NovelToon NovelToon
Ayo Kita Bercerai

Ayo Kita Bercerai

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Transmigrasi ke Dalam Novel
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: N. Egaa

"Ayo kita bercerai.." Eiser mengucapkannya dengan suara pelan. Kalea tersenyum, menelan pahitnya keputusan itu.

"Apa begitu menyakitkan, hidup dan tinggal bersama sama denganku?" tanyanya, kemudian menundukkan kepalanya. "Baik, aku akan menyetujui perceraiannya, tapi sebelum aku menyetujuinya, tolong beri aku waktu sebulan lagi, jika dalam waktu sebulan itu tidak ada yang berubah, maka kita resmi menjadi orang asing selamanya.."

Eiser mengangguk, keputusannya sudah bulat. Bagi Eiser, waktu sebulan itu tidak terlalu lama, dia akan melewati hari hari itu seperti biasanya, dan dia yakin tidak ada yang berubah dalam waktu sesingkat itu!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon N. Egaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Dyroth akhirnya tiba di Isyarh. Menyerahkan dokumen itu pada Count Fransikar. "Ini dokumen yang kau mau." ucap Dyroth dengan tenang. Dia menahan diri untuk tidak bertanya tentang botol racun itu dengan Count.

Count berbalik melihat dokumen itu sebentar, menelan ludah kemudian berkata. "Apa dia.. mengerjakannya dengan baik?" tanya Count.

"Ya, dia mengerjakannya dengan baik.."

"Begitu ya.. ternyata sampai akhir, dia tetap bertahan dengan pilihannya."

"Apa isi dokumen itu?"

Count melirik ke arah Dyroth sebentar, kemudian dia membuka dokumen itu di depan Dyroth, disana tertera tulisan 'Gugatan Perceraian' Count tertawa setelah melihat dan membaca tulisan kecil di pojok kanan dari dokumen itu. 'Tidak akan pernah! Kalau mau bercerai, anda saja yang lakukan!'

"Kurang ajar.." Count merasa kesal.

"Tuan Count.. setelah menginap beberapa hari disana, saya menemukan sesuatu yang berubah.."

"Apa itu?"

"Hubungan Kalea dan Eiser.."

"Ada apa? Hubungan mereka kenapa?"

"Hubungan mereka makin membaik, Tuan Count"

"Apa? Bukankah itu hal yang mustahil? Kalea sangat.. membenci pria itu."

"Awalnya aku juga tak menyangka, tapi kenyataannya.. Kalea sendiri yang ingin melakukannya.."

"Itu tidak mungkin! Terakhir kali saat aku berkunjung, Kalea terlihat sedih dan kecewa! Bahkan dia menangis saat aku ingin pulang ke Isyarh! Mana mungkin anak yang selalu merengek ingin berpisah, tiba tiba memilih untuk itu? Jelas ada sesuatu dibalik semua ini, apa dia diancam Eiser??"

"Tidak begitu, Tuan.. hanya saja saat ini, Kalea sendiri yang mengatakannya, dia ingin berbaikan dengan Eiser dan mereka merencanakan sesuatu bersama sama.."

"Kau langsung percaya pada ucapannya?" tanya Count dengan wajah kesal. "Kalea selalu khawatir akan masa depannya, baginya tidak ada masa depan untuknya lagi, semuanya karena pernikahan itu.. Kalea menjadi wanita malang yang bernasib buruk dalam pernikahan itu.."

"Awalnya aku tidak percaya.. di tambah kabar buruk yang baru ku dengar aku semakin tidak percaya pada ucapannya.. namun sesuatu telah mengubahnya, aku lebih percaya pada Kalea.. Jika pilihannya begitu, aku tetap mendukungnya.."

"Kau pria yang baik Dyroth.. Kau tidak serakah! kalau aku jadi kau.. aku tidak akan bertahan sampai sejauh ini, aku akan membunuh pria yang merebut kekasihku"

"Maafkan aku Tuan, aku hanya tidak senang dengan keributan..

