Lanjutan kisah Cinta Simon Dan Maria di Kisah Klasik Remaja. mau baca dulu silahkan biar ga bingung hehe..
kisah kehebatan Simon sang CEO dan Hacker Cantik Jenius bernama Maria.
mereka adalah pasangan suami istri yang masih muda.
Menikah di usia muda tentu saja menjadi tantangan tersendiri, apakah pernikahan mereka selalu berjalan bahagia?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon 123123tesmenulis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obrolan menantu dan mertua
“Gimana?” tanya Briyan dengan pandangan jahil
“Indah. Terimaksih selalu menjaga nya selama ini” jawab Simon tersenyum.
Briyan tertawa
“Tentu, sudah menjadi tugas ku.. Sekarang giliran kamu yang menjaganya..”
Simon mengangguk
“pasti, “
“Kapan kamu akan mulai bekerja di perusahaan kakek mu?”
“Masih minggu depan, aku masih harus mempelajari berkasnya pa..”
“Akan ada beberapa yang tidak suka, mungkin tikus tikus yang selama ini menggerogoti perusahaan kakek kamu akan sedikit banyak terusik… papa harap kamu sudah siap dengan hal itu”
Simon menatap Briyan tak mengerti
“Maksud papa sebenarnya banyak orang yang…?”
“Iya, selama ini Ron membiarkannya, namun beberapa kerugian besar 1 tahun belakangan tak bisa di tolerin lagi, karena kepercayaan para pemegang saham mulai luntur, papa kamu bahkan menambalnya dengan uang pribadinya.."
“Apa sudah separah itu?”
“Kamu pikir kenapa Ron meminta kamu menjadi CEO dari dulu?”
“ak..ku kira papa cuma lelah saja..”
“Perusahaan rintisan Papamu berkembang pesat seiring banyaknya permintaan pasar tentang produk IT, namun disisi lain, perusahaan kakek mu terabaikan pengawasannya sehingga banyak digerogoti oleh tikus tikus rakus itu..”
“Ke..kenapa papa ga pernah bilang?”
Briyan menghela nafas,
“Kamu yang selalu menghindar..”
Simon menunduk.
“Maaf,”
“Jangan ke papa.. Tapi kepada Ron..”
Simon mengangguk.
“Urusan CC fashion dan SuperMoon serahkan pada teman teman mu. Begitu juga dengan urusan di luar negeri.. Biarkan kakek Irawan yang mengurus terlebih dahulu..”
Maria datang membawa beberapa kudapan.
Dia lalu duduk disamping suaminya dan mulai menyuapi Simon kacang yang sudah dia kupas terlebih dahulu.
Briyan melirik sekilas sebelum mengalihkan pandangan dan menyeruput tehnya.
“Fokus lah dulu pada perusahaan Sahid grup.” ucapnya dengan anda menasehati
Simon mengangguk.
“Papa ga disuapin sayang?” ucap Briyan menggoda
“Engga, papa minta mama aja gihh” sahut Maria lalu kembali mengupaskan kacang tanah dan memasukannya kedalam mulut sang suami.
“Kalian udah ga keliatan canggung lagi ya sekarang, kayaknya waktu 3 hari tanpa dunia luar itu benar benar kalian manfaatkan dengan baik” ucap Briyan
Simon mengangguk, dia mengelus pungung istirnya lembut
“Ya, ternyata yang belajar untuk menajdi imam yang sempurna itu bukan cuma aku, tapi anak papa yang cantik ini juga belajar bagaimana menjadi seorang istri yang baik.. Dan papa ga pernah cerita soal itu..” ujar Simon dia lalu merangkul Maria mesra
Briyan tertawa.
