Lyanna tak pernah menyangka kejadian malam itu meninggalkan benih di rahimnya.
happy reading guys💧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fransiska simanjuntak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Lyanna sedang besiap tidur di kamarnya seketika mendengar suara ketukan pintu berkali-kali dari luar rumahnya. Dia sangat ketakukan dengan sikap Mike 3 jam lalu.dia merasa terancam dan terintimidasi hingga ketakutan, siapapun pasti akan merasakan apa yang Lyanna rasakan jika dalam posisi itu. Mike sangat dominan, hanya menatapnya saja sudah membuat Lyanna merasa kecil dan tidak berdaya.
"Itu tidak mungkin, apalagi Helena tidak pernah mengetahui tempat ini. Aku yakin ini ulah pria sialan itu!!" Lirih Lyanna cemas. Perasaannya menjadi tidak tenang, Lyanna memilih menelepon Thalia, setidaknya dia punya seseorang untuk diajak bicara dalam keadaan menegangkan seperti ini.
Thalia ikut panik dan takut mendengarnya, Lyanna sendirian di rumah itu. Tak ada seorangpun yang bisa Thalia mintai tolong untuk melindungi Lyanna detik ini juga.
"Kamu dalam situasi sulit dan aku tidak bisa berbuat apa-apa untukmu. Lyanna maafkan aku, harusnya aku ada disana untuk membantumu." Thalia hampir menangis menghawatirkan keadaan Lyanna tanpa seorang pun disampingnya.
Gedoran pintu itu semakin kuat. Bahkan mereka mencoba masuk dengan mendobrak pintu dari luar, membuat Lyanna semakin gemetar ketakutan.
Brak!!
Pintu didobrak paksa dan dua pria berbaju hitam masuk dan langsung menangkap Lyanna.
"lep-paskan aku!! aku tidak punya urusan dengan kalian!" teriak Lyanna mencoba melarikan diri dari tangan pria kekar itu. Lyanna tidak mengenali kedua pria itu, wajah mereka di tutup kain hitam dan juga kaca mata hitam yang membuat mereka sangat sulit dikenali.
"maaf Nona. kami hanya melaksanakan perintah."
Lyanna terus memberontak hingga salah satu dari pria kekar itu memukul kepala Lyanna hingga pingsan.
***
Sial..
Ternyata anak buah Helena melihat Lyanna saat ia berjalan-jalan mencari pekerjaan sore itu.
Lyanna baru saja bangun dari pingsannya dan sudah dihadapkan dengan genggaman erat pria kekar yang Lyanna yakini adalah orang yang berbeda dengan pria yang menculiknya.
"Lepaskan aku! Apa yang mommy lakukan!!" Teriak Lyanna melengking saat melihat Helena berdiri dengan senyuman puas di depannya.
"Kau berani-beraninya Lari dariku!! Aku menyuruhmu tidur dengan Mike agar mendapat banyak uang untukku! Bukan malah kabur bawa uangku!" Helena mencengkram dagu Lyanna kasar. Ia benar-benar kesal lantaran ia harus tidur dengan banyak pria agar bisa memerintahkan orang untuk mencari Lyanna.
"Aku tidak mau jadi babu pencari uang mu! Lebih baik aku mati daripada harus mengabdi denganmu!" Lyanna terus memberontak namun kekuatannya tak seimbang dengan pria kekar yang memegangnya erat.
Helena tak menggubris perkataan Lyanna. Ia pura-pura tak mendengar bahkan pura-pura tuli. Helena tersenyum sumringah saat membuka amplop berwarna coklat yang diberikan salah satu laki-laki berpakaian hitam.
"Senang berbisnis dengan anda tuan, bawa saja anak sialan itu." Ucap Helena yang melirik Lyanna sekilas.
Tubuh Lyanna bergetar, keringat dingin mulai mengucur deras. Jantungnya berdetak lebih cepat dari biasanya, ia tahu malam ini hidupnya pasti berakhir. 'Siapapun tolong aku..' Jerit Lyanna dalam hati.
Lyanna melirik ke kanan dan kekiri mencari celah untuk melarikan diri. Tangannya yang dicengkram kuat membuat Lyanna kesulitan untuk bergerak. Namun Lyanna tak putus asa. ia mencoba mengumpulkan kekuatannya, dengan high heels yang ia pakai, Lyanna dengan sekuat tenaga menginjak kaki laki-laki yang memegang tangannya.
"Awww.." Teriak laki-laki berpakaian hitam itu memuat cengkramannya lepas.
