NovelToon NovelToon
Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Di Ujung Kesabaran (Cinta Yang Utuh)

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Cinta setelah menikah / Selingkuh / Beda Usia / Dijodohkan Orang Tua / Penyesalan Suami
Popularitas:9.5k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

🍁Ketika kesetiaan diragukan, nasib rumah tangga pun mulai dipertaruhkan.

-
-

Bukan pernikahan impian melainkan sebuah perjodohan. Aini harus menikah dengan anak dari sahabat lama Ayahnya atas permintaan sang Ayah yang tengah terbaring lemah dirumah sakit.

Berbeda dengan Aini yang berusaha menerima, Daffa justru sebaliknya. Dinginnya sikap Daffa sudah ditunjukkan sejak awal pernikahan. Meskipun begitu Aini tetap mencoba untuk bertahan, dengan harapan mereka bisa menjadi keluarga yang samawa dan dapat menggapai surga bersama.

Dan ketika cinta itu mulai hadir, masa lalu datang sebagai penghalang. Keutuhan cinta pun mulai dipertanyakan. Mampukah Aini bertahan ditengah cobaan yang terus menguji kesabaran serta mempertahankan keutuhan rumah tangganya?



📝___ Dilarang boom like, menumpuk bab apalagi sampai kasih rating jelek tanpa alasan yang jelas. Silahkan membaca dan mohon tinggalkan jejak. Terimakasih 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15 : Mantan istri vs istri baru.

Suasana hatinya sudah kembali baik, apalagi setelah dia meminta jatahnya semalam sebagai bentuk harga nego yang diminta oleh Aini. Sebenarnya Daffa tidak benar-benar berniat untuk meminta imbalan apapun pada istrinya itu, semua itu dia katakan hanya supaya Aini tidak merasa tidak enak hati saja padanya.

Siang ini, Daffa sengaja datang menjemput Aini di pabrik untuk mengajaknya makan siang, kebetulan tadi Dion menelfon dan mengajak untuk makan siang bersama. Dan mungkin ini adalah saat yang tepat untuk memperkenalkan Aini sebagai istrinya pada Dion dan juga Fera.

Lima menit menunggu, sebuah senyuman terbit diwajahnya kala melihat Aini keluar melewati gerbang pabrik. Segera dia datang menghampiri untuk memperjelas statusnya didepan para pria yang sedang duduk-duduk nongkrong di depan pabrik, jelas sekali tatapan mereka sedang tertuju pada wanita yang menyandang status sebagai istrinya itu.

"Cuma sebentar, nggak lama kok," ucapnya seraya menggenggam tangan Aini, sengaja memang dia lakukan untuk memperjelas status mereka didepan para lelaki disana.

Sebelumnya Aini memang sempat menolak saat Daffa menelfon tadi. Dia belum siap untuk bertemu dengan teman-teman Daffa karena takut membuat suaminya malu dengan statusnya yang hanya seorang pegawai pabrik biasa.

"Tapi, Mas... Kamu nggak malu? Aku kan pakai baju pabrik begini, bagaimana kalau teman-teman kamu nanti..."

"Aini, Sayang," diusapnya lembut kepala sang istri, seolah tau akan keresahan yang sedang dirasakan olehnya. "Apa perlu aku perjelas lagi, hem?"

Tatapan matanya begitu meneduhkan hati, tapi tetap tak membuat hati Aini tenang. Namun, demi suaminya, akhirnya Aini mengangguk setuju tanpa banyak memprotes lagi. "Baiklah,"

Senyuman itu terukir sempurna, genggaman tangannya semakin erat. Dengan langkah ringan namun pasti, dia membawa Aini masuk ke dalam mobil. Selama perjalanan tak ada obrolan khusus yang terjadi, keduanya sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Sesekali Aini melirik keluar jendela untuk melihat pemandangan, berharap dengan seperti itu hatinya akan sedikit lebih tenang. Tapi tetap saja rasa gugup itu tak bisa sepenuhnya hilang hingga kini mereka sudah sampai di halaman sebuah restaurant.

