NovelToon NovelToon
ISTRI SEORANG PRAJURIT

ISTRI SEORANG PRAJURIT

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat
Popularitas:330.2k
Nilai: 4.9
Nama Author: mariana adi

teen romantis

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mariana adi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAGAS DAN ARYA

Sisa hujan tadi malam masih menyisakan hawa dingin ditambah sejuknya udara AC dalam kamar membuat Anna dan Bagas enggan untuk beranjak dari tempat tidur. Bagas masih setia terus memeluk tubuh istrinya. mereka masih sama - sama polos usai melaksanakan Sunnah rasul setelah sholat subuh tadi.

" Dingin sekali sayang " Bagas semakin mengeratkan pelukannya. mereka semakin berpelukan dan berlanjut hingga berciuman. Semakin lama dan semakin panas saling menyalurkan kehangatan dari tubuh masing - masing. Setengah jam telah berlalu, puas bermesraan di ranjang mereka berdua masih melanjutkan adegan panasnya hingga beberapa kali mereka mencapai klimaks di dalam kamar mandi. Kenikmatan yang luar biasa itu menjadi mood booster bagi mereka dan terakhir mereka akhiri dengan ritual mandi bersama.

Mereka sama - sama bersiap, Bagas yang telah selesai berpakaian kini duduk di ranjang menunggu istrinya yang masih merias wajahnya. Ia memperhatikan istrinya.

"jangan terlalu cantik sayang, mas tidak mau orang lain terpesona akan kecantikan istriku"

"cuma pakai cream aja ini mas dengan sedikit sentuhan lipstik sebagai pemanis bibir" kata Anna seraya berbalik ke arah suaminya memperlihatkan lipstik yang ia pakai.

Bagas tersenyum lalu berjalan mendekati istrinya, merangkul pinggang Anna dan merapatkan ke tubuhnya. Ia menatap keseluruhan wajah istrinya.

" SEMPURNA " hanya kata itu yang lolos dari mulut bagas.

"terima kasih sayang, istrimu ini memang sudah cantik dari lahir" Anna lalu mengecup kening suaminya. Bagas berdecak kagum lalu tersenyum.

" Ayo kita sarapan dulu " ucap Anna lagi kemudian menggandeng tangan suaminya lalu mereka turun ke bawah. Di meja makan, ibu Rani dan Rista telah menunggu.

" Selamat pagi semuanya " Ucap Bagas dan Anna bersamaan.

" Selamat pagi sayang " jawab ibunya.

" Selamat pagi kak Anna.. Abang jelek " Rista menjawab juga.

" Lho kok Abang jelek ? " Bagas berdiri menggelitik pinggang adiknya lalu mengacak rambut Rasti hingga penampilannya yang sudah siap ke sekolah jadi berantakan.

" Abang ngeselin... " Rista menggigit tangan abangnya lalu berlari cepat masuk kamarnya.

" Auuww .. " Bagas berteriak kesakitan.

Ibu Rani dan Anna hanya menggelengkan kepala melihat mereka. Sesaat kemudian Rasti kembali ke meja makan dengan penampilan yang sudah rapi.

" Awas ya bang nanti dedek balas " kata Rista lalu duduk berhadapan dengan Bagas.

" Ok Ok adikku sayang " Bagas tertawa lalu menatap ke arah adiknya, sesekali ia mengedipkan mata pada adik kesayangannya itu.

Sarapan telah selesai, mereka pamit berangkat, Bagas mengantarkan adiknya ke sekolah dulu lalu kemudian menuju ke rumah sakit. Tak perlu waktu begitu lama, mobil telah sampai di rumah sakit, Anna berpamitan pada suaminya.

" Mas.. saya masuk dulu ya, jangan lupa nanti dijemput " ucap Anna lalu menyalami dan mencium tangan suaminya. Bagas mengecup kening istrinya.

" Siap sayang... Oia, mas akan langsung ke kantor Arya ya" kata Bagas kepada Anna.

" Iya mas, semoga semuanya cepat selesai dan hati - hati ya mas"

" Iya sayang, semangat bekerja ya"

" Ok sayang, Assalamu 'alaikum "

" Wa'alaikum salam" Bagas menjawab salam lalu beranjak pergi.

