Lahir dengan tubuh suci Lima atribut , Xiao Lin tumbuh menjadi jenius yang menguasai berbagai teknik segel kuno. Demi menyelamatkan gurunya , ia harus menggunakan teknik terlarangnya sehingga tubuhnya musnah meninggalkan sisa jiwa yang melintasi alam. Bangkit kembali setelah beberapa dekade membuatnya harus merasakan kembali perjalanan kultivasi berbahaya. Tubuh barunya tidak membuatnya kesulitan karena seluruh ingatannya adalah Harta Karun yang tak ternilai untuk mencapai puncak kekuatannya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elz., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20 : Kekuatan Lengan Kiri Xiao Lin
Kekuatan Lengan Kiri Xiao Lin
Sekarang adalah hari yang di tunggu oleh banyak orang , lanjutan pertandingan turnamen antar kultivator akan berlangsung. Banyak manusia yang sudah memadati sekte pedang Yi Tian Jian dengan antusiasme yang tinggi. Para pemimpin turnamen sudah menurunkan jadwal pertandingan masing masing peserta turnamen ini.
- Ling Huanjun vs Gu Xun
- Ouyang Feng vs Yun Zhi Yao
- Cheng Xin vs Hong Di
Itu adalah susunan pertandingan yang akan di laksanakan siang ini. Sistem pertandingan ini memakai sistem gugur dan akan menyisakan tiga orang peserta yang akan bertarung secara acak bersamaan. Sebenarnya sistem ini telah mendapat kritik dan protes dari para kultivator , namun sekte pedang Yi Tian Jian menjelaskan bahwa di dalam pertarungan sesungguhnya kondisi seperti itu sangat sering terjadi. Jadi semua orang pun terpaksa setuju karena itu adalah logika yang masuk akal.
"Waktu telah tiba , kita akan langsung memulai turnamen ini dengan pertandingan pertama... Ling Huanjun...Gu Xun.... kalian berdua silahkan mempersiapkan diri...." Ucap tetua pemimpin pertandingan yang berdiri di tengah arena pertandingan.
"Ling kau harus hati hati , Gu Xun tidak sederhana , bahkan selama turnamen ini ia belum mengeluarkan kemampuan sepenuhnya..." ucap Tetua Jin Win Wei dengan serius. Seharusnya kau bisa bertahan jika berhati hati.
"Hei bocah cerewet , jika kau sudah kehilangan tenaga untuk melawan lebih baik menyerah sepertiku ....hahahahaa..." ucapan ini jelas sekali bernada mengejek , dan jelas ini adalah suara Xiao Lin yang tertawa di belakang Ling Huanjun. Mendengar ucapan lawan debatnya ini membuat Ling Huanjun menggertakkan giginya dan mencubit perut Xiao Lin dengan keras. Xiao Lin yang mengerang kesakitan pun tak membuatnya puas mencubitnya.
"Kau bocah bodoh yang hanya tahu menyerah , menyingkir lah dari hadapanku...!!" ucap Ling Huanjun yang sangat kesal. Suasana ini membuat tetua Jin Win Wei menggelengkan kepalanya karena tidak tahu harus berbuat apa.
Ling Huanjun lalu melesat ke tengah arena , di depannya sudah berdiri pemuda dengan pakaian berwarna putih mengenakan pedang di pinggangnya. Auranya cukup tenang dan ada perasaan yang berbahaya ketika Ling Huanjun menatapnya. Mereka berdua menunggu aba aba dari pemimpin pertandingan ini dengan konsentrasi.
"Bocah bodoh ini seperti Palung yang sangat dalam , aku tidak bisa menebak apa yang di pikirannya... Ia memang pantas berada di panggung ini...." batin Ling Huanjun yang masih berdiri menatap Gu Xun di depannya. Suara Gong pun terdengar , tanpa banyak kata Ling Huanjun melesat menyambar menggunakan pedangnya ke arah tubuh Gu Xun yang masih diam terpejam matanya. Saat pedang hampir sampai di tubuh Gu Xun tiba tiba sebuah proteksi berasal dari aura pedang Gu Xun membuat pedang Ling Huanjun berdecit kencang memantul ke belakang. Gu Xun mulai membuka matanya dan dengan satu tarikan nafasnya ia menarik pedangnya dan menyabetkannya ke udara membuat sebuah sayatan pedang yang sangat besar menuju ke arah Ling Huanjun. Tentu saja Ling Huanjun bisa berada di atas Penggung bukan karena kebetulan , tapi karena kemampuannya. Ia dengan tenang membuat pola pertahanan yang absolut melingkar di depan nya.
"Cermin penghalang...!!" serangan Gu Xun yang perkasa berhasil menabrak pertahanan Ling Huanjun dengan keras , menghilang sejenak lalu dari dalam pelindung yang di buat oleh Ling Huanjun tercipta sebuah teknik yang sama yang di lesatkan oleh Gu Xun.
"Teknik yang bagus ...!!" gumam Gu Xun yang bersiap menghadapi tekniknya sendiri di depannya. Ia menangkis dengan tenang tekniknya sendiri yang di keluarkan oleh Ling Huanjun. Gu Xun mulai serius ia bertukar serangan dengan intens melawan Ling Huanjun yang membuat semua penonton takjub karena kemampuan dua peserta ini.
