Bayu yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung kehidupannya berubah semenjak mendapatkan sepatu antik yang ternyata sepatu Gatot Kaca,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
W G (Warisan Gatotkaca)
Setelah berkeliling mencari tempat yang tak terkena pendaran gaib dari Candi Gedung Songo atau setidaknya terhalang oleh sesuatu, Jabrik mulai mendaki, ujung jari jemarinya mencari celah untuk bisa naik ke atas , kekuatannya dua kali lipat dari tenaga yang ia miliki, dan penglihatan matanya kini kian tajam.
Jabrik akhirnya bisa keluar juga dari jurang itu, dengan melewati jalur lain ia turun dari gunung Ungaran, saat sampai di kaki gunung, ia menatap ke arah puncak unggaran
" Grrrr"
"Tunggu jiwa dan kekuatanku keluar dan berkumpul semua, aku akan mencari mu Hanoman!" Ucapnya penuh dendam.
Ia berjalan menuju kota di bawah kaki gunung unggaran dengan sembunyi sembunyi , karena bisa berbahaya bila dirinya terlihat oleh pihak kepolisian.
Saat melihat ada sungai kecil Jabrik Membersihkan diri sejenak, bayangan Wajahnya yang terpantul dari jernihnya air membuat ia tertegun.
" Kalau terus berpenampilan begini ia pasti akan ketahuan," gumamnya setelah melihat pantulan wajahnya, rambut panjangnya yang sedikit kotor menjadi ciri khas dirinya.
Ia berjalan kembali ke arah kota, ia agak tenang saat melihat di berada di Candi Promasan , jalur yang jauh dari Candi Gedung Songgo, ia ke kota dengan sembunyi hingga ia mendapatkan tukang pangkas rambut
Ia memangkas rambut panjangnya , ia juga membeli baju kemeja dan celana dasar untuk merubah gaya pakaiannya yang biasanya urakan, jaket levis lusuh dengan dalaman kaos oblong, celana levis yang sengaja di buat rombeng dengan melubangi beberpa tempat.
Setelah selesai ia bercermin , ia malah kaget dan pangling melihat keadaan dirinya sekarang, kini ia melihat sosok pria dewasa yang bersih seperti pekerja kantoran, tak ada jejak bekas preman pada dirinya setelah ia merapihkan dirirya
"Dengan penapilan begini orang tak akan mengenalku secara sekilas" gumam Jabrik, ia akan menggunakan nama aslinya Joni mulai saat ini, nama Jabrik adalah panggilan nya saat jadi preman ia di pangil begitu karena rambutnya yang tak terawat hingga kadang ada bagian yang jingkat seperti menentang Tuhan.
" Dengan kekuatan ini tak akan ada manusia biasa yang mampu melawanku" gumam Jabrik percaya diri, karena merasakan kekuatan besar yang mengalir di darahnya, ia merasa bisa mmnjadi pemimpin satu daerah dan menjadi kepala preman di salah satu daerah, namun bukan di pulau Jawa karena pastinya ada yang mengenali dirinya , ia berpikir akan ke Lampung atau ke kalimantan , masih banyak daerah yang tersembunyi di sana bisa di buat untuk pelarian nya
Ia mengeluarkan sisa uangnya. Hanya ada tiga lembar uang ratusan dan juga beberapa ribuan,
" Mana cukup uang segini?" Tanya nya dalam hati ,ia mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang
" Jabrik, kenapa kamu menelpon. Bahaya !" Satu suara terdengar menjawab panggilan telpon dari Jabrik.
" Maaf bos, aku terpaksa , bos kan tau sendiri jika aku buronan" ucap Jabrik santai, ia sudah memiliki trik untuk bisa mendapatkan uang
" Ya aku tahu, tapi bagaimana bila hp kita di sadap!" Ucapnya lagi cemas
" Ga kita akan berbicara langsung saja, aku butuh uang untuk ke Lampung, untuk menghilangkan jejak kita bos" ucap Jabrik
" He, bukankah aku sudah mentransfer uang sisa misi?" Teriak lawan bicara Jabrik.
