik!" satu kata yang terucap ketika Ibra menatap lekad wajah indah yang glowing

"Bagaimana? cantikan?!" ucap Stella

"Tidak terlalu buruk!" jawab Ibra yang langsung membuang jauh-jauh rasa kekagumannya. Hati Ibra tidak bisa berbohong jika saat ini rasanya ingin sekali memiliki indah.

"Aku sudah menjalankan tugasku, jadi aku akan pulang" ucap Stella

"Baiklah terimakasih" ucap Ibra.

Lalu Indah ditinggal sendiri bersama Ibra diruangan nya dan keduanya terlihat kikuk.

"Pak,, apa saya boleh pulang?!" tanya indah merasa tidak enak jika harus berdua saja

"Ya,, besok sebelum jam 8 kamu harus sudah ada di kantor, kita akan menjemput mamaku di bandara" ucap Ibra

"Baik pak" jawab Indah

"Kalau begitu saya,, pamit pak, dan terimakasih atas belanjaannya hari ini" ucap Indah dan Ibra hanya mengangguk.

Kemudian Indah keluar dari ruangan Ibra, sebenarnya Ibra tidak ingin indah pergi, tapi dia tidak ada alasan untuk menahan indah tetao berada diruangannya.

"Indah?! kamu indah kan?" ucap David saat keluar dari ruangannya dan melihat indah tengah membereskan meja kerjanya

"Iya! kamu fikir aku siapa?!" jawab indah

"Wowww amazing!! beauty really!!" puji David menatap indah dari atas kebawah dan kembali ke atas

"Aku sampai hampir gak ngenalin kamu! siapa yang buat kamu kayak gini??" tanya David

"Ibu Stella" jawab Indah

"Oohh,,, persiapan besok ya?! good luck yah ndah!" ucap David

"Hem,,, aku pulang dulu ya" sahut indah

" Aku antar ya?! sayang nih, cewek cantik pulang sendiri!" ucap David

"Dasar genit!" ucap indah dan David hanya terkekeh

"Beneran loh cantik!! mau gak ndah jadi pacarku?!" ucap David blak-blakan

"Sudahlah,,, jangan bercanda! aku pulang ya" ucap Indah berlalu dari hadapan David.

David tersenyum getir saat mendengar jawaban indah, meski terlihat main-main sebenarnya David menaruh rasa pada Indah. Hanya saja dia belum yakin dengan perasaannya.

.

.

.

Bersambung,,,,,,,

1
Surya Hermawan
ibra kok ya sempet² nya ngobrol dah gaas ken mas
Surya Hermawan
Luar biasa
Surya Hermawan
lucu jg ya mereka ber 2 /Grin//Grin/
Surya Hermawan
perudahaan kecil po gajinya dikit
Kamilia Azman
Luar biasa
Atoen Bumz Bums
kirain ibra gak inget sm istighfar
Atoen Bumz Bums
sikit banget gaji sekretaris cm 5jt
Atoen Bumz Bums
gak masuk akal
1.apa dokter bedah cm 1diRS itu
cuti kerja pn ditelpon
2.kebakaran yauda suruh polisi usut gak perlu pergi. besok pagi kn bisa ninjau
emang mlm2 dtg kbkarannya bisa gak jd
guntur 1609
lah keluarga david knp gak dikabari
guntur 1609
dasar mami sm anaknya omes terus
guntur 1609
hahaah dapat zonk
guntur 1609
syukur akhirnya ibra berubah. ibra pandai mencari simpati dan dukungan mertusnya
guntur 1609
gk tahu ja ibra klu indah masih perawan
guntur 1609
hahaha padahal ni akal2an mami
guntur 1609
hahaha kena mental kalian berdua
guntur 1609
hahaha ibra cemburu gak jelas
guntur 1609
emangnya kau lagi meraskan apem indah. enak dan gurih
guntur 1609
secara gak langsu g ibra sdh menaruh hati sm indah tanpa di sadarinya
Nana Niez
ini.....sudah mulai bikin emosi
Nana Niez
mau blg indah ruwet,, tpi gimana,, berdua gengsinya kegedean,, tpi itu sdh skenarionya si othor🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!