"Ling Huanjun memang punya kemampuan , tapi ia masih punya celah yang besar di bandingkan Gu Xun... Ia tidak akan bertahan lama..." Ucap Grandmaster Wu Shuang pelan. Grandmaster Wu Shuang jelas tahu kemampuan Gu Xun dari penglihatannya saja. Ia mungkin adalah lawan yang berat untuk muridnya nanti.
Pertarungan masih berlangsung berbagai teknik sudah di keluarkan Ling Huanjun yang mulai kehabisan energinya. Gu Xun tidak terlihat mundur selangkah pun saat ini , ia justru terlihat semakin kuat yang membuat Ling Huanjun kehabisan akal untuk melawannya.
"Anak ini luar biasa.. semua teknikku tidak berpengaruh terhadapnya...!!" batin Ling Huanjun yang sedikit putus asa. Namun Ling Huanjun pantang untuk menyerah ia bisa membayangkan apa yang kan di lakukan oleh Xiao Lin jika ia menyerah saat ini. Ia tidak bisa menerima penghinaan dari Xiao Lin setelah ini.
"Cobalah terima ini...!!" Gu Xun yang tenang tiba tiba mengeluarkan suara yang dalam. Kata katanya seperti mengandung kekuatan dan bahaya yang akan di lancarkan oleh pemuda ini. Gu Xun lalu membuat sebuah segel dan mengeluarkan sebuah bentuk pedang yang sangat besar bersiap menerjang ke arah Ling Huanjun. Melihat ini Ling Huanjun pun menelan ludahnya dan sedikit putus asa , dalam hatinya ia sudah kalah namun ia tetap harus memperjuangkan wajahnya di hadapan banyak orang.
"Cermin Penghalang...!!" teknik yang sama di gunakan oleh Ling Huanjun, melihat ini Gu Xun hanya tersenyum kecil dan berkata "Apa kau pikir teknik ku kali ini bisa kau hadapi dengan cermin penghalang mu Ling Huanjun...!!" Gu Xun tersenyum kejam dan mengayunkan tangannya ke depan.
Sebuah pedang raksasa melesat menuju Ling Huanjun yang putus asa membuat perlindungan diri. Benturan tak terhindarkan, pedang raksasa yang tajam beradu dengan penghalang kecil milik Ling Huanjun. Ia memuntahkan seteguk darah segar , dan kakinya menginjak tanah hingga hancur.
"Ini sudah tidak bisa ...ini tidak bisa ku tahan..!!" suara Ling Huanjun pelan yang kesakitan , bersamaan dengan itu cermin pelindung Ling Huanjun retak dan pecah berhamburan di depannya. Sesaat pedang raksasa itu akan menyentuh tubuh Ling Huanjun yang bersimpuh di tanah tiba tiba di depannya ada sesosok pemuda yang berdiri menahan pedang raksasa itu dengan satu tangannya dengan tersenyum.
"Sudah ku bilang kau harusnya menyerah bocah bodoh....!!" suara yang sangat dikenalnya ini adalah Xiao Lin, ia menahan serangan Gu Xun dengan satu tangannya , itu membuat Gu Xun bahkan semua tetua yang melihat ini terkejut. Ini adalah teknik tinggi yang terkenal milik Guru Gu Xun yaitu si Pengendali Pedang Gu Yuan. Namun secara acak bisa di terima dengan satu tangan oleh pemuda yang sebelumnya menyerah dalam pertandingan.
"Tuan muda Gu Xun sepertinya temanku sudah tidak bisa melanjutkan pertandingan ini , jadi mohon untuk berbelas kasihan..." ucap Xiao Lin yang masih memegang pedang raksasa dengan tangan kirinya. Gu Xun yang merasa tersinggung dengan kemampuan Xiao Lin yang memegang tekniknya dengan tangan kirinya ini mencoba lebih dalam kekuatan pemuda di depannya ini , ia berusaha melepaskan seluruh kekuatannya ke dalam tekniknya ini.
Xiao Lin yang menyadari ini pun tersenyum kecil dan berkata "Retak....!!" suara besi retak terdengar ke seluruh penjuru tempat ini. Tangan kiri Xiao Lin mendadak mengeluarkan kilatan cahaya yang hanya di sadari oleh Grandmaster Wu Shuang di atas panggung utama. Pedang raksasa yang perkasa itu hancur berkeping keping membuat tubuh Gu Xun terlempar keluar arena.
"Itu adalah kekuatan Naga Hijau...!!" batin Grandmaster Wu Shuang yang berdiri lalu melesat ke atas arena pertandingan. Ia pun berdiri secara tiba tiba di depan Xiao Lin memegang lengan kiri Xiao Lin yang sekarang sudah tidak mengeluarkan fluktuasi.
"Teknik yang bagus anak muda..!! Pertandingan hari ini cukup sampai disini , karena Gu Xun harus beristirahat dan ini tidak adil baginya jika terus bertanding setelah ini...." Suara transmisi yang menggema ke seluruh penjuru tempat ini pun terdengar oleh semua kultivator yang hadir.