Arumi Bakhtiar tak kuasa menahan isak tangisnya kala mendapati perselingkuhan suaminya di hari pertama pernikahannya .Wanita itu merasa terkhianati karena kelakuan Raihan. Saat menjadi janda , ia sering menerima bulian dari teman sekantornya. Hingga ia bertemu dengan seorang loper koran yang akan membuat cintanya kembali menyala.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wahyuning, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Dini membuka jog mobil bagian belakang ketika mereka tiba di parkiran mobil karyawan yang ada di depan kantor . Para satpam yang sedang bertugas saat itu dengan segera tergopoh - gopoh membantu Reza meletakkan tubuh Arumi di pangkuan Reza yang terlebih dahulu duduk di jog mobil bagian belakang tersebut.
"Terima kasih Pak !",ucap Reza setelah para satpam membantunya , demikian pula dengan Dini.
"Sama - sama Mas, Mbak ! Semoga keadaan Bu Arumi segera membaik ",ucap serempak para satpam yang ada disana pada Reza dan Dini . Para satpam yang ada disana tidak banyak bertanya pada Reza dan Dini mengingat kondisi orang nomer satu di perusahaan itu sedang tidak sadarkan diri dan segera membutuhkan pertolongan medis.
Dengan bergegas , Dini segera melajukan mobilnya dengan kecepatan agak tinggi agar bisa sampai ke rumah sakit terdekat. Arumi berada dipangkuan Reza selama perjalanan ke rumah sakit. Perasaan Reza tampak tak tenang dan begitu tak karuan saat itu.
Laki - laki itu tak henti - hentinya menatap wajah Arumi yang begitu pucat pasi dipangkuannya . Tidak nampak lagi wajah galak dan garang yang biasanya Arumi layangkan padanya saat bertatapan. Wajah Reza semakin sendu , timbul rasa kasihan dari dalam dirinya usai ia tahu bagaimana pengkhianatan suaminya yang menyia - nyiakan wanita yang ada di pangkuannya tersebut.
Nasibnya yang malah pasti akan membuatnya sulit percaya pada laki - laki lagi nantinya. Wanita yang terkesan keras itu pastinya tidak akan percaya lagi dengan cinta yang sebagian besar orang begitu mendambakannya.
Reza bergidig ngeri saat ia menjawab pertanyaan yang tumbuh dari dalam dirinya sendiri. Laki - laki itu merasa sok tahu lagi untuk yang kesekian kalinya.
Yah , selama ini ia hanya mendengar kata cinta dari teman - temannya ,namun belum pernah sekalipun merasakannya . Cerita cinta memang selalu menjadi kisah yang menarik dalam suatu hubungan , sayangnya dirinya sendiri belum sekalipun merasakannya.
Dari balik spion mobil , Dini mengamati wajah Reza yang tidak berhenti menatap Arumi.Terlihat jelas wajah kekhawatiran dari tatapan Reza pada bosnya tersebut. Diam - diam , timbullah rasa cemburu dari dalam diri Dini pada Arumi , bosnya sendiri. Belum pernah Reza menatap dirinya seperti tatapan Reza pada bosnya yang sedang pingsan tersebut.
Dini berupaya menenangkan pikirannya yang melayang kemana - mana . Ia berharap dugaannya salah , tidak mungkin ada hubungan antara laki - laki yang diincarnya dengan bos besarnya tersebut mengingat status mereka yang sangat jauh berbeda.
Lagi pula selama ini , Arumi juga selalu menampakkan rasa ketidaksukaannya pada Reza dihadapan Dini. Bahkan Dini juga sempat ditegur bosnya tadi karena menyuruh Reza yang notabene nya masih pegawai baru disana malah membuatkan teh hijau untuknya.
"Reza, apa yang sebenarnya terjadi ? Kenapa kamu bisa ada didalam ruangan Bu Bos saat Bu Arumi pingsan tadi ?",selidik Dini yang benar - benar ingin tahu cerita yang sebenarnya dari Reza untuk mengusir rasa cemburunya yang mungkin sama sekali tidak beralasan .
Berulang kali wanita itu mendesak Reza untuk menjelaskan kronologi sebelum wanita nomer satu dikantornya tersebut bisa pingsan . Ia beralasan hal itu akan ia sampaikan pada orang tua Arumi nanti.
Reza pun menceritakan kejadian sebelum Arumi pingsan secara lengkap dan detail yang membuat Dini manggut - manggut begitu mendengar penjelasan dari Reza .
Ada perasaan lega pada diri Dini saat Reza menjelaskan semuanya. Ternyata dugaannya salah, dan ia masih punya kesempatan untuk menembak Reza bila waktunya sudah siap nanti.
Tak terasa , keduanya telah tiba di rumah sakit . Reza segera keluar dari mobil seraya membopong tubuh Arumi saat Dini membuka pintu mobil padanya.
"
Datang beberapa perawat yang menghampiri mereka seraya membawa brankar pasien untuk mengangkat tubuh Arumi yang pingsan.
Tolong periksa bos saya Sus ",ucap Reza saat para perawat itu datang.
Mereka menyarankan Reza agar meletakkan tubuh Arumi diatas brankar pasien tersebut , dan segera membawa bos besarnya tersebut ke ruang perawatan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Para perawat juga menyarankan agar salah satu dari mereka melakukan pendaftaran dan registrasi terlebih dahulu sehingga mereka berdua harus membagi tugas. Reza bertugas mendampingi Arumi , sedangkan Dini melakukan registrasi karena itu sudah menjadi peraturan di rumah sakit tersebut.
Reza terus memperhatikan Dokter kala memeriksa tubuh Arumi yang tidak bertenaga kala itu.
"Bagaimana keadaan bos saya Dok ", tanya Reza dengan penuh rasa khawatir. Laki - laki itu masih berharap semuanya baik - baik saja dan tidak terjadi hal yang serius dengan wanita yang menjadi atasannya tersebut.
" Anda tidak perlu khawatir ! Nona Arumi hanya mengalami pingsan yang disebabkan kurang makan dan depresi. Saya sudah memberinya nutrisi makanan melalui infus dan sebentar lagi pasti dia akan siuman ",jelas Dokter yang membuat Reza begitu lega saat mendengarnya.
Reza pun mengambil posisi duduk di kursi yang tersedia diruang perawatan yang ditempati bos besarnya tersebut. Laki - laki itu yakin bahwa masalah perceraian yang sedang dialami bosnya itu benar - benar memicu masalah kesehatan yang sekarang sedang dialami bosnya tersebut.
Sudah tak terbersit lagi , rasa dongkol yang sempat dimilikinya yang dulu sempat dirasakannya saat Arumi mengumpat dan memarahinya. Yang tersisa sekarang adalah rasa iba dan kasihan pada bosnya tersebut. Entah mengapa , Reza sangat sakit saat melihat bosnya terbaring di rumah sakit dengan tertancap selang infus yang menempel di tangannya.
"Tenanglah Reza tidak akan terjadi sesuatu pada bos kita ",ujar Dini menenangkan Reza yang terlihat amat tegang diwajahnya.
Dini memberi air mineral pada Reza yang baru saja diberinya usai melakukan registrasi di ruang kasir.
Tia ternganga.
Tak percaya dengan ancaman yang baru dilontarkan Michael padanya.
Jadi..Tia ikut atau menolak ?
Baca novelnya "MENGEJAR CINTA KAKAK KELAS"
Klik aja akun ini..
Selamat membaca 😘
bagus
semangat