ISTRI SEORANG PRAJURIT
Anna Septiana seorang gadis cantik, putri pertama dari dua bersaudara, anak dari pasangan bapak Handoko dan ibu Maryam, berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
umurnya kini sudah menginjak 26 tahun, gadis cerdas, pemberani & pekerja keras itu, siapa sangka takdir membawanya pada hal yang tak pernah terpikirkan olehnya.
Pagi itu meski dengan segala permasalahan hidup & luka yang anna bendung di dalam hatinya tak menyurutkan tekadnya untuk pergi jauh meninggalkan kota kelahirannya menuju tempat yang diyakini akan merubah nasibnya.
Pukul 08.15 tepat pesawat yang ditumpanginya mendarat di bandar udara internasional Soekarno-Hatta, dengan koper di tangan kanan & tas kecil di tangan kirinya Anna berjalan meninggalkan area bandara dan hendak mencari taksi menuju hotel terdekat.
Saat hendak naik taksi matanya tertuju pada sebuah mobil yang melaju kencang dan di tengah jalan berdiri seorang ibu yang akan menyebrang, anna berlari secepat kilat menyambar tubuh ibu tersebut menuju arah pinggiran jalan.
Buggh.. !!!! keduanya terlempar ke sisi jalan dengan posisi Anna memeluk tubuh ibu itu, kepalannya terbentur pada sudut trotoar hingga berdarah & tak sadarkan diri.
Anna dilarikan ke rumah sakit terdekat ditemani ibu Rani (ibu yang ia tolong tadi) dan Rista Puteri dari ibu Rani, sementara Anna masih dirawat di ruang UGD, di luar terlihat ibu Rani yang duduk begitu cemas menanti kabar dari dokter yang merawat Anna.
"ibu tidak usah khawatir semoga gadis itu baik2 saja" ucap Rista mencoba menenangkan ibunya yang sedari tadi terlihat gelisah, sebenarnya tadi Rista datang bersama ibunya ke bandara hendak menjemput kakaknya namun Rista menyuruh ibunya untuk menunggu di mobil tak disangka ibunya malah mengikutinya & terjadilah kecelakaan itu.
Beruntung tak terjadi apa2 pada ibu Rani dan justru kemalangan terjadi pada Anna, sesaat kemudian pintu UGD terbuka keluarlah dokter dengan jubah putih kebesarannya, ibu rani & Rista berjalan menghampiri dokter tersebut.
"Gimana keadaan gadis itu dok ?" tanya ibu Rani.
"Syukurlah lukanya tdk terlalu parah bu, hanya luka kecil saja di kepala & telah dijahit, dia pingsan karena kaget saja bu, sebentar lagi dia akan sadarkan diri, ibu boleh menemuinya sekarang'' jawab sang dokter & berlalu meninggalkan ruang UGD.
Ibu Rani & Rista masuk ke ruang UGD berjalan mendekati ranjang tempat Anna terbaring, Anna masih belum sadarkan diri, dengan tangan telah terpasang cairan infus, ibu Rani memegang tangan Anna menggenggam dengan penuh kehangatan, sesekali menatap wajah Anna yang terlihat pucat.
dertt...dertt..dertt.. suara HP Rista berdering, ternyata panggilan dari Bagas abangnya.
"Assalamu 'alaikum bang"
"Wa'alaikum salam dek ''
"maaf bang karena ada insiden kami tidak bisa menjemput Abang, dedek dan ibu ada di rumah sakit xxxx sekarang"
"Abang akan segera ke sana, Assalamu 'alaikum''
"hati-hati bang, Wa'alaikum salam'' jawab Rista sambil mematikan teleponnya dan memasukkan kembali HP ke dalam tasnya.
30 menit kemudian, Bagas telah sampai di rumah sakit xxxx, Bagas segera berlari menuju UGD & didapati ibu dan adiknya ada di sana. Bagas mencium punggung tangan ibunya, memeluk ibu dan adiknya bergantian.
"apa yang terjadi ibu, kenapa ibu bisa ada di sini ?" tanya Bagas sambil menggenggam tangan ibunya dengan penuh rasa khawatir.
"ibu hampir saja tertabrak mobil dan gadis ini yang menolong ibu, dia terluka dan belum sadarkan diri nak'' ucap ibunya dengan pandangan tertuju pada Anna diikuti oleh pandangan bagas dan tiba2 Anna mulai membuka matanya dengan muka yang masih kebingungan, kepalanya masih terasa sakit.
"Anda sudah sadar ? anda sekarang ada di rumah sakit, tadi anda pingsan saat menyelamatkan ibu saya, saya Bagas, ini ibu Rani ibu saya dan ini Rista adik saya, tolong anda jangan bergerak dulu" ucap bagas.
Anna menatap ibu Rani,
"bagaimana keadaan ibu, apa ibu terluka ?" tanya anna.
"ibu baik2 saja nak, terima kasih telah menolong ibu, Oia.. nama kamu siapa nak ?"
"saya Anna bu, terima kasih telah membawa saya kemari tapi saya sudah baik2 saja, saya harus segera pergi"
"kamu masih belum pulih nak tunggulah sebentar lagi nanti Bagas yang akan mengantarkan kamu pulang''
"saya sudah baikan bu, saya harus pergi sekarang" Anna memanggil seorang suster untuk melepas infusnya.
Setelah semua administrasi selesai diurus mereka berempat berjalan keluar dari rumah sakit, Bagas mengangkat koper Anna dan memasukkannya ke dalam mobil.
"sebutkan alamat rumahmu dan kami akan mengantarkan dirimu" ucap bagas menatap ke arah Anna
"kembalikan koper saya tuan Bagas, saya akan pulang sendiri, saya baik2 saja, terima kasih atas tawaran kalian, saya sungguh tak apa2" jawab Anna dengan senyuman di wajahnya.
"tolong nak, untuk kali ini saja ijinkan ibu dan keluarga ibu membalas kebaikan nak Anna, ibu tenang jika telah mengantarkan nak Anna selamat sampai ke rumah" ibu Rani berlalu memeluk Anna dan membelai rambutnya.
Anna merenung sejenak, menatap kembali wajah ibu Rani, ia melihat kekhawatiran serta ketulusan di mata ibu Rani yang berharap Anna menuruti kemauannya, ia menarik nafasnya dalam - dalam dan menghembuskannya pelan.
"kalau begitu antarkan saya untuk mencari kontrakan yang aman dengan harga terjangkau, saya baru datang ke kota ini, saya belum memiliki tempat tinggal dan saya juga tidak memiliki sanak keluarga'' ucap Anna dengan nada suara yang lembut.
"baiklah.. ayo masuklah" Bagas membukakan pintu mobil di samping kemudi, mobil pun berlalu meninggalkan rumah sakit.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
Marny Rahman
smoga ceritax bagus
2022-01-11
0
@✿€𝙈ᴀᴋ hiat dulu⦅🏚€ᵐᵃᵏ⦆🎯™
awal yang bagus💪💪💪
2020-11-18
3
Chila_Arkan_Aisyah_Saqina
para pembaca sekalian, mohon votenya ya
2020-11-09
5