NovelToon NovelToon
Before I Knew It, I Was In Another World.

Before I Knew It, I Was In Another World.

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Summon
Popularitas:557
Nilai: 5
Nama Author: Yuu Ri

Kael pemuda yang menjalani hidup yang damai di dunianya dia hanya peduli dengan game, Novel , latihan, bertarung, dan mengasah berbagai ilmu bela diri yang ia kuasai.

Semua terasa biasa… sampai hari itu tiba.
Dalam perjalanan pulang dari tempat latihan, Kael hanya ingin tidur dan memulihkan tenaga agar dia bisa membaca dan bermain game nya.

Namun saat membuka mata, ia bukan lagi berada di rumah.
Ia terbangun di tengah hutan, di bawah pohon, dengan suasana yang bisa di bilang terlalu nyata… namun anehnya, semua pemandangan ini persis seperti dunia dalam game dan novel yang pernah ia baca dan mainkan.

tanpa petunjuk dan sekarang dia harus tau cara bisa bertahan di dunia ini.
"haha...ini gila...."

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuu Ri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CHAPTER 15

SORE HARI–KAMAR CLARIS.

Di atas kasur Kael tidur nyenyak nyaris tidak bergerak dan malah seperti orang yang mati, sementara Claris keluar dari kamar mandi mengenakan gaun tidur miliknya sambil mengeringkan rambut dengan handuk.

Claris berjalan perlahan ke arah kasur lalu duduk di disamping Kael yang sedang tertidur pulas , dia mengelus rambut Kael sambil tersenyum.

"Kau tidur seperti bayi~" Claris mencubit pipi Kael karna gemas melihat wajahnya yang lucu saat tertidur.

Claris meletakan handuknya di meja samping kasur, Ia menarik lengan Kael perlahan dan berbaring di sampingnya sambil menjadikan lengan Kael sebagai bantal. Claris menatap wajah Kael yang tertidur pulas

"Aku cinta kamu." Suara Claris berbisik lembut sambil tersenyum penuh cinta.

Claris meraba dada Kael lalu berhenti sebentar karna dia merasakan perasaan yang sangat ingin sekali mendekap dan memeluk Kael dengan sekuat tenaga, Claris tersadar dari perasaan itu dan masih harus menahan diri.

"Sadar Claris jangan terbawa oleh nafsu" Claris mengatur nafas mencoba menenangkan diri tapi tidak berhasil.

Claris perlahan membuka seluruh kancing kemeja Kael, walau pikirkannya menolak tapi tangannya melanjutkan meraba setiap otot dada dan perut Kael dengan lembut sambil berharap Kael tidak bangun.

Nafas Claris memburu dan tangannya semakin meraba Kael dengan lembut, menjelajahi dada dan perut Kael.

"Kenapa aku..." Claris mencoba menenangkan diri lagi tapi itu malah membuat dia semakin ingin lebih.

"Claris...tenangkan diri mu" Claris menarik nafas lalu menghembuskannya secara perlahan.

Claris memeluk Kael dengan lembut dan langsung membenamkan wajahnya di dada Kael lalu menutup mata.

"Ini tidak terlalu buruk." Claris perlahan tertidur sambil memeluk Kael.

WAKTU BERLALU

Sore berganti malam dan bulan mulai menyinari kamar melalui jendela yang masih terbuka, mereka berdua tidur bersebelahan dengan Claris masih memeluk Kael dengan erat sambil tertidur sejak sore.

Kael yang tertidur pulas sama sekali belum menyadari Claris yang memeluk dirinya. Sesekali Kael bergerak sedikit dalam tidur tetapi Claris selalu menarik Kael kembali dalam pelukannya seakan tidak mau menjauh walau sedetik pun.

PAGI HARI

Kael perlahan membuka mata dan merasakan sesuatu yang menahan gerakannya, dia menunduk ke bawah dan melihat Claris yang sedang tidur pulas sambil memeluknya erat.

"Huh?" Mata Kael langsung terbuka lebar karna sedikit terkejut.

Kael mengguncang tubuh Claris secara perlahan mencoba membangunkannya

"Claris, hei bangun" Kael berkata dengan lembut.

Claris mengerang lembut sambil membuka mata perlahan dan mendongak melihat ke wajah Kael. Claris menguap dan duduk sambil merenggangkan tubuhnya

"Pagi~" Claris tersenyum lembut ke arah Kael

"Pagi" Kael ikut duduk sambil melihat ke arah kemejanya yang tidak terkancing.

Claris menguap lagi dan masih setengah tidur ,Kael melihat Claris dari atas sampai bawah dan langsung mengalihkan pandangannya saat salah satu tali bahu gaun tidur milik Claris perlahan melorot dari bahunya , membuat dada Claris terlihat.

"C-Claris tolong perbaiki gaun mu itu dulu...nanti takutnya tumpah." Kael memandang ke arah lain sambil mencoba tetap tenang.

Claris melirik ke arah Kael lalu tersenyum menggoda sambil perlahan-lahan merangkak mendekati Kael.

"Kenapa? mau ini~?" Claris tersenyum nakal.

"Menjauh kau...dasar wanita mesum." Kael mundur perlahan di atas kasur.

Claris semakin mendekat lalu menyentil dahi Kael dengan lembut dan menjauh sambil memperbaiki gaun tidurnya

"Dasar penakut, aku tidak akan melakukan hal itu padamu...Belum~" Claris tersenyum nakal sekali lagi.

