Transmigrasi Menjadi Figuran Di Novel Sendiri
"Siall!. " umpat seorang wanita dengan rambut kusut nya. Ia membenarkan mata kaca bulat nya, dan kembali menatap layar laptop nya.
Di sana berisikan naskah sebuah novel yang ia buat, dan novel nya itu akan di jadikan film oleh salah satu produser ternama.
Tapi sayang nya, mereka mengatakan, jika gadis itu harus merubah sedikit alurnya, untuk membuat bumbu agar novel nya lebih bagus lagi.
Mereka mengatakan untuk membuat sebuah cerita yang cukup membuat para penonton nanti nya kesal dan sedih.
"Apa apaan maksud mereka itu. " gumam wanita itu.
Saat ia sedang kembali menulis naskah baru untuk sosok figuran baru, ia mendapat telpon dari seseorang.
"Ziva! Kamu tau, aktor-aktor yang bakal meranin novel kamu gak. " tanya seorang wanita di sebrang telpon dengan antusias.
"Enggak, aku lagi sibuk. " ucap Ziva datar.
Ziva Antasari nama nya, dia seorang penulis novel yang memiliki banyak penggemar.
Kebanyakan kisah yang dia tulis tentang kisah cinta romantis, ada juga beberapa gendre yang ia coba tulis.
Dan ya cukup banyak orang suka, hanya saja Ziva lebih suka menuliskan kisah cinta romantis.
Padahal dia seorang wanita lajang abadi, ya walaupun cantik, Ziva tidak pernah terlihat di luar sana.
Karena dia lebih suka berdiam diri di kamar nya, dan menulis novel tentu nya.
Ya lumayan lah, penghasilan nya cukup untuk membungkam mulut para tetangga yang terus menanyakan dia kerja di mana, kerja apa, agak sialan tapi gak papa!.
"Sumpah Ziva, mereka good looking semuaa. " ucap sahabat Ziva excited.
Nama nya Mara margareth, dia seorang asisten produser film yang akan memfilmkan novel Ziva, dia sangat suka berkecimpung di dunia balik layar.
Jadi kemungkinan sahabat tau tentang para pemeran novel nya nanti, jelas sekali kebenarannya.
"Emang siapa aja. " tanya Ziva acuh, ia masih fokus membuat naskah sang figuran itu.
Tingal beberapa part lagi dan selesai...
"Itu loh, yang lagi naik daun sekarang, Nicholas Mahendra masa gak tau. " ucap Mara.
"Oh." ucap Ziva acuh.
Jujur dia kurang suka melihat aktris di negara nya, ia lebih suka k pop Idol, dan membiaskan banyak idol.
"Yah gak seru ah. " rengek mara.
"Lagian, udah tau aku gak tertarik. " ucap Ziva.
"Yaelah Ziva, sekali-sekali kamu harus cari orang buat di ajak pacaran. " ucap mara terkekeh.
"Aku gak suka pacaran, kalo bisa langsung nikah aja. " ucap Ziva melantur.
"Wah bener ya nanti aku jod... " ucap mara terpotong oleh ucapan Ziva.
"Akhirnya, beres!!. " ucap Ziva berseru senang.
"Kamu lagi ngapain . " tanya mara penasaran.
"Itu, buat karakter tambahan. " ucap Ziva menjawab.
"Wah seru, kisah nya gimana. " tanya Mara penasaran.
"Emm aku buat, cukup menyedihkan, lumayan lah buat bumbu di cerita nya nanti. " ucap Ziva.
"Jangan sedih-sedih buat cerita nya, kamu kalo buat yang sad, malah ke bablas an buat karakter nya menderita. " ucap mara memberikan nasihat.
"Iyaa bawel. " ucap Ziva.
"Jangan iya iya aja, kamu kalo transmigrasi kayak novel fantasi mampus si, apalagi jadi karakter yang kamu buat sad itu. " ucap mara tertawa mengejek.
"Sial, mana bisa itu cuma halu, transmigrasi apa nya, aneh. " ucap Ziva tertawa geli.
"Ya mana tau, dunia gak se remeh yang kamu pikiran kan. " ucap Mara memberi tau.
"Iya iya, udah dulu, aku mau serahin naskah nya dulu. "Ucap Ziva pada mara.
" okey, aku tunggu di sini ya. "Ucap Mara pada ziva.
