"kau iblis yang menyedihkan"
"ah bukan lebih tepatnya manusia berwajah malaikat dan bersifat iblis yang kejam, sangat menyedihkan"
"apa kau percaya tuhan"
"berhenti mengoceh dan ketuk saja pintu neraka mu" pria itu mengarahkan sebuah pistol ke kening sang lawan.
"baik lah sebelum aku mati, aku ingin bertanya satu hal"
"apa kau pernah jatuh cinta"
"ucapan omong kosong apa ini"
"HAHAHAA bahkan sang iblis dan malaikat pun akan kalah oleh perasaan itu"
"aku dan manusia yang nyawanya telah kau renggut, mengutukmu"
"JATUH CINTA LAH KEPADA GADIS YANG AKAN MENJADI MALAPETAKA NYAWAMU SENDIRI" teriak pria yang tersenyum sinis.
"sudah mengoceh" pria itu menarik ujung pistol membuat sang lawan tertembak tepat di kepala dengan mata merah menatap benci kepada sang iblis.
"bawak saja kutukan mu itu ke alam baka"
"karena aku memang sudah jatuh cinta kepadanya" tawanya mengelegar di tengah hutan, para bawahannya memalingkan wajah takut menjadi sasaran sang iblis.
manusia adalah mahkluk paling menjijikn
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ancan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
permusuhan kedua saudara
"Dan bodohnya dia seolah-olah bisa menggigit ekorku_raja
"Hibur ke" ucap zion kepada anggota inti geng lucifer.
"Gimana caranya" tanya ashlan.
"Lu ada ide ga" lucano menatap zion dengan serius.
"Ya mana gue tau, kok tanya gue" ucap zion duduk santai memberikan tisu kepada bia.
"Jadi lu datang ke sini cuman mau cerita cowok lu yang brengsek itu" kairen melirik adik nya yang sedang mengangguk terisak.
"Lu pernah putus cinta ga sih" tanya calvin yang melihat bia menangis dengan tersedu-seduh.
"Pernahh" ucap bia semakin kuat menangis.
"Terus ngapain lu ke patah hati beneran sih" hazel semakin tidak habis pikir dengan tingkah bia.
"lah anjg kan dia emang lagi patah hati" ucap ashlan menatap hazel dengan wajah goblok
"Lu diam atau gue bunuh lu nanti" ucap lora mengancem bia agar tidak semakin tantrum menangis.
"Bia ga usah lu tangisi cowok murahan ke dia, sayang air mata lu terbuang percuma" ucap hazel melarang bia untuk menangasi cowok spek firaun mana mokondo lagi
"Berapa banyak saldo lu, di pinjam dia" tanya kairen menatap dingin sang adik
Jari mungil bia membentuk angka dua dan lima.
"Oh syukur lah kalo cuman 25 ribu" ucap kompak mereka semua.
"Bukan 25 ribu goblok, 25jt" bia semakin terisak mengingat saldonya yang lari kedompet pria sialan itu.
"Whatt"
"Anjg"
"Anak haram"
"Otak lu dimana" ucap lora dan hazel menoyor kening bia, membuat gadis itu semakin tantrum menangis.
"Baru dua bulan uda 25jt, kalo setahun sama lu berapa dana lu yang keluar buat dia" tanya lucano.
"Terus apa lagi yang lu pinjamkan selain saldo sama tuh jantan" kairen mengintrogasi adiknya dengan tatapan tajam.
"Kamera gue" isak bia sesunggukan.
"Eh tolol lu ya" lora semakin memaki sahabatnya yang bodoh mendarah daging
"Lu cinta sama dia" tanya zion membuat mereka semua menatap penasaran kepada bia.
"Nggaaa" teriak bia.
"Terus ngapain lu keliatan kecintaan gitu sama dia" tuduh hazel.
"Gue di pelet kak" ucapan bia membuat mereka semua diam.
"kepala bapak lu, pelet apa nya" lora kembali menoyor kening bia.
"Lu nya aja yang goblok" ucapan ashlan semakin membuat bia menangis kencang.
"Lu ngapain sih nangisin dia kalo ga cinta" tanya calvin.