Kael menghela nafas panjang "aku punya pertanyaan untuk mu."

"Apa?" Claris mengangkat kedua alisnya

"Kenapa kancing kemeja ku terbuka semua saat aku bangun? dan siapa yang melakukannya." Kael menatap mata Claris.

Pipi Claris langsung menjadi merah dalam sekejap karna mengingat nafsunya tadi malam

"A-aku melakukannya tapi aku sedang tidak sadar...itu saja dan maaf" Claris mengalihkan pandangannya.

"Tidak apa-apa" Kael menghela nafas panjang

HENING

Suasana menjadi senyap dan canggung seketika. Kael menatap ke arah Claris yang memainkan ujung rambutnya sedikit malu-malu untuk mengatakan sesuatu.

"Jadi...kita akan pergi ke kelas atau hanya berdiam di sini saja?" Kael menatap ke arah Claris mencoba mencairkan suasana.

"Hmmmm...kalau kau tanya aku mending kita terus berada di kamar saja~" Claris kembali tersenyum nakal sambil menatap Kael.

"Kita harus ke kelas" Kael menggeleng.

"Ehhh... baiklah" Claris bangkit dari kasurnya dan ingin segera mandi.

"Mau mandi bareng?" Claris tersenyum menggoda Kael lagi.

"Jangan menggoda ku" Kael mengancing kemejanya.

"Aku bercanda~" Claris berjalan ke arah kamar mandi.

"Jangan mengintip ya~" Claris tersenyum sekali lagi dan menutup pintu kamar mandi.

Kael yang masih duduk di kasur tersenyum halus sambil menggelengkan kepalanya "Gadis mesum"

SELANG BEBERAPA MENIT BERLALU.

Claris keluar dari kamar mandi dengan handuk melilit tubuhnya, mata Kael langsung tertuju pada Claris tapi dalam sekejap dia langsung mengalihkan pandangannya.

"Kau memandangi ku~" Claris berjalan perlahan ke kasur tempat Kael duduk.

"Pakai baju mu." Kael mencoba menjauh.

"Kenapa?" Claris menjilat bibirnya.

"Kael~" Claris berbisik pelan ke telinga Kael.

Kael mencoba menahan dirinya dari godaan Claris tapi itu terlalu berat baginya.

"Aku pinjam kamar mandi mu" Dia berdiri dan langsung masuk ke dalam kamar mandi.

Claris menatap Kael yang terburu-buru masuk ke kamar mandi dengan senyum tipis.

"Kael lemah terhadap godaan~" dia terkekeh geli melihat reaksi Kael.

Claris segera bangkit dari kasur dan mengenakan seragam akademi miliknya sementara Kael yang di dalam kamar mandi hanya menatap cermin dan mencoba menenangkan dirinya sambil membasuh wajahnya.

"Gadis mesum itu...aku pikir dia akan jadi gadis yang dingin tapi ternyata aku salah..." Kael menghela nafas berat.

"Aku akan menerima apa yang terjadi dan membiarkan gadis itu, tapi kalau ku pikir-pikir sikap Claris yang ini sangat manis." Kael tersenyum dan mulai merapikan sambil mengikat rambut segera bersiap untuk keluar dari kamar mandi dan pergi ke kelas bersama Claris.

Pintu kamar mandi terbuka dan Kael keluar dari dalamnya sambil melihat Claris yang sedang berdandan di depan meja rias.

"Kau masih berdandan? kita akan segera telat lho" Kael berjalan mendekati Claris.

"Sebentar!!! Dan mantel mu ada di kasur" Claris masih sibuk dengan riasannya.

Kael berjalan ke kasur dan mengambil mantel miliknya lalu menyangkutkannya di bahu.

"Kita akan sarapan dulu kan? di ruang makan akademi?" Kael mengangkat kedua alisnya.

"Tentu, aku sudah lapar" Claris meletakan tempat bedaknya dan berdiri dari meja riasnya.

"Ayo makan" Claris mendekati Kael dan menggandeng tangannya.

"TELEPORTATION"

Mereka berdua langsung tiba di depan gedung akademi, Claris menarik Kael ke ruang makan secepatnya karna dia sudah kelaparan.

RUANG MAKAN AKADEMI

Di dalam ruangan itu sudah penuh oleh murid-murid dari berbagai kelas dan tingkat yang berbeda yang sedang duduk sambil makan dan ada juga yang mengobrol.

Claris dan Kael masuk dan langsung mengambil sarapan mereka lalu mencari tempat duduk untuk mulai makan.

"Ramainya...dimana kita harus duduk?" Claris berjinjit sambil mencari meja kosong.

Mata Kael langsung tertuju pada Lyla yang melambaikan tangan agar bergabung bersamanya.

"Di sana." Kael menatap ke arah Lyla.

Claris mengikuti arah pandang Kael dan wajahnya langsung berseri saat melihat Lyla. Mereka berdua berjalan melewati keramaian perlahan dan langsung duduk di depan Lyla.

"Syukurlah ada kakak...jadi kami bisa duduk dan makan" Claris tersenyum.

Lyla terkekeh "Tidak apa-apa Claris"

Kael mengangguk "Ya syukur ada kau."

Lyla mengedipkan mata ke arah Kael.

1
Muhammad Fachri
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!