Istri Tangguh Rasa Pelakor

Hotel Paris - 23:pm.

Kimberly, yang menikmati air hangat dengan aroma menyenangkan yang bisa membuat moodnya membaik dan dapat merelaksasikan tubuh berserta fikirannya yang seakan buntu.

Kim, memejamkan mata, saat seorang terapis memijat punggung belakangnya dan juga pelipisnya.

Kim menikmati perawatannya yang ia lakukan hampir tengah malam itu. Kim juga harus berdebat dengan jenny, yang tidak bisa menemukan yeepais jam tengah malam seperti ini. dan dengan terpaksa jenny harus membayar mahal seorang terapis yang bersedia melayani Kim.

Jenny tiada hentinya, mengumpat dan memaki Kim yang selalu membuatnya kesusahan itu.

"Kim, sialan. bisa-bisanya wanita itu membuatku stres." gerutu jenny dan meninggalkan kamar khusus buat Kim di hotel itu.

"Oh, ini sangat menyenangkan." ujar Kim pelann.

Setelah selesai melakukan perawatan, Kim menyeuh terapis itu pergi. dan ia ingin mengistirahatkan tubuhnya sejenak, sebelum melakukan aksinya besok di mansionnya.

"Hah, aku sudah tidak sabar untuk, bermain-main." desah Kim dengan cengiran yang menakutkan.

Mata indah Kim, mulai memberat dan rasa ngantuk itupun datang, membawa Kim kealam mimpi yang entah mimpi apa yang akan menghampiri Kim.

Dengan nafas teratur Kim, sudah tertidur dengan posisi telengkup dan dengan gaun malam yang memperlihatkan keindahan tubuh Kim.

*

*

*

Nafas ngos-ngosan dengan sisa-sisa kenikmatan masih terdengar di kamar mewah nan luas itu.

Malvin dan Lotte, berlomba untuk mengontrol detak jantung mereka, setelah melakukan hubungan suami istri di kamar mewah Malvin bersama Kim.

Dengan masih dalam keadaan tanpa helai, Malvin menutup matanya dan terdengar denguran halus menandakan kalau pria itu sudah tertidur, karena kelelahan dengan aktivitas panasnya bersama istrinya Lotte.

Malvin tidak dapat menahan gelora hasratnya, saat Lotte berusaha menggodanya dan memberikan sebuah obat yang bisa membuat Malvin hilang akal.

Terjadilah, malam panas antara Lotte dan Malvin di kamar kesayangan Kim.

Lotte tersenyum puas saat rencananya untuk menanamkan benih Malvin berhasil. dengan tiga kali pembenihan, Lotte yakin akan ada bibit benih Malvin tumbuh di rahimnya. dan apabila itu terjadi maka Lotte bisa menekan Malvin selamanya dan menjadikan Malvin miliknya.

"Akhirnya, kau akan jadi milikku untuk selamanya, Malvin Abraham." gumam Lotte dengan wajah puas.

"Tidurlah, dengan nyenyak, Malvin sayang." ucap Lotte sambil mengelus rahang, Malvin yang di tumbuhi tunas-tunas halus yang menambah kesempurnaan wajah bak, dewa Yunani.

"Terimakasih, sayang. malam ini aku begitu puas dan kau juga begitu menikmatinya sayang." bisik Lotte di telinga Malvin dan dia menatap kamera yang sejak tadi menjadi saksi bisu, adengan panasnya bersama Malvin.

Lotte menurunkan kaki jenjangnya dari ranjang, diapun berjalan mendekati kamera yang masih menyala itu, dan masih merekam kegiatan di dalam kamar yang mewah dan luas, kamar dimana biasanya Kim menghilangkan lelah dan penatnya.

Lotte meraih kamera yang terletak di atas nakes dan melihat hasilnya, dan lotte tertawa puas, saat rekan panasnya bersama Malvin terkirim ke nomor, wanita yang sangat ia benci.

"Selamat, menikmati adengan panas kami, Kimberly ligh," hehehe." Lotte terkekeh dan wajahnya masih terlihat bahagia.

Lotte berjalan kembali, kearah ranjang menatap lekat tubuh tanpa helai Malvin. dadanya kembali bergemuruh saat pandangannya menatap benda yang bisa membuatnya menjerit dan menggila.

Lotte merangkak kedekat Malvin dan menutup tubuh tanpa helai mereka dengan selimut tebal berbulu kesayangan Kim.

Dengan senyum terus tersungging di bibirnya, Lotte memeluk erat tubuh kekar Malvin dan menyerukan wajahnya di ceruk leher pria itu.

"Selamat, malam sayang.!" bisiknya dan mengecup bibir bervelume Malvin.

Lotte tidur dengan senyum terus terhias di bibirnya.

Dia berharap semoga, Kim menemukan mereka kembali di kamarnya dalam keadaaan seperti sekarang.

Lotte ingin kembali menjebak Kiim dan ingin mengatakan kepada Kimberly, kalau Malvin Abraham adalah suaminya sekarang.