"Love Me.", kata Keisha dengan raut sedih.
"Jika kau ingin pernikahan ini berlangsung.", ujar Keisha.
"Oke.", Leon menyetujui syarat dari Keisha walaupun terkesan konyol.
Keisha terjebak malam panas dengan Leonardo Smith seorang pengusaha kaya keturunan Inggris, pada saat ulangan tahun perusahaan tempatnya bekerja.
Keisha menyembunyikan kehamilannya, namun keluarganya mengetahui, Keisha yang hanya seorang anak adopsi diusir oleh keluarga angkatnya.
Leon mengetahui kehamilan Keisha dan berniat bertanggung jawab atas perbuatannya, Keisha setuju dengan syarat Leon harus mencintainya. Ia juga ingin dicintai selama hidupnya tak pernah mendapatkan cinta.
Apakah Leon dapat mencintai Keisha? sedangkan Leon masih menyimpan rasa untuk mantan kekasihnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hadya Thunn Zhafira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pernikahan
"Aa..."
"Hmmpph", baru saja Keisha akan teriak tidak jadi ciumaya dibibirnya membungkam mulutnya.
Siapa lagi lagi kalau bukan si bule mata biru. Leon memeluk Keisha dari belakang bibirnya mencium bibir Keisha lalu turun ke ceruk lehernya mengecup dan menggigitnya meninggalkan tanda merah disana.
"Sssh ... Leon apa yang kau lakukan?. Kita sedang di tempat umum", kata Keisha menahan malu takut ada yang melihatnya.
"Tenang saja tidak ada yang melihat kita. Ini ruang VVIP", kata Leon.
"Kau keluarlah", usir Keisha.
Leon semakin mengeratkan pelukannya. Memeluknya dari belakang dapat Keisha lihat kemesraan mereka didepan cermin.
"Kau terlalu indah untuk dilewatkan. Apalagi melihat kau memakai gaun ini aku sudah tidak sabar menikah denganmu", bisik Leon di telinga Keisha.
setelah fitting baju pengantin, Leon mengajak Keisha pergi ke mall. Leon memilihkan dress ibu hamil. Leon memilihkan 5 macam dress.
"Leon, perutku masih kecil. Kenapa kau memberiku banyak baju hamil?", tanya Keisha.
"Agar kau lebih nyaman. Kau mau memakai celana jeans lagi?", tanya Leon. Tak hanya membeli baju, Leon juga mengajak Keisha berbelanja keperluan dapur.
Brak
Tak sengaja troli belanjaan Keisha menabrak seorang wanita.
"Sorry", ucap Keisha.
"Apa kamu tidak punya mata?", tanya seorang wanita berpakaian modis dengan perut sedikit membuncit.
"Aku tidak sengaja. Aku minta maaf", kata Keisha.
"Tidak sengaja katamu?"
Leon yang sedang ada di balik rak segera menemui Keisha.
"Ada apa?", tanya Leon.
"Aku tidak sengaja menabrakkan troli ke wanita ini", kata Leon, Keisha takut melihat ke arah wanita itu yang terus menatapnya tajam.
"Leon?",
"Jessica", ucap Leon.
"Leon kau mengenalnya?", bisik Keisha.
"Ini Jessica istri rekan bisnis ayahku. Oh iya Jessica perkenalkan ini Keisha calon istriku", kata Leon. Ia tak mau menyebutkan mantan pacarnya.
"Calon istri?", tanya Jessica terkejut.
"Kau terkejut ya?. Calon istriku terlalu cantik, banyak yang bilang begitu dan tentu saja banyak yang terkejut", kata Leon.
"Leon kau ... ", lirih Jessica merasa sedih, ia masih mengharapkan Leon.
"Sayang nanti lambat laun perutmu akan bertambah besar seperti Jessica",kata Leon. Keisha refleks memegang perutnya.
"Nanti aku akan terlihat jelek", kata Keisha murung.
"No. Kamu akan selalu cantik ", kata Leon menangkup pipinya.
Cup
Leon mencium bibir Keisha didepan Jessica.
Jessica mengepalkan tangannya lalu pergi meninggalkan Leon dan Keisha.
"Ayo kita pulang", ajak Leon. Keisha hanya mengangguk.
Hari pernikahan pun tiba, hotel Leonardo menjadi tempat Leon dan Keisha melangsungkan pernikahan. Keisha memakai gaun putih panjang indah, rambutnya dibuat bergelombang indah, tak lupa mahkota yang menghiasi kepalanya membuatnya terlihat cantik dan anggun.
Eliza menjemput Keisha menggandeng tangannya mengantarkan menuju altar pernikahan.
'Ini terlihat sangat indah, benar-benar wedding dream', batin Keisha.
"Aku senang Leon akan menikah denganmu, dan aku mendapatkan hadiah dengan kehadiran cucu di rahimmu", kata Eliza lembut. Keisha terharu dengan ucapan ibu mertuanya dengan kehadiran anaknya.
Keisha merasa kagum dengan dekorasi ruangan yang terlihat mewah.
Para tamu undangan telah hadir siap menyaksikan pernikahan mereka. Banyak orang-orang penting yang hadir terutama rekan bisnis Leon dan pak Wibowo direktur perusahaan yang sudah memecatnya terlihat canggung saat menyalami Keisha.
Leon yang melihat kecantikan Keisha terlihat lebih cantik berkali lipat. Ia terlihat cantik dengan gaun pengantin yang membalutnya, aura ibu hamil terpancar darinya. Di belakang ada bridesmaid yang memegang gaunya agar tidak terinjak.
Leon dan Keisha mengucapkan janji suci pernikahan. Leon memasangkan cincin pernikahan di jari manis Keisha begitupun Keisha memasangkan cincin di jari manis Leon.
