Secret Murder

Pernah terjadi. Tidak hanya satu atau dua kali.

Seorang idola harus mengakhiri hidup di tangan penggemarnya sendiri yang terlampau fanatik.

Seorang terkenal yang dibunuh oleh fansnya sendiri.

Dan salah satunya adalah misteri pembunuhan terhadap seorang penyair.

Manusia paling puisi.

Aku tidak pernah melupakan mu

Aku masih akan mengingat mu sampai denyut jantung di balik dadaku ini benar-benar berhenti

Ketika memori otakku tidak bisa bekerja lagi

Hanya saja aku masih buta, sama seperti kemarin saat pertama kali kita berbicara

Aku tidak pernah tahu wajahmu

Aku tidak pernah tahu seperti apa isi hatimu dari sorot matamu

Bahkan lidahku tidak mampu mengeja namamu

Aku berada di ruang yang sangat gelap tanpa ada cahaya yang mau membantuku untuk melihat

Dan kamu meminta ku untuk menemukanmu

Dalam kebutaan aku mencari mu

Dalam kegelapan yang kamu ciptakan aku tersesat

Manusia paling puisi hidup dengan penuh ketenangan.

Manusia paling puisi punya segalanya karena tidak banyak yang ia inginkan.

Apakah aku harus menjadi seperti mereka?

Menjalani kehidupan yang sama membosankan

Setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan dan tahun

Semuanya diatur

Aku adalah burung yang bisa terbang bebas menembus ke langit ketujuh

Aku adalah burung yang bisa menyelam ke dalam palung terdalam

Dan aku akan masih tetap hidup

Manusia paling puisi tinggal di sebuah flat yang sederhana.

Manusia paling puisi tidak memerlukan banyak ruang. Ia bisa pergi kemana saja dan kapan pun ia mau.

Dengan menunggangi imajinasi yang luas.

Sampai hari sebelum manusia paling puisi diberitakan meninggal. Tidak ada yang tahu siapa identitas asli dari manusia paling puisi.

Seluruh pembaca di dunia hanya tahu manusia paling puisi dari tulisannya.

Mereka tidak pernah tahu siapa namanya. Tempat asalnya darimana. Dan seperti apa rupanya.

Hanya ada satu orang yang tahu siapa sebenarnya manusia paling puisi.

Dia adalah Vision seorang editor manusia paling puisi.

Itupun Vision dan manusia paling puisi sangat jarang bertemu.

"Vision dimana manusia paling puisi mu?",

"Sudah lebih dari satu bulan dia tidak mengirimkan naskah",

Vision sudah ditagih oleh kepala redaksi.

"Malam ini aku akan menghubunginya",

Vision terlebih dahulu menghubungi manusia paling puisi lewat telepon umum.

Namun seperti biasa. Setelah berulang kali mencoba. Manusia paling puisi tidak menjawab.

Vision pun pergi ke flat manusia paling puisi di lantai sembilan belas. Melewati koridor-koridor yang gelap.

Sebelum Vision mengetuk pintu. Manusia paling puisi mengeluarkan selembar kertas dari celah bawah pintu yang terkunci.

Itu artinya manusia paling puisi sedang tidak mau untuk bertemu dengan siapa pun. Termasuk Vision editornya sendiri.

Pada secarik kertas itu ada sebuah karya dari manusia paling puisi yang akan diterbitkan di media cetak tempat manusia paling puisi bekerja.

Surat kabar itu sudah memiliki kontrak eksklusif dengan manusia paling puisi.

Setelah sebulan tanpa tulisan tangan dari manusia paling puisi. Surat kabar itu mengalami jumlah penurunan minat baca khususnya pada kolom sastra.

Tulisan terbaru manusia paling puisi.

Aku adalah orang yang paling suci

Aku mengasingkan diri untuk keselamatan ku sendiri

Aku lebih baik tanpa harus bersama mereka yang kotor dan hina

Meninggalkan mereka adalah jaminan bahagia

Aku tidak akan pernah lagi melakukan perbuatan-perbuatan seperti mereka yang mencelakakan diri

Mengubur diri sendiri dengan ketidaktahuan dan kesombongan diri

Langkah yang mereka tempuh adalah jalan kesesatan dan kesengsaraan

Menjauh dari mereka adalah cara menghindari percikan siksa

Mengabaikan mereka adalah wujud dari ketenangan

Mereka adalah hitam tungku api yang menyala

Setelah tulisan terakhir dari manusia paling puisi itu dipublishkan.

Manusia paling puisi tidak pernah bisa dihubungi lagi.

Beberapa bulan setelahnya redaksi mengumumkan bahwa manusia paling puisi sudah tamat.

Vision tidak pernah menemukan keberadaan manusia paling puisi dimana pun.

Hilangnya manusia paling puisi adalah sebuah misteri.

Beberapa ratus tahun kemudian rahasia ini terkuak.

Melalui sebuah buku memoar yang ditulis oleh Vision sebelum mantan editor itu meninggal dunia.

Muncul lah serangkaian spekulasi tentang kepergian manusia paling puisi.

Ada yang percaya bahwa manusia paling puisi diculik dan dibunuh oleh kelompok radikal akibat dari tulisan terakhirnya yang menyinggung.

Ada yang berkata bahwa manusia paling puisi memilih untuk pergi mengasingkan diri sesuai dengan pesan dalam tulisan terakhirnya.

Bahkan ada yang bilang bahwa manusia paling puisi sampai sekarang dia masih hidup.