*****

Perusahaan tempat Arya bekerja Bagas datangi. Ia memarkirkan mobilnya lalu berjalan masuk ke dalam. Setelah terlebih dahulu lapor ke resepsionis ia kemudian masuk ke dalam lift menuju ruangan Arya. Terlihat Gita di sana dan menyambutnya ramah, Bagas kemudian menanyakan keberadaan Arya.

" Maaf mbak.. Apa saya bisa bertemu dengan pak Arya ? "

" Tunggu sebentar ya pak, saya akan beritahu pak Arya, Silahkan duduk dulu" Gita mempersilahkan Bagas untuk duduk di Sofa lalu ia masuk menemui Arya. Tidak lama kemudian Gita keluar kembali.

" Silahkan masuk pak " Gita menghampiri Bagas.

" Baik, terima kasih " Bagas lalu berdiri dan masuk ke dalam ruangan Arya. Ia berjalan dan berhenti pas di depan meja kerja Arya. Bagas dan Arya saling menatap sebentar.

" Selamat pagi pak Arya " ucap bagas.

" Selamat pagi, silahkan duduk " ajak Arya.

Bagas lalu duduk, ia memandangi wajah Arya sebentar dan mulai berbicara.

" Kedatangan saya kemari mewakili Anna untuk menyerahkan ini kepada pak Arya " Bagas mengeluarkan amplop berisi Check bank yang telah tertera nominal hutang Anna di sana dan menaruhnya di atas meja. Arya mengambil amplop tersebut lalu membukanya. Setelah melihat isi amplopnya Arya tertunduk dengan hati yang bergemuruh panas namun, sebisa mungkin ia mengontrol dirinya.

" Anda siapanya Anna dan mengapa bukan Anna sendiri yang mengantarkannya ?" tanya Arya.

" Saya Bagas Saputra, saya adalah suami Anna, istri saya sedang bekerja jadi tak bisa mengantarkannya sendiri, dengan menyerahkan check ini maka saya menganggap semuanya telah selesai, hutang itu telah lunas dan tak ada lagi hubungan antara pak Arya dengan istri saya, tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya meminta pak Arya tidak menemui istri saya lagi, dia sudah cukup menderita selama ini, saya tidak mau traumanya muncul kembali" jawab Bagas dengan tegas.

Bagai disambar petir, Arya begitu terkejut mendengar ucapan Bagas. Hatinya begitu sakit seperti tertusuk ribuan ranjau. Pandangannya tiba - tiba terasa gelap dan badannya seakan tak bertenaga, seketika ia merasa lemas. Ia berusaha menguatkan dirinya.

" Apa anda sedang bercanda dan berusaha melindungi Anna ? " tanya Arya lagi seakan tidak percaya dengan ucapan Bagas.

" Pak Arya boleh tidak percaya tapi inilah kenyataan yang sebenarnya, tolong dengarkan baik - baik ucapan saya, saya tidak mau terjadi sesuatu pada istri saya jadi jauhi istri saya dan biarkan kami hidup dengan tenang, Anna berhak untuk bahagia " Bagas semakin menekan ucapannya. Sorot matanya begitu tajam menatap Arya seperti seekor elang yang siap menangkap mangsanya, namun ia tetap tenang. Satu sifat yang dimiliki Bagas adalah dia tidak gampang tersulut emosi dan selalu menyelesaikan masalahnya dengan baik.

" Saya permisi dulu pak Arya, selamat pagi " Bagas lalu berdiri dari duduknya dan keluar dari ruangan Arya. Arya terpojok di sana, ia mengatur nafasnya mencoba menenangkan dirinya. Saat berbalik, ia sudah tak melihat Bagas di hadapannya, Ia tidak sadar kalau Bagas sudah pergi beberapa menit yang lalu. Ia mengusap wajahnya kasar, menghantam meja kaca dengan kepalan tangannya hingga kacanya pecah dan tangannya mengeluarkan darah. Gita masuk ke dalam ruangan, melihat keadaan atasannya ia terlihat panik, ia lalu membantu mengobati luka Arya dan membereskan pecahan kaca di meja ruangan atasannya itu.

" Sebaiknya pak Arya istirahat dulu, saya akan batalkan rapat dan menolak tamu yang akan bertemu dengan bapak hari ini " kata Gita.

