NovelToon NovelToon
The Last Encore: Star Blood Universe

The Last Encore: Star Blood Universe

Status: sedang berlangsung
Genre:Vampir / Teen / Fantasi / Romansa Fantasi
Popularitas:198
Nilai: 5
Nama Author: Kde_Noirsz

"Di bawah lampu panggung, mereka adalah bintang. Di bawah cahaya bulan, mereka adalah pemburu."

Seoul, 2025. Industri K-Pop telah berubah menjadi lebih dari sekadar hiburan. Di balik gemerlap konser megah yang memenuhi stadion, sebuah dimensi kegelapan bernama The Void mulai merayap keluar, mengincar energi dari jutaan mimpi manusia.

Wonyoung (IVE), yang dikenal dunia sebagai Nation’s It-Girl, menyimpan beban berat di pundaknya. Sebagai pewaris klan Star Enchanter, setiap senyum dan gerakannya di atas panggung adalah segel sihir untuk melindungi penggemarnya. Namun, kekuatan cahayanya mulai tidak stabil sejak ancaman The Void menguat.

Di sisi lain, Sunghoon (ENHYPEN), sang Ice Prince yang dingin dan perfeksionis, bergerak dalam senyap sebagai Shadow Vanguard. Bersama timnya, ia membasmi monster dari balik bayangan panggung, memastikan tidak ada satu pun nyawa yang hilang saat musik berkumandang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kde_Noirsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15: The New Reality

Sinar matahari pagi yang menembus jendela kaca asrama IVE tidak lagi terasa seperti ancaman radiasi bagi Wonyoung. Untuk pertama kalinya dalam tiga ratus tahun, ia tidak perlu memicingkan mata atau mencari perlindungan di balik tirai hitam yang tebal. Ia berbaring di tempat tidurnya, merasakan hangatnya sang surya yang menyentuh kulit lengannya—hangat yang nyata, yang meresap ke dalam pori-porinya, bukan lagi rasa perih yang membakar.

Wonyoung menarik napas panjang. Paru-parunya terasa berbeda. Ada oksigen yang mengalir deras, menyuplai darah yang kini berwarna merah cerah, bukan lagi merah ungu yang kental dan dingin. Ia menoleh ke arah meja riasnya. Cermin di sana tidak lagi menampilkan sosok Star Enchanter dengan aura perak yang mengintimidasi. Di sana, hanya ada seorang gadis berusia dua puluh satu tahun dengan lingkaran hitam tipis di bawah matanya karena kelelahan yang sangat... manusiawi.

"Aku... aku lapar," gumam Wonyoung.

Bukan haus akan darah atau energi Void. Tapi lapar yang sesungguhnya. Perutnya berbunyi, sebuah sensasi asing yang membuatnya tertawa kecil sendirian.

"Wonyoung-ah! Kau sudah bangun?" Yujin mendobrak pintu kamar dengan semangat. Wajahnya berseri-seri. "Cepat keluar! Leeseo sedang mencoba memasak nasi goreng, dan baunya sangat enak!"

Wonyoung bangkit dari tempat tidur. Langkah kakinya terasa sedikit lebih berat. Ia tidak bisa lagi meluncur atau bergerak secepat kilat, namun setiap pijakan kakinya ke lantai terasa sangat kokoh. Ia berjalan keluar dan menemukan seluruh member IVE berkumpul di meja makan.

Leeseo berlari memeluk Wonyoung. "Eonni! Aku tidak merasa ada denyut aneh lagi di dadaku. Semuanya benar-benar hilang!"

"Syukurlah, Leeseo-ya," Wonyoung mengusap kepala adiknya. Ia melihat Gaeul dan Rei sedang sibuk melihat ponsel mereka.

"Dunia sedang gila, Wonyoung-ah," ucap Gaeul tanpa mengalihkan pandangan dari layar. "Berita tentang 'Special Effect' di konser semalam menjadi topik nomor satu di semua jurnal sains dan hiburan. Orang-orang menyebutnya The Miracle Stage. Sepertinya energi Genesis benar-benar memanipulasi ingatan mereka tentang monster itu menjadi sebuah pertunjukan hologram yang sangat canggih."

