NovelToon NovelToon
Hanya Sebatas Ranjang

Hanya Sebatas Ranjang

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / CEO / Selingkuh
Popularitas:22k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Berawal dari ketidaksengajaan lalu berujung pada pernikahan yang tidak direncanakan. Nadia yang mencoba bertahan hidup dengan menggantungkan harapannya pada pernikahan yang hanya dijadikan sebagai hubungan sebatas ranjang saja, tak mengira hidupnya akan berubah setelah ia memberi Yudha seorang anak yang diidam-idamkan.

“Jangan pernah berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan, Nadia,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika suatu hari nanti kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?”

“Tidak akan mungkin itu terjadi.”

Lantas bagaimanakah kelanjutan hubungan pernikahan Nadia dan Yudha yang hanya berdasarkan pada kebutuhan ranjang semata? Akankah cinta bersemi diantara mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33. Mas Mesum

Mas Mesum

“Tarik kembali kata-katamu itu. Aku tidak seperti yang kamu katakan. Apa perlu aku buktikan padamu, kalau pria tua ini mampu  membuatmu berteriak sepanjang malam?” Yudha terpancing. Sesuatu dalam dirinya bergejolak seketika. Hasratnya yang sudah lama tertidur itu seperti dibangunkan dengan sengaja. Ditatapnya lekat wajah Nadia. Bibir ranum nan merekah Nadia itu menjadi titik fokus pandangannya.

Sedangkan Nadia sendiri menjadi salah tingkah dipandangi dengan sedemikian rupa oleh Yudha. Bahkan merasa risih sampai bulu romanya ikut meremang. Tatapan Yudha itu serasa mengandung aura mistis yang membuatnya merinding.

Namun kemudian ia tertawa kecil demi mengusir gugup. Juga agar tingkahnya tidak terlihat aneh di mata pria itu.

“Ehem ...” Ia berdehem sebentar, kemudian berdiri, lekas menuju lemari pakaian, mengambil selembar syal dari dalam sana untuk menutupi dadanya. Perasaannya tiba-tiba mengatakan bahwa mata pria itu tidak boleh ditoleransi.

“Maaf ya, Mas. Saya tadi cuma bercanda,” katanya begitu ia kembali duduk dan menyantap mie-nya.

“Kenapa dadamu ditutup seperti itu?” tanya Yudha iseng, ingin mengusili Nadia. Sepertinya menaklukkan gadis itu menjadi tantangan baru yang tidak mudah baginya.

“Makanmu belepotan?” tambahnya.

Nadia mengangguk sambil terus menyuapi mulutnya. “Lumayan belepotan, Mas. Makanya harus pakai penutup dada seperti ini,” katanya dengan mulut penuh.

Yudha tersenyum kecil. Ia sebetulnya tahu alasan sebenarnya Nadia menutupi dadanya itu. Rasanya ia ingin tertawa melihat tingkah laku gadis itu. Apakah benar gadis seusia Nadia ini masih awam tentang ...

Ah, sudahlah!

Yudha menyingkirkan pikiran anehnya sendiri tentang Nadia. Mana mungkin gadis seusia Nadia terlalu polos tentang percintaan. Apalagi Nadia sudah pernah menjalin hubungan dengan seorang pria sebelumnya. Minimal gadis itu tahu apa saja yang dilakukan dua orang dewasa ketika pacaran.

****

Detik demi detik berlalu. Detak jam dinding terdengar mengisi sepinya kamar kecil itu. Nadia tengah duduk berselonjoran di atas lantai sambil bersandar punggung pada dinding. Tangannya memeluk guling.

Usai makan, tidak ada kegiatan lain yang bisa ia lakukan selain duduk diam menunggu sampai malam berlalu. Baginya setiap menit yang berlalu terasa begitu lambat. Satu jam rasanya seperti sebulan lamanya.

Ia duduk memandangi jam dinding, berharap malam berlalu dengan cepat. Mendadak pula kamarnya yang sempit ini menjadi terasa lebih sempit dari sebelumnya sebab kehadiran seseorang yang tidak pernah ia harapkan. Seseorang itu sekarang sedang berbaring nyaman di atas tempat tidur miliknya. Sedangkan dirinya hanya bisa duduk di atas lantai. Padahal ia sudah sangat lelah dan ingin berbaring juga di atas tempat tidur ternyamannya itu.

“Kamu mau sampai pagi duduk di situ?” tanya Yudha, merasa lucu dengan tingkah istri mudanya itu.

“Mau gimana lagi. Tempat tidur itu mana muat untuk dua orang?” keluh Nadia dengan wajah cemberut.

