NovelToon NovelToon
Cat, Milik Sang Mafia

Cat, Milik Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: linda huang

Cat Liu, seorang tabib desa, tak pernah menyangka hidupnya berubah setelah menyelamatkan adik dari seorang mafia ternama, Maximilian Zhang.
Ketertarikan sang mafia membuatnya ingin menjadikan Cat sebagai tunangannya. Namun, di hari pertunangan, Cat memilih pergi tanpa jejak.

Empat tahun berlalu, takdir mempertemukan mereka kembali. Tapi kini Maximilian bukan hanya pria yang jatuh hati—dia juga pria yang menyimpan luka.

Masihkah ada cinta… atau kini hanya tersisa dendam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linda huang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab15

Cat tersenyum tipis, seolah tidak gentar sedikit pun dengan ancaman di depan matanya. “Menggunakan mereka mengancamku? Tidak berguna sama sekali. Kalau kalian bisa mengirim mereka ke dunia lain, aku justru akan berterima kasih pada kalian. Aku tidak bisa membunuh mereka karena perjanjianku dengan guru. Sebagai murid Raja Obat, aku tidak diperbolehkan membunuh sesama makhluk hidup. Kau juga tahu kan, kalau guru kita adalah seorang vegetarian.”

Sorot matanya menusuk, dingin namun tenang. “Jadi silakan bunuh saja mereka!”

Wajah Cessy berubah, matanya menyipit tajam. “Liu Hua Hua, kau hanya berpura-pura di hadapanku. Liu Zhen adalah ayahmu, mana mungkin kau tega membiarkan aku membunuhnya.” Suaranya bergetar, antara mengejek dan ingin mengguncang hati Cat.

Cat mendongak, bibirnya melengkung sinis. “Diakui atau tidak, dia memang ayahku, tapi aku tidak pernah mengakuinya. Aku datang ke kota hanya demi menjadi seorang tabib. Setelah berhasil, aku akan keluar dari rumah itu. Aku hanya mencari tempat aman… dan lebih hemat uang. Jadi, kalau kau ingin bertindak, segera lakukan. Jangan buang waktuku,” jawabnya santai.

Cessy mengepalkan tangan, rahangnya menegang. “Tenang saja. Aku akan membuatmu melihat mereka menderita. Aku akan memberimu pelajaran agar kau patuh.” Ia mengangkat botol kecil berisi cairan gelap

Tiba-tiba—

“Kalau berani bertindak, aku akan memotong tanganmu.”

Suara berat itu menggema, menggetarkan seluruh ruangan.

Cessy dan Cat serentak menoleh. Dari kegelapan, langkah kaki bergema mantap. Maximilian muncul bersama beberapa anggotanya, tubuhnya tegap, sorot matanya tajam menusuk bagai bilah pedang.

Cat sedikit terkejut, “Tuan Zhang, kenapa kau bisa tahu aku di sini?” tanyanya.

Maximilian mendekat, senyumnya samar namun penuh wibawa. “Sudah aku katakan, ini adalah wilayahku. Ke mana pun kau pergi, aku bisa menemukanmu.” Tatapannya penuh keyakinan, membuat orang lain tidak bisa meragukan ucapannya.

Ia melangkah lebih dekat, menatap Cat penuh perhatian. “Apakah kau terluka?” tanyanya lembut, memastikan kondisinya.

Cat menatap balik, dagunya terangkat sedikit. “Dia tidak bisa melukaiku,” jawabnya tenang, meski ada kilatan emosional di balik sorot matanya.

Maximilian mengangkat alis, lalu tertawa kecil. “Calon istriku memang pintar!” serunya bangga, membuat seluruh anak buahnya ikut terdiam menghormati.

Aura di ruangan itu berubah. Ketegangan yang tadinya dikuasai oleh Cessy, kini berbalik sepenuhnya ke tangan Maximilian.

“Kalian semua datang ke sini untuk menyelamatkan Liu Hua Hua? Jangan berharap bisa lolos dari tanganku! Racunku akan membunuh kalian!” kecam Cessy dengan mata melotot, botol berisi cairan beracun digenggam erat di tangannya.

Namun Maximilian hanya menghela napas panjang, wajahnya tenang bagai tak terpengaruh sedikit pun. “Sangat berisik,” ujarnya datar, lalu mengangkat tangannya memberi isyarat.

Charles, tangan kanannya, sudah paham maksud sang bos. Dengan suara lantang ia segera memberi aba-aba, “Tahan dia!”

Klik!

Puluhan suara senjata terdengar serempak. Semua anggota Maximilian mengeluarkan pistol, mengarahkannya lurus ke Cessy dan lima anak buahnya yang seketika kaku, wajah mereka pucat. Ujung-ujung pistol berkilat tajam dalam cahaya redup ruangan terbengkalai itu, membuat siapa pun tahu kalau peluru bisa melesat kapan saja.