"Oke." ucap Ziva.
Lalu mereka mematikan panggilan telpon itu, Ziva bersiap untuk segera pergi ke pusat kota.
Di mana kantor tempat penerbitan film itu berada, setelah memakai pakaian rapi, juga menata rambut nya
Ziva bergegas keluar dari apartemen nya, dan memesan taxi, untuk pergi ke sana.
Ziva adalah seorang anak yatim piatu, dia dari kecil tinggal di panti asuhan setelah keluarga meninggal karena suatu kejadian.
Ziva tumbuh di lingkungan panti hingga ia berusia 17 tahun, setelah legal, Ziva memutuskan untuk mencari tempat tinggal sendiri.
dan menemukan apartemen yang cukup lah, untuk ia tinggali sendiri, ia membeli nya dengan hasil tabungan.
Dari menulis novel juga, saat sekolah ia sering membaca banyak cerita novel, hingga termotivasi untuk membuat nya.
Dan ya sekarang dia cukup berhasil menjadi seorang author terkenal di balik semua tulisan nya.
Ziva bahagia, ia menikmati hidup nya, ia tidak ingin terlarut dalam kesedihan karena tidak memiliki keluarga atau saudara.
"Dengan mbak Ziva. " tanya driver taxi itu.
"Iya." ucap ziva.
Gadis itu pun masuk ke dalam taxi, ia mengambil HP nya saat mendengar sebuah notifikasi muncul di sana.
Ternyata dari pihak penerbit nya, di sana mereka memberi tau para tokoh yang akan memerankan karakter fiksi nya.
"Jadi dia Nicholas mahendra itu. " gumam Ziva melihat foto seorang laki-laki gagah di sana.
"emm lumayan lah. " ucap Ziva.
Ziva pun mengutarakan pendapat nya para pihak di penerbit di sana, mengatakan ia cukup puas dengan para visualnya.
Setelah 20 menit perjalanan akhirnya dia sampai di gedung tinggi, yang bertuliskan logo Entertainment world.
Salah satu media terlaris tahun ini, Ziva cukup merasa bangga Novel nya di notif mereka.
Apalagi bayaran nya beh, menggiurkan jiwa nya, ah Ziva bahagia saja, semua nya ia syukuri.
Ziva pun masuk ke dalam, ia bertemu dengan sahabat dari jaman sekolah nya, Mara margareth.
"Udah sampe. " ucap Mara mendekati sahabat nya itu.
"Iya, ini file naskah nya. " ucap Ziva sambil menyerahkan laptop nya ke Mara.
"Gak ikut masuk. " tanya Mara sambil menerima laptop nya.
"Engga, di suruh ke ruangan sebelah ketemu sama visual karakternya. " ucap Ziva.
"Oh, okey, eh tapi Ziva, aku yakin kamu bakal ke kecantol si sama Nicholas itu. " ucap Mara terkekeh.
"Mana ada, aku gak akan tertarik sama mereka, udah ah sana. "Ucap Ziva jengah sambil mendorong pelan punggung Mara.
" elah aku do'ain kamu bakal kepincut. "Ucap mara mengejek.
Ziva hanya memutar matanya malas mendengar itu, lalu ia memutuskan berjalan menuju ruangan di mana para visual novel nya berada.
Ceklek~
Ziva membuka pintu setelah mengetuk nya, di sana ternyata masih belum banyak orang, ia kira sudah berkumpul semua.
" oh Ziva, sini. "Ucap seorang wanita yang menyuruh nya duduk di kursi di sebelah nya.
Ziva menganggukan kepala nya dan mendekat lalu duduk di sana, wanita itu dia adalah produser yang akan memfilmkan novel nya.
"Nah Ziva, dia Nicholas mahendra, yang akan menjadi pemeran antagonis di novel kamu, sesuai kan. " ucap Maretha sangat produser itu.
Ziva menatap Nicholas mahendra itu, emm memang sangat cocok sebagai antagonis yang akan di perankan nya.
Karena setelah merubah sedikit alur, antagonis pria lah yang akan sering menonjol nanti nya.
"Oke." ucap Ziva.
Nicholas menatap Ziva dalam, seperti meneliti penampilan penulis novel yang akan dia perankan itu.
'Tidak asing. 'Batin Nicholas.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Grey
akhirnya versi terbaru sudah rilis 😁
2025-01-18
1