" terima kasih Gita "

" sama - sama pak " jawab Gita lalu keluar dari ruangan Arya.

Sepeninggal Gita, Arya tercenung lama. Ia sadar telah menjadi lelaki yang paling egois. Setelah menyakiti dan mencampakkan seseorang, ia masih berharap untuk kembali pada orang tersebut. Ia menghela nafas panjang, berusaha menabakan hatinya. Ia harus menerima kenyataan bahwa Anna telah menikah lagi dan ia harus menata hidupnya kembali.

Mencintai tidak harus memiliki, mencintai adalah memberi tanpa berharap untuk diberi.

Tidak bisa memilikinya kembali bukan berarti harus membencinya.

Jika kita mencintai seseorang, maka kita senantiasa harus mendoakannya walaupun dia tidak berada disisi kita.

Arya meraih Check bank yang diberikan Bagas tadi memasukkannya kembali ke dalam amplop. Ia menyerahkan kepada Gita lalu memintanya untuk memberikannya kepada Anna.

******

Setelah menemui Arya, Bagas tak pulang ke rumah melainkan ke rumah sakit untuk menemui Anna karena sedikit lagi jam istirahat, ia berniat untuk makan siang bersama istrinya. Sebelumnya Ia mampir di sebuah toko bunga membelikan bunga untuk istrinya, bunga mawar merah dipilihnya dan tidak lupa sebatang coklat ia sertakan di sana. Bagas tersenyum, menatap bunga dan coklat yang dibelinya tadi lalu ia masuk ke dalam rumah sakit.

Di muka ruangan Anna, suster Dwi menyambutnya. Begitu menanyakan keberadaan istrinya, suster Dwi mengatakan kalau Anna masih menangani pasien.

" Tunggu sebentar ya pak, dokter Anna masih ada dua pasien dan sebentar lagi jam istirahat " Jelas suster Dwi.

" Terima kasih suster "

" Sama - sama pak " Suster Dwi masuk ke ruangan dokter.

Bagas lalu duduk di kursi depan ruangan istrinya. Ia menyandarkan kepalanya di tembok lalu perlahan memejamkan matanya. Ia merasa lega telah menemui Arya dan menyelesaikan masalahnya. Harapannya semoga Arya tak menemui istrinya lagi.

Sebentar kemudian, Anna telah selesai. Ia bergegas merapikan diri karena ia tahu Bagas telah menunggunya. Ia mengambil tasnya lalu bersiap untuk keluar.

" Suster Dwi.. saya akan makan siang di luar bersama suami saya, ini bekal saya silahkan suster makan saja ya" kata Anna sesaat sebelum keluar dari ruangan seraya menyodorkan kotak bekalnya kepada asistennya.

" Baik dok.. terima kasih " suster Dwi menerima kotak bekal itu.

Anna keluar ruangan, dilihatnya bagas sedang duduk di kursi dengan mata terpejam. Apa ia sedang tertidur ?, Anna mendekatinya dan mengelus pipinya. Bagas terkejut membuka matanya.

" Sayang.... "

" Apa mas sedang tertidur ? " tanya Anna.

" Tidak sayang, mas hanya beristirahat sejenak, mas lega telah menemui Arya "

" Apa semua baik - baik saja ? "

" Tentu saja sayang, semua baik - baik saja, yuk kita jalan " Bagas menggandeng tangan istrinya menuju mobil. Bagas membukakan pintu namun terlebih dahulu mengambil bunga dan coklat yang ada di dalam mobil lalu memberikan kepada istrinya.

" Ini untukmu sayang... Dulu memang mas tidak pernah tahu bagaimana rasanya jatuh cinta, masih naif dan polos. Kemudian kamu datang tanpa terduga dan membuat diriku merasakan jatuh cinta untuk pertama kalinya. Mas berterima kasih untuk hal itu karena cinta pertamaku terwujud. Bukan hanya pertama tapi kamu adalah yang terakhir dalam hidupku, istriku dan indahnya jatuh cinta telah kurasakan semenjak kehadiranmu, tetaplah selalu mencintaiku seperti matahari yang selalu mencintai bumi "

Anna terperangah, ia menutup mulutnya sesaat lalu mengambil bunga dan coklat dari tangan suaminya.