Maximilian melangkah maju, sorot matanya menusuk tajam bagaikan bilah pisau. Bibirnya melengkung membentuk senyum sinis. “Aku penasaran… apakah peluru akan kalah dengan racun?” suaranya rendah, namun penuh wibawa, membuat bulu kuduk meremang.

Cessy yang tadi lantang kini mulai gemetar. Anak buahnya menelan ludah, tak ada yang berani bergerak. Aura Maximilian terlalu menekan, seakan-akan keberadaan mereka hanyalah debu di hadapannya.

“Liu Hua Hua, kau sudah lupa janjimu dengan Guru?” teriak Cessy, berusaha mengalihkan perhatian Cat. “Membunuhku sama saja mengingkari janji itu!”

Cat terdiam sejenak, menunduk, ekspresinya dingin namun matanya bergetar halus.

Sebelum Cat bisa menjawab, Maximilian berdiri tegak di sampingnya, melindungi. Suaranya tegas, menusuk, seperti vonis dari pengadilan maut. “Kalau aku ingin membunuhmu, itu tidak ada hubungannya dengan Cat. Aku adalah mafia, dan aku tidak suka ada yang mengusik istriku.”

Ia menoleh sedikit ke arah Cessy, sorot matanya dingin. “Jadi membunuh kalian… bagiku sama saja dengan membunuh seekor semut.”

Ucapan itu menghantam keras, membuat Cessy terdiam membeku, wajahnya pucat pasi. Sementara Cat menatap Maximilian lekat-lekat, hatinya bergetar entah karena keterkejutan… atau rasa yang lain.

“Menyerah atau tidak? Aku tidak akan membiarkan buku catatan obat jatuh ke tanganmu. Itu adalah peninggalan berharga dari Guru. Kalau jatuh ke tanganmu, maka kau akan menyalahgunakannya. Catatan itu untuk menyelamatkan… bukan untuk membunuh,” ucap Cat dengan suara dingin, tatapannya menusuk lurus ke arah Cessy.

Cessy menggertakkan gigi, wajahnya memerah, namun ia tidak bisa membantah kata-kata adiknya.

Maximilian yang berdiri di samping Cat menoleh sedikit, menatap gadis itu dengan lembut meski situasinya mencekam. “Cat, apa keputusanmu?” tanyanya pelan, tapi tegas, seolah ingin memastikan pilihan itu datang dari Cat sendiri.

Cat menarik napas panjang, lalu berkata dengan mantap, “Kirim mereka ke desa, dan kurung Cessy ke goa untuk meditasi. Jangan biarkan dia keluar sebelum dia sadar kesalahannya. Mengenai lima orang ini, penjarakan saja… karena mereka berniat menculikku dan menyakitiku.”

Maximilian mengangguk, tanpa ragu menjawab, “Baiklah, aku akan melakukannya sesuai keinginanmu.” Tangannya terulur, menggenggam tangan Cat dengan hangat, seakan memberi kekuatan.

“Cat! Kau berani mengurungku?!” ketus Cessy, matanya merah, penuh amarah.

Cat berbalik menatapnya sekali lagi, wajahnya tenang namun sorot matanya tajam. “Aku tidak membunuhmu karena Guru. Beliau memintaku untuk membantumu kembali ke jalan yang benar. Berubah atau tidak… semua tergantung padamu. Tapi ingat, andai lima tahun ke depan kau masih saja tidak berubah, maka jangan salahkan aku mengurungmu seumur hidup di sana.”

Kata-kata itu jatuh bagai palu vonis, membuat Cessy terdiam, terengah marah namun tidak berdaya.

Cat pun melangkah pergi, meninggalkan bayangan dingin di belakangnya. Maximilian merangkul pundak gadis itu, mengajaknya berjalan keluar bersama Charles.

Sementara itu, sebagian anggota Maximilian segera bertindak. Lima anak buah Cessy ditahan paksa, tangan mereka diborgol dan wajah mereka ditundukkan ke tanah. Cessy sendiri digiring dengan rantai besi, meski ia terus melawan dan memaki.

Setelah mereka masuk ke dalam mobil, Maximilian langsung menarik Cat dan mendudukkannya di pangkuannya tanpa memberi kesempatan gadis itu menolak. Tangan besar pria itu melingkari pinggang Cat dengan erat.

“Hei, lepaskan tanganmu,” seru Cat sambil berusaha menepis, wajahnya memerah menahan kesal.

Namun Maximilian hanya menatapnya lekat-lekat, seolah ingin menembus jauh ke dalam dirinya. “Apa kau yakin tidak terluka?” tanyanya, suaranya rendah namun sarat dengan kekhawatiran.

Cat mendengus kecil. “Dia racun, dan aku penawar. Jadi dia tidak bisa melukaiku,” jawabnya datar, meski sorot matanya tetap tajam.

