Jasmine terpaksa menerima perjodohan yang telah di atur oleh ibunya, sebelum meninggal dunia. Namum kebenaran terungkap sehari setelah pesta pertunanganya di langsungkan.
Jasmine mendapati sang tunangan Dirga berselingkuh dengan saudara sepupunya sendiri, untuk membalas rasa sakit hatinya. Lily juga berani bermain api dengan kakak kandung Dirga sendiri. yang tak lain adalah bos-nya di kantor. akankah perselingkuhan ini tetap berlanjut atau malah sebaliknya Jasmine benar-benar jatuh cinta pada bos Devan yang mesum tingkat dewa.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ritasilvia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kopi hitam spesial
"Aku merasa bersalah pada pak Devan, tidak seharusnya aku bersikap seperti itu padanya semalam. Sebagai permintaan maaf, aku akan membuatkan dia kopi hitam. Semua pria pasti suka kopi hitam, begitu juga dengan pak Devan. Bathin Jasmine berjalan menuju pantri.
Tok tok tok ...
"Masuk!"
Jasmine meminta tolong sahabatnya Rose untuk membuka pintu, sementara kedua tangannya sibuk memegang nampan berisi secangkir kopi hitam dimana aroma nikmatnya sudah tercium dari jarak jauh. Devan sibuk dengan laptop dihadapannya tanpa melihat kedatangan Jasmine.
"Selamat pagi pak Devan."
"Mmmmm..!"
Devan menjawab singkat, tanpa menoleh sedikitpun.
"Aku buatkan bapak minuman hangat, Oya Aku taruh dimana ya kopinya, pak?"
Jasmine serba salah, namun tetap berusaha bersikap profesional.
"Terserah."
Jasmine meletakkan secangkir kopi itu diatas meja, tidak pernah dia merasa gemetaran didekat Devan melebihi apa yang dirasakannya sekarang.
"Silahkan diminum pak." Ujar Jasmine dengan lemah lembut.
"Terimakasih." jawab Devan cuek.
"Pak Devan, soal kejadian semalam aku minta maaf." ucap Jasmine menundukkan kepalanya dalam.
"Jangan bahas masalah pribadi disini, ini kantor."
"Iii iya pak, saya salah lagi...maaf."
"Bagaimana dengan laporan pekerjaan mu, apa sudah selesai?"
"Sudah pak, saya ambil diruangan kerja saya dulu."
"Cepatlah, karena sebentar lagi ada pertemuan."
"Baik pak."
Jasmine segera menuju ruangannya, kali ini Devan benar-benar bersikap profesional. Namun setelah tubuh Jasmine menghilang dari balik pintu, Devan segera menyesap kopi hitam buatan Jasmine dengan mata terpejam, menikmati didalam lidahnya dan baru kali ini Devan merasakan kenikmatan kopi hitam.
"Tau kopi buatan Jasmine seenak ini, dari dulu aku memintanya untuk dibuatkan kopi setiap pagi." gumam Devan kembali menyesap kopinya.
***
Siang ini, Dirga dan Bella sengaja menikmati makan siang di sebuah restoran mewah. Sambil ngobrol tentang rencana kencannya semalam yang gagal total karena kehadiran Devan.
"Kok bisa-bisanya Devan datang, lagian itu hari liburnya Jasmine?" tanya Bella.
"Kamu tahu sendiri bagaimana mas Devan, baginya tidak ada istilahnya libur."
"Memangnya kamu dan Jasmine kencan kemana? Ngapain aja?" tanya Bella mulai terbakar api cemburu.
"Cuma ngajakin dia dinner doang di restoran, tapi keburu mas Devan datang." Dirga mulai deg-degan karena takut ketahuan Bella, jika sebenarnya malam itu dia menginginkan Jasmine tidur di apartemennya.
"Yakin, jika sebatas makan malam doang." Bella belum yakin takut jika Dirga benar-benar telah jatuh cinta pada Jasmine.
"Benaran sayang, karena cuma kamu yang ada dihatiku. sedangkan Jasmine hanya alat bagi kita untuk mendapat hartanya dan juga janji Mama Helen padaku, masa kamu lupa sih sayang dengan tujuan utama kita?"
"Aku tidak pernah lupa Dirga, maafkan Aku karena sempat meragukan cintamu."
"Ngak papa sayang."
"Aku juga penasaran, pekerjaan apa sih yang dibahas mas Devan dan Jasmine hingga sampai larut malam. Bahkan aku ketiduran menunggu mereka dan tidak tahu jam berapa mereka selesai." ucap Dirga pada pujaan hatinya Bella.
"Dirga, selama ini kamu tidak pernah curiga sedikitpun ya.... jangan-jangan Jasmine dan kakakmu ada hubungannya khusus dibelakang kalian." jawab Bella.
"Ha...ha... tidak mungkin Bella, aku tahu mas Devan itu sulit untuk jatuh cinta lagi setelah ditinggal Milka, lagian aku dan Jasmine tidak lama lagi bakal menikah."
Tengah asyik ngobrol sambil makan suap-suapan, Devan dan Jasmine juga masuk kedalam restoran yang sama untuk membahas pertemuan bisnisnya dengan klien nya.
"Dirga, kak Bella. Kalian ngapain disini sambil makan suap-suapan?" tanya Jasmine pura-pura terkejut seolah-oleh baru mengetahui perselingkuhan mereka.
"Jasmine sayang, aku bisa jelasin... semuanya ini tidak seperti yang kamu lihat." terang Dirga panik layaknya maling yang sedang tertangkap tangan.
"Iya Jasmine, aku kebetulan bertemu dengan Dirga. berhubung sudah waktunya makan siang jadi kami memutuskan datang kesini. ngomong-ngomong kamu dan mas Devan ngapain berduaan terus?" sindir Bella tersenyum sinis.
"Tentu kami sering bersama, karena Jasmine adalah asistenku. Dan restoran ini sering kami gunakan sebagai tempat untuk membahas kerja sama bisnisku." jawab Devan cuek.
"Ya... Aku mengerti, mas dan Bella silahkan lanjut saja. lagian aku dan Bella sudah selesai makan dan mau pulang." ucap Dirga gugup berusaha menengahi.