Lyanna sekuat tenaga berlari dari rumah besar itu. Air mata mengalir seiring nafasnya yang tersenggal.
"Kejar dia!!" Teriak salah satu anak buah yang berkepala gondrong.
Lyanna melepaskan high heels nya dan berlari tanpa alas. Kakinya mulai terasa sakit karena luka akibat batu kecil yang ia lewati.
Lyanna terus lari menjauh, sesekali ia menoleh kebelakang. Nampak laki-laki berpakaian hitam hitam itu juga terus mengejar.
sebuah mobil melintas membuat Lyanna susah untuk lewat.
"Tuan.. Tolong aku!!" Teriaknya berharap orang yang melintas itu berbaik hati menolongnya.
Ia ingin berlari kembali namun beberapa orang laki-laki tadi sampai dan langsung mencengkram kuat kedua tangan Lyanna.
Mobil itu tidak menghiraukan permintaan tolong Lyanna dan melesat kencang melewati jalan. Sedangkan Lyanna kembali di bawa ke rumah besar itu.
Keempat orang itu menghempaskan tubuh Lyanna ke lantai, sang ibu tiri, Helena beranjak dari duduknya dan melayangkan sebuah tamparan keras.
PLAKK!!
"Berani sekali kau kabur! Dasar anak sialan!" Teriak Helena murka.
"Berhenti. Kau bisa menghancurkan harganya!" Ucap laki-laki yang tadi memberikan amplop pada Helena. "Ayo kita pergi." Ucapnya lagi.
Anak buah laki-laki itu membawa Lyanna yang kini hanya diam dengan kaki yang sudah terluka dan pipi yang memerah.
'Daddy.. Selamatkan aku..' Batinnya menangis.
Ia duduk dengan di apit oleh dua orang laki-laki itu, tubuhnya yang kecil seperti tenggelam.
"Beri dia minum." Ucap laki-laki tadi.
Lyanna tak menolak, ia meminum air itu dan berharap itu adalah racun yang bisa mengakhiri hidupnya dan dalam hitungan beberapa detik saja, Lyanna menutup kedua matanya.
***
Suasana di markas kini nampak tegang. Bagaimana tidak, ketua mafia yang tak lain adalah Mike tengah mengeksekusi seorang penghianat yang sudah menjual imformasi pada mafia lainnya atas perdagangan senjata yang mereka lakukan.
KRAKK!!
"Aww.. Ampun tuan.."
Terdengar jeritan kesakitan dari anak buah yang kini tengah dipatahkan tangannya oleh Mike. Wajah tampan itu malah terlihat begitu menakutkan, seringai tajam terlihat membuat semua anak buah terdiam.
Mereka tau jika Mike sudah turun tangan maka sudah selesai lah semua. Jangan berharap ada pengampunan.
"Berani sekali kau menghianati ku!! Kau benar-benar bosan hidup!" Ucap Mike langsung mengeluarkan senjata api andalannya dan..
DORR..
Mike menembak tepat di kepala si penghianat lalu menatap tajam pada seluruh anak buahnya.
"Kalian akan bernasip sama jika berani bermain denganku!!" Teriaknya menggelegar.
Semua anak buah diam tak berkata. Tiba-tiba sang asisten pribadi Jack mendekat dan berbisik.
"Tuan, saya mendapat informasi dari anak buah yang memantau gadis itu. Dia diculik oleh ibu tirinya dan dijual ke Hatrick." Ucap Jack berbisik. "Ada kemungkinan besar nona itu akan dilelang tuan."
"Kapan acara pelelangan di adakan? Kita harus kesana, jangan sampai terlewat!"
"Malam ini Tuan."
Tanpa menjawab dan berkata lagi Mike berjalan menuju lift bawah tanah yang langsung menuju ruangan teratas markas itu.
"Bereskan kekacauan ini!" Teriak Jack pada anak buah yang lain. Lalu ia pun melangkah menyusul Mike ke atas markas.
"Apa kau yakin gadis itu akan di lelang? Kita harus bertindak secepat mungkin Jack. Cari tau lebih lanjut! Jangan sampai gadis itu disentuh siapapun!"
"Saya yakin tuan. Dari impormasi yang saya dapatkan akan ada pelelangan seorang gadis muda cantik. Ada juga pelelangan kalung pertama dan berlian yang sangat mahal karena kalung itu di desain oleh seorang designer paling ahli tapi dia sudah meninggal."
Mike yang mendengar pernyataan Jack tidak bertanya lagi. Dia harus datang tepat waktu di acara pelelangan yang hanya dihadiri oleh bos mafia yang mempunyai jiwa liar.