NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Kakakku

Menikahi Calon Suami Kakakku

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Pengantin Pengganti / Cinta Paksa / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: Beby_Rexy

Judul buku "Menikahi Calon Suami Kakakku".
Nesya dipaksa menjadi pengantin pengganti bagi sang kakak yang diam-diam telah mengandung benih dari pria lain. Demi menjaga nama baik keluarganya, Nesya bersedia mengalah.
Namun ternyata kehamilan sang kakak, Narra, ada campur tangan dari calon suaminya sendiri, Evan, berdasarkan dendam pribadi terhadap Narra.
Selain berhasil merancang kehamilan Narra dengan pria lain, Evan kini mengatur rencana untuk merusak hidup Nesya setelah resmi menikahinya.
Kesalahan apa yang pernah Narra lakukan kepada Evan?
Bagaimanakah nasib Nesya nantinya?
Baca terus sampai habis ya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Beby_Rexy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

Menara setinggi sepuluh meter itu memiliki bentuk atap yang runcing mirip menara-menara yang ada di sebuah kastil. Jalan masuk dan keluarnya hanya satu dan harus menggunakan akses tangga berbentuk melingkar untuk naik dan turunnya. Ruangan yang di tempati Nesya adalah satu-satunya ruangan di menara tersebut, namun begitu isi fasilitas didalamnya tak kalah lengkapnya juga di lengkapi dengan pendingin serta penghangat ruangan yang di setel otomatis.

Setelah memutuskan untuk makan karena tak ingin mati muda, Nesya memilih untuk duduk di kursi jendela sambil memandangi area sekitar menara tersebut. Pakaiannya sudah berganti dengan kaos oblong kebesaran di padukan dengan hot pants. Saat melihat betapa tingginya menara tersebut, Nesya pun mentertawakan nasibnya.

“Aku jadi mirip seperti putri Rapunzel,” ucapnya, menyamakan dirinya dengan nasib seorang putri berambut panjang yang ada di negeri dongeng.

Namun begitu, Nesya berharap nasibnya bisa mujur seperti Rapunzel yang menurut ceritanya akan dibawa lari oleh seorang pangeran berkuda suatu saat nanti lalu mereka saling jatuh cinta.

“Huft.” Nesya menarik napas dalam lalu menghembuskannya, berusaha untuk kembali ke realita dimana dirinya saat itu sedang di kurung dan tak ada jalan untuk bisa keluar. Jendela kaca yang sangat besar itupun tidak memiliki bukaan sehingga tertutup sangat rapat.

Nesya duduk sambil menekuk kedua lututnya, tiba-tiba teringat pada ibu dan sahabatnya Sifa.

“Aku rindu kalian,” bisiknya, seolah sedang berbicara pada dua sosok kesayangannya tersebut.

Meski kecewa pada sang ibu yang turut memintanya menggantikan sang kakak, namun Nesya sangat menyayangi Kinan sehingga dirinya tak ingin terus menyalahkan kecuali kepada Narra saja.

“Ngomong-ngomong soal kak Narra, kira-kira apa yang sedang dia lakukan saat ini, ya? Apakah dia masih berusaha datang kemari?”

Tiba-tiba Nesya teringat pada ponselnya. “Ah dimana ponselku, sial!” Nesya ingat bahwa terakhir kali dia meninggalkan ponsel murahnya itu di kamarnya Evan.

“Huft, seharusnya ponsel itu aku bawa kemanapun aku pergi. Kalau sudah begini, bagaimana caraku agar bisa pergi dari sini?”

Nesya terus memutar otaknya, saat itu sebuah ide muncul di kepalanya. Dia akan menunggu waktu makan malam tiba, dan di saat itu pasti akan ada pelayan yang datang untuk mengantarkan makan malam untuknya. Di saat itu, Nesya berencana untuk meminjam ponsel milik si pelayan saja supaya bisa menghubungi ibu atau Sifa.

“Ya! Kenapa baru terpikir olehku. Benar juga kata lelaki brengsek itu, bahwa aku harus makan dan kuat, agar bisa melarikan diri dari sini.”