"Gue ga nangisin dia" bia mebales dengan terseduh-seduh.
"Terus lu nangisin apa sialan" maki lora dengan wajah keselnya.
"Gue nangisin kenapa gue yang di selingkuhi, terus kenapa dia yang bilang bosen, kan seharusnya gue yang bosen sama tuh cowok, gue ilfilll" teriak bia kesel.
"Lu datang ke sini cuman untuk nangisi yang ga jelas" tanya lucano.
"Bukan, gue emang ga punya teman makannya kesini" bales bia dengan wajah tanpa dosa.
"Sia-sia aja gue nemani nih bocah mending gue main ps" ucap zion kembali fokus dengan stik psnya.
"Adik lu kurang kerjaan bener ya" ashlan menatap bia yang masih tantrum ke lora dan hazel.
"Rela gue cancel acara nonton gue sama cewek gue demi nenangin nih bocah malah yang dia tangisi hal ga guna" ucap calvin meraih kunci motornya bergegas pergi menuju rumah ceweknya.
"Serah deh gue mau rapat dulu bay" lucanon keluar menuju mobil civic turbo dengan warna putih miliknya.
"Kepala gue pusing lu berdua aja yang nemani dia" ucap kairen masuk ke dalam kamar yang berada di markas mereka.
"Zell gue ada janji lu aja ya" ucap lora bangkit menjauh dari bia, mata hazel melotot sedangkan lora hanya mebales dengan senyum tanpa dosa.
"Setan lu semua mana solidaritas persahabatan kalian" ucap hazel.
"Gue solidaritas kalo ngehantam mantan dia, tapi kalo untuk curhat-curhat ga jelas ogah gue" ucapan zion di setujui ashlan dan lora, bia semakin tantrum menangisin kebodohannya yang hakiki.
"Ya tuhan apes banget gue, punya adek gini banget" teriak hazel pasrah.
******
Raja menatap tajam ke arah layar leptopnya.
"Sebenernya siapa" beo pria itu saat melihat ancamanan selama 6 tahun yang selalu menghantuinya.
"Ada masalah" tanya seorang gadis cantik masuk ke dalam ruangan raja, dengan santai raja menekan tombol enter, menatap ramah kepada kakak sepupuhnya.
"Sama sekali tidak ada" ucap raja bangkit menghampiri kakak sepupuhnya.
"Lu, tumben-tumbenan datang ke perusahaan" tanya sabrina menatap adik sepupu kesayangan ommanya.
"Omma menyuruh gue menyempatkan waktu untuk datang ke perusahaan" bales raja dengan menghisap sebatang rokok yang ia ambil dari tangan gadis itu.
"Menyempatkan waktu" beo sabrina, dengan kekehan.
"Sakral sekali ucapan wanita tua itu, jelas-jelas ia memantau semua gerak-gerik cucunya, melalui cucu kesayangannya"
"Gue ga akan mengacaukan proyek lu kak" ucap raja mengeluarkan kasar asap rokok di mulutnya.
"Ya baguslah" bales sabrina.
"Proyek lu, sama sekali ga menguntungkan gue" ucap raja dengan sedikit terkekeh.
"Apa yang lu tau dari keuntunga, sejak lu lahir kami semua di rugikan"
"Padahal kami juga memiliki darah yang sama dan nama keluarga, seperti wanita tua itu, tapi kenapa lu yang di untungkan" tanya sabrina.
"Darah yang sama" beo raja terkekeh geli.
"Kak seharusnya lu lahir menjadi anak papi atau mendiang paman, maka dengan begitu, baru bisa memiliki ikatan darah yang sesungguhnya" ucap raja membuat sabrina menggeretakan rahang kesel.
"Dan satu lagi, gue ga mirip seperti kalian, yang memiliki hobi aneh" dengan santainya ia mematikan ujung rokok dengan tangan kosong, sedangkan sabrina menatap gerak gerik raja dengan hati yang terbakar emosi, raja bangkit berdiri ia menatap kakak sepupunya dengan senyum manis khas penerus dari perusahan terbesar di indonesia.
