Siapa yang menyangka permohonan yang berada di ujung nyawanya terkabulkan. Arum, gadis cantik yang merupakan salah satu gundik gubernur jenderal Belanda kembali ke masa lalu.
"Aku tidak mau mati dalam keadaan mengenaskan! Dicampakkan dan kehilangan anakku! Terlebih, kepada mereka!"
Mampukah Arum merubah masa depan nya? Apakah semuanya berjalan seperti yang diharapkan nya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Nilam Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Nyai Arum
Dengan tenaga yang cukup besar, Arum berhasil membuat wanita keturunan bule itu terjengkang. Sapu itu sudah dipegang nya bak senjata di tangannya. "Bukan begitu nyonya?" Tanya Arum, dia bisa melihat keterkejutan dari wajah itu.
"Apa kau pikir, kau ini hebat?" Arum menaikkan alisnya dengan ketenangan yang masih terjaga.
"Hmmmm?"
"Kau seorang Nyai disini. Siapapun tau tugas Nyai disini. Kau tau juga pastinya."
"Lalu? Bukankah aturan sesuai dengan tuan rumah? Bukan nyonya rumah."
"Apa maksudmu? Apa kau tidak tau aku siapa?"
"Ya, istri dari tuan Frans."
"Bagus, lalu?"
"Lalu? Lalu apa? Hanya istri kan? Bukan yang lain."
"Kau, tampaknya kau harus diberikan pelajaran agar lebih mengerti posisi mu disini. Aku adalah nyonya di rumah! Wanita yang memiliki kuasa akan apapun yang terjadi disini. Termasuk memerintah dirimu, kau itu adalah seorang budak n@fsu dan babu dirumah ini! Jadi jangan lupa posisi mu! Bahkan kau kesini tanpa ikatan pernikahan!"
"Aku tidak lupa siapa aku. Tapi aku tidak akan melakukan tugas ini. Karena Tuan Frans tidak memintanya."
"Aku hanya diminta untuk melayani nya dengan baik dan mengurus hal yang diperintahkan nya dan itu di luar mengurus rumah. Hanya mengurus kamar dan tubuhku saja."
"Kau!" Caroline mendekat dengan wajah tak bersahabat. Arum mundur perlahan dengan memegang sapu di tangannya.
"Kau takut?" Ujar Caroline dengan bangga.
"Agghh! Maaf nyonya, aku masih baru. Jadi mohon bimbingannya. Dan aku juga belum bisa bergerak banyak, tubuhku masih lelah, terutama bagian inti ku." Jelas Arum dengan memelas dan air mata yang mengalir.
"Kau pikir, aku akan kasihan? Kau!"
"Ada apa ini?" Caroline begitu terkejut melihat kedatangan Frans, sedangkan Arum, dia tersenyum menyeringai.
'Kena kau!'
"Frans, dia ini.... Dia melawan ku! Dia tidak mau bekerja!"
"Kau bisa bicara dengan baik kan?" Ujar Frans, dia mendekati Arum dan membantunya berdiri.
"Apa?" Ujar Caroline tidak percaya.
"Kau membelanya? Dia hanya nyai!"
"Aku tau! Dan kau bisa memberikan pengertian dengan baik padanya bukan? Tidak perlu dengan marah seperti itu. Dia sosok yang pintar dan mengerti dengan baik."
"Apa? Aku tidak salah dengar?"
"Aku melihatnya! Kau membuat nya takut!" Jelas Frans.
"Dia sudah memohon padamu, tapi kau justru memberikan tatapan mengerikan padanya!"
"Aku ..... "
"Ayo, ikut aku!" Ajak Frans pada Arum, dia memberikan ekspresi yang menyedihkan dengan tubuh yang lemah.
"Buang benda ini!" Layangan sapu itu membuat semuanya tertunduk, bahkan hampir megenai Caroline. Tapi wanita itu tidak bergeser sedikit pun. Dia menahan sesak dan rasa malu karena dibentak di depan para nyai di kediamannya sendiri. Terlebih, dari suaminya sendiri dan memarahinya.
"Nyonya ....."
"Dia, dia membela Nyai itu. Dibandingkan aku? Dia melakukannya?" Tatapan itu kosong dengan rasa tidak percaya. Bahkan dia tidak bisa beranjak rasanya.
"Apa yang kalian lihat? Tundukkan pandangan kalian!" Sentak nya pada para Nyai di sekitarnya.
Gegas, dia pergi dengan amarah. Pelayan setianya mengikuti dirinya. "Aghhh!" Pintu itu dibuka dengan amarah dan ranjang yang rapi itu dijungkir balikkan. Semuanya ditarik dan dihempaskan. Caroline begitu marah dan terluka dengan yang terjadi hari ini. Dia dipermalukan....
"Nyonya....."
"Diam! Jangan mengatakan apapun! Jangan..... " Rambut yang tertata rapi itu tampak berubah. Dengan hiasan yang sudah tidak berada lagi di posisinya.
"Aghh! Arum! Nyai Arum!"
Bersambung......
Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak 🥰🥰🥰🙏