“Masih muat kok. Tubuhmu itu kecil, aku rasa kamu bisa tidur di sini.” Yudha menggeser tubuhnya, memberi tempat untuk Nadia.

Nadia memicing, tempat sesempit itu mana mungkin bisa membuat nyaman tidurnya. Yang ada ia malah akan kegerahan, kesulitan bernapas, bahkan tidurnya terganggu.

“Jangan cemas, aku tidak akan macam-macam. Walaupun kamu istriku, aku tidak akan menyentuhmu sebelum kamu mengijinkan,” kata Yudha demi menenangkan Nadia yang sudah berpikiran kotor lebih dulu. Walaupun sekarang sesuatu dalam dirinya sedang bergejolak, namun sebisa mungkin ia berusaha menahannya.

“Omongan laki-laki mana bisa dipercaya.” Nadia menyebikkan sudut bibirnya sinis.

Tingkah Nadia itu begitu menggemaskan di mata Yudha. Rasanya seperti ia sedang berdebat dengan seorang anak kecil.

“Aku ini bukan sembarangan orang yang patut kamu curigai. Lagipula, kalau sampai aku macam-macam, bukankah itu sudah menjadi hakku sebagai suami?”

Nadia melotot tajam sampai kedua bola matanya serasa mau melompat dari tempatnya.

Yudha hanya bisa menahan tawanya. Sebisa mungkin ia harus tetap terlihat serius di depan gadis itu.

“Ya sudah, kalau kamu tidak mau. Tidur saja di situ. Kalau sampai ada kecoak, aku tidak akan membantu,” kata Yudha tidak ingin memaksa. Yang mengundang cemberut di wajah Nadia. Ingin memberi kesan tidak peduli, ia lantas memejamkan matanya.

Nadia yang ditinggal tidur pun menjadi resah. Padahal kamar ini adalah kamarnya sendiri, dan keadaan kamar ini dirinya lah yang paling tahu. Tapi mengapa hanya karena diingatkan tentang kecoak, ia jadi merinding sendiri. Serangga kecil yang satu itu adalah hewan yang paling ia takuti. Dari mana Yudha tahu kalau ia takut dengan kecoak. Apakah pria itu bisa membaca isi hati dan pikirannya?

Kesunyian mulai menyergap, hanya detak jarum jam yang terdengar. Suasana dalam kamar pun mendadak terasa menyeramkan, ditambah lagi dengan cahaya lampu tidur yang temaram. Membuat Nadia semakin merinding.

Entah sulap entah sihir, entah pula dari mana datangnya. Tiba-tiba seekor kecoak lewat di depan Nadia, membuat ia terlonjak kaget.

“Aaaaah ...” Ketakutan, Nadia kemudian lekas berdiri dan berlari ke tempat tidur. Teriakannya itu pun serta merta membangunkan Yudha.

Pria itu duduk, menyambut Nadia yang berlari ke arahnya lalu tanpa sadar langsung memeluknya.

“Ada kecoak, Mas. Aku takut,” kata Nadia tanpa sadar tidak bersikap formal lagi terhadap Yudha. Kedua tangannya memeluk erat pinggang Yudha, dan wajahnya bersembunyi di dada bidang suaminya itu.

Yudha tersenyum-senyum tanpa membalas pelukan Nadia. Ia akan membiarkan gadis itu dengan rasa takutnya. Padahal ia hanya bercanda soal kecoak itu, tapi siapa sangka malah jadi kenyataan.

“Kecoaknya sudah tidak ada. Kamu tidak usah takut,” kata Yudha.

“Jangan bohong kamu, Mas.”

“Lihat saja sendiri kalau tidak percaya.”

Pelan Nadia membuka mata, menarik wajahnya dari dada bidang Yudha. Lantas menoleh ke belakang, mencari-cari keberadaan serangga kecil itu.

Nadia pun kemudian bernapas lega setelah tidak menemukan adanya kecoak itu di kamarnya. Namun ia kembali memekik kencang manakala ia menoleh dan menemukan Yudha yang bertelanjang dada.

“Aaaaaaaa ...” pekik Nadia, sontak menutup mata dengan kedua telapak tangannya.

“Kenapa Mas buka baju. Awas, jangan macam-macam kamu ya, Mas. Kamu belum tahu aku punya jurus tendangan maut,” semburnya panik, setengah menakuti Yudha sebagai bentuk menjaga diri dari serangan Mas mesum ini.

“Aku gerah. Kamarmu ini tidak ada pendingin ruangan. Aki tidak terbiasa tidur di kamar yang pengap seperti ini,” kata Yudha beralasan.