"Benar.. Kau sangat mulia, bahkan menjadi ksatria Celeste demi menemui Kalea, walaupun berakhir di benci olehnya.."

"Tapi hubungan kami baik baik saja.."

Count melirik Dyroth kemudian tersenyum kecil. "Itu semua karena cinta.. Kalea begitu sayang padamu, dia tidak akan membencimu selamanya.."

"Ya.. Benar.." Mereka pun tertawa bersama.

Disaat yang sama, seseorang masuk tanpa mengetuk pintu lebih dulu. Brakk! Suara pintu yang terhempas kuat. Di sana terlihat Countess datang dengan wajah yang khawatir.

"Apa.. Apa yang terjadi?" tanya Countess.

Dyroth tersenyum melihat Countess, sedangkan Count terlihat bingung dan bertanya tanya. "Ada apa ini? Apa ada sesuatu yang terjadi?" tanya Count.

"Iya.. ada apa Nyonya? Anda terlihat gelisah saat ini.."

"Jangan berpura pura! Cepat katakan, apa yang terjadi dengan putriku?!" tanya Countess tak sabaran.

"A-apa ini? Putri kita kenapa?" tanya Count bingung.

"Anak ini mengirimku sesuatu yang mengerikan! Dia memberi kabar kematian putri kita!" jawab Countess sambil berteriak histeris.

"A-apa?!" Count merasa syok, dia memegang dadanya karena sakit. "Berikan obatku.. Obatku!!"

Dyroth membantu Count mencarikan obat jantungnya, kemudian dengan sengaja mengulurkan botol racun itu padanya. Dia tau ini cukup berbahaya, namun dia harus menangkap seseorang yang berkaitan dengan botol racun itu.

"Apa ini..?" tanya Count semakin sesak.

"Tidaak!!" Countess berteriak histeris.

Count menoleh ke arah Countess, kemudian mulai menyadari bahwa botol racun itu.. penyebab kematian putrinya. "Putriku.. Put..riku.." Count jatuh tak sadarkan diri.

"Suamiku!" teriaknya

"Nyonya Countess, anda ditahan atas tuduhan rencana pembunuhan.. Silahkan ikuti prosedurnya, dan siapkan pengacara anda!" tegas Dyroth.

"Apa ini? Mengapa kau berkhianat sekarang?"

"Anda telah mengorbankan putri anda!"

"Mengorbankan? Siapa yang mengorbankannya?!"

"Anda! Anda yang mengorbankannya!"

"Anak itu! Harusnya bukan dia yang mati! Mengapa dia yang meneguk racun itu? Mengapa?!"

"Karena dia.. tidak seperti yang anda pikirkan."

"Apa maksudmu?"

"Dia mencintai suaminya.."

"Cinta? Dia mencintainya?"

"Ya.."

"Seharusnya anda terkejut mendengar kabar kematian, tapi sepertinya anda sudah menduga hal ini?"

"Aku.. sudah menduganya.. terakhir kali dia menangis dan memohon padaku, tapi aku tetap memintanya untuk melakukan itu.. Kalau begitu, aku ingin mati di penjara.. aku tidak ingin hidup dengan rasa bersalah.."

"Benar.. rasa bersalah itu.. mengerikan."

Disisi lainnya, Kalea sudah berpakaian rapi disana, dia ingin melakukan sesuatu yang berbeda. "Katanya para bangsawan sangat menyukai drama cinta di tempat itu, baiklah.. Kalau begitu, ayo kita kesana!!" ucapnya penuh semangat.

Saat bersamaan, tali topi yang terikat dileher ditarik oleh Fiona. "Ett!! Tunggu dulu, nona harus menyamar sebelum masuk ke tempat itu!" ucap Fiona.

"Akh! Leherku!" Kalea mengeluh kesakitan. 'Aku ini masih majikanmu loh!'

"Demi keselamatan nona, aku harus melakukannya!"