***

Pukul empat sore, Evan bersama Farrel kembali ke villa dan tiba pada saat satu jam kemudian. Evan berjalan masuk ke dalam villa tersebut dengan memegang ponselnya yang terus bergetar, ada nama sang ibu di layar ponsel yang sengaja ia hindari dengan mengabaikan panggilan masuk tersebut. Sebab Evan yakin kalau tujuan Rosaline menghubungi dirinya adalah pasti ingin bertanya mengenai pernikahan anehnya bersama Nesya.

“Pulanglah, aku akan langsung beristirahat,” perintah Evan kepada Farrel.

Farrel menganggukkan kepalanya namun sempat mengingatkan Evan pada jadwal kerja bos nya tersebut. “Nanti malam akan ada rapat online pada pukul sembilan, aku akan mengingatkanmu,” ucapnya, lalu diam memandangi punggung Evan yang semakin menjauh.

Farrel memutar tubuhnya ke arah pintu utama villa tersebut namun ia teringat sesuatu, dia menengok ke arah samping kiri villa tersebut lalu mengurungkan niatnya untuk pergi.

Saat ini Farrel sudah berdiri di bagian depan menara tempat Nesya berada, untuk pertama kalinya meskipun dia sadar bahwa sudah terlambat untuk bisa mendapatkan Nesya untuknya. Setidaknya Farrel ingin berkesempatan berbicara dengan gadis incarannya yang kini telah menjadi istri dari sahabatnya tersebut secara langsung.

Farrel meraih ponselnya lalu menghubungi Evan untuk meminta izin menemui Nesya, meski menyukai Nesya jauh sebelum gadis itu di nikahi oleh Evan, namun Farrel harus menghargai Evan sebagai suami dari gadis yang ia sukai tersebut.

“Ada apa?” Suara berat Evan terdengar di sambungan telepon.

“Aku sedang berada di depan menara, aku ingin meminta izinmu untuk bertemu Nesya satu kali saja. Apa boleh?” Pinta Farrel.

Hening sejenak lalu terdengar sahutan dari Evan. “Cih, terserah saja,” ucapnya, terdengar seperti tak peduli.

Panggilan telepon itu pun di putus oleh Evan begitu saja. Farrel percaya bahwa Evan telah meniduri Nesya dan melanggar kesepakatan mereka, meski Evan sendiri tak mau mengakuinya dengan jelas. Oleh sebab itu Farrel hanya ingin menguatkan Nesya bahwa gadis itu bukanlah seorang sandera di tempat itu, dan pernikahan mereka mempunyai suatu alasan.

Sambil membawa sebuah kunci di tangannya, Farrel mulai menaiki anak tangga yang panjang itu hingga akhirnya tiba di depan pintu ruangan kamar Nesya.

Saat kunci pintu sudah terbuka, Farrel tak lantas masuk begitu saja melainkan lebih mendahulukan kesopanan. Satu tangannya terangkat untuk mengetuk pintu tersebut, hingga beberapa saat kemudian muncul seseorang yang cantik rupawan yang datang untuk membuka pintu yang kuncinya sudah di buka oleh Farrel.

Nesya menatap Farrel secara intens sehingga hal itu membuat Farrel meneguk ludahnya sebab tenggorokan seketika terasa kering.

“Siapa?” Tanya Nesya.

Untuk pertama kalinya Farrel mendengar suara Nesya yang ternyata sangatlah lembut.

Farrel berdehem sebelum mulai memperkenalkan dirinya kepada gadis pujaannya tersebut. “Perkenalkan, aku Farrel. Aku adalah teman Evan sekaligus juga bekerja di perusahaan miliknya.”

Terlihat Nesya mengerutkan kedua alisnya. “Lelaki jahat itu memiliki perusahaan? Jadi dia kaya?” Tanyanya dengan polos, membuat Farrel tersenyum tipis.

“Boleh kita bicara sebentar? Aku sudah meminta izin kepada suamimu,” pinta Farrel.

“Apa kita akan bicara di luar? Maksudku tidak didalam sini,” tanya Nesya.

Farrel pun tertawa kecil, dirinya semakin kagum pada sikap Nesya yang menolak berada di dalam satu ruangan berdua saja dengannya. “Ya, kita akan bicara di taman saja, letaknya ada di bawah menara ini.”