"Jangan tegang begitu, teman aku juga datang dengan istrinya. Mereka nggak akan menggigit kamu kok,"

Dan berhasil, kata-kata itu akhirnya bisa membuat Aini tersenyum, meskipun hanya sebuah senyuman kecil, tapi cukup membuat Daffa merasa senang.

Daffa lebih dulu turun, berjalan mengitari mobil untuk membukakan pintu bagi Aini. Kembali dia genggam tangan sang istri sebelum melangkah masuk ke dalam restaurant.

Beberapa pengunjung nampak melihat kearah mereka yang jelas terlihat cukup mencolok perbedaannya hanya jika dilihat dari cara berpakaian saja. Dimana Daffa masih memakai setelan jas kantoran, sementara Aini memakai baju pabrik berwarna biru muda, celana hitam panjang serta hijab segiempat dengan warna senada. Sebagian dari mereka bahkan menganggap Aini sebagai seorang wanita yang sangat beruntung, bak seorang Cinderella yang menemukan pangerannya.

Langkahnya begitu mantap dan tak ada keraguan sedikitpun, tanpa memperdulikan pandangan orang-orang yang kini sedang menatap ke arah mereka, Daffa berjalan ke arah meja dimana Dion sudah menunggu disana. Namun tinggal beberapa langkah lagi menuju meja yang dituju, langkah Daffa terhenti saat melihat yang duduk disana bukan hanya Dion dan Fera, namun juga ada Celine disana.

"Daffa..." Dion melambaikan tangannya, segera dia berdiri untuk menyambut kedatangan mereka berdua.

Sebelum melanjutkan langkahnya kembali, Daffa lebih dulu menoleh ke arah Aini. Meskipun tak begitu terlihat, tapi Aini bisa melihat jika ekspresi suaminya mulai sedikit berubah. Tak seperti awal tadi, sekarang wajah Daffa terlihat sedikit tegang. Namun dia tidak tau apa sebabnya, yang jelas suaminya itu terlihat seperti tidak senang.

"Ayo," kembali dia melanjutkan langkahnya setelah sempat terdiam untuk beberapa saat. Tak peduli jika Celine juga ada disana, Daffa memilih untuk abai dan tetap menggenggam tangan Aini hingga sampai ke arah meja dimana Dion dan yang lainnya sudah menunggu.

"Jadi ini istri kamu, Daf?" kata-kata itu lebih ke sebuah sindiran dibandingkan pertanyaan. Fera yang memilih untuk tetap duduk memperhatikan penampilan Aini dari ujung kepala hingga ujung kaki, "Kampungan."

Meskipun kemarin dia sempat kecewa dan sedih saat mendengar mantan suaminya ini sudah menikah lagi, kali ini Celine tak menunjukkan kekecewaan itu lagi. Bahkan wajahnya terus mengukir senyum yang sangat indah sejak melihat kedatangan Daffa dan istri barunya.

Dion segera mengalihkan topik untuk mencairkan ketegangan yang diciptakan oleh istrinya, "Ayo Daf, duduk. Sorry kalau aku udah pesenin makanan sekalian, soalnya takut kelamaan dan keburu jam istirahat istri kamu ini habis, nanti dia bisa terlambat masuk,"

Namun Fera tak berhenti sampai disana, dia kembali menghujani pertanyaan saat Daffa dan Aini sudah duduk dihadapannya, "Memangnya istri kamu ini kerja dimana? Kalau dilihat-lihat, dia ini bukan wanita kantoran ya?"

"Fer." tegur Dion. Suaranya tak begitu keras, namun cukup terdengar jelas dan Fera bisa menangkap jika suaminya ini mulai marah.

"Oya, siapa nama istri kamu ini, Daf? Apa kamu tidak ingin memperkenalkannya pada kami?" Celine yang sejak tadi diam akhirnya angkat bicara, suaranya begitu lembut terdengar ditelinga. Dibandingkan melihat ke arah Aini, sebenarnya dia lebih suka melihat perubahan ekspresi wajah Daffa yang mulai terlihat sedikit gusar.