Maximilian menghela napas panjang, lalu tersenyum tipis. “Aku baru tahu… ternyata kau adalah murid Raja Obat. Beliau terkenal selama empat puluh tahun, namun tak seorang pun pernah benar-benar bertemu dengannya. Siapa sangka… muridnya justru ada di pangkuanku sekarang.”

Cat menoleh, menatapnya dengan kesal. “Kalau sudah tahu siapa aku, jaga jarak denganku, dan jangan bertindak sesuka hati!”

Senyum Maximilian melebar, suaranya merendah menjadi bisikan yang menusuk telinga Cat. “Aku hanya melakukannya terhadap calon istriku.”

Tanpa memberi kesempatan, ia menunduk, bibirnya langsung mencuri ciuman dari bibir mungil Cat.

Cat terperanjat, matanya melebar, segera mendorong dada bidang pria itu. “Lepas! Jangan seenaknya!” Ia berhasil melepaskan ciuman itu, wajahnya memerah karena marah bercampur gugup. “Aku ini anak gadis, kenapa kau selalu saja suka memaksa!”

Maximilian menatapnya, mata gelapnya berkilat dengan kesungguhan. “Karena aku menyukaimu.”

Cat terdiam sejenak, jantungnya berdegup kencang, namun ia berusaha menutupi “Menyukai? Mafia sepertimu… apakah mengerti soal perasaan terhadap lawan jenis?”

Maximilian tersenyum samar, lalu mengangkat dagu Cat dengan jemarinya, membuat gadis itu tidak bisa menghindar. “Tidak percaya padaku? Aku bisa buktikan… setelah kita menikah.”

Tanpa menunggu persetujuan, ia kembali menurunkan wajahnya, mencium Cat lebih dalam, lebih mendominasi. Cat berusaha meronta, tangannya menekan kuat dada pria itu, namun Maximilian tidak bergeming, justru menahan lebih erat seakan tidak ingin melepaskannya.

1
merry
gila lipstik 💄💄💄 ada racunnya mntp catt 🤣🤣🤣🤣🤣
partini
sehhh nama cat ,,tapi kaya gurita,ubur ubur dari ujung Ampe ujung lagi racun semua Gimanna kamu mau menaklukkan nya max
Akai Kakazain
wah wahh...max emg ben-ci (bener2 cinta) ya ke cat😘.
smgat thor, up bnyk2 dong thor, tq!
merry
bukti ajj gk cukup buat si maxi pdhll ud tau msh tyn lgh 😅😅😅😅cck cat sm maxi yg satu cemburuan yg cwe suka membangkang melawan dan membantah bikin pala maxi pusing 7 keliling tuu
partini
ehhh malah tanya begitu,,dah kokop aja baru lihat dia lihai ga membalas kalau kaku otomotif ga pernah
merry
maxi gk sdr dia juga ud pyn tunangann,, cat cm tekan kerja ajj ud marahh nuduh cat kburr di hri pertunangan pdhl maxi tau cat kbur krnn apa
partini
hemmm tekan aja terus kamu kan atas nya pasti bisa bikin cat 24 km disisimu Maxx
merry
jgn sakit hati cat,, dr awal kn kmu kyk cadangan ajj klo cck di nikhinn klo ngk cck di ksh uang sbgai gnti ya kann,, lagian si maxi ud pyn tunangan klo maxi cinta sm kmu,, mn mau dia tunangan dan dipeluk dicium pipi ya 😄😄😄, dan tttpnn bgtuu dingin pdmuu,, aku berharap kmu gk gampang di tindas y cat
Annisa Pd
ceritanya keren
partini
mau tunangan toh, pertemuan ko cuma gitu doang kalian berdua ga dramatis
partini
good story 👍👍 👍👍👍
partini
dalam kondisi apa mereka berdua bertemu,.apa cat dalam bahaya atau sebaliknya
Akai Kakazain
duh thor...mau nya maraton bca nya tp blm end,, dh ada lg baru yg psti nya bikin kepo ni thor, cahyo thor!
Pikachu: Terima kasih, kaka
total 1 replies
merry
dasar si maxi ngmg bnci pdhl cat prgi krn perbuatan mu dan omongan mu,
partini
lah bukan nya sadar diri malah menjadi dia pergi karena kamu kamfreeet
merry
nah hrs sy maxi sadar ats keslhnn ya tu,, klo cinta di nikahin klo gk cinta gk di nikhinn diksh kompensasi ajjj gmn org gk marah cb
Akai Kakazain
duh maxi2....
thor smngat🫰di tnggu trs ni
Akai Kakazain
🫰✊♥️
Akai Kakazain
wwwahhh....maxi lu bener2 dh ya, hemm tp aq suka,, smngat thor!
Akai Kakazain
uwuwuuuuu......thor dikit amat thor up nya, smngat thot! utk up dobel2 😍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!