Para fotografer siap mengabadikan momen indah Keisha dan Leon. Leon menundukkan wajahnya, tangannya memegang kedua pinggang ramping Keisha.
Cup
Leon mencium bibir Keisha melumatnya pelan, Keisha memejamkan matanya membalas ciuman Leon.
"Istriku sudah pintar ya ... ", bisik Leon pelan di telinga Keisha. Pipi Keisha merona mendengar Leon menyebutnya ISTRI.
Jessica dan suaminya datang memberikan ucapan selamat kepada Leon dan Keisha.
"Selamat ya Leon semoga pernikahanmu bahagia bersama istrimu yang cantik", kata Hugo suami Jessica menatap Keisha dengan senyum genit. Keisha merasa tak nyaman dengan pandangan suami Jessica yang terlihat penuh nafsu.
"Kau juga. Kalian terlihat seperti pasangan yang serasi", kata Leon menyerobot tangan Hugo yang hendak menyalami Keisha.
Jessica hanya diam saja. Namun tangannya mengepal tak terima dengan pernikahan Leon.
"Aku tak percaya kau secepat itu move on dariku. Atau ... Ini hanya pernikahan sandiwara ... Atau semacam nikah kontrak", kata Jessica memandang Keisha sinis.
Keisha terkejut dengan ucapan Jessica. Apa maksudnya move on darinya?. Apa Leon pernah menjalin hubungan dengan Jessica?. Berbagai pertanyaan mulai berkecamuk di kepalanya.
Leon melihat ekspresi Keisha yang terlihat muram.
"Sudah jangan pedulikan orang tidak penting", kata Leon mengalihkan pembicaraan.
Keisha hanya diam saja sepanjang resepsi pernikahannya. Leon yang melihatnya memegang bahunya.
"Wajahmu terlihat lelah honey. Lebih baik kau istirahat saja", kata Leon penuh perhatian, namun Keisha hanya diam saja.
"Apa kau lapar?", tanya Leon lagi. Keisha hanya menggelengkan kepalanya.
Joseph dan Margareth datang menemui Leon dan Keisha.
"Kau sungguh tidak sopan Leon. Kenapa kau melakukan pernikahan tanpa persetujuan kami!", kata Joseph penuh amarah.
"Itu bukan sesuatu hal yang penting ", jawab Leon ketus.
"bahkan kau tidak mengundang kami. Apa kami mendidikmu seperti itu?", tanya Margareth ikut memarahi.
"Apa Tuan Leon tidak jadi menikah dengan Nona Catrine?. Bukankah mereka sudah dijodohkan?", tanya seorang wartawan.
"Benar. Tapi wanita tidak tahu malu ini telah merebutnya", kata Margareth yang membuat jantung Keisha serasa mau loncat.
"Wanita yang ini?. Dia terlihat sangat muda", kata wartawan yang lain.
Para wartawan mulai menyoroti Keisha dengan kamera flashnya yang menyilaukan mata. Keisha merasa tersudut.
"Iya dia memang masih muda namun sudah menjadi jalang. Pandai merayu pria kaya!", kata Margareth. Kata-kata pedas Margareth terasa pedih di hatinya, terus menghujamnya dengan kata-kata yang lebih tajam.
Leon menggenggam erat tangan Keisha.
"sekarang dia adalah istriku. Jangan sekalipun kalian menyakitinya. Aku tidak peduli entah kalian keluargaku atau bukan!", bentak Leon tak kalah keras.
"Jangan kurangajar kamu Leon!", bentak Joseph.
"Mom tolong jangan menghina Keisha. Sekarang dia adalah menantuku", kata Eliza memeluk Keisha yang hampir tumbang.
"Eliza kau membela gadis yang hanya anak adopsi?", tanya Margareth marah.
"Anak adopsi atau buka dia tetap menantuku", kata Eliza.
"Biarkan Leon bahagia dengan pilihannya Dad ", kata Robert.
"Diam kau Robert! Kau pun saja!", bentak Joseph mengajak Margareth pergi meninggalkan tempat resepsi Leon dan Keisha.
Leon menggendong Keisha, tidak peduli dengan kerumunan para wartawan ia abaikan. Leon berjalan cepat menuju kamarnya di kamar presidential suite.
Ceklek.
Leon menyandarkan Keisha pelan di kepala ranjang ranjang king size yang bertaburkan kelopak mawar merah.
Leon mengunci pintu kamarnya, mengusap kepala Keisha.
"Bangun sayang minum dulu", Leon mengambilkan air putih lalu meminumkanya kepada Keisha.
Keisha bangkit meminum air putih Leon memeluk tubuh mungil yang masih terbalut gaun pengantin yang panjang.
Keisha memasukkan kepalanya di dada bidang Leon. Tangisnya pecah meluapkan rasa sakit yang menyesakkan dadanya.
"Sudah jangan menangis. Aku akan selalu bersamamu, melindungi mu dari orang-orang yang menyakitimu", kata Leon mengusap-usap punggungnya.
Leon menghubungi Galang untuk mengurus para tamu dan wartawan.
Di tempat resepsi pernikahan Leon dan Keisha seorang wanita duduk di sudut ruangan sedang menelfon seseorang.
"Hallo Arthur, aku melihat istri tuan Leon mirip sekali dengan mendiang ibumu."
buat mommy mu ingin selalu dimanja Daddy mu...😆😆😆
setidaknya klo pun gak hamil status kamu ada,istri Leon...nanti pun klo pisah status janda.jangan status gadis tapi udah gak virgin lagi...
kamu kan blom tau hamil atau gak nya