NovelToon NovelToon
Hot Couple: Cerita Cinta Inara Season 2

Hot Couple: Cerita Cinta Inara Season 2

Status: tamat
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Patahhati / Pelakor / Keluarga / Romansa / Tamat
Popularitas:336.3k
Nilai: 5
Nama Author: Juliana S Hadi

NOVEL DEWASA

Fase kedua dalam kehidupan percintaan.
Seberapa mampu kita bertahan dan mempertahankan cinta dan rumah tangga?
Bukankah badai pasti berlalu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Juliana S Hadi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Impian

Keesokan paginya aku kembali menyusuri sudut-sudut rumah kami. Rasanya seperti mimpi melihat rumah ini bukan lagi sekadar sketsa cakar ayam, kendati sebenarnya bangunannya jauh lebih besar dari yang selama ini kubayangkan. Terlebih Reza pandai sekali menutupinya dariku. Dia menjelaskan padaku bahwa sebelumnya rumah itu hanya rumah satu lantai yang direnovasi habis-habisan, dia membelinya dari temannya, Bagus. Kuakui, detailnya jauh lebih sempurna dari yang selama ini kuimpikan. Dan yang lebih menyenangkan, ada bagian-bagian tertentu yang sangat kusukai.

Pertama, aku menyukai area ruang makan dan area kolam yang hanya disekat dengan dinding kaca -- sekaligus pintu -- dengan terali besi, apabila tirai gordennya dibuka, maka mata akan langsung terasa sejuk memandangi jernihnya air kolam. Terlebih pintu itu bisa dibuka hanya dengan menggesernya ke kanan. Aku bisa menikmati makananku sambil mencelupkan kaki ke dalam air. Meski ruang makan itu hanya berupa meja lesehan, sesuai keinginan Reza.

Kedua, aku menyukai lantai dan dinding di lantai dua dan beranda rumah kami yang menggunakan keramik motif kayu warna cokelat mengilap, sehingga rumah kami terkesan seperti rumah kayu. Bagiku itu terasa sangat nyaman. Pun dinding dan lantai di lantai satu dan di lantai tiga, juga di roof top -- yang menggunakan keramik motif pasir bening mengilap, aku juga sangat menyukainya, terlihat seperti pasir dalam genangan air. Tepatnya seperti pantai yang tenang. Kecuali dinding kolam dan dasar kolam renang, warna keramiknya biru langit. Sedangkan dinding luar rumah dari bawah ke atas -- semua menggunakan keramik motif batu alam.

Ketiga, keseluruhan langit-langit dihiasi dengan wallpaper 3d. Khusus untuk kamar dihiasi dengan wallpaper 3d panorama langit malam bulan sabit, sedangkan langit-langit ruangan lainnya dihiasi dengan wallpaper pemandangan langit siang hari, ada dedaunan yang membuat kami seolah sedang berada di bawah pepohonan, dengan awan-awan putih dan langit warna biru cerah.

Keempat, di setiap kamar ada ruangan kecil yang berfungsi sebagai ruang ganti dan sekaligus tempat menaruh pakaian. Pakaian yang sudah dicuci dan disetrika tinggal ditaruh dan digantung saja di situ. Di dalam setiap kamar tidak ada lemari-lemari besar, hanya ada lemari berupa laci-laci untuk menyimpan pakaian dalam dan barang-barang kecil lainnya.

Kelima, aku menyukai kamar mandi kami yang cukup luas, dilengkapi dengan bathtub buatan -- besar dan elegan. Ada shower yang airnya langsung memancar ke dalam bathtub. Dan ada meja rias juga di dalamnya. Sedangkan toiletnya disekat dengan kaca. Kamar mandi lainnya pun sama, hanya saja ukurannya lebih kecil daripada kamar mandi di kamar utama.

Keenam, aku menyukai detail kolam renang kami yang memiliki kedalaman berbeda, mulai dari selutut, sepinggang, satu meter, satu setengah meter, sampai dua meter. Dan karena menggunakan keramik warna biru, airnya jadi terlihat bening kebiruan. Ditambah lagi pantulan warna langit, kolam cantik itu jadi terlihat semakin cantik. Juga satu set meja makan dengan dua kursi yang sangat cocok untuk acara dinner romantis, plus deretan kursi malas yang berjejer di area seberang kolam, menambahkan kesan mewah kolam itu.

Dan bagian yang paling kusukai adalah roof top di lantai empat, sebab di sana ada stage untuk aku mengekspresikan kegilaanku. Sampai-sampai pagi itu kucoba lagi menari di sana. Aku bangun pagi-pagi sebelum matahari terbit. Menari, menari, dan menari. Entah berapa lama aku menghabiskan waktu di sana. Aku seperti menemukan lagi sepotong jiwaku yang pernah hilang. Kalau saja Reza tidak muncul, mungkin aku akan lupa waktu.

Huh! Ingat Inara, kamu sudah menjadi seorang istri. "Aku kira kamu tadi tidur lagi setelah subuh."

"Maunya tidur lagi. Tapi kamunya tidak ada. Dingin kalau tidur sendirian."

Ck! Aku tertawa. Risiko punya suami sableng, ya begitu. "Omong-omong, sekali lagi, terima kasih untuk rumah ini. Aku sangat menyukainya."

Dia mengangguk. "Yap," sahutnya sambil memelukku dari belakang. "Bagaimana dengan perabotannya?"