Daffa menoleh, dia tetap berusaha untuk tersenyum didepan Aini meskipun dia sendiri mulai merasa tidak nyaman berada disana. Bukan karena Celine, dia hanya takut Fera ataupun Celine sampai mengatakan sesuatu yang membuat Aini merasa tidak nyaman.

"Namanya Aini." genggaman tangannya yang memang sengaja belum dia lepas semakin dia eratkan. "Sayang, mereka adalah teman-temanku, Dion, Fera dan Celine."

"Salam kenal semuanya, namaku Aini." dengan senyuman hangat diwajah, Aini menyapa tiga orang dihadapannya yang wajahnya masih nampak begitu asing baginya.

"Salam kenal juga, Aini. Ternyata kamu sangat cantik, pantas saja Daffa tertarik." Dion lebih dulu menyahut sebelum keduluan oleh Fera. Dan sengaja dia memuji, karena Aini memang secantik itu, cantiknya natural.

"Terimakasih, Mas Dion."

Sebenarnya ada yang mengganjal di hati Dion, kenapa Aini tidak bereaksi yang bagaimana ketika melihat Celine tadi. Biasanya kalau mantan istri dan istri baru ketemuan pasti akan ada tegang-tegangan, tapi ini tidak sama sekali, bahkan Aini terlihat biasa-biasa saja. Apakah Daffa belum menceritakan tentang Celine pada Aini?

Kini, mereka memulai makan siang tanpa ada obrolan lagi. Dan Aini cukup menyadari jika dirinya dipandang sebelah mata oleh teman-teman Daffa, kecuali Dion. Namun dia tetap memilih diam dan berperilaku sopan demi tidak membuat malu Daffa dihadapan teman-temannya itu.

"Kamu mau sup, Mas?" tanya Aini saat melihat ada sup udang diatas meja. Biasanya Daffa paling suka minta dimasakkan sup kalau sedang dirumah.

"Boleh,"

Tangannya bergerak untuk mengambil sup yang ada didalam mangkuk. Belum sempat dia membantu menuangkan sup itu ke piring Daffa, sebuah suara lebih dulu menahan pergerakannya.

"Tunggu," cegah Celine. "Itu adalah sup udang, apa kamu tidak tau kalau Daffa alergi udang?"

...💧💧💧...