" Terima kasih suamiku, Tak perlu seperti ini, saya akan selalu mencintaimu dengan sepenuh hatiku, seperti matahari yang selalu menepati janjinya, ketahuilah... mas mengajariku satu hal bahwa tak ada yang lebih baik dan lebih tulus selain dirimu "

Anna memeluk suaminya. Bagas membalasnya lalu mengecup kening istrinya. Kebahagiaan terpancar di wajah mereka. Ketulusan dan kebaikan hati Bagas membuat Anna takluk padanya. Begitu juga sebaliknya, Kelembutan, kesabaran dan keshalihan seorang Anna membuat hati Bagas selalu bergetar untuk mencintai istrinya.

 

1
Rahma Lia
Luar biasa
Qaisaa Nazarudin
Tq thor karya mu bagus banget,gak berat2 amat,Babnya juga gak terlalu panjang,aku suka bab yg pendek,Padat,dan gak muter2 ..Teruskan berkarya ya thor,Semoga sehat selalu Aamiin..,🤲🤲🤲⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Qaisaa Nazarudin
Sedih banget,udah dua kali lho Anna hampir kehilangan suaminya,Tapi yg sekarang paling parah setahun Bagas koma..Untung aja Bagas bisa kembali lagi,kasian anaknya kalo sampe kehilangan ayahnya,dia masih kecil .😭😭😭
Qaisaa Nazarudin
Terluka karena tugas masih bisa di toleransi, itu emang resiko nya,Yg tdk hisa di maafin itu perselingkuhan..
Qaisaa Nazarudin
Kalo dia TNI juga pasti dia tau kan Bagas sudah menikah,Dosa hukumnya seorang wanita baik2 menganggu rumah tangga orang wanita lain..
Qaisaa Nazarudin
Dengan suster Dwi pasti..👏👏👏👍👍👍
Qaisaa Nazarudin
Ternyata hati aku gak selembut Anna,Aku sekali di sakiti dan di lukain sampai ke mati aku akan tetap mengingatinya,.Yg baik2 itu hanya dlm novel doang,Dinalam nyata mana ada yg kek gitu..
Qaisaa Nazarudin
Nah ketemu nih Arya ama bagas dan anna..
Qaisaa Nazarudin
Semoga Jodoh ya thor..🙏🙏😁😁
Qaisaa Nazarudin
OMG Disana Bagas bertarung nyawa,Di sini Anna jyga bertarung nyawa demi anaknya..😢😢
Qaisaa Nazarudin
saat2 dan waktu yg paling menyedihkan..🥺🥺😢😢😢
Qaisaa Nazarudin
9 bulan di tinggal,Bagas oulang2 nanti nya anaknya udah lahir,Itu mendingan kalo di tempat tugas ada sinyal utk menelpon..kalo gak duh sedih banget g bisa melihat tumbuh besar anak2 yg di tinggal..
Qaisaa Nazarudin
Itulah resikonya sebagai isteri prajurit,Harus siap kapan saja di tinggal tugas..
Qaisaa Nazarudin
Kan Anna bisa mintak pindah tugas kerumah sakit terdekat dgn tempat suami nya bertugas,,
Qaisaa Nazarudin
Ya kamu juga bisa berangkat kerja dgn lega,Semoga gak ada masalah lg ya..🤲🤲
Qaisaa Nazarudin
Yeeezzz..💪💪💪.Lope lope sekebon bunga Bagas🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺,Aku suka sikap mas prajurit yg gentle.. Wkwkwkwk Apa kabar hati mu Arya...😏😏😏😏👎👎👎👎
Qaisaa Nazarudin
Yup itulah yg terbaik,Keren thor..👏👏👍👍
Qaisaa Nazarudin
Yeess Bagas masuk sekalian,Setelah ini kamu udah kenal siapa Gita kan Anna, Kasih dia peringatan..
Qaisaa Nazarudin
Alhamdulillah Terbuka lah antara pasangan,Jgn ada yg di tutup-tutupin..Semoga fak ada salah paham ya..
Qaisaa Nazarudin
Dia kan yg pengen ketemu sama Anna,kenapa harus Anna yg dtg menemuinya? Anna jangan pergi sendiri ta,Bawak dan ajak sekalian Bagas,Aku gak mau kamu punya masalah dgn Bagas ya..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!