"Aku suka. Semua perabotannya nampak sederhana. Rumah besar dan bergaya modern, bukan berarti perabotannya mesti barang-barang dengan harga selangit, kan? Aku senang kamu sangat mengerti keinginanku."

Dia tersenyum lalu mencium pipiku. "Aku tahu itu dari Bunda," katanya. "Bunda yang bilang kalau kamu tidak suka buang-buang uang untuk perabotan mahal. Apalagi hanya untuk benda-benda semacam hiasan."

"Pantas saja. Bunda juga bilang kalau aku lebih suka sofabed dan meja-meja berlaci ketimbang lemari besar yang membuat rumah terkesan penuh dan sempit? Iya?"

Dia nyengir. "Yap," sahutnya. "Namanya juga surprise, masa aku tanyanya ke kamu?"

Aku mendengus. "Sudah kuduga. Masa iya kamu bisa memahami semuanya begitu saja tanpa menerima informasi sedikit pun dari orang lain."

"Aku kan bukan malaikat yang bisa tahu segalanya tanpa bertanya."

Yeah, memang.

"Dan untungnya kamu bertanya pada orang yang tepat. Terima kasih. Aku sayang kamu. Temani aku ke halaman belakang, yuk? Aku mau lihat apa saja yang kamu tanam di belakang."

Dan waw! Ternyata ada banyak tanaman yang ia tanam, seperti jeruk kunci, jeruk purut, jeruk nipis, mangga, kuwini, ampelam, pisang, pepaya, kelengkeng, sirsak, srikaya, nangka, cempedak, sawo, rambutan, dan avocado, plus bibit-bibit lainnya yang tidak memerlukan perawatan ekstra, termasuk pohon salam. Tidak lupa kangkung, bayam, singkong, dan serai. Dia juga menanam pohon kelapa, katanya dia mau mencoba membuat kelapa itu tumbuh miring seperti di pantai, sebab dia tidak bisa memanjat pohon kelapa. Dan, yap, bibit-bibit itu berasal dari kampung. Awalnya kukira Reza akan menanam bibit-bibit itu di Bogor. Ternyata oh ternyata, dia sangat pandai merahasiakan sesuatu dariku.

Dan selain tanaman, di halaman belakang juga dilengkapi kolam untuk anak-anak. Juga kolam-kolam ikan yang cukup dangkal. Dia melengkapi desainnya dengan batu-batu pijakan, seperti batu pijakan kolam ikan di Tirta Gangga. Tetapi yang Reza pelihara bukanlah ikan hias, melainkan ikan air tawar yang sewaktu-waktu akan ia tangkap dan dijadikan lauk. Nah lo, dia tidak bisa move on dari kebiasaannya di kampung.

"Halaman depan masih kosong," katanya. "Itu khusus untukmu, untuk taman bungamu."

Keningku mengerut. "Kenapa tidak langsung ditanami?"

Takut salah. Itu alasannya, dan itu karena jawabanku hari itu. Ya sudahlah.

1
Ayu Wardhanii
,
16/06/1977
Luar biasa
Dina Sutarlim
bagus
sum mia
ya ampuuunnn.... aku ngakak baca bab ini , sumpah kayak orang sinting yang ketawa ketiwi sendiri , bahagianya andai bisa diantara mereka yg gesrek yg selalu bikin ketawa , tp disaat yang genting pun mereka selalu bisa diandalkan .
Rifa Endro
OMG... sesak nafas aku,.Ihsan sesayang itu sama Kakak perempuannya.
Rifa Endro
aku yakin Alfi dan Mayra... ada hubungan dengan kematian syalsa
Rifa Endro
apakah saat itu, Ihsan yang datang ya ???
Rifa Endro
Reza pasti yg melakukannya. ia pasti takut di penjara.
Rifa Endro
huh ... Gusti..... perut ku rasanya ikutan nyeri
Rifa Endro
mas Aris atau Reza ya...atau malah Mayra ? atau justru Alfi ?
Rifa Endro: harus mba... kan bisa jadi salah satu di antara mereka kan ? kan kan kan 🙈
Juliana Shadi: semua orang kamu curigai wkwkwk
total 2 replies
Rifa Endro
ya memang dia sakit jiwa kalau kau terus meladeninya juha Ra, gantian kamu sendiri yang ikutan sakit jiwa. telpon polisi Ra
Rifa Endro
aku yang tegang nona Nara. Soalnya kamu lagi hamil.
Rifa Endro
aku nggak kebayang sih... bagaimana jadi Inara . diuji kesabarannya melalui suaminya berat. dari awal kehamilan.
Rifa Endro
oh wow !!! syalsa...syalsa ... and syalsa...
Rifa Endro
bini mu lagi sableng ... mas Reza
Rifa Endro
iya sama sepertimu gila dan gesrek pula
Rifa Endro
tambeng sih, emang kamu harus punya stok Ihsan di rumah mu juga dan di manapun biar selalu ada yang bisa memmariahimu disaat kamu ceroboh
Rifa Endro
hah !!! Basi !!! sebantar janji sebantar manis sebantar bohong lagi dan lagi
Rifa Endro
Ya Tuhan !!! jika tak ingin ditinggal Nara, stop dong kamu mikirin wanita lain yang notabene bukan apa2 kamu. sinting kamu Za
Rifa Endro
geregetan, Seperti memiliki dua kepribadian
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!