"Mau kemana lu" tenya sabrina membuat raja berbalik menatap kakak sepupunya.
"Markas" ucapan raja membuat gadis itu tertawa terbahak-bahak.
"Lu masih main geng-gengan ga guna itu, cobalah memiliki hobi yang lebih bermanfaat" ejek sabrina.
"Bermanfaat" beo raja menatap sabrina dengan datar.
"Ya tiru hobi bang dian,sih kembar atau gue, lebih bermanfaat dan bermartabat" ucap sabrina.
"Ah hobi pengoleksi perempuan, atau hobi menyukai lawan jenisnya, oh bukan berarti hobi menjadi sutradara dari film dewasa, apa seperti itu" ejek raja membuat sabrina menggegam erat jari-jarinya, ia kalah telak lagi-lagi adiknya itu selangkah lebih maju mempermalukannya.
"Cobalah semprot parfum lebih banyak, kebusukan kakak tercium lagi oleh adik mu ini" ucap raja dengan berpamitan kepada sabrina.
"Raja" empat kata itu berhasil menghentikan langkah pria itu, ia menatap kembali sang kakak yang sedang menyilangkan kakinya dengan wajah angkuh.
"Cobalah bermain petek umpet dengan bener, agar gue tidak akan pernah tau siapa yang akan menjadi kelemahan lu" ucap sabrina dengan senyum khas gadis itu.
"Gue akan mengingat pesan kakak sampai gue mati" ucap raja mengetuk pinggir kening sebelah kanan miliknya.
Setelah kepergian raja gadis itu berteriak histeris, menghancurkan gucci yang berada di ruangan CEO, yang tidak lain adalah ruangan raja.
"Gue akan merebut hal yang menjadi milik lu sejak lu lahir, tidak ada yang lebih pantas memimpin perusahaan ini selain gue" ucap sabrina menatap tajam sebuah papan nama yang terbuat dari emas murni.
"RAJA ALESIO ROMANO, sama sekali tidak cocok seharusnya emas itu membentuk nama gue sebagai penerus perusahaan ini, RATU SABRINA PUTRI ANDRIANA, kenapa wanita tua itu hanya memberikan 15% hartanya untuk cucunya yang lain, sedangkan raja 100% tidak bahkan seluruh hartanya adalah milik dia" sabrina menatap benci kepada kursi yang seharusnya ia duduki.
Pintu mobil bmw berwarna hitam itu terbuka lebar, raja menatap sekertaris pribadinya atau lebih tepatnya mata dan telinga sang omma.
"Berikan kuncinya ke gue" ucap raja dengan dingin.
"Biar saya yang mengemudi tuan muda" ucap sekretaris itu dengan senyum ramah.
"Lu nyari mati" raja menatap tajam saat ini emosinya bener-bener akan meluap.
Dengan berat hati pria berusia sekitar 35 tahun menyerahkan kunci mobil kepada sang penerus.
"Memuakan" dengan kasar raja mengambil kunci mobil dari tangan pria yang menjadi bawahan kepercayaan ommanya.
"Katakan lah ke omma, jalang itu membuka proyek yang akan memberikan dampak buruk bagi perusahaan" ucap raja menurunkan kaca mobilnya.
"J-jalang" beo pria itu dengan ragu, melihat raja dengan lirikan bingungnya.
"Jangan sampai gue yang turun tangan" ucapan raja adalah ancaman untuk pria itu.
"Baik tuan muda"
Dengan cepat mobil bmw hitam itu melaju kencang membelah suasana kota yang indah, raja melonggarkan dasi kerjaanya, matanya menatap lurus seperti predator yang siap mencari mangsa.
"shit, fuck kenapa gue berada di tengah-tengah anjing yang sedang berebut tulang"
"Gue bahkan bisa menghancurkan perusahaan sialan itu, damn" umpat raja meneleksonin beberapa mobil yang menghalangi jalannya.
"Sesuatu yang memang milik gue akan selamanya menjadi milik gue"
"Menggali kuburannya sendiri, lucu sekali jalang satu itu, siapa yang harus bersembunyi sekarang" ejek raja dengan senyum devil nya.