“Papa bahkan ga tahu kapan Maria belajar qurota ‘ayun..” ucap Briyan
“Ga tau lupa, gabut aja sih dulu, sebelum ikut IMC deh kalau ga salah.. Aku nanya nanya via zoom juga ke ustadzah halimah alhamdulillah beliau mau jawab. Hehe”
“Mashaallah, tadinya papa pengen kamu belajar itu sama suami kamu aja, taunya udah ngerti duluan..”
Maria tertawa.
“Jadi satu malam langsung sukses doong Mon!”’ ucap Briyan yang membuat Simon tersedak
Uhukk..
“Pelan pelan kak,” ucap Maria menyerahkan minum
“Hhe iya sayang.. Kita ganti topik yu pah..” ucapnya
Briyan tertawa keras
“Kenapa? Dulu kamu bahkan ga segan menceritakan itu mu ber…”
“Paa, pleasee..” Simon memelas, malu juga kalau dipikir dia yang dulu sangat polos selalu menceritakan hasratnya kepada Briyan.
Lagi Briyan tertawa.
“Kamu sudah dewasa nak, “
“Papa!!” ucap Simon lagi dan Briyan kembali tertawa
“Kado kado pernikahan kalian ada di ruang belajar, kalian bisa membukanya jika senggang..” Briyan mengalihkan pembicaraannya
Simon mengangguk
“Nanti kita tunggu Reno pa, dia mau ngarahin buat bikin video unboxing katanya..”
“Oh iya, file file yang kata papa tikus itu apa papa punya petunjuk?”
Briyan mengangguk.
“Ya, tapi harus dari pihak auditor.. Kamu mengerti maksud papa kan?”
“Auditor? Apa hubungannya?” tanya Maria bingung
“Jadi aku harus mengadakan audit dulu baru aku dapat datanya sayang, aku ga bisa langsung nuduh mereka tanpa adanya bukti” jelas Simon.
“Oh..”
“Perusahaan papa kan bergerak dibidang auditor, kenapa ga sama perusahaan papa aja?”
Briyan mengangguk lagi.
“Ya tentu papa akan bantu.. Tapi papa harap kali ini kamu benar benar bertindak..”
“Beberapa kali perusahaan papa sudah melaporkannya kepada Ron, tapi dia tak bergeming akibat kesibukannya di Mcyber”
“Aku mengerti pa, aku akan berusaha sekuat tenaga.. Taapi aku bingung harus mulai dari mana..”
“Mulailah dari laporan keuangan terlebih dulu, lalu laporan operasional dan terakhir laporan pemasaran”
“Kenapa keuangan yang paling awal?”
“Karena keuangan yang paling mudah untuk di manipulasi, sementara pemasaran adalah yang paling sulit. Dengan membandingkan stok of name dari produk terjual dan produk tak terjual lalu dihubungkan dengan laporan keuangan, apakah angka angka itu logis”
Maria menguap. Pembicaraan bisnis selalu membuatnya mengantuk..
“Aku mau tidur siang ya, kak bangunin aku untuk shalat dzuhur” ucapnya lalu masuk kedalam.
“Dia itu, selalu saja begitu..”
“Oh iya,. Ngomong ngomong soal Maria, papa sudah mengalihkan dana nya kerekening perushaan papa.. Kamu tau beberapa bulan lalu perusahaan papa goyah jadi..”
“Iya pa, aku sudah tau, Clara sudah melaporkannya..”
“Clara, entah mengapa anak itu begitu jujur kepada Maria, padahal jika dia mau dia bisa saja memanipulasi semuanya..”
“iya, tapi apa yang dilakukan Maria ketika orang tua Clara bangkrut memang terlalu berlebihan pa.. Jadi wajar saja Clara merasa sangat berhutang budi..”
“Papa dan mama yang banyak hutang budi sama dia sebenarnya, selama disana dia yang mengurusi semua keperluan Maria..”