Merasa ada angin segar menghampiri, Nesya menyambut Farrel dengan suka cita, dikurung di dalam menara itu seorang diri tentu membuatnya merasa sumpek dan saat itu niatnya untuk melarikan diri pun sepertinya akan mendapatkan jalan yang mudah.

“Baiklah kita pergi sekarang!” Sahut Nesya dengan antusias, wajahnya yang terlihat bahagia itu semakin membuat Farrel terpukau.

Farrel berjalan lebih dulu memandu Nesya menuruni anak tangga yang sangat tinggi tersebut. Jalannya yang memutar itu cukup membuat kepala Nesya pusing. Hingga tiba pada anak tangga terakhir, Nesya akhirnya menghela napas lega saat melihat kedua kakinya telah menginjak rerumputan yang tumbuh di sekeliling menara tersebut.

“Kita duduk disana saja.” Farrel menunjuk ke arah beberapa kursi yang mengelilingi sebuah meja yang terletak di tengah-tengah antara menara dan villa. Nesya menurut saja, dadanya terasa segar setelah menghirup udara di ruangan terbuka, apalagi ketika itu hari sudah hampir senja sehingga suhu udara mulai rendah.

“Maaf aku tidak membawakanmu air minum,” ucap Farrel, setelah dia dan Nesya mulai duduk berseberangan.

“Ah tidak perlu repot-repot, langsung saja katakan apa tujuanmu datang menemuiku? Apa lelaki itu yang menyuruhmu?” Tanya Nesya dengan santai.

Farrel tersenyum lalu menggelengkan kepalanya. “Bukan, aku sendiri yang ingin bertemu denganmu. Dan lelaki yang kamu katakan itu adalah Evan, suamimu.”

“Memangnya ada yang salah dengan pengucapanku? Aku memang tidak mengenal dia, kamu dan juga semua orang yang ada di villa ini.”

Farrel semakin terkekeh, Nesya sangatlah pemberani. “Nesya, usiamu sangat jauh lebih muda dari kami, sebaiknya kamu jangan terlalu jahat pada Evan. Dia sudah menikahimu secara sah.”

“Memangnya berapa usia kalian?” Tanya Nesya penasaran.

“Aku, Evan dan satu lagi teman kami bernama Ian, sama-sama berusia dua puluh delapan tahun. Dan usiamu baru dua puluh, ‘kan?”

Nesya terpana sebab baru mengetahui kalau Evan berbeda usia delapan tahun dengan dirinya. “Tetapi lelaki itu terlihat sangat muda seperti seumuran denganku,” batin Nesya, tanpa sadar memuji ketampanan Evan namun seketika menggelenggkan kepalanya.

“Ada apa?” Tanya Farrel merasa lucu melihat wajah Nesya.

Sambil tertawa malu Nesya pun berkata. “Kalau begitu agar lebih sopan sebaiknya aku memanggilmu Kak Farrel saja, bagaimana?”

Senyuman di bibir Farrel semakin merekah, tak disangka pembawaan Nesya sangatlah mudah akrab dan juga periang. “Tentu saja, panggil aku Kak Farrel,” jawabnya penuh semangat.

Tanpa mereka berdua ketahui bahwa di bagian belakang villa tersebut telah berdiri Evan yang memperhatikan dari balik jendela kaca, tawa riang dari Nesya dan Farrel terdengar saling bersahutan. Evan menatap datar, lalu sesaat kemudian memilih untuk kembali ke dalam kamarnya.

1
Adinda
jangan diangguri Evan kalau direbut Orang nangis sepanjangan kamu,lanjut Thor.
Adinda
farel sama syifa aja thor
Indra wijaya
sumpah yah jangan bikin aku penasaran yah thor
Ana Mariana
ceritanya menarik dan tdk berbelit2
Rieya Yanie
jahat sekali narra
Yoh Asakura
Keren banget plotnya.
KnuckleBreaker
Bikin ketagihan, kapan update lagi??
Beby_Rexy: Siang ya, Kak. Makasih udah baca 🫶
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!