" Ya,, tapi ini aku pergi agar kamu aman, dan aku tak tertangkap bos, apa kamu mau aku tertangkap dan nantinya akan ada berita , Pak Sasmito membayar preman untuk menghabisi pak Handoyo saingannya di parlemen?" Sahut Jabrik santai, ia mendapat misi untuk membunuh pak Handoyo saingan nya yang selalu menghalangi jalan nya, jabrik yang saat itu sedang butuh uang jelas mengambil misi itu, ia membunuh pak Handoyo di rumahnya ,ia juga berhasil menggasak semua perhiasan dan uang kontan milik pak Handoyo , hanya saja anggota keluarg yang lain terbangun dan melihat jabrik membunuh pak Handoyo membuat jabrik menghabisi mereka semua agar tak ada saksi mata, namun ia tak tahu bila ada kamera kecil tersembunyi yang di pasang anak pak Handoyo yang merekam aksinya, saat sedang bersantai dengan para kupu kupu malam menghamburkan uang ia di kepung, ia berhasil melarikan diri hingga sampai ke gunung unggaran.
" Baik baik ,aku akan mengirimkan mu uang 30 juta, tapi ini yang terakhir " ucap pak Sasmito ,baginya lebih baik berkorban uang daripada ia ketahuan dan masuk penjara.
" Ok bos ,terima kasih" ucap Jabrik. Tak lama terdengar notifikasi di handphonenya dan uang 30 juta sudah masuk ke rekeningnya .
Setelah mendapat uang Jabrik bergegas mencari travel dengan tujuan Jakarta atau ke Lampung langsung jika ada.
Di salah satu pertigaan yang sepi di jakarta, Bayu mengawasi kendaraan yang berhenti di depannya , kali ini Angel yang mengemudikan , karena Bayu akan menyelidiki lelaki yang tadi siang memaksa Angel menandatangani berkas perjanjian jual beli , namun saat akan ke kantor polisi ia melihat mobil yang biasa mengantarkan bahan ada di depannya ,tingkah sopir yang mencurigakan membuat Bayu menyuruh Angel mengikuti mobil itu.
" Non tunggu di sini saja ,biar aku yang masuk melihat, bila satu jam aku tak kembali lapor polisi" ucap Bayu sambil turun dari mobil.
" Apa kita ga lapor polisi dulu, ini berbahaya " ucap Angel yang khawatir akan keselamatan Bayu.
" Kalau kita lapor dulu mereka pasti sudah pergi ,non jangan khawatir ,aku pasti berhati hati " sahut Bayu ," bisa pinjam handphonenya non.?" Ucap Bayu ia tak memiliki handphone untuk merekam apa yang nanti ada di sana
" Ini " Angel tak berpikir dua kali langsung memberikan handphonenya.
Bayu mengambil handphone itu namun ia mengernyit melihat handphone itu dalam kondisi terkunci
" Non paswordnya?" Tanya Bayu
" Eh iya ,09 09 1989" jawab Angel ,Bayu mengangguk dan mencoba membuka handphone itu , berhasil.
" Aku kedalam dulu, kalau ada yang mendekat langsung pergi saja " ucap Bayu sambil melangkah ke sebuah rumah di mana mobil yang ia buntuti berhenti di sana
Dengan mengendap endap Bayu mendekat
" Kita harus segera membebaskan Irwan, bila tidak kita akan dalam bahaya " ucap sopir mobil .
" Iya tapi bagaimana , Irwan tolol , mengapa dia sampai nekat memaksa pemilik perusahaan" tanya sang kondektur
" Bos sudah memberi perintah, bunuh jika dia membocorkan siapa saja yang terlibat" ucap Hendi ,
" Di ...di ...bunuh sopir itu terkejut ia tak menyangka jika orang yang di ikutinya ternyata kejam.
" Ya ,dia sudah menghubungi Cobra," sahut Hendi.
Di luar tanpa mereka ketahui Bayu merekam pembicaraan mereka , dan memvideo kannya.
" Lalu bagaimana dengan bahan bahan ini " tanya Sopir itu, ia menunjuk tumpukan bahan herbal yang baru saja mereka turunkan dari mobil.
" Untuk sementara, simpan di tempat aman dulu, sampai ada kabar lebih lanjut dari bos" ucap Hendi . Keduanya mengangguk , lalu mengangkat salah satu keramik di sudut ruangan setelah menggeser meja yang ada di atas keramik itu .
Mereka memasukan semua bahan ke dalam ruangan itu.