"Mr. Oh?" tanya Wonyoung.

"Hilang tanpa jejak. Pihak agensi mengeluarkan pernyataan bahwa dia mengundurkan diri karena alasan kesehatan mendadak," Yujin menjelaskan sambil menyodorkan sepiring nasi goreng pada Wonyoung. "Tapi kita tahu kebenarannya. Dia sudah musnah."

Wonyoung menyuap nasi goreng itu. Matanya membelalak. "Ini... enak sekali. Rasa pedasnya, hangatnya... aku bisa merasakannya semua."

Di asrama ENHYPEN, suasananya jauh lebih kacau. Jay dan Jake sedang berdebat di dapur tentang cara menggunakan mesin kopi, sementara Ni-ki sedang asyik melompat-lompat di sofa, mencoba melihat apakah ia masih punya kemampuan melompat setinggi tiga meter.

"Aku tidak bisa terbang lagi!" seru Ni-ki dengan nada yang antara kecewa dan lega.

Sunghoon duduk di balkon, menatap pemandangan kota Seoul. Ia mengenakan kaos putih polos dan celana kain, tampak sangat santai. Ia sedang memegang sebuah termometer medis.

"Suhu tubuhku... 36,5 derajat," gumam Sunghoon. Ia tersenyum tipis. Selama tiga abad, suhunya tidak pernah lebih dari 10 derajat. Ia merasa seolah-olah baru saja keluar dari lemari es raksasa.

"Hyung," Jake mendekat, membawa dua kaleng kopi panas. Ia memberikan satu pada Sunghoon. "Bagaimana rasanya? Menjadi manusia?"

Sunghoon menggenggam kaleng kopi itu, membiarkan panasnya merambat ke telapak tangannya. "Sangat berisik, Jake. Detak jantungku sendiri terasa sangat keras di telingaku. Tapi... aku merasa hidup. Benar-benar hidup."

"Bagaimana dengan Wonyoung-ssi?" tanya Jake penuh selidik.

Sunghoon terdiam. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan ponselnya. Ada ratusan notifikasi, tapi ia mencari satu nama. Tepat saat ia akan mengetik pesan, sebuah panggilan masuk.

Wonyoung IVE calling...

Sunghoon segera mengangkatnya. "Halo?"

"Sunghoon-ssi," suara Wonyoung terdengar di seberang sana, sedikit serak namun penuh kehidupan. "Kau sedang apa?"

"Sedang mencoba belajar minum kopi tanpa merasa itu adalah racun," jawab Sunghoon, membuat Wonyoung tertawa di seberang sana. "Kau sendiri?"

"Sedang makan nasi goreng. Ternyata makanan manusia sangat luar biasa," Wonyoung terdiam sejenak. "Sunghoon-ssi, apa kau merasa... kehilangan sesuatu? Maksudku, kekuatan kita."

Sunghoon menatap langit biru yang cerah. "Awalnya ya. Tapi saat aku melihat member grupku tertawa tanpa ketakutan lagi, aku merasa aku baru saja mendapatkan segalanya. Kita bukan lagi senjata, Wonyoung. Kita hanya idola."

"Tapi skandal kita... agensi bilang kita harus tetap melanjutkan narasi 'Wedding Stage' itu untuk promosi tur dunia. Penggemar sangat menyukai chemistry kita semalam," ucap Wonyoung dengan nada ragu.

"Biarkan saja," jawab Sunghoon mantap. "Kali ini, biarkan dunia melihat kita sebagai pasangan manusia biasa. Tidak perlu ada sihir, tidak perlu ada rahasia. Jika mereka ingin melihat kita bersama, kita beri mereka kenyataan."

Satu jam kemudian, IVE dan ENHYPEN dijadwalkan bertemu di gedung agensi gabungan untuk membahas kelanjutan karier mereka. Ini adalah pertama kalinya mereka bertemu sejak pertempuran di stadion.

Saat Wonyoung turun dari van dan berjalan menuju lobi, ia melihat Sunghoon sedang berdiri di sana bersama member ENHYPEN lainnya. Tidak ada lagi aura dingin yang menusuk. Yang ada hanyalah seorang pria tampan yang tampak sedikit gugup.