“Simon, jika maria sangat manja dan tidak bisa apa apa maka tolong jangan paksa dia untuk melakukan hal yang dia ga suka atau bahkan ga bisa,”
“Maksud papa?” tanya Simon heran
“Dari kecil papa dan mama selalu memanjakannya. Dia tidak pernah mencuci baju, mencuci piring, masak atau pekerjaan rumah lainnya. Papa dan mama selalu meratukan dia jadi papa harap kamu juga bsia melakukan hal itu.. “ jelas Briyan hati hati
“Tentu pa, jika hanya membayar pembatu rumah tangga tentu saja aku mampu. Tapi Maria tidak mau yang menginap pa.. Dia ingin pembantu datang hanya pagi dan sore hari selama 1 jam saja..”
“Sama seperti mama Sofia” ujar Briyan
“Papa dan mama tenang saja, aku tidak mungkin menurunkan derajat istriku. Jika selama ini dia tidak pernah dituntut pekerjaan rumah oleh kedua orangtuanya, lantas mengapa ketika menikah dengan ku aku harus menuntutnya? Bukankah seharusnya dia mendapatkan kehidupan ang lebih baik daripada ketika bersama kedua orangtuanya?”
Briyan tersenyum
“Terimaksih nak, papa tau kamu memang imam yang terbaik untuk anak papa”
“Sama sama pa.. Oh iiya, untuk pekerjaan, aku memutuskan untuk tetap membiarkan Maria bekerja dengan Mas Aldo dan di sekolah om David. namun tentunya dengan batasan. Selain itu aku ingin dia fokus untuk membuka bimbel nya untuk penghasilan tambahan teman temannya..”
“Dan Reno akan membantu mengenai pemasarannya,” lanjut Simon.
“Apa itu tidak akan membuat dia sibuk?”
Simon menggeleng
“Mungkin hanya sibuk di awal, sisanya dia sudah bisa menghandle kok pa..”
“Oh ya?”
“Maria itu tim builder nya bagus banget pa, dia akan bekerja keras di awal, lalu bersantai setelah tim nya terbentuk.
“Benarkah? Papa gak pernah tahu”
“Apa papa tahu kalau sekarang bahkan ke sekolah pun dia hanya tinggal 1 minggu sekali?”
“Benarkah?”
Simon mengangguk
“Dalam waktu 2 minggu sebelum pernikahan dia berhasil membentuk tim pelatih OSN dan para calon anggotanya. Setelah itu dia hanya tinggal memantau progres mereka melalui masing masing pelatih yang sudah dia bentuk.. Mengevaluasinya dan melakukan pembinaan tambahan terhadap siswa yang dirasa memerlukan..”
Briyan tertawa,
“Dia itu, semenjak kuliah pergerakannya memang tidak seperti dulu..”
“Aku ga sabar nunggu OSK tahun ini, dia bilang target emas semua bidang.. Makanya dia akan push terus yang nilai nya masih kecil..”
“Jadi itu juga yang kamu pertimbangkan ketika membiarkan dia berkarier?”
“Iya pa, justru kasihan kalau dia tidak punya cara untuk menyalurkan kegabutannya.. Tadi ketika papa tanya kapan dia belajar qurota ‘ayun dia bahkan bilang gabut kan?”
Simon menggeleng tak habis fikir
“Hahaha iya juga”
"Tapi kamu ga masalah? Maskud papa dia bisa saja sangat dominan kan?”
“Engga pa, dihadapan aku dia tetap istri manja yang senang menggoda suaminya”
“Benarkah?”
“Aku ga tau kedepannya, tapi melihat karakter dia selama ini aku ga pernah ngerasa gitu sih pa, papa tau sendiri minat dia dan aku sangat jauh berbeda..”
“Jangan segan cerita ke papa jika ada kelakuan anak papa yang melanggar syariat dan merendahkan kamu sebagai imammnya. Papa akan berusaha memberikan pengertian kepadanya..”
“Iya pa, inshaalah..” jawab Simon lalu mereka melanjutkan mngobrol masalah bisnis lagi.