1
〈⎳ FT. Zira
minta bonus aja sama Daffa din🤭🤭.. biaya tenaga gitu🤭
〈⎳ FT. Zira
modus ngindarin tidur bareng daffa/Facepalm/
〈⎳ FT. Zira
setelah ini dirimu harus mode macan ngamuk di depan Celine,, mode kucing jinak di depan Ai.. bair so celine sadar dirii
. tapi aku ragu celine bakal sadar sebelum dapet karma instan🤧🤧
〈⎳ FT. Zira: astaga... typo ku parah amat/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Zhu Yun💫: Mana kapok si ulet bulu kalau tujuannya belum tercapai /Proud//Proud//Proud/
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
fer fer.. dirimu mau jadi duri di dalam daging ntar balik ke dirimu sendiri lho😮‍💨😮‍💨
〈⎳ FT. Zira
salah lah.. dirirmu malah menciptakan pelakor kok.. masa yg begitu disebut benar🤧🤧
Zhu Yun💫: Otaknya agak geser, belum aja dia ngerasain diselingkuhi /Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
masih... dikit🤧🤧 auto langsung di tendang/Facepalm/
Zhu Yun💫: Potong sekalian burungnya /Curse//Curse//Curse/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
ceritain juga kalo sempet cup juga.. kali aja bekasnya di tutup ma Ai😏😏
Zhu Yun💫: Yang ada ditoyor tuh bibir /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
telat dirimu Daf.. masa Ai yg lebih dulu nyampe rumah🤧
Zhu Yun💫: Kebanyakan mikir dia, lama-lama kepalanya botak /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jangan sampai kalah dari si ulet Ai.. tapi suamimu juga perlu dikasih pelajaran dikitt🤪🤪
Zhu Yun💫: Pelajarannya jangan dikasih jatah /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
terbiasa tidur sambil di ipuk ipum kan dirimu Ai😏😏
Zhu Yun💫: Kangen di kekepin /Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
Wahyu Suriawati
boleh ga Mak Daffa ku karungin terus ku becek becek biar jadi laki laki yg tegas dan jangan mau di deketin mantannya yg seperti jalang itu
Zhu Yun💫: Biar dimakan sampai tak tersisa /Joyful//Joyful//Joyful/
〈⎳ FT. Zira: lempar sekalian ke penangkaran biawak/Facepalm/
total 4 replies
yumi chan
enthlh thorr..aku gk sk dgn wnita yg lmhh bt airin lbh tegas jgn lmh biar daffa tau apa yg hrus dia jg...ht istri..
Zhu Yun💫: Lemah gimana ya kak? Aini sedang diuji kehilangan sosok ayahnya dan kesetiaan suaminya, jadi secara fisik dan mentalnya pasti down banget untuk saat ini, dan dia sedang berusaha untuk tegar dan kuat ... Dan dia juga sudah cukup tegas, tapi tegas disini bukan yang harus membangkang kepada suami ya kak, 🥰🥰🥰 🙏🙏
total 1 replies
yumi chan
thor bt aja airin cerai sm daaffa...nanti klsa jdh pasti ktmu..agar daafa mnysal dn bt airin pergi jauh ...jumpa di kla airin sukses...krna daffa lki2 plniplan..
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk masukannya.... Tapi untuk cerai rujuk juga tidak bisa dibuat semudah itu ya kak, mengingat aku membuat cerita ini juga sebagai cerita yang bernuansa islami walaupun tidak terlalu kental juga... Biar sesuai dengan judul dan sinopsisnya juga.. yakin aja kak, kesabaran pasti akan berbuah manis... 🥰🙏
total 1 replies
Wahyu Suriawati
ayo Daffa kamu harus jujur dan jangan ada yg kamu tutupin dari istri kamu.daffa jadi laki laki kok mau aja di sosor ma mantan
Zhu Yun💫: Kalau masih bohong lagi nggak ada ampun lagi ya kak 🤭🤣🤣✌️✌️
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
caranya giamana? ngajak gulat?😮‍💨
Zhu Yun💫: Gulat disawah aja sama belut sana Daf /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
aku juga kecewa Ai😭😭 masa suamimu loyo sama mantann🤧🤧😭😭
Zhu Yun💫: Akupun kecewa 🤧🤧🤧🤧 Hujat aja hujat biar gak dapet jatah lagi dia /Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
Ai dengeenya jawaban Ya nya doang Daf.. jelas dia kecewa. kamunya di hubungi gak bisa, tapi jawab ke hotel. semua orang yg ada otaknya langsung treveling.. tralaala tralili🤧🤧
Zhu Yun💫: Eh itu ada tanda apanya lagi nongol 🤧
Zhu Yun💫: Sengaja mancing emosi dia, omelin aja omelin 🤧🤧🤧👆
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
sengaja banget sih nih ulet bulu🤧🤧
Zhu Yun💫: Udah gatel soalnya, minta digosok /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
Ma Em
Mungkin Daffa nya juga msh ada rasa sama Celine makanya Celine ajak makan malam Daffa nya mau , semoga Aini ambil tindakan tegas untuk Daffa dan Celine jgn mau diinjak injak harga dirinya jgn biarkan pelakor merasa menang Aini harus berani lawan Celine agar Celine tdk berani ganggu Aini lagi
Zhu Yun💫: Masih bimbang hatinya si Daffa, apalagi hubungannya dengan Aini baru seumur jagung 🤧🤧🤧
total 1 replies
Wahyu Suriawati
Daffa terlalu murahan banget jadi laki laki.uda mantan dan perna nyakitin masi mau di cium.aini tinggalin aja laki laki kayak daffa/Awkward//Awkward//Awkward//Awkward//Awkward/
Zhu Yun💫: Omelin aja kak omelin, buang sekalian ke laut biar dimakan ikan hiu /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!