Mereka berjalan mendekat di tengah kerumunan staf yang membicarakan mereka.

"Wonyoung-ah," panggil Sunghoon.

"Sunghoon-ssi," balas Wonyoung.

Mereka berdiri berhadapan. Tanpa ada tekanan portal, tanpa ada ancaman Mr. Oh, dan tanpa ada kontrak darah. Hanya dua orang manusia yang telah berbagi beban tiga ratus tahun.

Tiba-tiba, seorang jurnalis yang entah bagaimana berhasil menyelinap ke lobi berteriak, "Wonyoung-ssi! Sunghoon-ssi! Apakah benar kalian akan menikah di akhir tahun seperti konsep konser semalam?!"

Wonyoung melirik Sunghoon. Sunghoon membalas tatapannya dengan kedipan mata yang nakal.

Wonyoung kemudian menoleh ke arah jurnalis itu, tersenyum dengan sangat manis—senyum paling tulus yang pernah tertangkap kamera. "Kami baru saja memulai kencan pertama kami sebagai manusia hari ini. Beri kami waktu, oke?"

Pernyataan itu seketika membuat lobi heboh. Para member grup lain bersorak menggoda mereka.

Namun, di tengah keriuhan itu, Han (Klan Bumi) berdiri di sudut lobi, mengenakan seragam staf barunya. Ia menatap piringan hitam perak kecil yang ia temukan di reruntuhan stadion semalam. Piringan itu tidak lagi memancarkan energi gelap, melainkan cahaya putih yang tenang.

Han mendekati Wonyoung dan Sunghoon. "Reality yang baru memang indah," ucapnya. "Tapi jangan lupa, piringan ini sekarang merekam setiap detik kehidupan kalian yang baru. Jadikan ini lagu yang paling indah."

Wonyoung menerima piringan perak itu. "Terima kasih, Han-ssi. Untuk segalanya."

Sore harinya, mereka memulai latihan pertama mereka sebagai manusia. Latihannya terasa sepuluh kali lebih melelahkan. Tubuh mereka berkeringat, otot-otot mereka pegal, dan mereka harus sering-sering beristirahat.

"Ugh, menari selama tiga jam tanpa kekuatan vampir itu menyiksa!" keluh Jay sambil tergeletak di lantai latihan.

"Setidaknya kau tidak akan meledak jika melakukan kesalahan langkah, Jay-ya!" canda Yujin.

Wonyoung dan Sunghoon duduk di pinggir ruangan, berbagi botol air minum yang sama. Mereka melihat teman-temannya bercanda dan tertawa. Tidak ada lagi pembicaraan tentang The Void, klan, atau pengkhianatan. Hanya pembicaraan tentang koreografi yang sulit dan rencana makan malam setelah latihan.

"Ini adalah kenyataan yang kita perjuangkan," bisik Wonyoung sambil menyandarkan kepalanya di bahu Sunghoon. Bahu itu terasa hangat dan nyata.

"Ya," sahut Sunghoon. Ia menggenggam tangan Wonyoung. "Dan aku tidak akan menukarnya dengan keabadian manapun."

Namun, saat matahari terbenam sepenuhnya, piringan perak di tas Wonyoung tiba-tiba mengeluarkan getaran kecil. Bukan tanda bahaya, melainkan sebuah melodi baru—melodi yang lembut dan penuh harapan.

Layar di ruang latihan tiba-tiba menyala, menampilkan pengumuman terbaru dari agensi:

"IVE x ENHYPEN SPECIAL WORLD TOUR: THE HUMAN ENCORE. COMING SOON."

Wonyoung tersenyum. Perjuangan mereka sebagai Hunter mungkin sudah selesai, tapi petualangan mereka sebagai manusia baru saja dimulai. Mereka akan menghadapi dunia dengan cara yang berbeda, menghadapi penuaan, menghadapi penyakit, dan menghadapi cinta yang fana namun sangat indah.

Bab 15 ditutup dengan penerimaan penuh atas kemanusiaan mereka. Tidak ada lagi rahasia di antara mereka, tidak ada lagi beban sejarah. Mereka siap menulis "Groove" mereka sendiri di piringan perak kehidupan.

"The masquerade is over. The reality is just beginning."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!