Shen Xinyi rela mengorbankan seluruh harta dan keluarganya demi membantu pangeran ke-5 untuk mendapatkan posisi "Putra Mahkota" dan menjadi "Kaisar", setelah berhasil menjadi Kaisar ia tak pernah menyangka bahwa ternyata selama ini Pangeran ke-5 telah menjalin hubungan terlarang dengan anak haram keluarga Shen. Setelah membantai habis keluarga Shen dengan alasan pemberontakan, pada akhirnya Shen Xinyi tak dapat lari dari takdirnya. Ia tewas dengan cara yang mengerikan sehari sebelum pesta pernikahannya, namun siapa yang dapat mengira? Begitu ia membuka kembali matanya, Shen Xinyi kembali ke 5 tahun yang lalu. Sebelum tragedi mengerikan itu terjadi, kini ia berjanji akan membuat mereka semua membayar harga atas apa yang telah mereka lakukan.
"Aku kembali, dendam ini akan ku hitung satu-persatu!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SYF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35
"Benar-benar tak terduga!" seru Shen Xinyi sambil terus berlatih, kini ia fokus pada latihannya dan tak mau memikirkan hal lain. Ia benar-benar melepaskan pikirannya sampai-sampai lupa pada masalah semalam, namun karena kegigihannya inilah Shen Xinyi berhasil melakukan terobosan. Dan mungkin sebentar lagi dia dapat menguasai semua jurus yang diberikan oleh gurunya itu.
Sementara itu sang guru yang dari tadi berada di sana tersenyum lebar ketika melihat perkembangan yang ditunjukkan oleh muridnya. Dengan perkembangan Shen Xinyi yang secepat ini, ia yakin bahwa nanti ketika tetua utama telah mengambil alih pendidikan untuk Shen Xinyi maka ia akan dapat melampaui seluruh tetua yang ada di akademi ini.
Setelah 15 menit lamanya akhirnya tetua kedua menghentikan latihan Shen Xinyi dan menyuruhnya untuk beristirahat dan duduk di sebelahnya sambil menikmati secangkir teh yang hangat, Shen Xinyi merasa heran dari mana tetua kedua mendapatkan teh? Padahal selama ini ia perhatikan tetua kedua tidak pernah menyeduh teh ataupun meminumnya. Namun kali ini ia melihat pemandangan yang tak biasa itu.
"Kau pasti terkejut karena ini adalah pertama kalinya kau melihatku meminum teh?" ujar tetua kedua sembari meminum tehnya, ia mengatakan ini setelah melihat ekspresi bingung dan penasaran yang ditunjukkan oleh Shen Xinyi.
"E-eh? Iya saya sedikit penasaran dengan hal itu." seru Shen Xinyi sambil menatap ke arah tetua kedua dengan tatapan mata yang berbinar. Tetua utama kemudian berbalik menatap Shen Xinyi sambil memberikan secangkir teh kepada muridnya itu, Shen Xinyi kemudian mengambil teh tersebut dan langsung meminumnya.
"Aku hanya meminumnya di saat-saat tertentu saja." balas tetua kedua sambil menatap lurus ke depan.
Shen Xinyi hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah katapun, matanya berbinar karena teh yang ia minum rasanya sangat enak. Setelah menghabiskan cangkir pertamanya dengan cepat Shen Xinyi mengisi kembali cangkirnya yang kosong dan kembali menikmati teh tersebut. Tetua kedua menyadari bahwa Shen Xinyi sangat menyukai teh yang ia seduh, ia tersenyum tipis dan memberitahu Shen Xinyi jenis teh yang mereka minum saat ini.
"Teh itu adalah teh bunga hibiscus, aku tak menyangka bahwa ada seseorang yang memiliki selera yang sama denganku. Padahal kebanyakan orang akan mengatakan bahwa rasa teh bunga ini aneh karena asam." sambung tetua kedua sambil mengambil beberapa kantong teh berukuran besar dari cincin penyimpanannya, kemudian ia memberikan kantong teh tersebut kepada Shen Xinyi dan Shen Xinyi menerimanya dengan perasaan yang riang gembira, ia bergegas menyimpan kantong teh tersebut ke dalam cincin penyimpanannya.
"Terima kasih banyak guru! Saya sangat senang dan akan menyeduh teh ini setiap hari." ucap Shen Xinyi dengan penuh semangat, melihat muridnya yang senang membuat perasaan tetua kedua merasa lega dan ikut bahagia. Ia belum pernah merasakan hal ini sebelumnya, padahal biasanya setiap orang yang menjadi muridnya selalu berhati dingin dan tak pernah menunjukkan ekspresi mereka. Berbeda dengan Shen Xinyi yang selalu tersenyum ketika ia bahagia. Dan menurutnya ini cukup menarik.