"Apa?"

Tadaa!! Kalea menggunakan rambut palsu dan juga baju yang lusuh. 'Eh..?'

"Tempat ini sangat rahasia nona.. walaupun banyak bangsawan yang berkunjung, mereka selalu berhati hati saat berada disana. Dan tidak terkecuali dengan nona, aku harus memastikan keselamatan nona tetap baik baik saja!"

"Begitu ya..?"

"Iya, kalau begitu.. ayo berangkat!!"

"Kalian berdua..!" seseorang berteriak dari belakang.

"I-iya?" mereka berdua terdiam mematung ditempat.

"Mau kemana kalian?" tanyanya.

Kalea dan Fiona berbalik, memandang siapa orang itu, kemudian tertawa setelah mengenali orang itu. "Ah! Ternyata ada yang mau ikut juga.." mereka serentak.

"Aku ingin melihat pria yang memerankan drama itu, katanya salah satu dari pemeran itu punya tubuh yang aduhai dimata.. aku ingin berkenalan dengannya!"

"Wah! Kau cukup berani Karmila, kau keren!" ucap Fiona dengan mata berbinar binar takjub.

"Apa? Aku kan belum melakukan apa apa.." jawabnya.

Kalea tertawa kecil, kemudian memberi isyarat agar berhati hati dan mulai berangkat ke Ibu kota, mereka telah melanggar peraturan itu bersama. Kalea tidak terlalu peduli pada peraturan yang ada, baginya pergi ke Ibu kota bukanlah hal yang buruk.

"Nona.. Ini pertama kalinya nona memintaku untuk menunjukkan tempat rahasiaku.. Ini sedikit membuat aku berdebar debar.." ucap Fiona.

"Seharusnya nona tidak percaya seratus persen pada anak ini, dia inikan buta arah! Bagaimana kalau kalian tersesat nanti?" Karmila menimpal ucapan Fiona.

Kalea tertawa kecil kemudian berkata. "Kau benar.. aku terlalu percaya padanya, kalau begitu mohon petunjuk arahnya ya, Karmila." balas Kalea sambil tertawa lagi.

"Benar. karena kau sudah ada disini, arahnya harus lurus dan benar!"

"Lurus dan benar?" Karmila mengulang ucapannya.

"Ya!" sahut Fiona dengan wajah polos.

"Pffttt! Ahahaa!" mereka tertawa bersama.

Mereka terus berjalan menuju tempat rahasia itu, ada berbagai drama yang akan di tayangkan. Setiap drama, memiliki jam tayangnya sendiri. "Nona ingin nonton drama apa?" tanya Fiona.

"Aku..." Kalea meneliti poster poster drama itu.

"Yang ini nona, yang ini.. lihat tubuh pemerannya, wah dia pasti berolahraga setiap waktu! kekar sampai ke bawah!" ucap Karmila yang takjub.

"Pfftt! Aku curiga, bagian tubuh bawahnya juga bisa mengangkat beban dan berotot, pffttt hahaa!!"

"Ka-kau ini.." Karmila malu saat memikirkannya.

"Sstt! Sstt! Jangan terlalu berisik, nanti kita ketahuan!"

"Iya benar! Bisa gawat tau!" ucap Karmila dengan pipi yang memerah.

"Pfftt, ahaha wajah Karmila memerah!" ucap Fiona.

"Be-Berisik!" balas Karmila.

Mereka akhirnya memilih salah satu drama untuk mereka lihat, tanpa mereka sadar, ada seorang pria yang sedang memperhatikan mereka.

Pria itu tersenyum sambil menatap punggung mereka. "Tiga gadis yang manis, sangat cocok sekali.." ucapnya sendiri.

.

.

.

Bersambung!

1
partini
👍
Noorjamilah Sulaiman
permulaan yg Baik....harap2 smpi tamat ceritanya ok....
Nona Egaa: Siap! Pantengin terus ya kak/Rose/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!