“Kenapa tidak pulang saja kalau begitu. Kan kamu bisa tidur di hotel.”

“Mana bisa begitu?”

“Ya bisalah. Kamu kan punya banyak uang. Kamu bisa tidur di manapun yang kamu mau. Bukan malah tidur di dalam kamar yang pengap ini.”

“Sebenarnya sih bisa. Hanya saja di dalam kamar ini ada istriku. Dan seharusnya malam ini adalah malam pertamaku.”

Lagi-lagi Nadia hanya bisa terdiam. Saking kesal dengan Yudha, ia sampai melupakan statusnya yang sudah menjadi istri atasannya itu.

“Aku berhak atas dirimu malam ini,” kata Yudha menatap Nadia dengan seksama.

Kalimat itu terdengar menakutkan bagi Nadia. Ia sampai menggeser mundur tubuhnya, memberi jarak antara dirinya dan Yudha.

“Jangan macam-macam kamu ya, Mas?” ancam Nadia lagi. Ia mulai ketakutan sekarang.

“Memangnya apa yang kamu pikirkan?”

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Apa yang ada dalam pikiran kamu sekarang? Jangan kamu lupa, Mas. Tujuan kita menikah untuk apa? Kita hanya saling membantu.”

“Iya, aku tahu. Dan perlu aku ingatkan padamu juga ...” Yudha menghela napas dalam-dalam sebelum kemudian kembali berkata,

“Jangan pernah berharap lebih dari pernikahan ini. Aku menikahimu bukan karena cinta, tapi karena kita sama-sama saling membutuhkan, Nadia,” kata Yudha.

“Tapi bagaimana jika suatu hari nanti kamu yang lebih dulu jatuh cinta padaku?”

“Tidak akan mungkin itu terjadi.” Mulut Yudha mungkin bisa berkata lebih dari itu, namun isi hatinya tidak ada yang tahu. Masih menjadi tanda tanya besar baginya, mengapa tanpa berpikir panjang ia menikahi Nadia. Apakah mungkin karena ia sebetulnya sudah jatuh cinta pada gadis itu?

-To Be Continued-

1
🌞MentariSenja🌞
bener ini I Ove You??
🌞MentariSenja🌞
beberapa ronde emang kuat? emang gak lecet perih itu punya nadia, digesek terus, kecuali ada istirahatnya....aduuuhhh...🤭🤭🤭🤧🤧🤧
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
si Maura merusak suasana saja😡😡
Ziezah Azizah
waduh gawat😆😆😆
tapi gpp sih kalo ketauan... biar tau rasa tuh si Maura
🌞MentariSenja🌞
dalan???
🌞MentariSenja🌞: aku aja yg hbs nulis selalu koreksi kdg masih ada aja yg kelewat /Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤧🤧🤧 untung aja ada kk yg selalu ngireksi. aku paling malas banget revisi, selesai ditulis langsung up. makanya typo nya gk ketulungan
total 2 replies
🌞MentariSenja🌞
bernapas kega?🤭
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 🤣🤣🤣 untung bukan tega
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
orangtua egois
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): ho oh. manfaatin anak buat hidup enak. 🤧🤧 emang sekeluarga parasit
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
manusia bisa berubah seiring waktu, apalagi klo udah jelas² melihat penghianatan istrinya
🌞MentariSenja🌞
namu?
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): otewe revisi
total 1 replies
🌞MentariSenja🌞
denga
🌞MentariSenja🌞
preeetttt
〈⎳ FT. Zira
cinta dah mulai bersemii/Proud//Proud/
〈⎳ FT. Zira
beneran parasit mereka🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): sayangnya iya🤧🤧
total 1 replies
Dedek Imutz
bagud
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): 😍😍 thank you udah mampir di cerita receh author abal² ini🙏🏻😊
total 1 replies
Elisabeth Ratna Susanti
like plus iklan 👍🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): thank you kk
total 1 replies
Ziezah Azizah
hm suami idaman cuma ada di novel😘
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin ada di dunia nyata, tp yaaaah ... gk ganteng² amat🤧🤣🤣. kalaupun ada, mungkin hanya ada 1 diantara 1 juta penduduk😁
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jlebb gak tuhh/Slight/
〈⎳ FT. Zira: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): langsung keselek 🤣🤣
total 2 replies
〈⎳ FT. Zira
segenap jiwa apaann dahh🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): dgn segenap dusta🤧😁
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Kasihan deh loe Maura😏😏😏😏
Ziezah Azizah
mampus tuh si Maura😏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!