"Baiklah, baiklah! Ingatlah setelah ini kamu harus berlatih lebih keras agar tak mengecewakanku dan tetua yang lain, ketahuilah bahwa kami semua menaruh harapan yang cukup besar kepadamu dan pangeran ketiga." seru tetua kedua sembari melepaskan tabir pembatas, melihat apa yang dilakukan oleh gurunya ini membuat Shen Xinyi bertanya-tanya di dalam hatinya. Sebenarnya apa tujuan sang guru sampai-sampai ia melakukan hal ini? Shen Xinyi yakin bahwa ada sesuatu yang ditutupi oleh para tetua yang ada di akademi Tianhua ini.
Namun, ia memilih untuk diam dan tidak banyak bertanya. Karena dirinya tahu bahwa ia tak akan pernah mendapatkan jawaban yang ia inginkan, setelah tabir pembatas hilang akhirnya tetua kedua menyuruh Shen Xinyi untuk kembali ke asramanya lebih awal. Shen Xinyi pun tak punya pilihan lain selain menuruti perintah sang guru, ia kembali ke asrama lebih awal dari pada murid-murid yang lain. Di tengah perjalanan dirinya tak sengaja bertemu dengan tunangannya sendiri yaitu Tang Yuchen.
"Ah.. Pangeran ketiga." ucap Shen Xinyi dengan ekspresi wajah yang tak percaya, ia yakin bahwa saat ini semua orang masih belajar begitupula dengan pangeran ketiga.
"Halo Xin'er, kamu sudah selesai berlatih?" sapa Yang Yuchen dengan senyuman yang menghiasi wajahnya.
"Xin'er? Bagaimana dia bisa tahu nama kecilku?!" batin Shen Xinyi TK percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.
"Pangeran ketiga, darimana anda mendengar nama itu?" tanya Shen Xinyi dengan raut wajah yang serius.
"Aku merasa cukup sakit hati nih, bisa-bisanya kamu melupakan orang yang memberikan panggilan ini kepadamu." jawab Tang Yuchen murung, lagi dan lagi ekspresi terkejut terlukis di wajah Shen Xinyi.
"T-tunggu! Jadi anda adalah anak laki-laki yang saya selamatkan dari kawanan serigala 6 tahun yang lalu?!" tanya Shen Xinyi dengan ekspresi wajah yang tak percaya, ia tak menyangka ternyata orang yang selama ini ia tunggu adalah pangeran ketiga.
"Iya, ini aku. Kakak Yuyu-mu." sambung Tang Yuchen sambil tersenyum dan menunjukkan gaya khasnya yaitu hormat sambil mengedipkan mata sebelah kirinya.
Grep
Tanpa pikir panjang Shen Xinyi langsung memeluk Tang Yuchen erat, ia tak pernah menyangka bahwa cinta pertamanya ternyata adalah pangeran ketiga. Padahal sebelumnya ia selalu mengira bahwa orang yang ia selamatkan waktu itu adalah pangeran kelima, dan karena hal inilah pada kehidupan sebelumnya Shen Xinyi rela melakukan apapun demi keuntungan Tang Jiale bahkan sampai mengorbankan harta dan nyawa keluarganya.
Tangis Shen Xinyi pun pecah dalam pelukan Tang Yuchen, hati Tang Yuchen terasa teriris ketika melihat pujaan hatinya menangis dalam pelukannya. Ia tak bisa melakukan hal lain selain membalas pelukan Shen Xinyi dan mencoba menenangkannya. Ia tak pernah menyangka bahwa ia dapat bertemu kembali dengan pujaan hatinya itu, sebelumnya Tang Yuchen sudah menyerah ketika ia melihat adik yang paling ia benci bertunangan dengan orang yang paling ia cintai.
Namun, entah mengapa suatu hari ketika ia mencoba untuk merebut kembali cintanya itu. Shen Xinyi bukannya menolak malah berlari ke arah pelukan Tang Yuchen dan ini membuatnya sangat bahagia, walaupun ada kemungkinan bahwa ini semua adalah rencana yang telah dibuat Tang Jiale agar dirinya menjadi lengah . Namun dalam pikiran Tang Yuchen 'Tak apa jika ia mati, ataupun dijadikan pion oleh orang yang paling ia cintai.' itulah yang dipikirkan oleh Tang Yuchen.
"Akhirnya, aku bisa memeluk Shen Xinyi. Dari dulu ketika melihat dia menangis karena perlakuan Tang Jiale yang kasar aku selalu ingin memeluknya, namun aku tidak bisa karena mengingat statusku yang bukan siapa-siapa ini. Tapi sekarang semuanya sudah berubah!" batin Tang Yuchen senang.
kenapa ga dari dulu aja....
guru cabul seperti itu... seharusnya sudah dari dulu di musnahkan dari muka bumi...
bikin bumi tercemar aja....
kemon lah para reader jangan sampai kalah sama mereka..... kui lah kita jg bisa hareudang
senam pagi sama ibu pake baju hijau....
🙋
syukurlah......🤲